• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis

Statistik deskriptif pada penelitian ini menyajikan jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan simpangan

baku (standard deviation) dari variabel independen dan variabel dependen.

Hasil statistic deskriptif ditunjukkan dalam tabel 4.5:

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pojok Baca 32 7 20 17.09 3.041

Budaya Literasi 32 7 20 13.06 2.983

Valid N (listwise) 32

Sumber : Data Primer Diolah, 2022.

Berdasarkan tabel 4.5 yang menyajikan gambaran data secara umum yang dikelola dengan program SPSS for windows version 25.

Stastistik deskriptif yang meliputi minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar devisiasi dapat dilihat bahwa sampel penelitian ini ada 32.

Dari tabel statistik deskriptif di atas dapat diketahui bahwa : a. Pojok Baca (X)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis statistik deskriptif, variabel pojok baca memiliki nilai minimum 7 dan maksimum sebesar 20. Hal tersebut menunjukkan bahwa sampel pojok baca yang diambil berkisar antara 7 sampai dengan 20 dan mempunyai rata-rata 17,09. Besar standar deviasi dari pojok baca adalah 3,041.

b. Budaya Literasi (Y)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis statistik deskriptif, variabel pojok baca memiliki nilai minimum 7 dan maksimum sebesar 20. Hal tersebut menunjukkan bahwa sampel pojok baca yang diambil berkisar

antara 7 sampai dengan 20 dan mempunyai rata-rata 13,06. Besar standar deviasi dari pojok baca adalah 2,983

2. Analisis Inferensial

Hasil analisis data terdiri dari uji prasyarat statistik dan pengujian hipotesis. Uji prasyarat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji linearitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis regresi linier sederhana dan koefisien determinasi.

a. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji linearitas, dan uji heteroskedastisitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang disajikan untuk dianalisis lebih lanjut berdistribusi normal atau tidak.. Jika nilai signifikansinya > 0,05 maka nilai residualnya berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikansinya < 0,05 maka nilai residualnya tidak berdistribusi normal.64 Uji normalitas dalam penelitian ini adalah One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test. Data diolah dengan menggunakan SPSS for windows version 25.

64 Abdul Muhid. Analisis Statistik, 418.

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 32

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation 2.37800120 Most Extreme

Differences

Absolute .130

Positive .123

Negative -.130

Test Statistic .130

Asymp. Sig. (2-tailed) .184c

Sumber : Data Primer Diolah, 2022.

Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji normalitas diketahui nilai signifikasinya 0,184 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal.

2) Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel yang akan dikenai prosedur analisis statistik korelasional menunjukan hubungan yang linier atau tidak. Metode pengambilan keputusan untuk uji linearitas yaitu jika signifikansi pada Deviation from Linearity < 0,05 maka hubungan antara dua variabel tidak linier dan jika signifikansi pada Deviation from Linearity > 0,05 maka hubungan antara dua variabel dinyatakan linier.65 Penghitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows version 25.

65 I Wayan Widana dan Putu Lia Muliani. Uji Prasyarat, 53

Tabel 4.7

Hasil Perhitungan Uji Linearitas ANOVA Tabel

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

BUDAYA LITERASI

* POJOK BACA

Between

Groups (Combined) 174.794 8 21.849 4.972 .001 Linearity 100.573 1 100.573 22.885 .000 Deviation

from Linearity

74.221 7 10.603 2.413 .052 Within Groups 101.081 23 4.395

Total 275.875 31

Sumber : Data Primer Diolah, 2022.

Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji linearitas dengan spss 25, diketahui nilai signifikasi deviation from linearity 0,052 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel independent (Pojok Baca) dengan variabel dependent (Budaya Literasi).

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Uji hetroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji spearman. Data dianggap tidak terjadi gejala heteroskedastisitas jika nilai Sig dari variable independent terhadap nilai Residual (RES) lebih dari 0,05.

Penghitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows version 25. Hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Uji Heteroskedastisitas Correlations

POJOK BACA

Unstandardized Residual Spearman's

rho POJOK BACA Correlation

Coefficient 1.000 .005

Sig. (2-tailed) . .977

N 32 32

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient

.005 1.000

Sig. (2-tailed) .977 .

N 32 32

Sumber : Data Primer Diolah, 2022.

Pada hasil tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Sig. (2-tailed) terhadap nilai residual pada variable pojok baca adalah 0,977. Hal tersebut berarti bahwa nilai Sig. (2-tailed) bernilai di atas 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak rancangan hipotesis.

Berdasarkan hasil uji prasyarat,dapat diketahui bahwa data penelitian ini berdistribusi normal, memiliki hubungan yang linier, dan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier adalah analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan persamaan linier. Penghitungan regresi linier menggunakan data skor kuisioner pojok baca dan budaya literasi.

Penghitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows version 25. Berikut ini adalah hasil persamaan regresi linier sederhana:

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan Uji Regresi Linier Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.939 2.477 1.186 .245

POJOK

BACA .592 .143 .604 4.149 .000

Sumber : Data Primer Diolah, 2022

Berdasarkan hasil coefficients kolom Unstandardized Coefficients B pada Tabel 4.9 konstanta bernilai 2,939 dan koefisien regresi bernilai 0,592. Persamaan regresi linier sederhana yang terbentuk sebagai berikut:

Ý = a + bX

Ý = 2,939 + 0,592 X

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Nilai konstanta sebesar 2,939. Hal tersebut dapat diartikan jika pojok baca tetap (X=0), maka budaya literasi siswa bernilai 2,939.

2) Nilai koefisien regresi variabel budaya literasi sebesar 0,529. Hal tersebut dapat diartikan jika pojok baca ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka budaya literasi meningkat sebesar 0,529 satuan.

Koefisien tersebut bernilai positif yang berarti terdapat hubungan yang positif antara pojok baca dan budaya literasi. Artinya, jika

pojok baca semakin meningkat maka budaya literasi juga meningkat

Berdasarkan tabel Coefficients di atas, diketauhi t hitung sebesar 4,149. Nilai t tabel pada tabel statistic dengan signifikasi 0,05 dengan df = n-2 atau 32-2 = 30 adalah sebesar 2,042. Karena t hitung (4,149) >

t tabel (2,042) maka, H0 ditolak. Kesimpulannya pojok baca berpengaruh terhadap budaya literasi.

b. Uji Koefisien Determinasi

Koefisen determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel pojok baca secara bersama-sama terhadap variabel budaya literasi. Penghitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows version 25.

Tabel 4.10

Hasil Perhitungan Uji Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .604a .365 .343 2.417

Sumber : Data Primer Diolah, 2022.

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji koefisien besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,604. Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,365, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel pojok baca (X) terhadap variabel budaya literasi (Y) sebesar 36,5%. Hasil R square sebesar 0,365 tergolong kategori interval 0,20 – 0,399, maka dapat disimpulkan bahwa nilai R Square termasuk kategori rendah.

Dokumen terkait