• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 GAMBARAN UMUM PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk

4.1 Sejarah PT Indo-Rama Synthetics Tbk.

PT Indo-Rama Synthetics Tbk merupakan industri yang bergerak dibidang tekstil yang memproduksi serat buatan dengan pemilik modal asing yang berasal dari India, dibangun berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 1967 jungto Undang-Undang No. 11 tahun 1970 tentang penanaman modal asing. Pada tanggal 3 April 1974 di daerah Purwakarta peletakan batu pertama dilakukan oleh Menteri Perindustrian yaitu M. Yusuf. Pembangunan pabrik ini pada awalnya hanya bidang proses pemintalan (spinning) berdasarkan Akte Notaris No.21 tanggal 03 April 1974 dengan Notaris Gustaaf Hoemala Soangkoepon Lumban di Jakarta dan mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusannya No.Y.A.5/2/14 tanggal 3 Januari 1975 dan telah didaftarkan dalam buku register di Pengadilan Negeri Jakarta. Pabrik ini mulai berproduksi secara komersial mulai tanggal 04 Agustus 1976, dan produknya berupa benang (rayon, cotton, acrylic). Hasil produksi ini dikonsumsikan ke luar negeri (orientasi eksport).

PT Indo-Rama Synthetics Tbk pertama kali masuk kedalam eksport dunia pada tahun 1986 telah menjadi exportir/produsen benang campuran terbesar di Indonesia. Pada tahun 1993 ekspor telah mencapai US$ 53 juta dan ekspor pada tahun 1995 sebesar US$ 167 juta.

Semakin berkembangnya usaha yang dilakukan dan semakin banyaknya permintaan pasar internasional dari produk PT Indo-Rama Synthetics Tbk, maka pada tanggal 12 Juli 1990 PT Indo-Rama Synthetics Tbk melalukan perluasan.

Perluasan ini berupa penambahan pembangunan pabrik poliester setelah mendapat perizinan dari menteri keuangan. Dalam perluasan pabrik ini peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Mentri Perindustrian Ir. Hartato.Penyelesaian pembangunan ini membutuhkan waktu salama satu tahun, dan tanggal 17 November 1991 sudah mulai berproduksi secara komersial.

PT Indo-Rama Synthetics Tbk telah mendapat keuntungan dalam pasar keuangan global dan menunjukkan reputasi yang handal sebagai supplier produk bermutu tinggi. Indorama group telah memiliki fasilitas pabrik di Thailand, India, Nepal, Srilangka, dan Indonesia serta memiliki kantor cabang pemasaran di Hongkong, Inggris, dan Singapura, bahkan sebuah majalah Forbes internasional telah memasukan PT Indo-Rama Synthetics Tbk kedalam daftar 100 perusahaan terbesar dunia.

Keberhasilan PT Indo-Rama Synthetics Tbk didasari motto utama perusahaan “Jadilah yang terbaik, kejarlah terus hasil dan mutu yang paling baik”. Motto ini dijadikan sebagai acuan kebijakan investasi dimasa yang akan datang dalam teknologi terbaik dan terbaru di dunia untuk menghasilkan produksi yang bermutu tinggi.

Dari segi mutu dan pelayanan PT. Indo-Rama Synthetics Tbk. Divisi Spinning, Weaving, Fibric, dan Polyester telah mendapat Sertifikat ISO 9001 pada tanggal 30 Maret 1994 oleh Liody’s Register Quality Assurance Ltd, dan ISO 14001 pada tahun 2001.

4.2 Ketenagakerjaan

PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester mempunyai karyawan sebanyak 1 945 orang yang terdiri dari 1 743 orang laki-laki dan 202 orang perempuan. Karyawan didominasi dengan pendidikan terakhir tamatan SMA yaitu sebanyak 1 551 orang, kemudian diikuti dengan tamatan perguruan tinggi negeri sebanyak 126 orang, berikutnya adalah tamatan SMP sebanyak 117 orang, tamatan Diploma sebanyak 102 orang dan yang terakhir tamatan SD sebanyak 50 orang.

4.3 Lokasi Pabrik

Alamat PT Indo-Rama Synthetics Tbk berada di Jl. Industri, Desa Kembangkuning dan Desa Cibinong, Ubrug Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta di atas tanah seluas 930 226 m2 (93.023 Ha). Lokasi ini merupakan daerah industry yang sudah ditetapkan pemerintah. Lokasi tersebut dipilih dengan mempertimbangkan adanya waduk di dekat pabrik, sehingga pasokan air untuk proses produksi pabrik cukup banyak dan dekat. Lokasi ini juga berdekatan dengan pintu tol jatiluhur, sehingga transfer bahan baku dan produk menjadi lebih cepat.

4.4 Tata Letak Pabrik

PT Indo-Rama Synthetics Tbk Purwakarta memiliki sebuah departemen yang mengurus tata letak bangunan di dalam pabrik. Lebih dari setengah total keseluruhan luas pabrik sudah digunakan untuk bangunan pabrik dan non pabrik seperti masjid/pura, gudang, kantin, koperasi, mess, tempat parkir, dan lain-lain.

Total lahan bangunan keseluruhan yang digunakan ialah 509 027.48 m2. Sedangkan lahan terbuka seperti taman dan lahan kosong adalah 421 198.52 m2.

Selain dari penyusunan bangunan, pada titik tertentu telah ditetapkan Assembly Point untuk tempat berkumpul dalam keadaan darurat, oleh karena itu, proses penyelamatan jika terjadi keadaan darurat dapat dilakukan dengan cepat.

Divisi Polyester memiliki 9 titik Assembly Point. Kesembilan titik tersebut terletak pada lahan terbuka terdekat dipinggir jalan dan jauh dari bangunan beresiko tinggi seperti aliran proses.

4.5 Manajemen dan Struktur Organisasi

Organisasi merupakan suatu wadah kesatuan yang mengumpulkan orang untuk bekerja sama yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama (Max 2015).

Sedangkan struktur organisasi merupakan konsep perumusan hubungan formal antar seseorang dengan orang lain dalam menjalankan tugas untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian setiap struktur dari organisasi memiliki tugasnya masing-masing dan mengetahui tugas struktur yang lainnya agar dapat bekerja secara koorporatif.

PT Indo-Rama Synthetics Tbk memiliki struktur organisasi dengan jabatan tertinggi President Commissioner dan dalam mengelola perusahaan ada tiga tingkatan manajemen, dimulai dari tingkat paling bawah yaitu manajemen garis pertama, manajemen madya dan manajemen puncak. Tingkat manajemen puncak diduduki oleh pihak india, hal ini disebabkan PT Indo-Rama Synthetics Tbk.

merupakan perusahaan penanaman modal asing. Tingkatan manajemen madya, masing-masing departemen dipimpin oleh seorang manajer dari Indonesia. Skema organigram di PT Indo-Rama Synthetics Tbk dapat dilihat di lampiran 12.

4.6 Divisi-Divisi pada PT Indo-Rama Synthetics 4.6.1 Divisi Spun Yarn

Divisi Spun Yarn atau spinning didirikan pada tahun 1975 yang berlokasi di dekat Danau Jatiluhur, Purwakarta. Produksi secara komersial dimulai pada bulan Agustus 1976.Pabrik ini dibangun diatas tanah seluas 10.8 Ha. Spinning memiliki kapasitas produksi sebesar 3 000 ton benang campuran per tahun. Pabrik ini merupakan pabrik spinning pertama di Indonesia yang menggunakan sebuah sistem data on-linen untuk mencapai 100% kontrol proses demi menjaga ketepatan mutu bahan baku PT Indo-Rama Synthetics Tbk.

PT Indo-Rama Synthetics Tbk selalu ingin menjadi yang terdepan dalam menilai dan memperoleh teknologi baru, seperti penambahan Spindel dengan kapasitas terbaru menggunakan teknologi dari Switzerland, Jepang, Inggris, dan Jerman. Beberapa tipe mesin utama telah dicoba PT Indo-Rama Synthetics Tbk untuk pertama di dunia seperti mesin Crosrol, dan Toboyo dari Jepang. Saat ini Divisi Spun Yarn merupakan pengekspor terbesar di Indonesia dengan memproduksi benang pintal sebanyak 194 ribu.

4.6.2 Divisi Polyester

PT Indo-Rama Synthetics Tbk mengambil langkah maju pada tahun 1989 yang merupakan kerjasama teknis dengan Zimmer A.G, Jerman dan Toboyo Co.

Jepang. Pada tanggal 12 Juni 1990 didirikan pabrik Polyester dengan sistem continous polymerization (CP) untuk menghasilkan dua jenis produksi menjadi produk berupa benang filamet (POY, FDY, dan DTY) dan Polyester Staple Fibre (PSF).

Pabrik Polyester mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 17 November 1991 dengan kapsitas 150 ton per hari atau 52500 ton per tahun.

Tanggal 24 November 1994 pabrik Polyester CP3 didirikan sebagai pengembangan usaha dari pabrik polyester sebelumnya dan mulai berproduksi 240 ton per hari atau 84000 ton per tahun. Sampai dengan saat ini Divisi Polyester memiliki kapasitas produksi 65 ribu ton/PSF/tahun, 100 ribu ton benang filamen/tahun, dan 115 ribu ton chips.

4.6.3 Divisi Fibrics

Divisi Fibrics didirikan pada tanggal 29 September 1993 dan mulai berproduksi secara komersial pada bulan Desember 1993 dengan kapasitas produksi mencapai 1.5 juta meter per bulan dan 15 juta per tahun. Bahan baku

Divisifibrics berasal dari produk Divisi polyester berupa filamen yarn (DTY dan DT) yang diproses dengan mesin tenun terbaru dari Nissan dan Tsudokama Water Jet dengan menghasilkan pros kain Tissue dan kain Georgatte. Hasil produksi Divisi Fibrics dikirim ke pabric Process House Bandung (PHB) untuk dilakukan dyeing dan printing dan ada pula yang langsung masuk pasar Canada.

4.6.4 Divisi Captive Power Plant (CPP)

Divisi Captivel Power Plant merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pribadi yang dimiliki oleh PT Indo-Rama Synthetics untuk efisiensi pemakaian listrik di perusahaan dalam menghadapi persaingan global. PLTU dibangun PT Indo-Rama Synthetics Tbk pada tahun 2008 mampu menghasilkan energi listrik sebesar 2 x 30 MW yang jika dibandingkan dengan pemakaian listrik PLN dan Ganset dapat menghemat efisiensi biaya sebanyak 30 % (Dokumen UKL-UPL 2008)

4.7 Proses Produksi Polyester 4.7.1 Bahan Baku

PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester merupakan industri yang menghasilkan polyester menjadi bahan baku tekstil dan botol. Bahan baku utama dalam proses pembuatan polyester terdiri dari Puryfied Therephtalic acid (PTA) dan Mono Ethylene Glycol (MEG).

a. Puryfied Therephtalic Acid

Puryfied Therephtalic Acid atau Benzene-1,4-dicarboxylic acidi adalah senyawa yang berasal dari pengolahan minyak bumi. PTA merupakan senyawa yang memiliki sifat sangat korosif, mudah terbakar, memiliki temperatur kritis 657.90C, tidak larut dalam air dan larut dalam Etilen Glikol (EG) (Madi 2014). PT Indo-Rama Synthetics Tbk menggunakan PTA berasal dari British Petrolium (BP) yang mengambil alih PT Amoco Mitsui Indonesia.

PTA yang akan digunakan sebelumnya diuji terlebih dulu kesesuaian spesifikasinya dengan yang dibutuhkan oleh Indo-Rama Synthetics, parameter- parameter yang diuji antara lain %H2O, warna, A/N (Acid Number), Fe, Ash, dll.

Bagi PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester yang sudah sering modifikasi penambahan kapasitas produksi memiliki standar pada beberapa parameter, salah satu yang berbeda adalah ukuran partikel dari PTA.

b. Mono Ethylene Glycol

Mono Ethylene Glycol (MEG) termasuk petro-based product karena merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari light nafta atau etilen yang diperoleh dari minyak bumi. MEG memiliki bentuk cair dan memiliki sifat yang tidak mudah terbakar.PT Indo-Rama Synthetics Tbk menggunakan MEG utamanya berasal dari shell yang berada di Arab Saudi. Perbandingan PTA dan MEG yang digunakan dalam ialah 1:2.

4.7.2 Bahan Baku Penunjang a. Titanium Dioksida (TiO2)

TiO2 merupakan serbuk berwarna putih, digunakan sebagai bahan aditif dan dicampur dengan Ethylene Glycol yang ditambahkan atau diinjeksikan dalam reaktor esterifikasi untuk bertindak sebagai delustrant di dalam benang polyester.

b. Antimony Trioxide (Sb2O3)

Sb2O3 merupakan senyawa yang berbentuk powder dan perlu dilarutkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam proses. Sb2O3 memiliki fungsi sebagai katalisator polymerisasi didalam reaksi pembentukan PET (Polyethylene Tetrphthalate). Proses preparasi katalis dilakukan secara batch dan terbagi menadi dua tahap yaitu pemanasan dan pengenceran. Daya larut Sb2O3 di dalam glycol sangat rendah sampai glycol dipanaskan hingga temperatur 1500C dan hampir secara total dihancurkan dalam glycol mendidih.

4.7.3 Pembuatan Pasta

Proses pembuatan pasta adalah proses pencampuran bahan baku yaitu PTA, MEG, dan katalis. Dalam proses pembuatan pasta point penting yang harus diperhatikan ialah rasio mol antara EG dan PTA yaitu 1.14. Rasio PTA dan MEG tetap konstan sangat memerperlukan suatu sistem kontrol agar produk yang dihasilkannya pun konstan.

Proses ini berlangsung dalam Paste Preparation Tank. Proses ini berlangsung pada temperatur 450C dan tekanan atmosferik. Waktu tinggal selama 4.2 jam dan pengadukan dilakukan secara kontinyu untuk mendapatkan densitas sesuai spesifikasi dan konsentrasi yang homogen. Untuk memastikan densitas pasta sesuai spesifikasi maka dilakukan sampling selama seminggu atau sebulan sekali pada output Paste Preparation Tank. Pasta yang telah terbentuk dialirkan menuju reaktor esterifikasi menggunakan screw pump.

4.7.4 Reaksi Esterifikasi

Esterifikasi adalah pembentukan senyawa ester dari suatu asam dan senyawa jenis alkohol. Reaksi esterifikasi antara asam tereftalat dengan etilen glicol menghasilkan produk berupa digikol tereftalat (DGT) yang merupakan monomer dari polyethelene terephtalate (PET).Reaksi untuk CP-1 (Continous Polymerization) dengan sistem pneumatis yaitu dengan tekanan rendah, untuk CP- 2 dan CP-3 dengan tekanan tinggi.

Proses esterifikasi terjadi dalam reaktor esterifikasi berlangsung dalam temperatur 2600C. Produk keluaran reaksi esterifikasi terdapat juga PTA dan EG yang berupa vapour yang belum bereaksi secara sempurna. Vapour-vapour tersebut kemudian diairkan ke process column untuk dipisahkan, sadangkan produk DGT dialirkan menuju reaktor polimerisasi.

4.7.5 Reaksi Polimerisasi Kondensasi

Polimerisasi kondesasi merupakan proses polikondensasi dari glycol terephtalate ke polyethylene trephtalate. Molekul-molekul DGT saling berikatan secara rantai kimia membentuk polimer dengan panjang. Reaksi yang terjadi dalam proses sebagai berikut.

n DGT (n-1) EG + n PET

pada kenyataannya, tahapan proses yang terjadi dilapangan tidak sesempurna tahapan teoritis seperti yang diperlihatkan diatas. Beberapa reaksi polikondensasi terjadi pada tahap esterifikasi. Oleh karena itu, monomer DGT tidak terbentuk.

4.7.6 Potensi Limbah PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester

Setiap proses produksinya, PT Indo-Rama Synthetics Tbk menghasilkan limbah, baik limbah padat, cair maupun gas. Limbah gas yang bersumber dari cerobong Dow Coal boiler, Steam Coal Boiler, cerobong boiler Captive Power Plant, cerobong incinerator dan cerobong rotary dryer. Pengelolaan pada limbah gas yaitu dengan menggunakan teknologi Electrostatic Precipitator (ESP), Flue Gas Desulfurization (FGD), Wet scrubber, Bag Filter dan Cyclon sehingga emisi yang dikeluarkan oleh cerobong masih dibawah baku mutu yang telah ditetapkan.

Divisi Polyester menghasilkan limbah cair dari proses Spin Finish Oil campur air, Column Destilasi, oli bekas, Solvent TEG, dan EG recovery serta residu campur air. Limbah air diolah di Effluent Treatment Plant (ETP), limbah oli dijual ke pihak ketiga, spin finish oil dikirim ke Waste International dan limbah solvent Tetra Etylen Glycol (TEG) serta Etylen Glycol dibakar di incinerator PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester.

Limbah padat terdiri dari limbah padat non-B3 dan limbah padat B3.

Limbah padat non-B3 terdiri dari bekas kemasan (dus, plastik, lakban, kertas dan drum bekas) sebanyak 109.4 ton/bulan dengan jumlah drum sebanyak 445 drum/bulan dan Hard waste (benang dan kain/grey) sebanyak 5 ton/bulan.

Pengelolaan limbah tersebut yaitu dijual ke pihak ketiga. Limbah domestik bekas palet yang terdiri dari kertas, sisa makanan dan daun kayu sebanyak 3 truk/hari dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan limbah padat B3 terdiri dari sludge WWTP/ETP sebanyak 3 500 kg/bulan dan Fly and Bottom ash dari proses DCB 1, DCB 2 dan SCB sebanyak 30 ton/hari disimpan ke TPS dan disposal ke pihak ke 3.

Dokumen terkait