Judul : Penentuan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Pada Limbah Cair RS Sultan Sulaiman Menggunakan Spectroquant Nova 60. Penentuan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Pada Limbah Cair RS Sultan Sulaiman Menggunakan Spectroquant Nova 60. Dari hasil yang diperoleh dapat menunjukkan bahwa air limbah rumah sakit tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan dalam KEP-58/MENLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit.
Latar Belakang
Limbah gas adalah semua limbah berupa gas yang berasal dari kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti insinerator, dapur, peralatan genset, anestesi dan pembuatan obat sitotoksik. Minimisasi limbah merupakan upaya yang dilakukan rumah sakit untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan, menggunakan kembali limbah, dan mendaur ulang limbah.
Permasalahan
Hal ini dikarenakan limbah rumah sakit dapat mengandung berbagai mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia antara lain demam tifoid, kolera, disentri, dan hepatitis, sehingga limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.
Tujuan
Manfaat
Limbah
- Pengertian Air Limbah
- Limbah Cair Domestik
- Limbah cair industri
- Sumber Air Limbah
Angka volume limbah cair sebesar 400 liter/orang/hari dapat dimanfaatkan untuk limbah cair perumahan dan komersial ditambah limpasan air tanah (infiltrasi. Limbah cair industri adalah limbah dari proses/sisa suatu kegiatan/usaha yang berbentuk cair yang keberadaannya tidak diinginkan. lingkungan waktu dan tempat karena tidak mempunyai nilai ekonomi sehingga cenderung dibuang Golongan A yaitu air yang langsung dapat dijadikan air minum tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu.
Golongan D yaitu air yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, usaha perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air. Tujuan penetapan kriteria kualitas air adalah untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara perubahan variabel ekologi perairan dan parameter fisika dan kimia, sehingga diperoleh baku mutu air. Penilaian sumber daya bertujuan untuk mengetahui gambaran keseluruhan kualitas air pada suatu tempat.
Pemantauan kualitas air pada saluran pembuangan limbah industri dan badan air penerima limbah industri pada dasarnya mempunyai tujuan sebagai berikut. Bandingkan mutu limbah cair dengan baku mutu limbah industri dan tentukan beban pencemaran menurut Kep No.51/MEN-LH/10/1995.
Tujuan Analisa Kimia
Limbah Rumah Sakit
Limbah dari instalasi pengolahan limbah dianalisis untuk menentukan kegunaan metode pengolahan dan untuk mengevaluasi kemungkinan hasil pembuangannya ke fasilitas penyimpanan air atau melalui lahan pertanian atau lahan lainnya. Pengelolaan limbah rumah sakit telah lama diupayakan dengan menyiapkan perangkat lunak berupa peraturan, pedoman dan kebijakan yang mengatur pengolahan dan peningkatan kesehatan di lingkungan rumah sakit. Selain peraturan tersebut, secara bertahap dan berkesinambungan Kementerian Kesehatan terus meminta dan menyediakan dana untuk pembangunan instalasi pengelolaan limbah rumah sakit ini melalui anggaran pembangunan serta sumber dana dan bantuan lainnya.
Dengan demikian, selama ini rumah sakit pemerintah telah dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan limbah, meski perlu perbaikan. Namun dapat dipahami bahwa manajemen rumah sakit masih memerlukan perbaikan sosial, khususnya di lingkungan komunitas rumah sakit. Mutu limbah rumah sakit (effluent) yang akan dibuang ke badan air atau lingkungan harus memenuhi persyaratan baku mutu efluen sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor KEP-58/MEN-LH/12/1995 atau peraturan daerah setempat.
Sifat Fisik
Zat padat yang terdapat pada sampah umumnya dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu padatan terlarut dan padatan tersuspensi. Padatan terlarut dan tersuspensi dapat bersifat organik atau anorganik tergantung pada sumber sampahnya. Selain kedua jenis zat padat tersebut, masih terdapat zat padat lain yang dapat mengendap karena diameternya lebih besar dan dalam keadaan diam lama kelamaan akan mengendap dengan sendirinya karena beratnya.
Kekeruhan air dapat dilihat langsung dengan mata, karena pada limbah tersebut terdapat partikel koloid yang terdiri dari kuarsa, tanah liat, bahan limbah, protein, dan alga.Kekeruhan merupakan sifat optik suatu larutan. Bau sampah disebabkan oleh bahan organik yang terurai di dalam sampah sehingga mengeluarkan gas-gas seperti sulfida atau amonia yang menimbulkan bau tidak sedap karena adanya campuran nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari hasil pemecahan protein. terkandung dalam limbah tersebut. Warna pada air tersebut disebabkan oleh adanya ion logam besi dan mangan (alami), humus, plankton, tumbuhan, air dan limbah industri.
Sifat Kimia
Pengukuran ini menekankan perlunya oksigen dalam ilmu kimia, dimana senyawa yang diukur adalah bahan yang tidak terurai secara biokimia. Kehadiran racun atau logam tertentu dalam limbah akan menghambat pertumbuhan bakteri dan pengukuran BOD menjadi tidak realistis. COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat anorganik dan organik seperti BOD.
Air limbah dengan tingkat keasaman tinggi berasal dari limbah yang mengandung asam, seperti air bilasan pada pabrik kawat atau seng. Tinggi rendahnya alkalinitas suatu air ditentukan oleh senyawa karbonat, garam hidroksida, magnesium dan natrium yang ada di dalam air. Keadaan oksigen terlarut dalam air dapat menunjukkan tanda-tanda kehidupan ikan dan biota di dalam air.
Logam berat umumnya berupa logam seperti tembaga, kadmium, merkuri, timbal, kromium, besi dan nikel.
Sifat Biologis
Teknik Sampling
- Pengambilan Sampel Lingkungan
- Pengawetan sampel
- Parameter Kunci Kualitas Lingkungan
- Sumber Kontaminasi Sampel Lingkungan
Sedangkan untuk pengambilan sampel udara luar ruangan harus diukur kecepatan angin, arah angin, suhu dan kelembaban, serta laju aliran pompa penghisap udara. Sampel yang mengandung lumpur harus dikocok secara menyeluruh sebelum dianalisis, karena lumpur juga terdiri dari bahan organik yang harus dioksidasi dalam uji COD untuk mendapatkan nilai COD yang benar. Penentuan parameter mutu lingkungan hidup sangat bergantung pada persyaratan baku mutu lingkungan hidup dalam peraturan yang berlaku dan tujuan pengambilan sampel.
Dengan mengetahui parameter yang akan diuji, pengambil sampel dapat mempertimbangkan volume minimum, jenis pengawetan, dan penanganan sampel. Oleh karena itu, pengambil sampel dan analis lingkungan harus mampu mengidentifikasi sumber pencemaran, baik pada saat pengambilan sampel maupun pada pengujian laboratorium, untuk memperoleh data yang valid. Untuk mencegah kontaminasi, sumber kontaminasi potensial harus diidentifikasi dan dihindari sebisa mungkin.
Identifikasi ini dilakukan di lapangan selama pengumpulan, penanganan, penyimpanan dan pengangkutan sampel ke laboratorium. Dampak pencemaran adalah tidak akuratnya hasil pengujian yang diperoleh, sehingga tidak dapat menggambarkan kualitas lingkungan yang sebenarnya.
Pengelolaan Limbah
- Tata Laksana Pengelolaan Limbah Medis
- Pengolahan limbah cair rumah sakit
- Teknologi proses pengolahan air limbah rumah sakit
- Sistem pengolahan limbah cair di rumah sakit
Rumah sakit harus memiliki instalasi pengolahan limbah sendiri atau bersama dengan bangunan di sekitarnya yang memenuhi persyaratan teknis, jika tidak ada atau sistem pengolahan limbah kota tidak dapat diakses. Kami berharap dengan proses yang baik, kualitas air limbah yang dibuang rumah sakit dapat mencapai standar yang ditetapkan oleh KEP no. 58/MEN-LH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit. Salah satu contoh proses pengolahan air limbah dengan cara ini adalah bak aerasi atau stabilisasi.
Teknologi proses pengolahan air limbah yang digunakan untuk mengolah air limbah rumah sakit pada dasarnya hampir sama dengan teknologi yang digunakan untuk mengolah air limbah yang mengandung bahan pencemar organik lainnya. Beberapa teknologi proses pengolahan air limbah rumah sakit yang umum digunakan antara lain: proses lumpur aktif, RBC, proses aerasi kontak, proses pengolahan biofilter “Up Flow”, dan proses pengolahan sistem “Up Flow”. biofilter anaerobik-aerobik”. (Asmadi, 2012. Sistem biologis aerobik yang dapat digunakan untuk limbah rumah sakit adalah sistem pembersihan parit oksidasi limbah (kolam oksidasi air limbah.
Sistem ini digunakan untuk mengolah air limbah dari rumah sakit yang terletak di pusat kota karena tidak memerlukan lahan yang luas. Air limbah tersebut kemudian dialirkan ke dalam bak pengendap untuk pengendapan benda padat atau lumpur lainnya.
Dampak Limbah Rumah Sakit Dampak pembuangan air limbah
Dampak negatif pengelolaan limbah rumah sakit terhadap lingkungan
Dampak limbah rumah sakit akibat pengelolaan yang buruk atau tidak higienis terhadap lingkungan dapat berupa: Menurunnya kualitas lingkungan rumah sakit dapat mengganggu dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat yang berada di lingkungan rumah sakit maupun masyarakat di luarnya. Limbah medis yang mengandung berbagai jenis bahan kimia beracun, limbah terkontaminasi dan benda tajam dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.
Limbah medis yang berupa partikel debu dapat menimbulkan pencemaran udara sehingga menyebabkan penyebaran kuman penyakit dan kontaminasi pada peralatan medis atau peralatan yang ada. Pengelolaan limbah medis yang buruk akan mengakibatkan estetika lingkungan yang tidak sedap dipandang sehingga mengganggu kenyamanan pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar. Limbah cair yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan pencemaran sumber air (permukaan) atau lingkungan dan menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme patogen, serangga yang dapat menularkan penyakit khususnya kolera, disentri dan Thypus abdominalis.
Chemical Oxygen Demand 1. Pengertian COD
Keuntungan tes COD
Interferensi zat toksik terhadap mikroorganisme pada uji BOD tidak menjadi masalah dalam uji COD.
Kekurangan tes COD
Persepsi warna mata dihasilkan dari penyerapan selektif cahaya masuk dengan panjang gelombang tertentu oleh objek berwarna. Panjang gelombang yang dipantulkan atau dipancarkan tergantung pada kondisi benda dan diterima oleh mata sebagai warna benda. Jika benda buram tampak putih, semua panjang gelombang dipantulkan secara merata; jika benda tampak hitam, sangat sedikit cahaya dengan panjang gelombang berapa pun yang dipantulkan; jika benda tampak berwarna biru, panjang gelombang yang menimbulkan rangsangan biru akan dipantulkan, dan seterusnya.
Jika cahaya (monokromatik atau campuran) berada jauh dalam medium homogen, sebagian cahaya yang masuk akan dipantulkan, sebagian akan diserap dalam medium, dan sisanya akan diteruskan. Hukum ini menyatakan bahwa ketika cahaya monokromatik melewati media transparan, laju penurunan intensitas dengan bertambahnya ketebalan berbanding lurus dengan intensitas cahaya. Hal ini setara dengan menyatakan bahwa intensitas cahaya yang dipancarkan berkurang secara eksponensial dengan meningkatnya ketebalan media penyerap.
Atau dengan menyatakan bahwa setiap lapisan medium dengan ketebalan yang sama akan menyerap cahaya yang masuk dalam fraksi yang sama. Intensitas berkas cahaya monokromatik berkurang secara eksponensial dengan peningkatan linier konsentrasi zat penyerap.
Alat dan Bahan 1. Alat
Bahan
Prosedur Kerja
Hasil
Pembahasan
Limbah cair yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan pencemaran sumber air (permukaan tanah) atau lingkungan hidup serta menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme patogen, serangga yang dapat menularkan penyakit terutama kolera, disentri, tifoid abdominalis. Air limbah yang terkontaminasi mempunyai ciri-ciri yang dapat dikenali secara visual berdasarkan kekeruhan, warna air, rasa, bau yang dihasilkan dan indikasi lainnya. Sedangkan identifikasi laboratorium ditandai dengan perubahan sifat kimia air, dimana air tersebut mengandung bahan kimia beracun dan berbahaya dalam konsentrasi yang melebihi nilai batas yang dianjurkan.
Kesimpulan
Saran