• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 PEMBAHASAN

5.1 Sumber Limbah Cair

n DGT (n-1) EG + n PET

pada kenyataannya, tahapan proses yang terjadi dilapangan tidak sesempurna tahapan teoritis seperti yang diperlihatkan diatas. Beberapa reaksi polikondensasi terjadi pada tahap esterifikasi. Oleh karena itu, monomer DGT tidak terbentuk.

4.7.6 Potensi Limbah PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester

Setiap proses produksinya, PT Indo-Rama Synthetics Tbk menghasilkan limbah, baik limbah padat, cair maupun gas. Limbah gas yang bersumber dari cerobong Dow Coal boiler, Steam Coal Boiler, cerobong boiler Captive Power Plant, cerobong incinerator dan cerobong rotary dryer. Pengelolaan pada limbah gas yaitu dengan menggunakan teknologi Electrostatic Precipitator (ESP), Flue Gas Desulfurization (FGD), Wet scrubber, Bag Filter dan Cyclon sehingga emisi yang dikeluarkan oleh cerobong masih dibawah baku mutu yang telah ditetapkan.

Divisi Polyester menghasilkan limbah cair dari proses Spin Finish Oil campur air, Column Destilasi, oli bekas, Solvent TEG, dan EG recovery serta residu campur air. Limbah air diolah di Effluent Treatment Plant (ETP), limbah oli dijual ke pihak ketiga, spin finish oil dikirim ke Waste International dan limbah solvent Tetra Etylen Glycol (TEG) serta Etylen Glycol dibakar di incinerator PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester.

Limbah padat terdiri dari limbah padat non-B3 dan limbah padat B3.

Limbah padat non-B3 terdiri dari bekas kemasan (dus, plastik, lakban, kertas dan drum bekas) sebanyak 109.4 ton/bulan dengan jumlah drum sebanyak 445 drum/bulan dan Hard waste (benang dan kain/grey) sebanyak 5 ton/bulan.

Pengelolaan limbah tersebut yaitu dijual ke pihak ketiga. Limbah domestik bekas palet yang terdiri dari kertas, sisa makanan dan daun kayu sebanyak 3 truk/hari dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan limbah padat B3 terdiri dari sludge WWTP/ETP sebanyak 3 500 kg/bulan dan Fly and Bottom ash dari proses DCB 1, DCB 2 dan SCB sebanyak 30 ton/hari disimpan ke TPS dan disposal ke pihak ke 3.

kedalam proses stripping column. Air limbah umpan yang diproses di stripping column merupakan produk samping dari reaksi esterifikasi. Skema proses produksi PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester memperlihatkan sumber limbah cair. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Sumber : Data Sekunder PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester

Gambar 1 Sumber Limbah Cair dan Proses Produksi Polyester

Reaksi esterifikasi juga menghasilkan air yang membawa beberapa material organik lain yang merupakan hasil samping dari reaksi esterifikasi PTA dan MEG. Pembentukan DEG merupakan salah satu reaksi samping penting dari esterifikasi yang melibatkan EG.Reaksi pembentukan DEG secara stokiometrik ditunjukkan pada reaksi.

C6H4(COOH)2 + 2(CH2OH)2 C12H14O6 +2H2O PTA + MEG DEG + Air

Air biasanya diambil dari reaktor esterifikasi dalam bentuk uap yang dipisahkan melalui separator dua fasa. Selain reaksi utama diatas, pereaksian

POP CORN RECYCLING

HARD WASTE ( BENANG DAN KAPAS BUATAN)

DTY POLYMERIZATION

REACTION

PIT PASTE/ SLURRY

PREPARATION CATALYST

CAT, TiO2, DEG TiO2

CP2/CP3

CP -2

CP-1 CP-3

CHPIS

PSF

POY

FDY

PSF

POY

DTY

STEAM BOILER

IN SIDE BUILDING

WWTP (ETP) WASTE WATER

PIT STRIPPING COLUMN

STRIPPING COLUMN COLUMN

PROSESS EG Vapour

EG ( CP 2 / 3 ) EG ( CP 1 )

CHIPS AMORPHOUS

SSP PLANT

BOTTLE GRADE CHIPPER

PTA+MEG

ESTERIFICATION REACTION ADDICTIVE

INJECTION

antara PTA dan MEG juga menghasilkan material-material lain seperti dioxane, astaldehid, dan TEG dari reaksi esterifikasi (Max 2015). Material-material hasil samping dari reaksi esterifikasi tersebut adalah material organik sehinggaakan berkontribusi terhadap COD (Chemical Oxygen Demand) dalam air. Limbah cair tersebut memiliki beban kandungan COD yang tinggi yaitu 2000 – 3000 ppm.

Limbah cair umumnya berasal dari kolom distilasi. Limbah ini memiliki kandungan COD yang tinggi dan bersifat asam.

Proses stripping digunakan untuk mengurangi zat organik yang berupa hidrokarbon hasil samping esterifikasi. Prinsip stripping column dilakukan dengan mengontakkan limbah cair dengan udara bertemperatur tinggi atau steam yang dapat mengadsorbsi pencemar-pencemar dalam limbah. Udara dari steam dapat menyerap lebih dari 90% senyawa-senyawa hidrokarbon dari exces air. Material- material organik yang terlepas dari air limbah menyebabkan turunnya kadar COD dalam air. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kelarutan zat organik tersebut pada temperatur yang meningkat dan juga material tersebut bisa terlarut dalam fasa uap air.

Setelah di-stripping, limbah cair masuk ke CP-2 effluen pit kemudian dipompakan ke unit pengolahan limbah cair yaitu Effluent Treatment Plant (ETP).

Limbah cair juga dihasilkan dari Inside building yaitu limbah hasil pencucian alat yang masuk ke ETP. Sebelum masuk kedalam ETP limbah inside building CP-2 masuk ke CP-2 Effluent pit dan limbah inside building CP-3 masuk ke CP-3 Effluent pit setelah itu dipompakan bersama-sama dengan effluent stripping colum ke ETP.

Berada di bawah tanggung jawab Utility Departemen Instalasi Pengolahan limbah cair PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester berada.

Sebelum dibuang ke sungai Cikuda (Sungai Golongan B) sebagai badan air penerima, semua limbah yang dihasilkan dialirkan melalui saluran tertutup untuk diolah terlebih dahulu.

Untuk menjaga efisiensi dan efektifitas unit pengolahan limbah total debit limbah yang masuk ke dalam ETP selalu dijaga agar tidak melebihi 500 m3/hari.

Skema flow diagram limbah cair yang masuk ke Collection Pit ETP dapat diketahui dari gambar 2 berikut ini.

Sumber: Data Sekunder PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester

Gambar 2 Sumber-sumber limbah cair PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester

Limbah cair yang dihasilkan berasal dari proses CP-1, CP-2, CP-3, dan ejector serta ru Inside building dengan debit rata-rata bulan Januari 2015 sebesar 451.516 m3/hari atau 18.812m3/jam. Aliran air dengan debit yang konstan, dan merata dapat mempermudah proses pengolahan selanjutnya. Untuk mengetahui debit limbah cair selama bulan Januari 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.

CP-3 Effluent Pit

18-20 m3/jam COD Norm

2800 COD Max

5000 4 – 5 m3/jam

COD Norm 1000 COD Max 2000

Inside Building CP-3

Collection Pit ETP

6 - 8 m3/jam

0.3 m3/jam 1.5m3/jam 2.7 m3/jam 3.0 m3/jam

CP-2 Effluent Pit

Waste Water CP-3

Waste Water Pit

\\\

Stripping Column Inside

Building CP-2

Waste Water CP-1

Waste Water CP-2 Waste Water

Ejector

7.5 m3/jam

Tabel 2 Debit limbah cair PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester selama bulan Januari 2015

Tanggal Debit Tanggal Debit

M3/jam M3/hari M3/jam M3/hari

1-Jan 18.38 441 17-Jan 19.08 458

2-Jan 17.04 409 18-Jan 18.21 437

3-Jan 15.00 360 19-Jan 18.50 444

4-Jan 16.08 386 20-Jan 20.21 485

5-Jan 17.00 408 21-Jan 21.92 526

6-Jan 20.79 499 22-Jan 24.04 577

7-Jan 22.25 534 23-Jan 17.54 421

8-Jan 18.29 439 24-Jan 15.25 366

9-Jan 17.38 417 25-Jan 19.92 478

10-Jan 17.00 408 26-Jan 23.46 563

11-Jan 19.74 474 27-Jan 21.50 516

12-Jan 15.67 376 28-Jan 20.79 499

13-Jan 16.00 384 29-Jan 20.63 495

14-Jan 15.25 366 30-Jan 16.38 393

15-Jan 19.63 471 31-Jan 18.58 446

16-Jan 21.71 521 Jumlah

Debit

13 997 Sumber : Data Sekunder PT Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi Polyester Januari 2015

Beberapa unit proses dan unit operasi mendukung dalam proses pengolahan limbah cair. Masing-masing unit proses dan unit operasi dalam Effluent Treatment Plant diharapkan dapat mencegah pencemaran lingkungan dengan meminimalkan kadar zat pencemar hasil proses produksi sesuai dengan peraturan yang ada.

Dokumen terkait