BAB III
Gambar 3.2 Sekop 3. Pensil Tukang
Pensil tukang a d a l a h pensil yang memilik bodi dengan penampang persegi panjang atau elips untuk mencegahnya berguling. Pensil tukang kayu lebih mudah digenggam daripada pensil biasa, karena memiliki luas permukaan yang lebih besar.
Gambar 3.3 Pensil Tukang 4. Blencong
Blencong dalam istilah pedalangan lebih menunjuk kepada suatu alat penerangan untuk pertunjukan wayang pada masa lampau yang menggunakan bahan bakar minyak kelapa. Lampu blencong ini berbentuk macam-macam ada yang berbentuk seperti burung Jatayu, ada yang berbentuk seperti celengan dengan sayap kiri dan kanan.
Gamabr 3.4 Blencong 5. Sendok Spesi
Sendok spesi adalah alat yang digunakan terus menerus pada waktu meletakan/meratakan spesi pada pekerjaan pasangan batu/bata, plesteran, acian.
Fungsi utamanya untuk menghamparkan spesi pada pekerjaan pasangan dan melemparkan spesi ke dinding untuk pekerjaan plesteran.
Gambar 3.5 Sendok Spesi 6. Roll Meter
Roll Meter adalah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang mulai 5 – 50 meter. Roll Meter lebih dengan dengan sebutan Meteran atau dikenal dengan pita
ukur. Roll Meter ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis.
Gambar 3.6 Roll Meter 7. Gergaji
Gergaji adalah perkakas berupa besi tipis bergigi tajam yang digunakan untuk memotong atau pembelah kayu atau benda lainnya.
Gambar 3.7 Gergaji
8. Ember
Ember adalah wadah atau suatu tempat yang biasanya berbentuk silinder kedap air, silinder vertikal atau kerucut terpotong atau persegi, dengan bagian atas terbuka dan dasar datar, dipasang pada pegangan berbentuk setengah lingkaran yang disebut bail atau pegangan ember.
Gambar 3.8 Ember
9. Gerobak Sorong
Gerobak sorong merupakan alat angkut material curah pada area tambang, perkebunan, dan lainnya. Jika ditinjau dari definisinya wheelbarrow adalah alat angkut yang didorong dan dibimbing oleh satu orang menggunakan dua pegangan ke belakang yang memiliki satu buah roda di bagian depan.
Gambar 3.9 Gerobak Sorong 10. Selang Air
Selang air merupakan alat untuk mengalirkan air yang bersifat fleksibel dan mudah dipindahkan..
Gambar 3.10 Selang Air 11. Kapak
Kapak adalah sebuah alat yang biasanya terbuat dari logam, bermata yang diikat pada sebuah tangkai, biasanya dari kayu.
Gambar 3.11 Kapak
12. Palu
Palu adalah alat tukang yang digunakan sebagai pemukul paku pada bagian depan dan melepaskan maupun meluruskan paku yang sudah bengkok.
Gambar 3.12 Palu
13. Bak Pengaduk
Bak pengaduk merupakan alat tukang yang terbuat dari baja berat yang digunakan sebagai tempat untuk pengadukan dalam pencampuran spesi, cor beton, maupun perkerasan jalan dengan menggunakan bahan dari aspal cair, agregat kasar dan agregat halus.
Gambar 3.13 Bak Pengaduk 14. Linggis
Linggis merupakan alat yang terbuat dari baja berat yang berfungsi untuk menggali tanah yang akan dipancungkan dan mencabut/melepaskan paku pada benda.
Gambar 3.14 Linggis
Bahan-Bahan 1. Pasir
Pasir merupakan jenis dari agregat halus yang digunakan sebagai bahan campuran untuk adukan semen dan aspal.
Gambar 3.15 Pasir 2. Batu Pecah (Split)
Batu pecah merupakan bahan campuran untuk adukan semen dan aspal serta menjadi lapisan fondasi pada perkerasan jalan.
Gambar 3.16 Batu Pecah (Split) 3. Batu Kali
Batu kali merupakan bahan yang digunakan sebagai lapisan fondasi bagian bawah pada perkerasan jalan.
Gambar 3.17 Batu Kali
4. Semen
Semen berfungsi sebagai bahan pengikat dari agregat halus, agregat kasar, dan air dalam pembuatan cor beton maupun spesi.
Gambar 3.18 Semen 5. Aspal
Aspal berfungsi sebagai perekat antar agregat kasar maupun halus sehingga membentuk aspal.
Gambar 3.19 Aspal 6. Papan Racuk
Papan racuk merupakan salah satu jenis papan yang berfungsi untuk menahan agregat lapisan pondasi perkerasan jalan .
Gambar 3.20 Papan Racuk
7. Air
Air merupakan bahan dasar pembuatan beton yang penting dan paling murah.
Air berfungsi sebagai reaktor (± 25% berat semen) semen dan pelumas antar butir- butir agregat. Selain itu, air juga diperlukan untuk perawatan beton.
Gambar 3.21 Air 8. Benang Nilon
Benang nilon merupakan salah satu jenis benang yang digunakan sebagai penanda untuk pembuatan saluran drainase pada jalan.
9. Paku
Gambar 3.22 Benang Nilon
Paku ialah logam keras yang hujungnya tajam, umumnya diperbuat dalam bentuk baja daripada besi waja (sejenis besi yang keras) yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan menembusi kedua-duanya. Paku untuk kegunaan khas juga boleh diperbuat daripada keluli, tembaga atau aluminium.
Gambar 3.23 Paku 10. Batu Bata
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding.
Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah.
Cukup bisa dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan daripada bata ringan atau batako press, karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.
Gambar 3.24 Batu Bata 11. Kayu Gelam
Kayu ini juga dijuluki kayu putih karena memang pada dasarnya kayu ini memiliki karakteristik berwarna cerah yaitu putih keabu-abuan. Kayu putih atau gelam ini menduduki kelas II untuk segi kekuatannya. Maka tidak heran jika kayu ini sering kali digunakan untuk kebutuhan konstruksi bangunan.
Gambar 3.25 Kayu Gelam
BAB IV URAIAN KERJA
4.1. Persiapan dan Pembersihan Lokasi
Job : 1 (satu)
Subjek : Persiapan dan Pembersihan Lokasi
Tanggal : 28 November 2022
Tempat : Bengkel Terbuka Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Instruktur : Akhmad Mirza, S.T., M.T.
1. Tujuan :
Mahasiswa dapat melakukan persiapan lokasi
Mahasiswa dapat melakukan pembersihan lokasi
Mahasiswa dapat mempersiapan lapangan dengan baik 2. Bahan-bahan :
Tanah
Pasir
3. Alat-alat :
Cangkul
Sekop
Blencong 4. Keselamatan kerja :
Tempatkan alat-alat kerja pada tempatnya
Pakailah pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu kerja dan helm
Konsentrasi pada waktu kerja
Tempatkan bahan-bahan dan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu selama pekerjaan berlangsung
5. Syarat hasil kerja :
Terselenggaranya pembentukan dan pembersihan lokasi
6. Cara kerja :
Lakukan pengecekan kesiapan dalam bekerja, baik itu pada diri maupun pada lokasi yang akan dikerjakan
Lihatlah sekitar lokasi apabila ada tanaman atau yang mengganggu pembuatan jalan maka harus di hancurkan atau di robohkan.
Singkirkan puing-puing lain yang tersisa. Bebatuan, ranting-ranting, dan sampah harus disingkirkan. Membuang benda-benda tersebut akan memudahkan peralatan yang dipakai untuk menyingkirkan tanaman liar dan pepohonan.
Singkirkan sisa tunggul pohon. Untuk menyingkirkan tunggul pohon yaitu dengan menggali akar-akar di sekelilingnya menggunakan sekop. Pasang rantai berukuran besar di tunggul tersebut, lalu tarik dengan traktor.
Singkirkan semak-semak. Ada banyak opsi untuk membersihkan tanaman. Anda dapat menggunakan pemangkas genggam untuk memotong habis tanaman di tanah jika lahannya tidak begitu luas.
Isi lubang-lubang di tanah dan nilai kualitas lahan. Jika ada lubang yang muncul setelah Anda memindahkan batu, tunggul pohon, atau hal-hal lainnya, tutuplah lubang tersebut dengan tanah. Padatkan tanah ke dalam lubang sampai tertutup sempurna. Tambahkan lagi tanah jika perlu, dan ulangi cara ini sampai bagian permukaannya sama rata.
7. Foto kerja :
Gambar 4.1 Pembersihan Tanah Lokasi
4.2. Pembentukan Badan Jalan dengan Patok Kayu
Job : 2 (dua)
Subjek : Pembentukan Badan Jalan dengan Patok Kayu
Tanggal : 28 November 2022
Tempat : Bengkel Terbuka Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Instruktur : Akhmad Mirza, S.T., M.T.
1. Tujuan :
Mahasiswa dapat melakukan perapihan untuk pembuatan badan jalan
Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan tanah 2. Bahan-bahan :
Tanah
Kayu racuk
Paku
Benang
3. Alat-alat :
Gerobak
Rol meter
Palu
Selang air 4. Keselamatan kerja :
Tempatkan alat – alat kerja pada tempatnya
Pakailah pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu kerja dan helm
Konsentrasi pada waktu kerja
Tempatkan bahan-bahan dan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu selama pekerjaan berlangsung
5. Syarat hasil kerja :
Terselenggaranya timbunan pasir 6. Cara kerja :
Persiapan alat-alat dan bahan-bahan yang hendak di gunakan.
Perhatikan tempat yang hendak di jadikan jalan.
Lakukan pembentukan badan jalan hal ini dilakukan agar bentuk, tinggi serta belokan jalan sesuai dengan yang telah dirancang sebelumnya.
Buatlah patok pada tanah untuk membuat jalan dan badan jalan menggunakan kayu racuk sesuai dengan ukuran yang di rencanakan.
Gunakan kayu dengan efisiensi, jika panjang kayu kurang dari panjang jalan yang ditentukan, lakukan sambungan dengan kayu yang lainnya hingga memiliki panjang yang sama dengan panjang tanah jalan rencana.
Buatlah garis AS untuk mengetahui tengah dari badan jalan yang akan dibuat dengan menggunakan benang nilon dan kayu gelam
Tanah yang sudah dibersihkan, dihamparkan pasir untuk menyamaratakan ketinggian tanah tersebut. Agar proses penimbunan agregat kasar (batu pecah atau batu kali) terlihat lebih rapi dan lebih mudah.
Bersihkan alat-alat lalu letakkan alat-alat ke tempat semula.
2. Foto kerja :
Gambar 4.2 Pematokan Kayu
Gambar 4.3 Pemadatan Pasir
4.3. Penghamparan Lapisan Fondasi Bawah (Sub-Base Course)
Job : 3 (tiga)
Subjek : Penghamparan Lapisan Fondasi Bawah (Sub-Base Course)
Tanggal : 29 November 2022
Tempat : Bengkel Terbuka Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Instruktur : Akhmad Mirza, S.T., M.T.
1. Tujuan :
Mahasiswa dapat melakukan penghamparan lapisan fondasi bawah
Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan pembentukan jalan dengan baik 2. Bahan-bahan :
Batu Pecah (Batu Split)
Batu Kali
3. Alat-alat :
Gerobak
Sekop
Cangkul 4. Keselamatan kerja :
Tempatkan alat – alat kerja pada tempatnya
Pakailah pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu kerja dan helm
Konsentrasi pada waktu kerja
Tempatkan bahan-bahan dan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu selama pekerjaan berlangsung
5. Syarat hasil kerja :
Terselenggaranya timbunan batu pecah/split maupun batu kali 6. Cara kerja :
Persiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang hendak digunakan pada tahap penghamparan sub-base course.
Tentukan kemiringan sesuai uraian kerja
Ukur permukaan jalan yang hendak di hamparkan lapisan sub-base couse yakni lapisan batu pecah dan batu kali yang disesuaikan dengan rencana kerja.
Lakukanlah penghamparan sesuai tempat yang di inginkan sesuai dengan rencana kerja.
Ratakanlah penghamparan menggunakan cangkul dan sekop agar permukaan yang didapatkan sesuai dengan rencana kerja yang di inginkan.
Ukurlah ketinggian timbunan agar sesuai dengan rencana kerja.
Bersihkan alat-alat lalu letakan alat-alat ke tempat semula.
7. Foto kerja :
Gambar 4.4 Pengambilan Batu Pecah
Gambar 4.5 Penghamparan Batu Pecah dan Batu Kali
4.4. Penghamparan Lapisan Fondasi Atas (Base Course)
Job : 4 (empat)
Subjek : Penghamparan Lapisan Fondasi Atas (Base Course)
Tanggal : 30 November 2022
Tempat : Bengkel Terbuka Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Instruktur : Akhmad Mirza, S.T., M.T.
1. Tujuan :
Mahasiswa dapat melakukan penghamparan lapisan fondasi atas
Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan pembentukan jalan dengan baik 2. Bahan-bahan :
Batu Pecah (Batu Split)
3. Alat-alat :
Gerobak
Sekop
Cangkul 4. Keselamatan kerja :
Tempatkan alat – alat kerja pada tempatnya
Pakailah pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu kerja dan helm
Konsentrasi pada waktu kerja
Tempatkan bahan-bahan dan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu selama pekerjaan berlangsung
5. Syarat hasil kerja :
Terselenggaranya timbunan batu pecah/split pada lapisan fondasi atas 6. Cara kerja :
Persiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang hendak digunakan pada tahap penghamparan base course.
Tentukan kemiringan sesuai uraian kerja
Ukur permukaan jalan yang hendak di hamparkan lapisan base couse yakni lapisan batu pecah yang disesuaikan dengan rencana kerja.
Lakukanlah penghamparan sesuai tempat yang di inginkan sesuai dengan rencana kerja.
Ratakanlah penghamparan menggunakan cangkul dan sekop agar permukaan yang didapatkan sesuai dengan rencana kerja yang di inginkan.
Ukurlah ketinggian timbunan agar sesuai dengan rencana kerja.
Bersihkan alat-alat lalu letakan alat-alat ke tempat semula.
7. Foto kerja :
Gamabr 4.6 Perapihan Batu Pecah
Gambar 4.7 Pemadatan Batu Pecah
4.5. Pembuatan Saluran Drainase Jalan
Job : 5 (lima)
Subjek : Pembuatan Saluran Drainase Jalan
Tanggal : 01 Desember 2022
Tempat : Bengkel Terbuka Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Instruktur : Akhmad Mirza, S.T., M.T.
1. Tujuan :
Mahasiswa dapat melakukan pembuatan saluran drainase pada jalan
Mahasiswa dapat melakukan pelapisan spesi dan pasangan batu bata 2. Bahan-bahan :
Batu Bata
Semen
Air
Pasir
3. Alat-alat :
Gerobak
Bak pengaduk
Sendok spesi
Sekop
Cangkul
Blencong
Ember
Benang
Kayu racuk 4. Keselamatan kerja :
Tempatkan alat-alat kerja pada tempatnya
Pakailah pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu kerja dan helm
Konsentrasi pada waktu kerja
Tempatkan bahan-bahan dan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu selama pekerjaan berlangsung
5. Syarat hasil kerja :
Terselenggaranya pekerjaan saluran drainase jalan
6. Cara kerja :
Siapkan alat-alat dan bahan-bahan yang hendak di gunakan dalam pembuatan drainase
Ukur permukaan tanah yang hendak di gali yang akan di jadikan drainase sesuai dengan rencana kerja
Galilah tanah yang telah di ukur tadi menggunakan cangkul, blencong dan sekop
Apabila tanah sudah di gali maka pasanglah patok untuk memudahkan saat pemasangan bata, pasanglah patok sesuai dengan rencana kerja yang ada
Agar ketinggian presisi maka ukurlah ketinggian patok menggunakanselang air
Pasanglah benang di kedua sisi patok dengan presisi sesuai ukuran darirencana kerja
Buatlah adukan semen sesuai rencana kerja misal dengan perbandingan 1 semen banding 4 pasir
Letakkan adukkan semen tadi ke dalam ember lalu bawalah ke tempat pemasangan bata
Pasanglah bata di mulai dari bawah, untuk merekatkan bata gunakanlah semen diambil menggunakan sendok spesi
Pasanglah bata dengan zig zag agar tercipta ikatan
Pasanglah bata dengan ketinggian dan kelebaran sesuai dengan rencana kerja 7. Foto kerja :
Gambar 4.8 Pembuatan Drainase Jalan
4.6. Pembuatan Bahu Jalan
Job : 6 (enam)
Subjek : Pembuatan Bahu Jalan
Tanggal : 06 Desember 2022
Tempat : Bengkel Terbuka Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Instruktur : Akhmad Mirza, S.T., M.T.
1. Tujuan :
Mahasiswa dapat melakukan penghamparan pasir dengan ketebalan tertentu
Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan pembentukan bahu jalan dengan baik 2. Bahan-bahan :
Pasir
3. Alat-alat :
Gerobak
Sekop
Cangkul 4. Keselamatan kerja :
Tempatkan alat-alat kerja pada tempatnya.
Pakailah pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu kerjadan helm.
Konsentrasi pada waktu kerja.
Tempatkan bahan-bahan dan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu selama pekerjaan berlangsung.
5. Syarat hasil kerja :
Terselenggaranya timbunan pasir untuk pembentukan bahu jalan 6. Cara kerja :
Persiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang hendak digunakan pada tahap penghamparan pasir pada bahu jalan.
Tentukan kemiringan sesuai uraian kerja.
Ukur permukaan bahu jalan yang hendak di hamparkan pasir dengan ketebalan sesuai dengan rrencana kerja.
Lakukanlah penghamparan sesuai tempat yang di inginkan sesuai dengan rencana kerja.
Ratakanlah penghamparan menggunakan cangkul dan sekop agar permukaan yang
didapatkan sesuai dengan rencana kerja yang di inginkan.
Ukurlah ketinggian timbunan agar sesuai dengan rencana kerja.
Bersihkan alat-alat lalu letakan alat-alat ke tempat semula.
7. Foto kerja :
Gamabr 4.9 Pembuatan Bahu Jalan
4.7. Penghamparan Lapisan Perkerasan Jalan (Surface Course)
Job : 7 (tujuh)
Subjek : Penghamparan Lapisan Perkerasan Jalan (Surface Course)
Tanggal : 01 Desember 2022
Tempat : Bengkel Terbuka Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Instruktur : Akhmad Mirza, S.T., M.T.
1. Tujuan :
Mahasiswa dapat melakukan pencampuran aspal dengan agregat kasar dan halus
Mahasiswa dapat melaksanakan pengamparan aspal yang telah dimasak
Mahasiswa dapat melakukan pemadatan aspal di atas fondasi atas 2. Bahan-bahan :
Aspal cair
Pasir
Batu pecah
Api
3. Alat-alat :
Gerobak
Sekop
Cangkul
Ember
Bak Pengaduk 4. Keselamatan kerja :
Tempatkan alat – alat kerja pada tempatnya.
Pakailah pakaian kerja yang lengkap dengan sepatu kerjadan helm.
Konsentrasi pada waktu kerja.
Tempatkan bahan-bahan dan alat-alat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu selama pekerjaan berlangsung.
5. Syarat hasil kerja :
Terselenggaranya penghamparan aspal dengan mutu yang baik.
Terjadinya pemadatan aspal yang baik.
6. Cara kerja :
Siapkanlah alat- alat dan bahan-bahan yang akan digunakan.
Buatlah tungku pembakaran untuk memanaskan aspal beserta agregat kasar maupun agregat halus.
Panaskan terlebih dahulu agregat halus yakni pasir hingga agregat tersebut kering.
Lalu masukkan agregat kasar yang berupa batu pecah ke dalam adukan pasir.
Selanjutnya masukkan aspal cair ke dalam adukan agregat sebelumnya.
Apabila campuran agregat dan aspal sudah merata maka angkatlah campuran aspal tersebut dari bak pengaduk.
Hamparkan campuran aspal ke atas lapisan base course.
Ratakan campuran aspal yang di hamparkan di atas lapisan base course.
Lalu padatkan aspal dengan tandem roller/menggunakan cangkul agar tercipta kepadatan yang diinginkan.
Bersihkan dan letakkan alat-alat ke tempat semula.
7. Foto kerja :
Gambar 4.10 Pemasakan Perkerasan Jalan
Gambar 4.11 Pemadatan Aspal untuk Perkerasan Jalan
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Perhatikan faktor keamanan dan keselamtan kerja pada saat di lapangan ketika melaksanakan praktikum.
2. Lapisan pada perencanaan aspal diantaranya yaitu sub-base course, base course dan lapisan perkerasan aspal.
3. Drainase digunakan untuk mengalirkan air hujan maupun air pembuangan dari gedung agar tidak meluap pada jalanan hingga merusaknya.
4. Pembersihan lokasi hendaknya di lakukan dengan hati hati dan dilakukan hingga bersih tanpa adanya benda-benda besar disekitarnya.
5. Pada saat penghamparan sub-base course dan base course sebaiknya dilihat dan di ukur kemiringan serta ketebalannya agar dapat menghasilkan yang sempurna.
6. Aspal mempunyai sifat mekanis (Rheologi), yaitu hubungan antara tegangan (stress) dan regangan (strain) dipengaruhi oleh waktu. Apabila mengalami pembebanan dengan jangka waktu pembebanan yang sangat cepat, maka aspal akan bersifat elastis, tetapi jika pembebanannya terjadi dalam jangka waktu yang lambat maka sifat aspal menjadi plastis (viscous)
7. Kinerja aspal sangat dipengaruhi oleh sifat aspal tersebut setelah digunakan sebagai bahan pengikat dalam campuran beraspal dan dihampar dilapangan. Hal ini di sebabakan karena sifat-saifat aspal akan berubah secara signifikan akibat oksidasi dan pengelupasan yang terjadi pada saat pencampuran, pengankutan dan penghamparan campuran beraspal di lapangan.
8. Aspal dengan angka daktilitas yang rendah dapat mengalami retak akibat lapisan aspal mengalami perubahan suhu yang tinggi.
9. Seluruh aspal bersifat termoplastik yaitu menjadi lebih keras bila temperaturmenurun dan melunak bila temperature meningkat. Kepekaan aspal untuk berubah sifat akibat perubahan tempertur ini di kenal sebagai kepekaan aspal terhadap temperatur.
10. Pembuatan jalan pada umumnya dibuat dengan menggunakan alat-alat berat agar dapat menghasilkan bentuk jalan yang baik dan mempermudah pekerjaan manusia.
5.2. Saran
1.
Perencanaan tebal lapisan perkerasan pada tugas akhir ini hanya sebatas menghitung tebal dari masing-masing lapisan perkerasan saja, tidak termasuk bahu jalan. Pada dasarnya perencanaan tebal lapis perkerasan jalan idealnya juga harus memiliki bahu jalan dan drainase, sehingga disarankan untuk perencanaan tebal lapisan perkerasan agar bahu jalan juga ikut direncanakan.2.
Dengan kondisi tanah dasar yang berbeda-beda, untuk perencanaan tebal lapisan perkerasan sebaiknya dilakukan dengan membagikan kedalam beberapa segmen, karenasangat mempengaruhi dalam mendapatkan ketebalan masing-masing.3.
Diharapkan selalu memperhatikan keselamatan kerja saat proses praktikum di Lapangan dilakukan.4.
Alat-alat yang digunakan harap dijaga sebaik mungkin hingga terhindar dari kerusakan dan bahan-bahan yang digunakan harap seefisiensi mungkin.DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2 hUKEwjRmMu8O37AhW1TWwGHRCwBSUQFnoECA0QAw&url=http%3A%2F%2Feprints.umm.ac.i
%2F41453%2F3%2FBAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw0kMghjDqxcEQeeyDR2aYFw. Diakses pada tanggal 08 Desember 2022 pukul 18.02 WIB
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2a hUKEwjRmMu8O37AhW1TWwGHRCwBSUQFnoECAkQAQ&url=http%3A%2F%2Feprints.itenas.ac.i d%2F1542%2F5%2F05%2520Bab%25202%2520222016099.pdf&usg=AOvVaw18kYogIIFPel_g5xbEdty D Diakses pada tanggal 08 Desember 2022 pukul 19.42 WIB
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2a hUKEwiE4vvVxfj7AhWQ0nMBHUATB9YQFnoECDMQAQ&url=http%3A%2F%2Feprints.umm.ac.id
%2F44591%2F3%2FBAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw15TBsUP-oCoPMexWmaBIXV. Diakses pada tanggal 10 Desember 2022 pukul 22.02 WIB
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2a hUKEwiE4vvVxfj7AhWQ0nMBHUATB9YQFnoECBsQAQ&url=http%3A%2F%2Fejournal.uajy.ac.id%
2F10986%2F3%2F2TS14485.pdf&usg=AOvVaw3DFQ0CBVSYsmuymL24djwL. Diakses pada tanggal 11 Desember 2022 pukul 18.22 WIB
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2a hUKEwiCw_S8x_j7AhUX3XMBHShJBCUQFnoECCQQAQ&url=https%3A%2F%2Frepository.ump.ac.i d%2F4595%2F3%2FTRIYAN%2520CAHYANTO%2520BAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw3984xTlLa53 4Yvb8h5tM6j Diakses pada tanggal 12 Desember 2022 pukul 17.05 WIB
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2a hUKEwisuvxivr7AhVF8zgGHTrfCsoQFnoECEsQAQ&url=http%3A%2F%2Feprints.polsri.ac.id%2F1640
%2F3%2Fbab%25202.pdf&usg=AOvVaw0db-s8Mu-oRUjR1dLXppCw . Diakses pada tanggal 13 Desember 2022 pukul 21.02 WIB
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0C AMQw7AJahcKEwjQw5G_jfr7AhUAAAAAHQAAAAAQAg&url=http%3A%2F%2Feprints.polsri.ac.id
%2F3235%2F3%2FBAB%2520II.pdf&psig=AOvVaw17llKkgl0XSjCiTvr_j2f7&ust=1671141524611958 Diakses pada tanggal 13 Desember 2022 pukul 18.32 WIB
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2a hUKEwiyofzojvr7AhUCmeYKHbE2BY0QFnoECA8QAQ&url=http%3A%2F%2Feprints.polsri.ac.id%2F 279%2F3%2FBAB%2520II.pdf&usg=AOvVaw00fOsOOs3HY4uJFCSyf0x- Diakses pada tanggal 14 Desember 2022 pukul 17.02 WIB