• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 1 CIPAYUNG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 1 CIPAYUNG "

Copied!
79
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Untuk mengukur kualitas hidup seseorang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengembangkan alat WHO Quality of Life - BREF (WHOQOL-BREF). Empat dimensi kualitas hidup adalah kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial, dan aspek lingkungan (WHOQOL Group; Jackie Brown, 2004).

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tujuan Khusus

TINJAUAN PUSTAKA

  • Lansia
    • Definisi Lansia
    • Klasifikasi Lansia
    • Pengelompokkan Lansia
    • Tipe Lansia
    • Proses dan Teori Menua
  • Indeks Massa Tubuh (IMT)
    • Definisi Indeks Massa Tubuh (IMT)
    • Faktor yang Mempengaruhi Indeks Massa Tubuh
    • Teori IMT
  • Musculoskeletal Disorders
    • Definisi Musculoskeletal Disorders
    • Faktor Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal
    • Dampak Muskuloskeletal Disorders
    • Nordic Body Map
  • Balance
    • Definisi Balance
    • Klasifikasi Balance
    • Komponen-Komponen Pengontrol Balance
    • TUGT (Timed Up and Go Test)

Ada dua jenis teori penuaan yaitu teori biologi, teori psikososial, teori biologi meliputi teori genetik dan mutasi, teori imunologi, teori stres, teori radikal bebas, teori rantai silang dan teori penuaan metabolik. Teori ini mengemukakan bahwa penuaan terjadi karena perubahan molekuler pada sel-sel tubuh akibat mutasi spontan yang tidak dapat dan menumpuk seiring bertambahnya usia. Teori imunologi Teori ini menyatakan bahwa respon imun yang tidak berdiferensiasi meningkat seiring bertambahnya usia.

Cross-chain theory Teori ini menjelaskan bahwa penuaan disebabkan oleh lemak, protein, karbohidrat, dan molekul asam nukleat atau kolagen yang bereaksi dengan bahan kimia dan radiasi, mengubah fungsi jaringan. Withdrawal/Letting Go Theory Teori ini merupakan teori sosial paling awal tentang penuaan dan pertama kali diperkenalkan oleh Gumming dan Henry (1961). Teori ini menyatakan bahwa masyarakat dan individu selalu berusaha menjaga keseimbangan diri dan berusaha menghindari gangguan.

Teori ini menyatakan bahwa lansia yang sukses adalah mereka yang aktif dan berpartisipasi dalam banyak kegiatan sosial (Stanley, 2010). Teori interaksi sosial Teori ini menjelaskan mengapa lansia bertindak dalam situasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dinilai oleh masyarakat. Continuity Theory of Personality Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seorang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe kepribadian.

Gambar 1. Nordic Body Map
Gambar 1. Nordic Body Map

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN

Kerangka Konsep

Definisi Operasional Penelitian

Hipotesa

Di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 juga memiliki sarana dan prasarana seperti fasilitas umum yaitu mushola, mushola, ruang pertemuan serambi, sarana dan kegiatan (kantor, barak 5, rumah aster, rumah anggrek, rumah mawar). , Melati guest house, 3 aula, 4 sarana olah raga, 5 poliklinik, 6 dapur umum, 7 mushola, 8 kendaraan operasional). Populasi lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 sebanyak 230 lansia. Berikut pemaparan tabel frekuensi (Tabel 5.3) berdasarkan jenis kelamin di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 berikut ini.

Tabel 5.4 menunjukkan hasil neraca lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 tahun 2022 menunjukkan rentang frekuensi terbesar pada rentang normal adalah 49 orang (61%). Pada Tabel 5.7 hasil lansia dengan penyakit muskuloskeletal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 tahun 2022 menunjukkan rentang frekuensi terendah berada pada rentang normal sebanyak 29 orang (36%). Pada tabel 5.11 hasil penimbangan berat badan lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 tahun 2022 menunjukkan frekuensi 41-47 kg pada 52 orang (65%).

Pada tabel 5.13, skor tinggi badan lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Tahun 2022 menunjukkan frekuensi tinggi badan 140-155 cm pada 22 orang (28%).

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Rancangan penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengarahkan peneliti untuk dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Dalam arti yang lebih luas, desain penelitian mencakup berbagai hal yang peneliti lakukan mulai dari mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, dan menganalisis data (Sastroasmoro, 2011). Berdasarkan tujuan penelitian, desain yang digunakan adalah penelitian analitik korelasi, dimana peneliti berusaha mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional, penelitian cross-sectional adalah penelitian terhadap beberapa populasi yang beragam yang diamati secara bersamaan, dan peneliti mengamati variabel atau mengukur variabel pada satu saat tertentu (Sastroasmoro, 2011). Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan indeks massa tubuh, gangguan muskuloskeletal dan keseimbangan pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung.

Tempat dan Waktu Penelitian

  • Tempat Penelitian
  • Waktu Penelitian
  • Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung pada bulan Februari sampai dengan Maret 2021. Populasi sasaran penelitian ini adalah lansia yang berusia antara 55-70 tahun di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. Panti Sosial, dengan populasi 100 orang lanjut usia. Rumus slovin adalah rumus atau rumus untuk menghitung jumlah sampel minimal bila perilaku suatu populasi tidak diketahui secara pasti.

Jumlah lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 adalah 100 orang, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel yang akan digunakan untuk penelitian adalah 80 orang lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1.

Kriteria Inklusi dan Eksklusi

  • Kriteria Inklusi
  • Kriteria EksklusiLansia yang tidak komunikatif dan kooperatif

Instrumen Penelitian

Cara Analisa Data

Analisis Data

  • Analisis Univariat
  • Analisis Bivariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap setiap variabel penelitian dan umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase masing-masing variabel tanpa kesimpulan umum (Ghozali, 2011). Dari hasil uji chi-square akan diperoleh p-value untuk memperkirakan rasio signifikansi dan OR (odds ratio) untuk memperkirakan derajat hubungan.

Hipotesis Statistik

Berikut tabel frekuensi skor berimbang (Tabel 5.4) dan tabel distribusi skor berimbang (Tabel 5.5) berdasarkan hasil di Panti Sosial Budi Mulia 1 Tresna Werdha (PSTW) berikut. Tabel 5.8 menunjukkan rata-rata skor Musculoskeletal Disorders (MSDS) sampel adalah 27,98, mean 34, standar deviasi 14,789 dan uji estimasi interval kepercayaan 95% dengan skor Musculoskeletal Disorders (MSDs) minimal 11 dan Skor Musculoskeletal Disorders (MSD) maksimal 48 Pada tabel 5.15 hasil IMT lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 tahun 2022 menunjukkan rentang frekuensi terendah dalam rentang normal yang terbagi menjadi laki-laki dan perempuan, yaitu 14 laki-laki ( 18%), ada 10 perempuan (13%).

Hasil analisis univariat pada sampel penelitian ini menggambarkan tabel frekuensi dan distribusi data skor berimbang (Tabel 5.4) dan (Tabel 5.5) berdasarkan hasil dari Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1. Hasil Dari analisis univariat pada sampel penelitian ini, tabel frekuensi dan distribusi menggambarkan data skor Musculoskeletal Disorders (MSDS) (Tabel 5.7) dan (Tabel 5.8) berdasarkan hasil dari Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1. Indeks Massa Tubuh ( Hasil analisis univariat IMT pada sampel penelitian ini menunjukkan tabel frekuensi bobot (tabel 5.11) dan tabel distribusi bobot (tabel 5.12).

Berdasarkan (tabel 5.17) hasil uji Hipotesis Dengan menggunakan uji Chi-square, hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keseimbangan menunjukkan hasil Asymp.Sig sebesar 0,013 (p<0,05) dimana hipotesis yang dihasilkan adalah ada hubungan antara baris dan kolom.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 yang beralamat di Jalan Bina Marga No. 58 7 6 RW.5, Cipayung, Kec. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 dibangun pada tahun 1968 dan memiliki luas 9.999 m2.

Analisa Univariat

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 53 orang (66%), sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang (34%).

Analisis Data

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa rata-rata skor neraca sampel adalah 10,34, median 10, standar deviasi 2,855, dan skor interval uji kepercayaan 95%. Tabel 5.16 menunjukkan bahwa skor rata-rata IMT sampel adalah 167,2, median 173, standar deviasi 42,1, dan uji estimasi interval 95% reliabel.

Tabel 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor Balance di Panti Sosial Tresna  Werdha Budi Mulia 1 Tahun 2022
Tabel 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Skor Balance di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Tahun 2022

Analisa Bivariat

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data indeks massa tubuh dan keseimbangan memiliki hubungan yang signifikan. Pada tabel 5.18 dapat disimpulkan bahwa hasil analisis uji hipotesis dengan menggunakan uji Chi-Square menghasilkan Asymp.Sig < 0,05 dimana hipotesis yang dihasilkan adalah terdapat hubungan yang signifikan antara baris dan kolom. Pada data frekuensi kenaikan berat badan lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 tahun 2022 sebanyak 52 orang (65%) memiliki frekuensi 41-47 kg.

Data tinggi badan lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 tahun 2022 menunjukkan frekuensi 140-155 cm menjadi 22. Berdasarkan (tabel 5.18) hasil uji hipotesis Menggunakan uji Chi-Square, hubungan antara Musculoskeletal Disorders dan keseimbangan menunjukkan hasil Asymp Sig 0,037 (p < 0,005) dimana hipotesis yang dihasilkan adalah ada hubungan yang signifikan antara baris dan kolom. Ada hubungan Indeks Massa Tubuh dengan keseimbangan pada lansia di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung tahun 2022 dengan p value < 0,05.

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH, GANGGUAN MUSKULOSKELETAL, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung Tahun 2022”.

Tabel 5.18 Hasil Uji Hipotesa Menggunakan Uji Chi-Square Balance dengan  Indeks Massa Tubuh (IMT)
Tabel 5.18 Hasil Uji Hipotesa Menggunakan Uji Chi-Square Balance dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)

PEMBAHASAN

Deskripsi Variabel Penelitian

Data lansia dalam penelitian ini menggambarkan beberapa karakteristik, seperti data usia dan jenis kelamin lansia di Panti Sosial (PSTW) Budi Mulia 1 Tresna Werdha tahun 2022. Mengenai karakteristik jenis kelamin, frekuensi data dapat dilihat pada (Tabel 5.3) dimana jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan yaitu 53 orang (66%), sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki yaitu 27 orang (34%). Dengan mean sample balance score 10,34, median 10, standar deviasi 2,855 dan uji estimasi interval dengan tingkat kepercayaan 95%.

Dengan mean sample skor Musculosceletal Disorders (MSDS) 27,98, median 34, standar deviasi 14,789 dan uji estimasi interval dengan tingkat kepercayaan 95% yaitu dengan skor Musculosceletal Disorders (MSDs) minimal 1 dan skor Musculosceletal Disorders (MSDs) maksimal dari 48. Pada data, rata-rata skor berat sampel adalah 46,79, median 47, standar deviasi 2,980 dan uji estimasi interval dengan kepercayaan 95%. Data IMT lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 tahun 2022 menunjukkan rentang frekuensi terendah berada pada rentang normal, terbagi menjadi laki-laki dan perempuan, ada 14 laki-laki (18%), 10 perempuan (13%). .

Dan rentang IMT yang lebih kecil juga terbagi antara laki-laki dan perempuan, ada 13 laki-laki (23%), dan perempuan ada 43 (77%).

Hasil Analisis Pada Setiap Hubungan Variabel

Hal ini juga dibuktikan pada penelitian yang dilakukan di Institusi Tresna Werdha Wana Seraya, Denpasar, Bali tahun 2014 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan Musculoskeletal Disorders dengan Keseimbangan dengan hasil penelitian antara postur dan keseimbangan statis dengan nilai p = 0,013 . Dari hasil dua data tentang hubungan ini, dapat disimpulkan bahwa ada dua data yang mengatakan bahwa ada hubungan dalam data tersebut.

Keterbatasan Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

2015) 'Latihan jalan tandem lebih baik dari senam bola swiss untuk panti wreda tresna washa Prodi Fisioterapi Rabiatun Nasution Denpasar Timur'. Untuk itu saya mengharapkan kesediaan Anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai responden. Saya juga akan membantu sedikit jika Bapak atau Ibu memberi saran tentang apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup Bapak dan Ibu.

Saya juga berjanji untuk merahasiakan identitas ayah atau ibu dari orang yang tidak berwenang. Anda bebas untuk memutuskan ikut atau tidak berpartisipasi dalam penentuan penelitian ini dan Anda berhak untuk mengundurkan diri jika Anda tidak menyukainya. Anda berhak atas kompensasi uang jika terjadi kesalahan dan Anda tidak mengikuti prosedur untuk melakukan penelitian ini.

Jika Anda setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, harap menandatangani formulir persetujuan.

Gambar

Gambar 1. Nordic Body Map
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia di Panti Sosial Tresna  Werdha Budi Mulia 1 tahun 2022
Tabel  5.3  Distribusi  Frekuensi  Sampel  Berdasarkan  Jenis  Kelamin  di  Panti  Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Tahun 2022
Tabel  5.7  Distribusi  Frekuensi  Sampel  Berdasarkan  Skor  Musculoskeletal  Disorders (MSDS) di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Tahun 2022
+7

Referensi

Dokumen terkait

Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunkan Statistical Product and Servise Solution (SPSS) v.21dan uji hipotesis menggunakan