BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Profil PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram
PT Asuransi Jasaraharja Putera adalah salah satu perusahaan asuransi kerugan yang eksistensi PT Asuransi Bintang Bali yang didirikan pada tahun 1986 yang selanjutnya per tanggal 1 desember 1986 berubah nama menjadi PT Asuransi Tis yang merupakan cikal bakal lainnya PT Asuransi Jasaraharja Putera. Sejalan dengan masuknya Yayasan Dana Pensiun & Kesejahteraan Pegawai PT Jasaraharja (Persero) yang diikuti dengan perubahan struktur permodalan dan susunan manajemen makan nama perusahaan PT Asuransi Tis Asih dirubah menjadi Aken Raharja.
Tuntutan bisnis terus meningkat dan kebijakan pemerintah dalam hal deregulasi terus bergulir tidak terkecuali di bidang asuransi yaitu dengan disahkannya UU No.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian Jucto Peraturan Pemerintah No.73 tahun 1993 tentang penyelenggara usaha perasuansian di Indonesia yang mulai berlaku secara efektif terhitung mulai tanggal 1 Januari 1992. UU No.2 tahun 1992 dan PP No.7 tahun 1993 tersebut menganut azas spesialisasi dan menegaskan bahwa perusahaan asuransi penyelenggara program spesialisas dan menegaskan bahwa perasuransian asuransi penyelenggaraan program Asuransi Sosial dilarang menyelenggaraakan bidang asuransi sosial. PT Asuransi Jasa raharaja (persero) sebagai penyelenggara program Asuransi Sosial harus
melepaskan bidang usaha yang bersifat komersial, seperti Suret Bond, Asuransi Aneka dan Extra Cover atas pelaksanaan UU No.33 tahun 1964 dikaitkan dengan UU No.2 1992 dan peraturaan pelaksanaan lainnya.
Sejalan dengan hal tersebut, maka untuk menjaga kesinambungan pemberian pelayanan atau jaminan asuransi kepaa pengguna jasa Surety Bond dan Asuransi Aneka serta untuk tetap memberikan nilai tambah kepada peserta Program Asuransi Sosial, Manajemen PT Asuransi Jasa Raharja (persero) mengalihkan bidang usaha yang bersifat komersila tersebut kepada PT Asuransi Aken Raharja.53
Untuk mendukung kapasitas daya tamping atau retensi perusahaan, para pemegang saham khususnya Yayasan Dana Pensiun Jasa Raharja dan PT Asuransi Jasa Raharja (persero) melakukan penambahan modal atau restrukturisasi permodalan restrukturisasi mnajemen yang disertai dengan perubahan nama menjadi PT ASURANSI JASARAHARA PUTERA.
Perubahan nama tersebut dicatat di dalam akta Notaris Machmudah Rijanto, S.H dengan akta No.81 tanggal 27 November 1993 dan mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI dengan surat keputusan nomor C- 2-13619.HT.01.04 TH.93 tanggal 13 Desember 1993 mengenai persetujuan atas seluruh anggota Dasar Perseroan Terbatas PT Asuransi Jasaraharja Putera, selanjutnya disingkat menjadi PT Jasaraharja Putera, secara efektif PT Jasaraharja Putera mulai beroprasi sejak tanggal 1 Januari 1994 bersamaan dengan pengalihan bidang usaha PT Jasaraharja
53https://www.jasaraharja-putera.co.id/ di akses pada tanggal 17 Agustus 2019, pukul 23:27
(persero) yang besifat komersial tersebut. Sampai pada saat ini JP.Insurance memiliki 25 kantor Cabang dan 57 kantor pemasaran yang tersebah diseluruh nusantara diantaranya cabang Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Jambi, Bengkulu,Palembang, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Makassar, Denpasar, Mataram, Kupang, Ternate, Jayapura, Banten. Visi dan misi PT Jasaraharrja Putera:
Visi perusahaan yang meruapakan cita-cita yang ingin dicapai di masa mendatang adalah :
“Menjadi Perusahaan Asuransi Terkemuka Di Indonesia” ( To Be Foremost Insurance Company In Indonesia)
Misi yang diemban oleh PT Jasaraharja Putera adalah :
“Menyediakan produk tepat guna dengan pelayanan prima”. (To provide apporoprite products with excellent service).54
2. Letak Geografis PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram :
Kantor Jasaraharja Putera Cabang Mataram, Jalan Sriwijaya No.182 A Kec. Mataram Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, 83127
Sebelah utara : Gang Komplek Punia Sebelah seletan : Jalan Raya
Sebelah Barat : Niaga Supermarket Sebelah Timur : Kantor Gapensi
54https://www.jasaraharja-putera.co.id/ di akses pada tanggal 17 Agustus 2019, pukul 23:27
Dilihat dari batas-batas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa lokasi Kantor Jasaraharja Putera Cabang Mataram sangat strategis.
3. Jenis Produk Asuransi Jasaraharja Putera
Berkembang atas dasar kepuasan nasabah, dari tahun ke tahun JP- Insurance selalu membukukan kinerja keuangan yang baik dan meningkat.
Lebih dari itu, juga tersedia produk keunggulan lain, yaitu : JP Astor (asuransi kendaraan bermotor), JP Bonding (surety bond), JP Aspri (asuransi kecelakaan pribadi), JP Graha (asuransi kebakaran), JP Askred, arusansi rekayasa, asuransi tanggung gugat (kewajban), asuransi rangka kapal, asuransi alat berat, asuransi harta benda (property), asuransi pengangkutan (cargo), asuransi varia.55
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dibuat oleh perusahaan dengan maksud agar koordinasi dari masing-masing bagian atau devisi berjalan dengan lancar, selain itu untuk memudahkan pengendalian. Dengan demikian kesatuan aktivitas perusahaan dapat lebih terarah, yang pada akhirnya mempermudah pencapaian tujuan perusahaan. Setiap organisasi atau badan usaha mempunyai bentuk struktur organisasi atau susunan manajemen yang berbeda-beda. Susunan Manajemen PT Asuransi Jasaraharja Putera Cabang Mataram adalah sebagai berikut :
55 PT Jasaraharja Putera, https://www.jasaraharja-putera.co.id/sekilas-perusahaan/, diakses pada tanggal 10 desember 2019, pukul 17:07
Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram
pembahasan rumusan masalah penelitian dan juga mengungkap kecenderungan respoden terkait dengan Pengaruh Personal Selling dan Advertising Terhadap Penjualan Polis Asuransi Pada PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram.
Berdasarkan penyebaran kuesioner sebanyak 97 angket, selanjutnya dari data tersebut diberikan informasi tentang karakteristik atau identitas responden yang terdiri dari tingkatan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan responden. Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa ini dapat menjadi masukan terkait dengan Personal Selling dan Advertising Terhadap Penjualan Polis Asuransi Pada PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil deskripsi masing-masing karakteristik akan peneliti uraikan sebagai berikut:
1) Jenis kelamin responden
Tabel 3.1
Jenis Kelamin Responden
Perempuan 46 47,5%
Laki-laki 51 52,5%
Klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin diperoleh data untuk yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 46 orang responden atau 47,5% dari total 97 responden, sedangkan untuk yang berjenis kelamin laki-laki 51 orang responden atau 52,5% dari total 97 responden.
2) Tingkatan Usia
Table 3.2
Tingkatan Usia Responden
Dewasa 55 57%
Remaja 36 37%
Anak-anak 6 6%
Dari hasil penyebaran kuesioner berdasarkan tingkatan usia Dewasa diperoleh data 55 orang atau 57% responden. Dan tingkatan usia remaja diperoleh 36 orang, atau 37% responden. Dan yang terakhir untuk tingkatan usia anak-anak diperoleh 6 orang atau 6%
responden dari total 97 responden.
3) Pekerjaan Responden
Table 3.3 Pekerjaan Responden
No Pekerjaan Responden Jumlah %
1 Pegawai 50 51,5%
2 Wiraswasta 12 12,3%
3 Pensiun 6 6,2%
4 Mahasiswa 15 15,5%
5 Pedagang 8 8,2%
6 Sekolah 6 6,2%
Berdasarkan klasifikasi pekerjaan-pekerjaan diperoleh data pekerjaan responden pegawai diperoleh 50 orang atau 51,5%, wiraswasta diperoleh 12 orang atau 12,3%, pensiunan diperoleh 6
orang atau 6,2%, mahasiswa diperoleh 15 orang atau 15,5%, pedagang diperoleh 8 orang atau 8,2% dan sekolah diperoleh 6 oraang atau 6,2%.
a. Personal Selling (Variabel X1)
1) Saya merasa agen asuransi ramah dalam menyapa calon nasabah.
Berdasarkan tabel X1.1 menunjukkan 41 atau 42,2%
responden menyatakan sangat setuju,42 orang atau 43,2%
responden menyatakan setuju dan 14 orang atau 14,4% responden menyatakan kurang setuju.
2) Saya merasa agen asuransi menjelaskan secara rinci keunggulan produknya.
Tabel X1.2 menunjukkan 46 atau 47,4% responden menyatakan sangat setuju, 51 orang atau 52,2% responden menyatakan setuju.
3) Agen asuransi menanyakan setiap keluhan yang ada dalam asuransi.
Tabel X1.3 menunjukkan 37 orang atau 38,1% responden menyatakan sangat setuju, 58 orang atau 59,7% responden yang menyatakan setuju, dan 2 orang atau 2% menyatakan kurang setuju.
4) Saya merasa agen asuransi memberikan solusi di setiap keluhan yang dirasakan.
Table X1.4 menunjukkan 36 orang atau 37,1% menyatakan sangat setuju, 61 orang atau 62,8% responden yang menyatakan setuju.
5) Saya merasa agen asuransi mampu menjawab setiap pertanyaan yang saya ajukan.
Table X1.5 menunjukkan 34 orang atau 35% menyatakan sangat setuju, 52 orang atau 53,6% responden menyatakan setuju, 9 orang atau 9,2% responden menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1% responden menyatakan tidak setuju.
6) Saya merasa agen asuransi bersikap sangat baik untuk mendorong saya melakukan pembelian asuransi.
Table X1.6 menunjukkan 29 orang atau 29,8% menyatakan sangat setuju, 58 orang atau 59,7% responden menyatakan setuju, 9 orang atau 9,2% responden menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1% responden menyatakan tidak setuju.
b. Advertising (variabel X2)
1) Saya merasa pesan mengenai asuransi Jasaraharja Putera sangat lengkap.
Table X2.1 menunjukkan 23 orang 23,7% responden menyatakan sangat setuju, 63 orang atau 64,9% responden menyatakan setuju, 11 orang atau 11,3% responden menyatakan kurang setuju.
2) Saya merasa pesan yang disampaikan asuransi pada iklan sudah sangat jelas.
Table X2.2 menunjukkan 27 orang atau 27,8% responden menyatakan sangat setuju, 59 orang atau 60,8% responden
menyatakan setuju, dan 11 orang atau 11,3% menyatakan kurang setuju.
3) Saya merasa pesan yang disampaikan sesuai dengan asuransi Jasaraharja Putera.
Tabel X2.3 menunjukkan 26 orang atau 26,8% responden menyatakan sangat setuju, 58 orang atau 59,7% responden menyatakan setuju, dan 13 orang atau 13,4% responden menyatakan kurang setuju.
4) Saya merasa iklan asuransi Jasaraharja Putera sangat menarik.
Tabel X2.4 menunjukkan 27 orang atau 27,8% responden menyatakan sangat setuju, 57 orang atau 58,7% responden menyatakan setuju, dan 13 orang atau 13,4% responden menyatakan kurang setuju.
5) Saya merasa iklan asuransi Jasarharja mampu menciptakan perhatian masyarakat.
Tabel X2.5 menunjukkan 28 orang atau 28,8% responden menyatakan sangat setuju, 63 orang atau 64,9% responden menyatakan setuju, dan 6 orang atau 6,1% responden menyatakan kurang setuju.
6) Saya merasa iklan asuransi jasaraharja Putera mendorong saya untuk melakukan pembelian.
Tabel X2.6 menunjukkan 19 orang atau 19,5% responden menyatakan sangat setuju, 67 orang atau 69% responden
menatakan setuju, dan 11 orang atau 11,3% responden menyatakan kurang setuju.
c. Penjualan Polis (Variabel Y)
1) Saya merasa memilih produk asuransi di Jasaraharja Putera sesuai dengan kebutuhan saya.
Tabel Y.1 menunjukkan 27 orang atau 27,8% responden menyatakan sangat setuju, 65 orang atau 67% responden menyatakan setuju, dan 4 orang atau 4,1% responden menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1% responden menyatakan tidak setuju.
2) Saya merasa kualitas produk asuransi di Jasaraharja Putera lebih unggul dibandingkan asuransi yang lain
Tabel Y.2 menunjukkan 28 orang atau 28,8% responden menyatakan sangat setuju, 63 orang atau 64,9% responden menyatakan setuju, dan 6 orang atau 6,1% menyatakan responden kurang setuju.
3) Saya merasa dengan membeli produk asuransi di Jasaraharja Putera adalah keputusan yang paling tepat.
Tabel Y.3 menunjukkan 13 orang atau 13,4% responden menatakan sangat setuju, 39 orang atau 40,2% responden menyatakan setuju dan 40 orang atau 41,2% responden menyatakan kurang setuju dan 5 orang atau 5,1% responden menyatakan tidak setuju.
4) Saya merasa saya lebih yakin memilih produk asuransi di Jasaraharja Putera dibandingkan yang lain.
Tabel Y.4 menunjukkan 13 orang atau 13,4% responden menyatakan sangat setuju, dan 71 orang atau 73,1% responden menyatakan setuju dan 13 orang atau 13,4% responden menyatakan kurang setuju.
5) Saya merasa manfaat produk asuransi Jasaraharja Putera lebih baik dari asuransi lain.
Tabel Y.5 menunjukkan 20 orang atau 20,6% responden menyatakan sangat setuju,dan 66 orang atau 68% orang responden menyatakan setuju dan 11 orang atau 11,3% responden menyatakan kurang setuju.
6) Saya membeli produk Asuransi Jasaraharja Putera karena teman dan keluarga saya menggunakan asuransi tersebut.
Tabel Y.6 menunjukkan 17 orang atau 71,5% responden menyatakan sangat setuju, dan 36 orang atau 37,1% responden menyatakan setuju, 26 orang atau 26,8% responden menyatakan kurang setuju dan 20 orang atau 20,6% responden menyataka tidak setuju.
7) Saya membeli produk asuransi Jasaraharja Putera karena ada rasa ketertarikan yang kuat pada produk tersebut.
Tabel Y.7 menunjukkan 33 orang atau 34% responden menyatakan sangat setuju, dan 58 orang atau 59,7% responden
menyatakan setuju, dan 5 orang atau 5,1% responden menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1% responden menyatakan tidak setuju.
8) Saya membeli produk asuransi karena agen asuransi Jasaraharja Putera bersikap ramah.
Tabel Y.8 menunjukkan 31 orang atau 31,9% responden menyatakan sangat setuju, 60 orang atau 61,8% responden menyatakan setuju, 6 orang atau 6,1% responden menyatakan kurang setuju.
9) Saya membeli produk asuransi Jasaraharja Putera karena pesan yang disampaikan sesuai dengan kenyataan.
Tabel Y.9 menunjukkan 40 orang atau 41,2% responden menyatakan sangat setuju, 50 orang atau 51,5% responden menyatakan setuju, dan 7 0rang atau 7,2% resonden menyatakan kurang setuju.
10) Saya membeli produk asuransi Jasaaharja Putera karena karena saya yakin dengan kualitas produknya.
Tabel Y.10 menunjukkan 41 orang atau 41,2% responden menyatakan sangat setuju, 51 orang atau 52,3% responden menyatakan setuju dan 5 orang atau 5,1% responden menyatakan kurang setuju.
Personal Selling (X1)
X1.3 0,576 0,199 Valid
X1.4 0,378 0,199 Valid
X1.5 0,682 0,199 Valid
X1.6 0,661 0,199 Valid
X2.1 0,866 0,199 Valid
X2.2 0,726 0,199 Valid
Advertising X2.3 0,369 0,199 Valid
(X2) X2.4 0,734 0,199 Valid
X2.5 0,728 0,199 Valid
X2.6 0,632 0,199 Valid
Y.1 0,620 0,199 Valid
Y.2 0,560 0,199 Valid
Y.3 0,525 0,199 Valid
Y.4 0,669 0,199 Valid
Penjualan Y.5 0,574 0,199 Valid
Polis Y.6 0,423 0,199 Valid
(Y) Y.7 0,512 0,199 Valid
Y.8 0,579 0,199 Valid
Y.9 0,665 0,199 Valid
Y.10 0,531 0,199 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai r hitung pada kolom corrected item-total correlation untuk masing-masing item memiliki r hitung lebih besar dan positif dibandingkan r tabel untuk df = 97-2=
95 dan alpha 5%. Dengan uji satu sisi didapat r tabel sebesar 0,1996, maka, dapat disimpulkan bahwa semua indikator dari ketiga variabel X1 (Personal Selling), X2 (Advertising) dan Y (Penjualan Polis) adalah valid.
2) Uji Reliabelitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel.Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban konsisten dari waktu ke waktu. Suatu
kuesioner dinyatakan reliabel jika nilai Croanbach’s Alpha >
0,60.57 Adapun hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Table 3.6
Hasil Uji Reliabiltas Personal Selling Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based On Standardized Items
N Of Items
.660 .658 6
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas Personal Selling (X1) di atas, memiliki nilai Cronbach Alpha sebesar 0,660 yang lebih besar dari 0,60. Bersadarkan ketentuan di atas maka dalam penelitian ini dikatakan reliabel.
Table 3.7
Uji Reliabilitas Advertising Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based On Standardized Items
N Of Items
.758 .763 6
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas Advertising (X2) di atas, memiliki nilai Cronbach Alpha sebesar 0,758 yang lebih besar dari 0,60. Bersadarkan ketentuan di atas maka dalam penelitian ini dikatakan reliabel.
57Haryadi Sarjono, Winda Yulianta, SPSS VS LISREL Sebuah Pengantar Aplikasi Untuk Riset jil.1…, 2011), hlm. 45.
Table 3.8
Uji Reliabilitas Penjualan Reliability Statistics Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha Based On Standardized Items
N Of Items
.731 .771 10
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas Penjualan (Y) di atas, memiliki nilai Cronbach Alpha sebesar 0,731 yang lebih besar dari 0,60. Bersadarkan ketentuan di atas maka dalam penelitian ini dikatakan reliable. Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki cronbach alpha > 0,60. Dengan demikian variabel X1,X2 dan Y dapat dikatakan reliabel dan dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
b. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.Model regresi yang baik adalah non multikolinieritas.
Analisis ini ditentukan oleh besarnya nilai tolerance dan VIF (varians inflation factor). Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi Multikoloniaritas dalam model regresi. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 16.0 forWindowsdidapatkan nilai VIF (varians
inflation factor) dan toleranceuntuk masing-masing variabel bebas pada tabel berikut ini:
Tabel 3.9 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 17.476 4.688 3.727 .000
Personal
Selling .931 .143 .561 6.523 .000 .987 1.013
Advertising -.026 .133 -.017 -.194 .847 .987 1.013
a. Dependent Variable:
Penjualan
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai Tolerance sebesar 0,987 lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF sebesar 1,013 lebih lebih kecil dari 10.00, jadi kesimpulan dalam uji ini tidak terjadi Multikoloniaritas dalam model regresi.
2) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
a) Jika signifikannya >0,05 maka berdistribusi normal dan sebaliknya
b) jika signifikan <0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal, dan
c) Jika pada grafik tersebut penyebaran datanya mengikuti pola garis lurus, maka grafik tersebut normal. Berikut tabel dan grafik hasil uji spss:
Tabel 3.10 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual
N 97
Normal Parametersa
Mean .0000000
Std. Deviation 3.01570107
Most Extreme Differences
Absolute .072
Positive .043
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .709
Asymp. Sig. (2-tailed) .696
a. Test distribution is Normal.
Dari hasil uji normalitas metode Kolomogrov Smirnov didapatkan hasil signifikansi dari uji normalitas sebesar 0,696 dimana hasil tersebut > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji normalitas pada penelitian ini adalah terdistribusi normal.
Gambar 2.2 Uji Normalitas P Plot
Dari hasil uji normal probability plot menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.Jadi kesimpulannya melalui dua uji dengan spss uji normalitas berdistribusi normal.
3) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 2.3 Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot tersebut menunjukan titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau disekitar angka 0, titiik-titik tidak menggumpal hanya di bawah dan diatas saja, penyebaran tiitik- titik tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. dari hasil uji heteroskedastisitas menggunkan metode scatterplot tidak terjadi heteroskedastisitas.
c. Uji Hipotesis
1) Uji Parsial (Uji t)
Uji t adalah suatu sarana pengujian untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 3.11 Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17.476 4.688 3.727 .000
x1 .931 .143 .561 6.523 .000
x2 -.026 .133 -.017 -.194 .847
a. Dependent Variable:y
a) Pengujian Hipotesis Pertam (H1.1)
Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X1 (Personal Selling) terhadap Y ( penjualan ) sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung
6.523 > ttabel 1,9855, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang berarti dapat berpengaruh X1 terhadap Y.
b) Pengujian Hipotesis Kedua (H1.2)
Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X2 (Advertising) terhadap Y (Penjualan) 0,847 > 0,05 dan nilai thitung -0,194 <
1,9855, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak yang berarti tidak dapat berpengaruh X2 terhadap Y.
2) Uji simultan (Uji F)
Untuk menguji hipotesis digunakan uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan atau model regresi secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 3.12 Uji f ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 397.902 2 198.951 21.420 .000a
Residual 873.067 94 9.288
Total 1270.969 96
a. Predictors: (Constant), x2,x1 b. Dependent Variable: y
c) Pengujian Hipotesis Ketiga (H1.3)
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y sebesar 0,000
< 0,05 dan nilai fhitung 21.420 > ftabel 3.09, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H3 diterima yang berarti terdapat pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y.
3) Uji Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi dependen. Dari hasil perhitungan melalui alat ukur statistik SPSS 16.0 for windows didapatkan nilai koefisien determinasi sebagai berikut :
Tabel 3.13
Uji koefisien determinasi Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error Of The Estimate
1 .560a .313 .298 3.04761
a. predictors: (Constant), x2,x1
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai R Square sebesar 0,313, hal ini berarti mengandung arti bahwa pengaruh variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel Y adalah sebesar 31,3%.
d. Analisis Regesi Linier Berganda
Suatu model persamaan regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen. Dalam penelitian ini model persamaan regresi linier ganda yang disusun untuk mengetahui pengaruh antara
Personal Selling dan Advertising (sebagai variabel independen) terhadap keputusan Penjualan (sebagai variabel dependen) secara bersama-sama adalah Y= a + b1 X1 + b2 X2. Hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.0 diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3.14
Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B
Std.
Error Beta 1 (Consta
nt) 17.476 4.688 3.727 .000
x1 .931 .143 .561 6.523 .000
x2 -.026 .133 -.017 -.194 .847
a. Dependent Variable: y
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada tabel di atas di peroleh persamaan regresi yakni Y= a + b X1 + b2X2= 17.476 +931 +-.026
Dari persamaan regresi linier berganda di atas dapat diartikan dan di ambil keputusan sebagai berikut :
a) Nilai konstan (Y) sebesar 17.478 artinya jika variabel Personal Selling (X1) dan variabel Advertising (X2) bernilai 0 (nol) atau
tidak dimasukkan dalam penelitian, maka variabel keputusan pembelian (Y) meningkat sebesar 17.476.
b) Koefisien regresi X1 (Personal Selling) sebesar 0,931 atau 0,959% dapat disimpulkan bahwa variabel Personal Seling mempunyai pengaruh positif tehadap panjualan polis asuransi pada PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram. Jika variabel Personal Selling (X1) di tingkatkan 1% maka penjualan polis asuransi (Y) meningkat sebesar 0,959%. Dengan asumsi variabel lain dianggap konstant. Hal ini menyatakan bahwa adanya Personal Selling dalam sebuah produk barang maka keputusan pembelian akan meningkat
c) Koefisien regresi X2 (Advertising) sebesar -026 dapat disimpulkan bahwa variabel Advertising tidak mempengaruhi terhadap penjualan polis asuransi pada PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram.
Dari hasi pengujian hipotesis (H1) yang dilakukan peneliti terbukti bahwa personal selling memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap penjualan polis asuransi pada PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram. Melalui hasil perhitungan yang diperoleh nilai thitung sebesar 6.523 oleh karena itu nilai tersebut lebih besar dari ttabel 1.9855,berarti personal selling berpengaruh terhadap penjualan polis asuransi pada PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram.
Dari hasil penelitian yang membuktikan bahwa Personal Selling memiliki pengaruh terhadap penjualan polis asuransi adalah. Secara umum definisi dari Personal Selling ini adalah penjualan secara bertatap muka hal tersebut lebih fleksibel untuk disesuaikan berdasarkan keinginan dan reaksi nasabah terhadap produkyang ditawarkan, hal tersebut bisa mendemonstrasikan manfaat produk secara langsung kepada calon nasabah sekaligus menunjukkan kelebihan yang dimiliki produk tersebut.58 Agen asuransi dapat memberikan jawaban secara langsung atas pertanyaan calon nasabah dan juga penjelasan produk secara mendetail sehingga dapat membuat mereka tertarik untuk membeli produk asuransi. Hal tersebut untuk meyakinkan calon nasabah bahwa pilihan yang mereka ambil tidak diragukan lagi. Jadi dapat disimpulkan bahwa personal selling dapat berpengaruh terhadap penjualan polis asuransi pada PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram. Suatu perusahaan harus menjaga personal
58https://www.pahlevi.net/pengertian-personal-selling/ , di akses pada tanggal 20 Agustus 2019, pada pukul 20:37
selling yang baik di antara semua pihak yang saling berkaitan, sehingga personal selling tersebut menjadi penting dalam faktoryang mempengruhi penjualan polis asuransi.
b. H1.2 = diduga advertising mempengaruhi penjualan polis asuransi pada PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram.
Dari hasil pengujian hipotesis (H2) yang dilakukan peneliti terbukti bahwa advertising tidak mempengaruhi terhadap penjualan polis asuransi pada PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar -0,194 oleh karena itu nilai tersebut lebih kecil dari ttabel 1,9855, berarti advertising tidak berpengaruh terhadap penjualan polis asuransi pada PT Jasaraharja Putera Cabang Mataram.
Advertising adalah bentuk promosi yang praktis dan menjanikan ekspektasi tinggi untuk membentuk pembelian polis asuransi pada PT Jasaraharja Putera. Iklan menjadi sangat penting konsumen lebih cenderung akan memperhatikan iklan dari produk yang akan dibeli.
Iklan hanyalah salah satu contoh untuk meneenalkan produk atau jasa yang ingin dipasarkan kepada pasar sasaran. Namun dalam hal ini seringkali hasil yang didapaat tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena terkadang advertising yang disampaikan tidak sampai ke msyarakat, karena terkadang hanya menjadi lalu lalang saja, asuransi merupakan pengendalian risiko yang mungkin terjadi di masa depan kepada pihak lainnya, maka pihak tertanggung harus membayar premi