• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PT INDO-RAMA SYNTHETICS TBK DIVISI POLYESTER PURWAKARTA

N/A
N/A
Nur Andra

Academic year: 2023

Membagikan "PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PT INDO-RAMA SYNTHETICS TBK DIVISI POLYESTER PURWAKARTA"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Untuk meminimalisir dampaknya, Divisi Poliester PT Indo-Rama Synthetics Tbk mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester umumnya mengolah limbah cair melalui proses stripping, flokulasi dan aerasi.

PRAKATA

DAFTAR TABEL

15 Grafik kualitas pH inlet bulan Januari Grafik kualitas pH outlet bulan Januari Grafik kualitas pH gas buang bulan Januari pada grafik kualitas COD inlet bulan Januari Grafik kualitas COD gas buang bulan Januari Grafik kualitas COD cairan buangan warga pada bulan Januari 2015 37.

DAFTAR LAMPIRAN

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT Indo-Rama Synthetics Tbk merupakan salah satu pabrik tekstil terbesar di Indonesia yang mengolah limbah cair, termasuk mengolah limbah cair di Effluent Treatment Plant (ETP). Reklamasi ini diharapkan dapat mengurangi beban lingkungan dengan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan pemerintah.

Tujuan Praktik Kerja Lapang

2 METODE KAJIAN

Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Metode Pengambilan Data

3 TINJAUAN PUSTAKA

  • Polimer
    • Plastik
    • Serat
    • Karet
    • Bahan Pelapis Dan Perekat
  • Poliester
  • Karakteristik limbah cair
    • Karakteristik Fisika a Total Solid
    • Karakteristik kimia
    • Karakteristik biologi
  • Packed Tower
  • Kontak Cairan dan Udara

Limbah cair mengandung bahan padat organik dan anorganik yang larut, mengendap dan mengapung di air. Kebutuhan oksigen biokimia (BOD) menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan limbah di dalam air.

4 GAMBARAN UMUM PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk

  • Sejarah PT Indo-Rama Synthetics Tbk
  • Ketenagakerjaan
  • Lokasi Pabrik
  • Tata Letak Pabrik
  • Manajemen dan Struktur Organisasi
  • Divisi-Divisi pada PT Indo-Rama Synthetics .1 Divisi Spun Yarn
    • Divisi Polyester
    • Divisi Fibrics
    • Divisi Captive Power Plant (CPP)
  • Proses Produksi Polyester .1 Bahan Baku
    • Bahan Baku Penunjang a. Titanium Dioksida (TiO 2 )
    • Pembuatan Pasta
    • Reaksi Esterifikasi
    • Reaksi Polimerisasi Kondensasi
    • Potensi Limbah PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester

PT Indo-Rama Synthetics Tbk Purwakarta memiliki departemen yang mengurusi penataan gedung di pabrik. Tingkat manajemen tertinggi ditempati oleh pihak India, hal ini dikarenakan PT Indo-Rama Synthetics Tbk. PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Poliester merupakan industri yang memproduksi poliester sebagai bahan baku tekstil dan botol.

PT Indo-Rama Synthetics Tbk menggunakan PTA dari British Petroleum (BP) yang mengambil alih PT Amoco Mitsui Indonesia. Dalam setiap proses produksinya, PT Indo-Rama Synthetics Tbk menghasilkan limbah baik berbentuk padat, cair maupun gas.

5 PEMBAHASAN

Sumber Limbah Cair

Divisi Polyester menghasilkan limbah cair dari proses minyak penggulungan yang dapat larut dalam air, distilasi kolom, minyak bekas, pelarut TEG dan recovery EG, serta limbah yang dapat larut dalam air. Setelah dilakukan stripping, limbah cair masuk ke efluent sump CP-2 dan selanjutnya dipompa ke unit pengolahan limbah cair yaitu Effluent Treatment Plant (ETP). Limbah cair juga dihasilkan dari dalam gedung yaitu limbah peralatan cuci yang masuk ke ETP.

Di bawah tanggung jawab departemen suplai, departemen pengolahan limbah cair instalasi PT Indo-Rama Synthetics Tbk, divisi polyester berada. Diagram alir limbah cair yang masuk ke lubang pengumpulan ETP dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

Gambar 1 Sumber Limbah Cair dan Proses Produksi Polyester
Gambar 1 Sumber Limbah Cair dan Proses Produksi Polyester

Proses Stripping Column

Setiap unit proses dan unit operasi pada instalasi pengolahan air limbah diharapkan mampu mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dengan meminimalkan kadar zat pencemar yang dihasilkan dari proses produksi, sesuai dengan peraturan yang ada. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa penurunan kandungan COD limbah pada unit kolom pengupasan sangat tinggi dengan efisiensi rata-rata sebesar 85%. Akibat berkurangnya kelarutan zat organik pada suhu tinggi, zat organik akan terlepas dari air limbah dan zat organik tersebut juga dapat larut dalam fase uap air.

Menurut Max (2015), pengupasan kolom menggunakan uap tidak efektif mereduksi senyawa fenolik glikol, gliserin, memiliki volatilitas yang rendah dan sangat larut dalam air. Menurut Komisi Eropa untuk Pencegahan dan Pengendalian Polusi Terpadu (IPPC), teknik terbaik untuk mengolah air limbah yang mengandung zat organik adalah dengan memulihkan zat organik dan mengolah sisanya menggunakan mikroorganisme.

Proses Pengolahan Limbah Cair

Air dari tempat pengering kembali ke tangki perata sementara lumpur dari tempat pengeringan dikantongi. Air dari komputer kemudian dialirkan ke tangki aerasi-1A (AT-1A) untuk proses penambahan oksigen melalui aerator. Untuk proses yang sama, air dialirkan dari AT-1A ke tangki aerasi 1B dan 1C (AT-1B dan AT-1C).

Air dari SC-1 dialirkan ke Aerator tank-2 (AT-2) dengan prinsip yang sama seperti AT-1A, AT-1B, AT-1C. Sebelum dibuang ke badan air yaitu Sungai Cikuda, air di ET-A diuji dengan mengalirkan limbahnya ke kolam ikan.

Unit Pengolahan Limbah Cair PT Indo-Rama Tbk Synthetics Divisi Polyester

  • Unit Collection tank (Bak Pengumpul)
  • Unit Equalization tank
  • Flash Mixing Tank (Bak Pengadukan Cepat)
  • Primary Clarifier
  • Aeration tank-1
  • Secondary Clarifier I
  • Aeration Tank-2
  • Secondary Clafier -2
  • Fish Pond
  • Sludge Thickener
  • Drying Bed

Unit tangki pemerataan pada sistem ETP PT Indo-Rama Synthetics Tbk menurut Metcalf & Eddy 1991 mempunyai jenis pemerataan in-line, karena air limbah dibuang ke unit tangki pemerataan sebelum masuk ke proses selanjutnya. Pembangunan ini dilakukan karena unit pemerataan tangki ETP PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester bukan ditujukan untuk penempatan lumpur, melainkan untuk homogenisasi limbah. Pembangunan unit tangki pemerataan PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester menurut Metcalf & Eddy 1991 memenuhi kriteria yaitu kedap air khususnya bagian dasar unit untuk menghindari masuknya air tanah.

Unit leveling vessel di ETP PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester terletak di bagian hulu dari unit mixing, primary clarifier dan proses bioremediasi selanjutnya. Pemberian nutrisi pada ETP Divisi Poliester PT Indo-Rama Synthetics Tbk dilakukan pada outlet primary clarifier sebelum masuk ke tangki aerasi.

Gambar 4 Unit collection tank
Gambar 4 Unit collection tank

Karakteristik Air Limbah

Pengolahan lumpur selanjutnya adalah dewatering, proses dewatering yang digunakan oleh Divisi Poliester PT Indo-Rama Synthetics Tbk adalah pengeringan bed. Dari data pada Tabel 6 menunjukkan bahwa air limbah PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester masih dapat dikatakan aman. PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester memiliki saluran pembuangan limbah yang dibuang ke badan air, Sungai Cikuda.

Badan Penerima Kelas C merupakan badan air yang bersentuhan langsung dengan limbah cair Divisi Poliester PT Indo-Rama Synthetics Tbk. Dengan demikian, seluruh limbah cair Divisi Poliester PT Indo-Rama Synthetics Tbk dapat dibuang ke lingkungan.

Tabel  tersebut  menunjukkan  BOD,  COD  dan  padatan  tersuspensi  belum  sesuai dengan baku mutu limbah cair untuk industri tekstil, sedangkan parameter  lainnya  sudah  memenuhi  baku  mutu  sebelum  masuk  ke  unit  pengolahan  limbah
Tabel tersebut menunjukkan BOD, COD dan padatan tersuspensi belum sesuai dengan baku mutu limbah cair untuk industri tekstil, sedangkan parameter lainnya sudah memenuhi baku mutu sebelum masuk ke unit pengolahan limbah

Analisis Karakteristik Limbah Cair

Perbandingan pH baku mutu dengan persediaan sampah yang masuk sangat baik yaitu tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat No. Hasil analisa laboratorium menunjukkan bahwa kondisi pH pada limbah cair PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester telah sesuai dengan baku mutu yaitu pada kisaran 6 sampai dengan 9. Laboratorium PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Poliester hanya melakukan pengujian KPK, karena memerlukan waktu lebih singkat yakni 3 jam, sedangkan BPK5 membutuhkan waktu hingga 5 hari.

Data kualitas COD inlet, outlet dan badan air perumahan pada bulan Januari 2015 dapat dilihat pada Tabel 10. Gambar 18, 19 dan 20 menunjukkan bahwa COD inlet sangat tinggi dan jauh diatas baku mutu, namun setelah melalui serangkaian rangkaian operasi di COD, ETP yang dihasilkan memenuhi baku mutu.

Grafik  kualitas  pH  inlet,  dari  data  diatas  selama  bulan  Januari  2015  bila  dibandingkan dengan baku mutu dapat dilihat pada Gambar 15
Grafik kualitas pH inlet, dari data diatas selama bulan Januari 2015 bila dibandingkan dengan baku mutu dapat dilihat pada Gambar 15

Analisa Sludge ETP

Untuk mengetahui apakah COD pada tanggal tersebut tidak mencemari lingkungan dapat diketahui dari grafik COD penduduk. Divisi Polyester Synthetics Tbk dilakukan dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi teknologi dan manajemen, sehingga biaya pengolahan lumpur dapat ditekan dan meningkatkan kegunaan bahan baku.

6 PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN

  • Tujuan Tujuan dari khusus ini adalah

Sebagaimana kita ketahui, air merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam menjalankan aktivitas sehari-hari maupun dalam sistem pengaturan tubuh (60% atau 2/3 tubuh manusia terdiri dari cairan). Air limbah pabrik dan manusia harus ditingkatkan menjadi air yang sesuai untuk kebutuhan sehari-hari dan industri. Proses fiber line melibatkan pencucian tali yang tersusun dari ribuan benang monofilamen yang belum ditarik, sehingga tali yang masuk ke area regangan merupakan monofilamen yang bebas dari kerak oligomer dan benda asing lainnya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini mencoba meminimalkan kandungan COD dan pH limbah spin-finish dengan menggunakan metode koagulasi-flokulasi. Mengetahui hasil akhir uji laboratorium pengolahan air limbah minyak spin finish dengan parameter pH, COD dan Turbiditas.

TINJAUAN PUSTAKA 1 Flokulasi dan Koagulasi

  • Filtrasi

Proses ini dapat menghasilkan limbah cair yang tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan karena kadar COD dan pH-nya masih tinggi. Dalam proses koagulasi digunakan koagulan yaitu bahan kimia yang mempunyai kemampuan mengikat partikel dan menetralisir muatan koloid sehingga terbentuk gumpalan atau serpihan. Flokulasi merupakan peristiwa berkumpulnya partikel-partikel kecil akibat penggumpalan menjadi flok yang lebih besar sehingga cepat mengendap.

Flokulasi dan koagulasi dapat menghilangkan kontaminan seperti pengotor padat yang tidak dapat dihilangkan dengan filtrasi biasa (Bao et al 2005). Filtrasi adalah proses pemisahan campuran heterogen partikel cair dan padat menggunakan media filter yang memungkinkan cairan lewat tetapi tetap menahan partikel padat.

METODE KERJA 1. Lokasi Tugas Khusus

  • Objek Tugas Khusus
  • Alat dan Bahan
  • Cara Kerja

Pada percobaan pertama dan kedua pH limbah cair dalam gelas ukur 1000 ml langsung diukur menggunakan kertas pH, sedangkan pada percobaan 3 sampai 8 pH limbah diatur dengan 20 ml NaOH hingga pH 11- 12. Setelah PAC tercampur rata, ditambahkan koagulan 10% ke dalam limbah dengan cara dipipet koagulan 10% menggunakan spuit 5 ml. Percobaan pertama hanya menambahkan 5 ml koagulan 10%, percobaan keempat tidak menambahkan koagulan 10%, sedangkan percobaan lainnya diberi koagulan 10 ml.

Setelah dilakukan penambahan koagulan 10%, percobaan pertama diberi 5 ml flokulan 0,1%, sedangkan percobaan 2 sampai 8 diberi 15 ml flokulan 0,1%, sambil diaduk perlahan selama 30 menit. Limbah yang diaduk dengan flokulan 0,1% didiamkan selama 30 menit, dan pada percobaannya, flok dan sedimen dipisahkan menggunakan kertas saring.

PEMBAHASAN

  • Analisa Biaya
  • Penyimpanan hasil sedimen flokulasi koagulasi
  • Analisa Kesalahan

Setelah alat dan bahan disiapkan, dilakukan pengambilan sampel limbah minyak sentrifugasi dengan menggunakan dua buah tong berukuran 5 L. Untuk mengatasi kandungan COD minyak limbah sentrifugasi digunakan metode flokulasi dan koagulasi untuk membentuk flok yang lebih besar sehingga flok akibat gaya gravitasi dapat ditampung. terpisah. Pengolahan limbah minyak dengan sentrifugasi akhir dengan metode koagulasi-flokulasi juga dapat menurunkan kadar polutan pada limbah yang ditunjukkan dengan penurunan kadar COD pada limbah minyak dengan sentrifugasi akhir.

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa percobaan 3 mempunyai efisiensi paling tinggi pada pengolahan limbah minyak secara sentrifugasi. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengolahan limbah minyak untuk sentrifugasi.

Gambar 1 Process Fiber Line  From Tow Feeder To Hbx
Gambar 1 Process Fiber Line From Tow Feeder To Hbx

KESIMPULAN DAN SARAN 1 Kesimpulan

  • Saran

Pada percobaan metode koagulasi-flokulasi, penulis menggunakan spuit 5 ml sebagai pipet, timbangan analitik sebagai timbangan, sambil diaduk dengan sendok. Menurut penulis, penggunaan alat suntik sebagai pipet merupakan alat yang tidak dimaksudkan untuk pengujian limbah di laboratorium, karena keakuratan atau presisinya tidak dapat dijamin. Menurut penulis, alat yang digunakan untuk menguji limbah dengan metode flokulasi koagulasi sebaiknya berupa pipet volumetrik 5ml yang secara internasional memiliki akurasi 0,1.

Selanjutnya dalam pengukuran massa PAC, penulis menggunakan neraca analitik yang memiliki ketelitian sebesar 0,1 mg, yang menurut penulis akan lebih akurat jika menggunakan neraca analitik sebesar 0,001 mg. Penggunaan sendok untuk mengaduk merupakan titik kesalahan terbesar, hal ini dikarenakan metode koagulasi-flokulasi sangat mempengaruhi kecepatan dan lama pengadukan.

Gambar

Tabel 1 Serat-serat sintesis yang utama
Gambar 1 Sumber Limbah Cair dan Proses Produksi Polyester
Gambar 2 Sumber-sumber limbah cair PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi  Polyester
Tabel 2 Debit limbah cair PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester selama  bulan Januari 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan efisiensi penyisihan pada HRT 36 jam ini disebabkan pada HRT 36 jam telah terjadi fase endogenous endogenous phase, Pada HRT 36 ini reaktor dioperasikan dengan waktu yang lama