• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan strategi belajar aktif tipe index card match

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan strategi belajar aktif tipe index card match"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hal ini terlihat dari ketuntasan hasil belajar matematika pada ulangan semester 1 siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai tahun ajaran 2011/2012. Dari Tabel 1 di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 2 Batang Anai masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 19 – 21 September 2011 di SMPN 2 Batang Anai, banyak faktor yang menyebabkan nilai siswa tidak mencapai KKM yang telah ditetapkan, diantaranya terlihat pada pelaksanaan pembelajaran dimana guru hanya menjelaskan materi pelajaran, membahas soal ulangan dan dilanjutkan dengan memberikan latihan.

Sikap pasif siswa dalam memberikan umpan balik berarti guru tidak mengetahui sejauh mana materi telah dikuasai oleh siswa. Kurangnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran menyebabkan mereka mudah lupa dengan materi yang baru dipelajarinya. Tujuan pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat waktu, tetapi sejauh mana materi yang disampaikan dapat diingat oleh siswa.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini berjudul: “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match (ICM) Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII”. kelas tahun pelajaran SMPN 2 Batang Anai.

Tabel  1:  Ketuntasan  Nilai  Ujian  Semester  1    Mata  Pelajaran    Matematika  Siswa  Kelas  VII  SMPN  2  Batang  Anai  Tahun Pelajaran 2011/2012
Tabel 1: Ketuntasan Nilai Ujian Semester 1 Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN 2 Batang Anai Tahun Pelajaran 2011/2012

Identifikasi Masalah

Strategi pembelajaran ICM dapat diterapkan oleh guru dengan menuliskan soal dan jawaban pada kartu indeks untuk dibagikan kepada siswa jika soal tersebut berkaitan dengan materi yang diajarkan di kelas. Jenis ICM memungkinkan siswa untuk merefleksikan dan mengingat apa yang telah mereka pelajari, memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan teman dan berbagi pengetahuan yang telah mereka peroleh dengan siswa lain. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran perlu ditinjau ulang atau review untuk menentukan apakah siswa memahami materi yang disampaikan.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Asumsi Dasar

Pertanyaan Penelitian

Hipotesis

Tujuan Penelitian

  • Manfaat Penelitian

Membantu guru matematika memilih dan menggunakan pendekatan dan metode pengajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

KAJIAN TEORI

Kajian Teori

  • Pembelajaran Matematika
  • Belajar Aktif
  • Index Card Match (ICM)
  • Aktivitas Belajar
  • Hasil Belajar
  • Pembelajaran Konvensional

Setiap pasangan melemparkan pertanyaannya kepada pasangan lainnya dan juga menjawab pertanyaan pasangan lainnya. Dengan semakin besarnya pemahaman dan penguasaan materi oleh siswa maka hasil belajar akan meningkat sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Agar tidak ada keributan saat mencari pasangan, siswa yang menerima kartu merah muda atau kunci jawaban tetap di bangku.

Walaupun tidak semua soal dapat ditampilkan, siswa tetap harus menyelesaikan soal baik soal pada kartu pasangan yang lain, karena akan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Siswa yang sudah terlibat dalam belajar sendiri akan mencurahkan pikiran dan tenaganya untuk kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Paul B Diedrich di atas, diadaptasi untuk index card matching (ICM) nantinya dalam bentuk lembar observasi.

Hasil yang dimaksud dalam desain penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran aktif tipe ICM.

Penelitian yang Relevan

Komunikasi satu arah dalam pembelajaran membuat aktivitas siswa menjadi rendah dan akan berakibat pada hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Suharni (2008) berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match (ICM) Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 4 Solok Tahun Pelajaran 2007-2008. Peneliti ini memfokuskan pada aktivitas dan hasil belajar siswa dalam satu kelas sebagai topik penelitian dan pada setiap akhir pembelajaran diadakan kuis.

Berdasarkan pengamatan ternyata selama proses pembelajaran aktivitas siswa meningkat dan hasil belajar matematika siswa lebih tinggi atau sama dengan KKM sebesar 20%, meningkat menjadi 40,54%. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aktif tipe ICM dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Liza Afriani adalah hasil belajar matematika siswa yang menggunakan metode pembelajaran aktif tipe ICM lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Penelitian yang dilakukan oleh Liza Afriani melihat hasil belajar siswa setelah guru menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe ICM, sedangkan penelitian ini selain melihat hasil belajar siswa setelah menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe ICM juga melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe ICM.

Kerangka Konseptual

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Liza Afriani (2006) terlihat pada masalah yang akan diteliti.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Variable dan Data
  • Prosedur Penelitian
  • Instrument Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Kegiatan yang paling sedikit dilakukan adalah siswa yang menjawab soal yang mereka terima dari pasangan lain dengan persentase berkisar. Berdasarkan tabel 10 dan gambar 1 terlihat bahwa persentase siswa yang berdiskusi dengan pasangannya mengalami persentase yang fluktuatif. Siswa yang ditugaskan secara acak harus menjawab pertanyaan yang mereka terima dari pasangan lain di papan tulis.

Dari Tabel 12 dan Gambar 3 terlihat bahwa persentase keaktifan menjawab pertanyaan yang diterima dari pasangan lain pada pertemuan pertama hingga pertemuan kelima mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama diberikan 3 pertanyaan dan siswa yang diberikan pertanyaan tersebut berani. Pada pertemuan kedua dan ketiga terdapat siswa yang tidak mau menjawab soal yang diberikan dengan alasan siswa tidak mengerti.

Selama penerapan strategi pembelajaran aktif dengan tipe index card matching, aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika di kelas VII SMPN 2 Batang Anai menunjukkan bahwa semua aktivitas siswa tidak meningkat dari setiap sesi, tetapi tidak ada aktivitas siswa yang menurun. .

Tabel  3:  Data  Jumlah  Siswa  Kelas  VII  SMPN  2  Batang  Anai   Tahun Pelajaran 2011/2012
Tabel 3: Data Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 2 Batang Anai Tahun Pelajaran 2011/2012

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data

Bagian ini memaparkan data dari lembar observasi dan tes kinerja pembelajaran. Berdasarkan Tabel 8 terlihat bahwa setiap indikator aktivitas siswa mengalami perkembangan yang berbeda-beda selama lima sesi. Sedangkan kegiatan yang mengalami pasang surut pada setiap pertemuannya adalah siswa berdiskusi dengan pasangannya, pada pertemuan III mengalami penurunan dan pada pertemuan IV sampai V mengalami peningkatan.

Kegiatan yang paling sering dilakukan adalah siswa berdiskusi dengan pasangannya dengan persentase mulai dari. Hasil belajar matematika siswa pada kedua kelas sampel diperoleh setelah dilakukan tes akhir pada mata pelajaran himpunan. Pelaksanaan tes akhir ini disaksikan oleh 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol.

Dari hasil belajar matematika pada Lampiran XVIII, diperoleh nilai rata-rata (x), standar deviasi (S), varians (S2), nilai maksimum (X maks) dan nilai minimum (X min). Berdasarkan Tabel 9, nilai rata-rata siswa dan persentase ketuntasan pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemahaman siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran Himpunan lebih baik dibandingkan kelas kontrol.

Analisis Data

Pada pertemuan pertama persentase terendah untuk kegiatan ini adalah 73,3%, meningkat pada pertemuan kedua menjadi 93,1% dan menurun pada pertemuan ketiga menjadi 86,1%. Berdasarkan tabel 11 dan gambar 2 terlihat bahwa aktivitas siswa mengajukan pertanyaan kepada pasangan lain mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Persentase pada pertemuan pertama dimulai dari 10% yang merupakan persentase terendah untuk kegiatan ini dan kemudian mencapai persentase tertinggi pada pertemuan kelima dengan 33,3%.

Dari Tabel 13 dan Gambar 4 terlihat persentase keaktifan memberikan pendapat atau pertanyaan tentang jawaban teman. Pada pertemuan pertama persentase terendah untuk kegiatan ini adalah 10%, dan pada pertemuan kedua, ketiga, keempat dan kelima terus meningkat menjadi 33,3%. Karena pada kedua kelas sampel nilai P > 0,05 maka dapat dikatakan hasil belajar kedua kelas berdistribusi normal.

Uji homogenitas varian bertujuan untuk melihat apakah data kelas sudah memiliki varian yang sama, homogen atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varian, dapat dikatakan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rata-rata nilai belajar siswa pada kelas eksperimen yang mengikuti strategi pembelajaran aktif tipe index card matching lebih baik daripada rata-rata nilai belajar siswa pada kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional di kelas. VII SMP Negeri 2. Batang Anai tahun pelajaran 2011. /1012.

Gambar  1.  Prosentase  Jumlah  Siswa  yang  Melakukan  Aktivitas  Berdiskusi  dengan Pasangannya
Gambar 1. Prosentase Jumlah Siswa yang Melakukan Aktivitas Berdiskusi dengan Pasangannya

Pembahasan

Pada pertemuan keempat dan kelima terjadi peningkatan, siswa yang lebih pintar berusaha membantu pasangannya. Pada saat memberikan pendapat atau pertanyaan tentang jawaban teman di papan tulis, sebagian besar siswa masih terlihat hanya mengutarakan pendapat dan pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada pasangannya tanpa menyampaikannya kepada siswa yang menjawab pertanyaan yang diterimanya. Tidak ada lagi siswa pintar yang tidak membantu teman lain saat mengerjakan soal kartu indeks karena mereka bertanggung jawab kepada pasangannya masing-masing untuk mendapatkan nilai.

Sehingga beberapa masalah yang ada di latar belakang dapat diatasi dengan menerapkan pelajaran ini. Kesulitan lainnya adalah menguasai kelas dan menjawab pertanyaan siswa saat mengerjakan soal di kartu indeks. Karena akan mempersingkat waktu untuk membahas soal-soal di kartu, sehingga hanya beberapa soal di kartu saja yang bisa didiskusikan.

Setelah siswa selesai menjawab soal pada kartu, guru meminta setiap pasangan untuk memberikan soal pada kartu kepada pasangan lainnya g. Siswa dipersilakan untuk mencari pasangan kartu yang cocok dengan cara mencocokkan gambar pada kartu yang diterimanya. Meminta siswa mengerjakan soal yang belum dibahas sebagai pekerjaan rumah (PR), karena soal yang ditampilkan terbatas mengingat keterbatasannya.

Setelah siswa selesai menjawab soal yang ada di kartu, guru meminta setiap pasangan untuk meneruskan soal yang ada di kartu kepada pasangan lain f. Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan yang ada di kartu, guru meminta setiap pasangan untuk mengajukan pertanyaan. Setelah siswa selesai menjawab soal yang ada di kartu, guru meminta setiap pasangan untuk meneruskan soal yang ada di kartu tersebut kepada pasangan yang lain.

Mintalah siswa untuk mengerjakan soal-soal yang tidak tercantum sebagai Pekerjaan Rumah (PR) karena soal-soal tersebut ditampilkan. Tuliskan masing-masing 2 contoh yang merupakan himpunan dan bukan himpunan di setting Anda.

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil belajar matematika siswa yang menerapkan strategi pembelajaran aktif seperti index card matching lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Saran

Guru memberikan pengetahuan dasar kepada siswa tentang komunitas dan mendaftar anggotanya, anggota dan bukan anggota komunitas, menyatakan notasi komunitas, himpunan kosong dan himpunan nol serta notasinya. Meminta siswa untuk mengerjakan soal yang belum dibahas sebagai pekerjaan rumah (PR), karena soal yang ditampilkan terbatas mengingat keterbatasan waktu. Selisih antara himpunan A dan B adalah himpunan yang semua anggotanya adalah anggota A tetapi bukan anggota B.

TABEL INDEKS PEMBEDA BUTIR SOAL
TABEL INDEKS PEMBEDA BUTIR SOAL

Gambar

Tabel  1:  Ketuntasan  Nilai  Ujian  Semester  1    Mata  Pelajaran    Matematika  Siswa  Kelas  VII  SMPN  2  Batang  Anai  Tahun Pelajaran 2011/2012
Tabel 2.  Rancangan Penelitian Randomized Control Group Only  Design
Tabel  3:  Data  Jumlah  Siswa  Kelas  VII  SMPN  2  Batang  Anai   Tahun Pelajaran 2011/2012
Tabel 5. Indikator Aktivitas Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini merupakan penjelasan dari faktor yang mempengaruhi Return On Asset ROA; pertama, Current Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam hal memenuhi