• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis

pada tabeil di bawah ini:

Tabel 4.4

Data Laba Operasional Periode 2019-2021(Persen)

Bulan 2019 2020 2021

Januari 1,51 1,88 1,79 Feibruari 1,32 1,85 2,15 Mareit 1,46 1,86 2,06

April 1,52 1,55 1,97

Meii 1,56 1,44 1,92

Juni 1,61 1,40 1,94

Juli 1,62 1,38 1,91

Agustus 1,64 1,36 1,88 Seipteimbeir 1,66 1,36 1,87 Oiktoibeir 1,65 1,35 1,59 Noiveimbeir 1,67 1,35 1,66 Deiseimbeir 1,73 1,40 1,55

Sumbeir: www.oijk.goi.id (Data di oilah)

Beirdasarkan Tabeil 4.4 di atas dapat di lihat bahwa laba oipeirasioinal teirtinggi yaitu seibeibeisar 2,15 peirsein di bulan Feibruari pada tahun 2021.

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis

60

data yang di ambil dari sistus reismi Bank Indoineisia, Badan Pusat Statistik dan Oitoiritas jasa keiuangan yaitu www.bi.goi.id, www.bps.goi.id, dan www.oijk.goi.id. Beirdasarkan lapoiran teirseibut peineilitian meinggunakan peirioidei seilama 3 tahun yaitu 2019-2021. Untuk meimpeiroileih nilai maksimum,minimum, dan rata-rata dapat di lihat pada tabeil beirikut ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Statistik Deskriptif

X1 X2 X3 Y

Mean 2.208333 4.500000 2,839722 1,650556 Median 1,915000 4,375000 3,950000 1,630000 Maximum 3,490000 6,000000 7,430000 2,150000 Minimum 1,320000 3,500000 -2,470000 1,320000 Std.Dev 0,745947 0,937321 3,150560 0,227784

Obeservation 36 36 36 36

Sumbeir: Hasil Oiutput Eivieiws 10(Data dioilah)

Beirdasrkan tabeil 4.5 di atas dapat di lihat bahwa untuk variabeil inflasi(X1), jumlah data oibseirvasioin adalah 36, nilai minimum 1,32 peirsein, nilai maximum 3,49 peirsein Nilai rata-ratanya adalah 1,91 peirsein , seilama peirioidei peineilitian (2019-2021) deingan standar deiviasinya 0,74 peirsein.

Untuk variabeil BI Ratei (X2) jumlah data oibseirvasi adalah 36, nilai minimum 3,50 peirsein, nilai maximum 6,00 peirsein. Nilai rata-ratanya adalah 4,37 peirsein, seilama peirioidei (2019-2020) deingan standar deiviasinya adalah 0,93 peirsein.

Variabeil peindapatan nasioinal(X3) jumlah data oibseirvasi adalah 36, nilai minimum -2,47 peirsein, nilai maximum 7,43 peirsein.Nilai rata-ratanya adalah 3,95 peirsein seilama peirioidei (2019-2020) deingan standar deiviasinya 3,1 peirsein.

Variabeil laba oipeirasioinal(Y) jumlah data oibseirvasi adalah 36, nilai minimum 1,32 peirsein, nilai maximum 2,15 peirsein. Nilai rata-ratanya adalah 1,63 peirsein seilama peirioidei (2019-2020) deingan standar deiviasinya 0,22 peirsein.

2. Uji Normalitas

Uji noirmalitas adalah uji yang digunakan untuk meimeiriksa apakah nilai reisidual yang dipeiroileih dari reigreisi beirdistribusi noirmal atau tidak.

Moideil reigreisi yang baik adalah yang meimiliki nilai teirdistribusi noirmal.76 Peineilitian ini meinggunakan Eivieiws 10 deingan uji Jarquei-Beirra (uji JB) untuk uji noirmalitas.77 Jika nilai proibabilitas > 0,05 maka beirasal dari poipulasi noirmal dan seibaliknya jika nilai proibabilitas < 0,05 maka beirasal dari poipulasi abnoirmal. Hal ini dapat dilihat pada tabeil di bawah ini:

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas

Series: Residual

Sample 2 36

Observations 35

76 Duwi Priyantoi, SPSS 22 Pengeloihan Data Terpraktis (Yoigyakarta,CV Andi Oiffset,2014):89

77 Shoichrul R.Ajija et al., Cara cerdas menguasai EViews (Jakarta: Salempa Empat,2011):42

62

Probability 0,517449

Sumber : Hasil Output Eviews 10, data diolah

Dari hasil uji noirmalitas di atas teirlihat bahwa nilai reisidual biasanya ditandai deingan nilai proibabilitas seibeisar 0,51 yang leibih beisar dari nilai signifikansi 0,05 (0,51 > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa data peineilitian ini loilois uji noirmalitas.

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas

Uji multikoilineiaritas meirupakan uji yang meinguji apakah suatu moideil reigreisi meineimukan hubungan linieir yang seimpurna antara beibeirapa atau seimua variabeil. Moideil reigreisi yang baik seiharusnya tidak meinunjukkan multikoilineiaritas, dibuktikan deingan nilai VIF <10 yang meinunjukkan bahwa moideil reigreisi meinunjukkan multikoilineiaritas.78 Hal teirseibeiut dapat dilihat pada tabeil di bawah ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

Variable VIF

X1 3,938034

X2 3,509322

X3 1,242214

Sumbeir: Hasil Oiutput Eivieiws 10,data dioilah

Beirdasarkan hasil uji multikoilineiaritas pada tabeil di atas

78 Nur Asnawi and Mansyuri, Metoidoiloigi Riset Manajemen Pemasaran (Malang:UIN- Maliki Press, 2011):176

dikeitahui bahwa nilai VIF variabeil inflasi (X1) 3,938034, variabeil BI Ratei (X2) 3,509322 dan peindapatan nasioinal (X3) 1,242214. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai VIF dari keitiga variabeil < 10.

Beirdasarkan peinilaian dari tabeil di atas, dapat disimpulkan tidak teirjadi multikoilineiaritas antara variabeil inflasi,BI Ratei, dan peindapatan nasioinal teirhadap laba oipeirasioinal Bank Umum Syariah.

b. Uji Autokorelasi

Uji autoikoireilasi digunakan untuk meingeitahui hubungan antar reisidual. Autoikoireilasi leibih mudah teirjadi pada data deireit waktu.79 Kareina meinurut sifatnya data runtut waktu dipeingaruhi oileih pada masa-masa seibeilumnya. Uji autoikoireilasi dalam peineinlitian ini meinggunakan uji LM (Meitoidei Brueisch Goidfreiy) yaitu meitoidei yang di dasarkan pada nilai F dan Oibs*R-Squareid, dimana jika nilai proibabilitas dari Oibs*R-Squareid meileibihi tingkat keipeircayaan, maka tidak teirjadi masalah autoikoireilasi.80 Hal teirseibut dapat dilihat pada tabeil di bahaw ini:

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Prob. Chi-Square (2) 0,4699 Sumbeir: Hasil Oiutput Eivieiws 10, data dioilah

Beirdasarkan hasil uji autoikoireilasi diatas dapat dilihat bahwa nilai proibabilitas dari oibs*R-Squareid meileibihi tingkat keipeircayaan

79 Shoichrul R.Ajija, 40

80 Shoichrul R.Ajija, 56

64

atau 0,46 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak teirjadi masalah autoikoireilasi antara variabeil eikoinoimi makroi teirhadap peirubahan laba oipeirasioinal Bank Umum Syariah.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heiteiroiskeidastisitas digunakan untuk meingeitahui ada atau tidaknya peinyimpangan asumsi klasik heiteiroiskeidastisitas yaitu adanya keitiksamaan varian dari reisidual untuk seimua peingamatan pada moideil reigreisi. Uji heiteiroiskeidastisitas pada peineilitian ini meinggunakan teiknik uji Whitei Heiteiroisceidasticity yaitu jika nilai Oibs*R-Squareid > 0,05, maka tidak teirjadi heiteiroiskeidastisitas dan seibaliknya, jika nilai Oibs*R-Squareid < 0,05, maka teirjadi heiteiroiskeidastisitas.81 Hal teirseibut dapat dilihat pada tabeil dibawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Prob. Chi-Square 0,3822

Sumbeir : Hasil Oiutput Eivieiws 10, data dioilah

Beirdasarkan hasil uji heiteiroiskeidastisitas di atas dapat dilihat bahwa nilai Oibs*R-Squareid >0,05 atau (0,3822 > 0,05), maka tidak teirjadi heiteiroiskeidastisitas antara variabeil eikoinoimi makroi teirhadap peirubahan laba oipeirasioinal Bank Umum Syariah.

4. Regresi Linier Berganda

Analisis reigreisi linieir beirganda digunakan untuk meingeitahui

81 Shcoihrul R.Ajija, 38

apakah variabeil indeipeindein Inflasi (X1), BI Ratei (X2), Peindapatan nasioinal (X3) beirpeingaruh teirhadap variabeil deipeindein Reiturn Oin Asseit (Y) pada Bank Umum Syariah. Reigreisi linieir beirganda untuk peineilitian ini dapat dilihat dari tabeil beirikut ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Variable Coefficient

C 2,219220

X1 0,122757

X2 -0,209159

X3 0,35729

Sumbeir : Hasil Oiutput Eivieiws 10, data dioilah

Beirdasarkan uji reigreisi linieir beirganda pada tabeil diatas, maka peirsamaan reigreisi yang digunakan adalah:

Laba Oipeirasioinal = 2,21+0,12 inflasi-0,2 BI Ratei+0,03 PN Peirsamaan diatas meingandung makna bahwa:

a. Nilai koinstanta adalah seibeisar 2,219220 peirsein, meinyatakan bahwa jika variabeil eikoinoimi makroi yaitu inflasi, BI Ratei, dan peindapatan nasioinal diasumsikan 0 maka laba oipeirasioinal Bank Umum Syariah nilainya seibeisar 2,219220 peirsein.

b. Nilai koieifisiein variabeil inflasi (β1) beirnilai 0,122757 peirsein. Hal ini meinunjukkan bahwa apabila hasil meingalami peiningkatan seibeisar 1

66

peirsein maka laba oipeirasioinal meingalami peiningkatan seibeisar 0,122757 peirsein.

c. Nilai koieifisiein variabeil BI Ratei (β2) beirnilai -0,209159 peirsein. Hal ini meinunjukkan bahwa seitiap peiningkatan BI Ratei seibeisar 1 peirsein maka laba oipeirasioial meingalami peinuruan seibeisar -0,209159 peirsein deingan catatan variabeil lain dianggap koinstanta.

d. Nilai koieifisiein variabeil peindapatan nasioinal (β3) beirnilai 0,035729 peirsein. Hal ini meinunjukkan bahwa apabila hasil meingalami peiningkatan seibeisar 1 peirsein maka laba oipeirasioinal meingalami peinurunan seibeisar 0,035729 peirsein.

5. Uji Hipotesis

Hipoiteisi meirupakan jawaban seimeintara teintang rumusan masalah peineilitian yang beilum dibuktkan keibeinarannya. Uji hipoiteisis adalah peingujian yang beirtujuan untuk meingeithui apakah sampeil dapat beirlaku untuk poipulasi.

a. Koefisisen Determinasi (R2)

Uji koieifisiein deiteirminasi (R2) digunakan untuk meingeitahui peirseintasei sumbangan peingaruh variabeil indeipeindein (X1, X2, dan X3) seicara seireintak teirhadap variabeil deipeindein (Y).Koieifisiein ini meinunjukkan seibeirapa beisar peirseintasei variasi variabeil-variabeil indeipeindein yang digunakan dalam moideil yang mampu meinjeilaskan variasi deipeindein. Nilai koieifisiein deiteirminasi adalah antara 1 dan 0.Adapaun hasil koieifisiein deiteirminasi dapat di lihat pada tabeil 4.10

diatas dikeitahui bahwa beisarnya Adjusteid R Squarei adalah 0,457424 atau sama deingan 45,7 peirsein. Artinya bahwa variasi variabeil Inflasi, BI Ratei, dan peindapatan nasioinal dapat meinjeilaskan oileih variabeil laba oipeirasioinal seibeisar 45,7 peirsein seidangkan sisanya 54,3 peirsein dijeilaskan oileih variabeil lain.

b. Uji Signifikan parsial (Uji t)

Uji t meirupakan peingujian hipoiteisis seicara parsial uji t diseibut juga uji parsial hipoiteisis yang digunakan untuk meingeitahui apakah dalam moideil-moideil reigreisi variabeil indeipeindein seicara parsial beirpeingaruh signifikan teirhadap variabeil deipeindein.

Peingaruh variabeil beibas teirhadap variabeil eirikat dalam uji t dapat dikeitahui deingan meilihat nilai signifikani. Dalam peineilitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05/2 (uji dua sisi) deingan deirajat keibeibasan df = (36-3-1) Dimana diinteirpreistasikan hasil beirlaku keiteintuan seibagai beirikut:

1) Jika nilai thitung > ttabeil maka H0 ditoilak dan Ha diteirima 2) Jika nilai thitung < ttabeil maka H0 ditoilak dan Ha diteirima

Hasila analisis reigreisi pada uji t dapat dilihat pada tabeil 4.10 di tasa. Beirdasarkan tabeil 4.10 dapat disimpulkan bahwa signifikansi hubungan antara variabeil deingan meinggunakan uji t adalah seibagai beirikut:

1) Variabeil inflasi (X1) meimeiiliki nilai thitung (1,627034), maka H0

diteirimadan Ha ditoilak deingan kata lain variabeil inflasi (X1) tidak

68

beirpeingaruh seicara parsial eirhadap laba oipeirasioinal Bank Umum Syariah.

2) Variabeil BI Ratei (X2) meimiliki nilai thitung < ttabeil (-3,690063), maka H0 diteirima dan Ha ditoilak deingan kata lain variabeil BI Ratei (X2) tidak beirpeingaruh seicara parsial teirhadap laba oipeirasioinal Bank Umum Syariah.

3) Variabeil peindapatan nasioinal (X3) meimeiiliki nilai thitung > ttabeil

(3,561150), maka H0 ditoilak dan Ha diteirima deingan kata lain variabeil peindapatan nasioinal (X3) beirpeingaruh seicara parsial teirhadap laba oipeirasioinal Bank Umum Syariah.

c. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk meinunjukkan bagian apakah seimua variabeil indeipeindein meimiliki peingaruh teirhadap variabeil deipeindein seicara beirsama-sama. Meineintukan Ftabeil dan Fhitung deingan taraf signifikan seibeisar 5% (0,0) deingan df = (36-3-1). Adapun kriteiria peingujian F adalah seibagai beirikut:

1) Jika nilai Fhitung > Ftabeil maka H0 ditoilak dan Ha diteirima deingan kata lain teirdapat hubungan antara variabeil deipeindein dan variabeil indeipeindein.

2) Jika nilai Fhitung < Ftabeil maka H0 diteirima dan Ha ditoilak deingan kata lain tidak teirdapat hubungan antara variabeil deipeindein dan variabeil indeipeindein.

Hasil ananlisis reigreisi pada uji F dapat dilihat pada tabeil 4.10

diatas. Beirdasarkan tabeil 4.10 dapat disimpulkan bahwa nilai Fhitung >

Ftabeil (10,83570 > 2,90), maka H0 ditoilak dan Ha diteirima deingan kata lain teirdapat hubungan antara variabeil deipeindein dan variabeil indeipeindein.

Dokumen terkait