BAB IV HASIL PENELITIAN
B. Analisis Data
1. Aktivitas Belajar Matematika Siswa a. Siswa yang berdiskusi dengan pasangannya.
Aktivitas ini diamati setelah siswa menemukan pasangannya. Jika siswa telah menemukan pasangannya mereka duduk bersama mendiskusikan masing- masing soal yang ada dikartu mereka dan tidak memberitahukannya kepada pasangan lain.
Berdasarkan kriteria aktivitas belajar, prosentase aktivitas dapat dilihat pada Tabel 10 berikut:
Tabel 10. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Berdiskusi Dengan Pasangannya.
Pertemuan
Jumlah siswa yang melakukan
aktivitas
Jumlah siswa
yang hadir Prosentase Kriteria
I 22 30 73,3% Banyak
II 27 29 93,1% Banyak Sekali
III 26 30 86,1% Banyak Sekali
IV 30 30 100% Banyak Sekali
V 30 30 100% Banyak Sekali
Kelas N x S S2 X
maks X min
Prosentase siswa yang tuntas Eksperimen 30 73,26 16,23 263,59 97,7 40 60%
Kontrol 30 65,08 15,62 244,23 90,6 41,9 33,3%
Dari Tabel 10, prosentase dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 1. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Berdiskusi dengan Pasangannya
Berdasarkan Tabel 10 dan Gambar 1 terlihat bahwa prosentase siswa yang berdiskusi dengan pasangannya mengalami prosentase yang naik turun. Pada pertemuan pertama merupakan prosentase yang terendah untuk aktivitas ini yaitu 73,3%, meningkat pada pertemuan kedua menjadi 93,1% dan mengalami penurunan pada pertemuan ketiga menjadi 86,1%. Pada pertemuan keempat mengalami peningkatan dan stabil di 100% pada pertemuan kelima. Rata-rata prosentase aktivitas ini 90,5 % yang dikategorikan banyak sekali.
b. Siswa yang mengajukan pertanyaan kepada pasangan lain.
Aktivitas ini diamati ketika siswa selesai berdiskusi dengan pasangannya masing-masing. Siswa akan dipilih secara acak untuk megajukan pertanyaan atau memberikan tantangan kepada pasangan lain.
Berdasarkan kriteria aktivitas belajar, prosentase aktivitas dapat dilihat pada tabel 11 berikut:
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
I II III IV V
Pertemuan ke-
Prosentase
Tabel 11. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Mengajukan Pertanyaan Kepada Pasangan Lain
Pertemuan
Jumlah siswa yang melakukan
aktivitas
Jumlah siswa
yang hadir Prosentase Kriteria
I 3 30 10% Sedikit sekali
II 6 29 20,7% Sedikit sekali
III 8 30 26,7% Sedikit
IV 9 30 30% Sedikit
V 10 30 33,3% Sedikit
Dari Tabel 11, prosentase dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 2. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Mengajukan Pertanyaan Kepada Pasangan Lain
Berdasarkan Tabel 11 dan Gambar 2 terlihat bahwa aktivitas siswa mengajukan pertanyaan kepada pasangan lain mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Prosentase pada pertemuan pertama dimulai dari 10% yang merupakan prosentase terendah untuk aktivitas ini dan kemudian mencapai presentase tertinggi pada pertemuan kelima dengan 33,3%. Rata-rata prosentase aktivitas ini 24,14 % yang dikategorikan sedikit sekali.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
I II III IV V
Pertemuan ke-
Prosentase
c. Siswa yang menjawab soal yang diterimanya dari pasangan lain.
Siswa yang ditunjuk secara acak harus menjawab soal yang diterimanya dari pasangan lain di papan tulis. Berdasarkan kriteria aktivitas belajar, prosentase aktivitas dapat dilihat pada tabel 12 berikut:
Tabel 12. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Menjawab Soal yang Diterimanya Dari Pasangan Lain
Pertemuan
Jumlah siswa yang melakukan
aktivitas
Jumlah siswa yang
hadir
Prosentase Kriteria
I 3 30 10% Sedikit sekali
II 5 29 17,2% Sedikit sekali
III 7 30 23,3% Sedikit sekali
IV 9 30 30% Sedikit
V 10 30 33,3% sedikit
Dari Tabel 12, prosentase dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 3. Persentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Menjawab Soal yang Diterimanya Dari Pasangan Lain
Dari Tabel 12 dan Gambar 3 terlihat bahwa prosentase aktivitas menjawab soal yang diterimanya dari pasangan lain pada pertemuan pertama hingga pertemuan kelima mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama merupakan
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
I II III IV V
Pertemuan ke-
Prosentase
prosentase yang terendah untuk aktivitas ini yaitu 10%, dan terus meningkat pada pertemuan kedua, ketiga, keempat, dan pertemuan kelima di 33,3%. Rata-rata prosentase aktivitas ini 22,78 % yang dikategorikan sedikit sekali.
d. Siswa yang memberikan pendapat atau pertanyaan atas jawaban teman.
Aktivitas ini diamati ketika siswa memberikan pendapat atau pertanyaan atas jawaban teman. Berdasarkan kriteria aktivitas belajar, prosentase aktivitas dapat dilihat pada tabel 13 berikut:
Tabel 13. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Memberikan Pendapat atau Pertanyaan Atas Jawaban Teman
Pertemuan
Jumlah siswa yang melakukan
aktivitas
Jumlah siswa
yang hadir Persentase Kriteria
I 3 30 10% Sedikit Sekali
II 5 29 17,2% Sedikit Sekali
III 9 30 30% Sedikit
IV 10 30 33,3% Sedikit
V 12 30 40% Sedikit
Dari Tabel 13, prosentase dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 4. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Memberikan Pendapat atau Pertanyaan Atas Jawaban Teman
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
I II III IV V
Pertemuan ke-
Prosentase
Dari Tabel 13 dan Gambar 4 terlihat bahwa prosentase aktivitas memberikan pendapat atau pertanyaan atas jawaban teman. Pada pertemuan pertama hingga pertemuan kelima mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama merupakan prosentase yang terendah untuk aktivitas ini yaitu 10%, dan terus meningkat pada pertemuan kedua, ketiga, keempat, dan pertemuan kelima di 33,3%. Rata-rata prosentase aktivitas ini 26,11 % yang dikategorikan sedikit.
2. Data Hasil Belajar
Untuk menarik kesimpulan tentang data hasil belajar dilakukan analisis secara statistik yaitu uji-t. Sebelum melakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji Anderson-darling dengan bantuan software Minitab. Dari hasil uji normalitas diperoleh nilai P = 0,073 untuk kelas eksperimen dan nilai P = 0,070 untuk kelas kontrol. Karena pada kedua kelas sampel nilai P > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data hasil belajar kedua kelas berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran XIX.
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi bertujuan untuk melihat apakah data kelas sudah mempunyai variansi sama, homogen, atau tidak. Uji ini menggunakan uji-F dengan bantuan software Minitab. Dari hasil uji homogenitas variansi diperoleh nilai P = 0,839. Karena nilai P > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar
matematika kelas sampel tersebut homogen. Untuk lebih dapat dilihat pada lampiran XX.
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi, dapat dikatakan kedua sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen. Jadi uji hipotesis yang akan digunakan adalah uji-t dengan bantuan software Minitab. Hasil uji-t pada kedua kelas sampel dapat dilihat pada Tabel 14 dibawah ini:
Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis Pada Selang Kepercayaan 95%
DF Nilai P taraf nyata (α)
58 0,026 0,05
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terhadap nilai tes akhir belajar pada selang kepercayaan 95%, diperoleh nilai P = 0,026 dengan df = 58, karena nilai P
< taraf nyata (0,05), maka maka Ho ditolak, sehingga hipotesis penelitian diterima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen yang mengikuti strategi belajar aktif tipe index card match lebih baik dari rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional pada kelas VII SMP Negeri 2 Batang Anai tahun pelajaran 2011/1012.