• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN SAMPEL DARAH YANG DIHOMOGENKAN SECARA MANUAL DENGAN YANG DIHOMOGENKAN MENGGUNAKAN BLOOD ROLLER MIXER PADA MAHASISWA D.IV UNIVERSITAS BINAWAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN SAMPEL DARAH YANG DIHOMOGENKAN SECARA MANUAL DENGAN YANG DIHOMOGENKAN MENGGUNAKAN BLOOD ROLLER MIXER PADA MAHASISWA D.IV UNIVERSITAS BINAWAN"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Tesis ini diajukan tanpa plagiarisme dalam bentuk apapun sesuai dengan peraturan yang berlaku di Program Studi Diploma IV Teknologi Laboratorium Medik, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Binawan. Judul Tugas Akhir : Perbandingan Kadar Hemoglobin Pada Sampel Darah Yang Dihomogenkan Secara Manual Dengan Yang Dihomogenisasi Menggunakan Blood Roller Mixer Pada Mahasiswa D.IV Universitas Binawan. Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian dari persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik pada Program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Binawan.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek tugas akhir ini yang berjudul “Perbandingan kadar hemoglobin sampel darah yang dihomogenkan secara manual dengan yang dihomogenisasi menggunakan darah. roller mixer pada mahasiswa D.IV Universitas Binawan.” Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana terapan pada program studi D-IV Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan. , Universitas Binawan Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya setuju untuk menyerahkan kepada Universitas Binawan makalah penelitian saya yang berjudul: Perbandingan Kadar Hemoglobin pada Sampel Darah yang Dihomogenisasi Secara Manual dengan yang Dihomogenkan Menggunakan Pencampur Penggiling Darah untuk Mahasiswa D.IV Universitas Binawan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar Hb yang dihomogenkan secara manual dan menggunakan alat penggulung darah. Paired t-test diperoleh p-value 0,031 < 0,05 terdapat perbedaan kadar Hb pada sampel darah yang dihomogenkan secara manual dengan blood roller mixer.

Tabel 1 Definisi Operasional ................................................................................
Tabel 1 Definisi Operasional ................................................................................
  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
    • Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penelitian

2 Universitas Binawan Telah dilakukan penelitian yang membandingkan pemeriksaan hematologi menggunakan sampel yang dihomogenkan dengan tangan dengan yang dihomogenkan dengan alat penggulung darah. Tulus melaporkan rata-rata jumlah eritrosit yang dihomogenkan dengan tangan u/l dan dihomogenkan dengan alat pencampur rol darah u/l. Hasil analisis statistik menggunakan uji T berpasangan dengan p-value = 0,429 (p-value > 0,05) yang berarti tidak ada perbedaan hasil kadar hematokrit antara homogenisasi manual dengan penggunaan alat penggulung darah pada 35 rpm selama 5 menit yang signifikan dalam pemeriksaan kadar LED antara homogenisasi manual dan menggunakan pengaduk rol darah 8 Dini melaporkan 28 sampel dengan rata-rata jumlah trombosit yang dihomogenkan secara manual sebesar 283.678 mikroliter dan homogenisasi otomatis 279.035 mikroliter.

Didapatkan nilai ρ 0,499 > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan jumlah trombosit yang dihomogenkan secara manual dan otomatis. Perbandingan kadar hemoglobin dalam sampel darah yang dihomogenkan secara manual dengan yang dihomogenkan menggunakan alat pencampur rol darah pada mahasiswa D.IV Universitas Binawan.”. Rumusan masalah dalam penelitian ini “adakah perbandingan kadar hemoglobin sampel darah yang dihomogenisasi secara manual dengan yang dihomogenisasi menggunakan Blood Roller Mixer pada mahasiswa D.IV Universitas Binawan?”.

  • Pemeriksaan Hematologi
    • Pemeriksaan Hemoglobin
    • Darah
    • Hematology Analyzer
    • Metode Cyanide-free pada alat Hematology Analyzer
  • Homogenisasi
    • Metode Homogenisasi secara Manual
    • Metode Homogenisasi Menggunakan Blood Roller Mixer
  • Kerangka Teori
  • Hipotesis

Berkurangnya kadar hemoglobin menunjukkan rendahnya kadar oksigen dalam darah dan dapat menyebabkan sesak napas. Kekurangan oksigen dalam darah akan membuat jantung bekerja lebih keras 4 Resiko yang terjadi jika penentuan kadar hemoglobin tidak akurat akan membuat kesalahan dalam diagnosis suatu penyakit dan pola pengobatan pasien. Pemeriksaan keakuratan kadar hemoglobin yang dilakukan di laboratorium sangat dipengaruhi oleh pengalaman, kualitas reagen, cara pengambilan sampel, dan cara pemeriksaan.

Prinsip hematology analyzer adalah alat untuk mengukur/menghitung komponen darah berdasarkan besar kecilnya sel yang masuk melalui aliran arus listrik atau sinar cahaya ke dalam sel yang dilintasi. Sampel untuk pemeriksaan dengan hematology analyzer adalah darah kapiler atau pembuluh darah vena, namun vena sering digunakan dalam pemeriksaan ini. Prinsip kerja reagen pelisis Hb bebas sianida akan melisiskan eritrosit dan mengubah Hb yang dilepaskan menjadi metHb dengan proses kimia bebas sianida, absorbansinya kemudian diukur pada panjang gelombang 555 nm.2 Absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi sampel.

Metode bebas sianida memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menghitung jenis hemoglobin sulf Hb. Hasil pemeriksaan hemoglobin bebas sianida dengan menggunakan hematology analyzer biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan metode POCT. Homogenisasi harus dilakukan dengan hati-hati, jika dilakukan secara kasar dapat menyebabkan hemolisis dan mempengaruhi kadar hemoglobin.15 Homogenisasi dengan cara manual memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Metode homogenisasi menggunakan alat yang disebut blood roller mixer, sesaat setelah sampel diambil dari proses phlebotomy ke dalam tabung antikoagulan. Prinsip kerja alat pengaduk penggulung darah adalah menghomogenkan arah atau gerakan membentuk angka delapan, dimana menghomogenkan ke arah bawah, atas, kanan dan kiri membentuk atau mendapatkan darah homogen dengan EDTA (sentrifugal), dengan kecepatan terukur dan pengaturan waktu yang terukur. Proses homogenisasi menggunakan alat pengaduk penggulung darah dapat dilihat pada Gambar 2 dengan kecepatan yang telah diatur.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan kadar hemoglobin yang dihomogenkan secara manual dengan alat penggulung darah x Signifikan.

Gambar1. Gambar Proses Homogenisasi Secara Manual  (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar1. Gambar Proses Homogenisasi Secara Manual (Sumber: Dokumen Pribadi)

11

  • Jenis dan Desain Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Kerangka Konsep
  • Definisi Oprasional
  • Alur Kerja
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Prosedur Pengambilan Darah Vena
    • Prosedur Pemeriksaan Hemoglobin
    • Alat dan reagen yang digunakan
    • Prosedur pemeriksaan hemoglobin
  • Teknik Analisis Data
    • Analisis Univariat
    • Analisis Bivariat

Sampel untuk penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik sequential sampling, yaitu semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan diikutsertakan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang dibutuhkan terpenuhi. Kriteria inklusi: Mahasiswa D.IV Teknologi Laboratorium Kedokteran Universitas Binawan yang sehat dan bersedia menjadi subyek penelitian 2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode homogenisasi (pembalikan dana secara manual menggunakan mixer dengan alat penggulung darah).

Kadar hemoglobin merupakan nilai yang diperoleh dari pemeriksaan hemoglobin yang telah dihomogenkan secara manual. Kadar hemoglobin adalah nilai yang diperoleh dari pemeriksaan hemoglobin yang dihomogenisasi menggunakan alat pengaduk penggulung darah. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui hasil kadar hemoglobin pada sampel darah yang dihomogenkan secara manual dengan alat penggulung darah.

Setelah Anda melihat ada darah pada indikator, kemudian tusuk tabung ungu di ujung jarum yang lain, biarkan darah mengalir hingga batas volume di dalam tabung ditentukan. Pengambilan sampel diambil dari darah vena kemudian sampel langsung dihomogenkan secara manual menggunakan teknik inversi dan secara mekanis menggunakan blood roller mixer. Masukkan darah yang telah dihomogenisasi atau secara manual dengan pencampur darah ke dalam penganalisa hematologi.

Pastikan ujung probe aspirasi menyentuh bagian bawah tabung sampel edta ungu untuk menghindari udara yang menyedot. Data univariat disajikan dalam bentuk frekuensi dan arus, data rata-rata (standar deviasi) dan nilai minimum maksimum. Data kadar hemoglobin pada masing-masing kelompok disajikan sebagai mean (SD) dan nilai minimum-maksimum.

Kadar hemoglobin pada kedua kelompok perlakuan dikatakan bermakna jika p-value < 0,05 dan selang kepercayaan (Cl) = 95%.

Gambar 4. Kerangka Konsep Penelitian
Gambar 4. Kerangka Konsep Penelitian

Hasil Penelitian

  • Karakteristik subjek Sampel
  • Kadar Hemoglobin pada Homogenisasi Manual dan blood roller mixer
  • Perbandingan kadar hemoglobin dari sampel darah yang dihomogenkan

Rerata kadar hemoglobin pada kelompok homogenisasi manual lebih tinggi dibandingkan kelompok homogenisasi pencampur darah. Pada Tabel 4. Hasil uji t-test berpasangan menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai p_0,039 antara hasil hemoglobin yang dihomogenkan dengan tangan dan yang dihomogenkan dengan alat penggulung darah.

Pembahasan

Penelitian ini menggunakan uji t berpasangan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara satu sampel dengan dua perlakuan yang berbeda. Dimana homogenisasi manual memiliki tingkat yang tidak stabil yang menyebabkan darah bercampur tidak merata, menyebabkan eritrosit menyusut atau krenasi. Eritrosit lisis dapat meningkatkan kadar hemoglobin ketika krenasi menghasilkan lisis in vitro.

Hemolisis in vitro dapat menyebabkan bias positif atau bias negatif pada analit 17 Homogenisasi manual tidak memiliki tingkat yang konsisten, sehingga darah dengan antikoagulan tidak bercampur secara merata. Beberapa faktor yang mempengaruhi homogenisasi manual antara lain: suhu, perubahan jumlah eritrosit, bentuk eritrosit, ukuran eritrosit. 7 rerata kadar hemoglobin yang dihomogenisasi menggunakan Blood Roller Mixer lebih rendah dibandingkan dengan homogenisasi manual.

Kadar hemoglobin yang diperoleh pada proses homogenisasi alat pencampur penggulung darah antara satu sampel dengan sampel lainnya tidak terlalu jauh. Penelitian Tulus (2020) Homogenisasi alat pengaduk penggulung darah memiliki pengaturan waktu dan kecepatan agar pencampuran antara antikoagulan dengan sampel tercampur merata. Alat Blood Roller Mixer memiliki prinsip bahwa darah harus dicampur dengan antikoagulan secara merata untuk menghindari penyusutan eritrosit 8 Kerutan atau kelumpuhan disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesalahan pada prosedur pre-analitik dimana pencampuran antara koagulan dan antikoagulan tidak merata . .

Proses homogenisasi perlu diperhatikan untuk mengurangi kesalahan dalam pemeriksaan jumlah eritrosit karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan hemoglobin. 6,16 Berbagai faktor dapat mempengaruhi proses homogenisasi yang terjadi pada saat pra analisis, misalnya pada saat dilakukan proses phlebotomy, sampel mengalami lisis. 21 Universitas Binawan alat untuk kesalahan (system error), keterampilan staf yang masih kurang saat melakukan pra analitik dan analitik, homogenitas yang belum sempurna.

Homogenisasi manual dan pencampur rol darah memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain: Keunggulan homogenisasi manual adalah harganya yang terjangkau, dan kelemahan homogenisasi manual adalah membutuhkan waktu lebih lama saat sampel perlu diperiksa dalam jumlah banyak, menghabiskan tenaga ekstra dalam pengambilan sampel. dalam jumlah yang banyak, bila dilakukan homogenisasi terlalu kuat dapat menyebabkan hemolisis sampel karena tidak dapat diukur seberapa kuat bila dilakukan proses homogenisasi, Human error.

Simpulan

Saran

Penerapan Penerapan Standard Operating Procedure (SOP) pemeriksaan hematologi analyzer dengan Pentra 60 di Rsup Dr. Identifikasi limbah pada tahap pra analitik menggunakan Pendekatan Lean Hospital di Laboratorium Patologi Klinik RS XYZ Depok Jawa Barat tahun 2021. Perbedaan hasil pemeriksaan jumlah eritrosit antara sampel yang dihomogenisasi secara manual dan menggunakan roller mixer.

Program Studi Otomasi D IV Analis Kesehatan Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Universitas Abstrak Informasi artikel Diterima Direvisi Disetujui kata kunci : Tersedia online Pengantar. Penerapan penalaran berbasis kasus untuk diagnosis penyakit berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan hematologi dengan probabilitas Bayesian. Perbedaan kadar hemoglobin menggunakan Hb meter, spektrofotometer Er dan hematology analyzer pada sampel yang diperiksa segera dan ditunda 20 jam.

Investigasi Kadar Hematokrit dengan Perbedaan Variasi Waktu Homogenisasi Menggunakan Roller Mixer 35 RPM, 1 Program Studi Diploma III. Perbedaan Metode Homogenisasi Manual Dengan Roller Blood Blender Terhadap Hasil Metode Sedimentasi Darah Westergreen, Program D-III Analis Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Saya dengan ini setuju untuk secara sukarela berpartisipasi sebagai partisipan/pasien dalam penelitian yang akan dilakukan di Universitas Binawan tanpa adanya paksaan.

Gambar

Tabel 1 Definisi Operasional ................................................................................
Gambar1. Gambar Proses Homogenisasi Secara Manual  (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 3. Kerangka Teori
Gambar 4. Peta lokasi Universitas Binawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan iii PERNYATAAN ORISINALITAS PERNYATAAN ORISINALITAS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa