BAB III METODE PENELITIAN
J. Analisis Data
I. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam survei ini adalah penggunaan kuesioner atau angket. Peneliti menggunakan Google Forms untuk membuat rangkaian pernyataan tertulis yang ditujukan kepada siswa atau responden dan mendistribusikannya ke setiap kelas melalui grup WhatsApp. Tujuannya adalah untuk menggunakan skala Likert, ukuran instrumental yang digunakan, untuk mengetahui hubungan antara penggunaan pembelajaran daring dan minat siswa dalam belajar biologi.
Tabel 3.6 Skala Pembelajaran Daring Interval Persentasi Kategori
0% - 20% Tidak Baik
21% - 40% Kurang Baik
41% - 60% Baik
61% - 80% Sangat Baik
Sumber : Wahyuni (2021) 2. Analisis Inferensial
a. Uji prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan sebelum pengujian hipotesis.
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi data yang normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Sminov. Perhitungan normalitas data didukung menggunakan SPSS for Windows. Keputusan uji normalitas bahwa data dianggap normal jika signifikansi yang diperoleh >0,5 juga dapat ditingkatkan dengan menguji uji statistik pada tabel Kolmogorov-Smirnov.
2. Uji Linearitas
Uji linieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh sesuai dengan garis lurus atau tidak.
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki hubungan linier dengan variabel terikat. Dalam
penelitian ini, kami menggunakan SPSS versi 25.0 for windows untuk melihat uji F yang diperoleh untuk baris Deviation from linearity pada tabel distribusi F, dan relevan ketika diperoleh nilai Sig ≥ (0,05) artinya dapat dikatakan linear antara hubungan variabel bebas dan terikat (Setyawarno, 2016).
3. Uji Korelasi
Uji korelasi merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui eratnya hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan korelasi faktor produk.
Regresi Sederhana Product moment dari Pearson dinyatakan dengan (r), dengan batasan bahwa nilai r tidak lebih besar dari nilai (-1 ≤ r ≤ + 1). r = -1 berarti korelasi sepenuhnya negatif, r = 0 berarti tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasi sepenuhnya positif (sangat kuat). Harga r direferensikan pada tabel interpretasi nilai r berikut :
Tabel 3.7 Interperestasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Cukup
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
Sumber : Riduwan (2016)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pakue kelas XI IPA dengan menggunakan sampel kelas XI IPA 1, XI IPA 2, dan kelas XI IPA 3. Data yang dikumpulkan didasarkan pada alat penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini.
1. Analisis Ststistik Deskriptif
Berdasarkan data yang telah diperoleh dalam penelitian ini yang berjumlah 72 siswa yang dianalisis dengan menggunakan bantuan program pengolahan data Microsoft Excel 2010 sehingga diperoleh hasil berdasarkan perhitungan analisis statistik deskriptif untuk variabel penggunaan pembelajaran daring dan minat belajar biologi siswa.
a. Penggunaan Pembelajaran Daring
Penggunaan pembelajaran daring terdiri dari empat indikator yang meliputi kemandirian, interaktif, pengayaan dan aksebilitas.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Skor Penggunaan Pembelajaran Daring
Statistik Skor
Jumlah responden Skor maksimum
Skor minimum Rata-rata
Rentang
72 86 52 73.8
34
Standar Deviasi 6.08
Berdasarkan Tabel 4.1 Hasil analisis statistik deskriptif penggunaan pembelajaran daring menunjukkan bahwa skor maksimum penggunaan pembelajaran daring adalah 86, skor minimum 52, skor rata- rata 73,8, dan skor domain 34.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Penggunaan Pembelajaran Daring Interval Frekuensi Persentase (%)
52-56 1 1
57-61 2 3
62-66 4 6
67-71 13 18
72-76 31 43
77-81 16 22
82-86 5 7
Jumlah 72 100
Berdasarkan Tabel 4.2, pemanfaatan pembelajaran daring oleh siswa kelas XIIPA di SMA Negeri 1 Pakue menunjukkan nilai tertinggi dengan persentase 43% dengan frekuensi 31 siswa dari 72 siswa, disusul 22% dengan 16 frekuensi, 18% dengan 13 frekuensi siswa, persentase 6%
dengan 4 frekuensi siswa, kemudian 7% siswa dengan 5 frekuensi, 3%
dengan 2 frekuensi Dan 1% memiliki frekuensi 1.
Dari tabel 4.2 kategori penggunaan pembelajaran daring siswa ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Kategori Penggunaan Pembelajaran Daring Persentase (%) Frekuensi Kategori
0% - 20% 25 Tidak Baik
21% - 40% 16 Kurang Baik
41% - 60% 31 Baik
61% - 80% 0 Sangat Baik
Dari Tabel 4.3 kategori yang menggunakan pembelajaran online pada interval 0% - 20% dengan frekuensi 25 siswa dalam kategori tidak baik, interval persentase 21% - 40% dengan frekuensi 16 siswa pada kategori kurang baik, pada interval persentase 41% - 60% dengan frekuensi 31 siswa pada kategori baik, sedangkan pada persentase 61% - 80% dengan frekuensi 0 dikategorikan sangat baik.
Gambar 4.1 Diagram Penggunaan Pembelajaran Daring
1% 3% 6%
18%
43%
22%
7%
0 5 10 15 20 25 30 35
52-56 57-61 62-66 67-71 72-76 77-81 82-86
Frekuensi
Interval
frekuensi persentasi
Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pada awal proses pembelajaran dimulai dengan penggunaan pembelajaran daring siswa kurang semangat menjalankan pembelajaran daring dapat dilihat pada interval 52-56 dengan persentase 1%, dan pada interval 57-61 dengan persentase 3%, interval 62-66 dengan persentase 6%, untuk interval 67-71 dengan persentase 18%, sedangkan pada interval 72-76 mengalami peningkatan dengan persentase 43%, kemudian pada interval 77-81 dengan persentase 22%, kemudian pada interval 82-86 kembali mengalami penurunan dengan persentase 7%. Hal ini terjadi karena siswa pada awal pembelajaran daring dimulai semangat siswa dalam proses pembelajaran menurun, dan semakin lama pembelajaran daring dimulai siswa mulai semangat mengikuti pembelajaran daring yang dilakukan dirumah, tetapi beberapa saat kemudian pembelajaran daring dimulai siswa mulai bosan, jenuh dan lingkungan disekitar kurang efektif dan juga siswa terkendala pada kuota dan jaringan seluler.
b. Minat Belajar Biologi
Minat belajar siswa terdiri dari beberapa indikator yaitu keteratrikan, kenyamanan, senang belajar, partisipasi aktif, perhatian dan daya konsentrasi siswa.
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Skor Minat Belajar Siswa
Statistik Skor
Jumlah responden Skor maksimum
Skor minimum
72 99 73
Rata-rata Rentang Standar Deviasi
86,1 26 5,5
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dari hasil analisis deskriptif minat belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pakue menunjukkan bahwa minat belajar biologi siswa memiliki skor maksimum yaitu 99, skor minimum sebesar 73, skor rata-rata sebesar 86,1 dan rentang minat belajar memiliki skor sebesar 26.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa
Interval Frekuensi Persentase (%)
73-76 4 6
77-80 9 13
81-84 13 18
85-88 25 35
89-92 12 17
93-96 8 11
97-100 1 1
Jumlah 72 100
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas diketahui bahwa minat belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pakue, pada interval 73-76 memiliki persentase 6% frekuensi sebanyak 4 siswa, interval 77-80 memiliki persentase 13% dengan frekuensi sebanyak 9, interval 81-84 memiliki persentase 18% dengan frekuensi sebanyak 13, kemudian pada interval 85-
88 memiliki persentase 35% dengan frekuensi sebanyak 25, interval 89-92 memiliki persentase 17% dengan frekuensi sebanyak 12, dan interval 93- 96 memiliki persentase 11% dengan frekuensi sebanyak 8 siswa sedangkan interval 97-100 memiliki persentase 1% dengan frekuensi yang paling sedikit yaitu 1.
Dari tabel 4.5 diatas, adapun diagram minat belajar biologi siswa ditunjukkan pada diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.2 Diagram Minat Belajar Siswa
Berdasarkan Gambar 4.2 diatas menunjukkan bahwa minat belajar biologi siswa pada awal proses minat belajar siswa pada interval 73-76 dengan persentase 6%, interval 77-80 dengan persentase 13%, pada interval 81-84 dengan persentase 18%, pada interval 85-88 dengan persentase 35%, pada interval 89-92 dengan persentase 17%, sedangkan pada interval 93-96 dengan persentase 11% dan pada interval 97-100 dengan persentase 1%. Hal ini dikarenakan ada beberapa hal yang yang
6%
13%
18%
35%
17%
11%
1%
0 5 10 15 20 25 30
73-76 77-80 81-84 85-88 89-92 93-96 97-100
Frekuensi
INTERVAL
FREKUENSI PERSENTASI
mempengaruhi minat belajar siswa menurun seperti kurang menariknya guru menjelaskan pelajaran saat pembelajaran berlangsung, siswa merasa bosan dan jenuh.
2. Analisis Inferensial
Analisis inferensi adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel untuk menemukan hubungan antara penggunaan pembelajaran daring dan minat belajar siswa. Untuk menguji hasil hipotesis ini yaitu sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi data yang normal. Uji normalitas penelitian ini dirancang untuk menguji penggunaan variabel penelitian yaitu pembelajaran daring dengan minat belajar siswa. Pengujian normalitas data yang diperoleh pada penelitian ini dibantu dengan menggunakan perangkat SPSS for Windows yaitu uji Kolmogorov-Smirnov.
Uji Kolmogorov-Smirnov adalah uji non parametrik untuk kesetaraan distribusi probabilitas satu dimensi yang berkelanjutan yang dapat digunakan untuk membandingkan dua sampel. Uji Kolmogrov- Smirnov digunakan untuk pengambilan keputusan uji normalitas dimana data disebut normal bila diperoleh nilai signifikan > 0,5 dan dapat juga dilakukan dengan meningkatkan uji statistik pada tabel Kolmogorov-Smirnov meningkat.
Di bawah ini adalah hasil analisis uji normalitas pembelajaran daring dan minat belajar siswa menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas
Variabel Penelitian Test Statistik Sig. Keterangan
Pembelajaran Daring 0,104 0,052 Normal
Minat Belajar 0,108 0,082 Normal
Berdasarkan uji normalitas yang dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh data nilai signifikansi 0,052 untuk variabel pembelajaran daring, sedangkan minat belajar biologi sebesar 0,082. Hasil yang diperoleh dari kedua variabel tersebut adalah sig >
0,05 artinya data yang diperoleh memiliki distribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh sesuai dengan garis lurus atau tidak. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki hubungan linier dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini, kami menggunakan SPSS versi 25.0 for windows untuk melihat uji F yang diperoleh untuk baris Deviation from linearity pada tabel distribusi F, dan relevan ketika diperoleh nilai Sig ≥ (0,05) artinya dapat dikatakan linear antara hubungan variabel bebas dan terikat.
Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas
Variabel F Sig. Keterangan
XY 1,090 0.390 Linear
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh hasil uji linieritas menggunakan pembelajaran daring dengan minat belajar biologi siswa. Penyimpangan dari linieritas (sig) sebesar 0,390 > 0,05, dan F hitung F tabel yang diperoleh sebesar 1,090 Artinya terdapat hubungan linier antara penggunaan pembelajaran daring (X) dengan minat belajar siswa (Y) oleh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pakue.
c. Uji Korelasi
Uji korelasi merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui eratnya hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan korelasi faktor produk.
Regresi Sederhana Product moment dari Pearson dinyatakan dengan (r), dengan batasan bahwa nilai r tidak lebih besar dari nilai (-1≤
r≤ + 1). r = 1 berarti korelasi sepenuhnya negatif, r = 0 berarti tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasi sepenuhnya positif (sangat kuat).
Tabel 4.8 Korelasi Penggunaan Pembelajaran Daring dan Minat Belajar Siswa
Variabel Korelasi Person Sig. Keterangan
XY 0,076 0,001 Korelasi
Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh hasil korelasi keluaran SPSS versi 25 di atas, dengan data koefisien korelasi (r) = 0,076. Nilai korelasi tidak sama dengan 0, sehingga hubungan kedua variabel dapat diterima.
Dengan menginterpretasikan nilai r = 0,076, kedua variabel memiliki korelasi positif yang tinggi dengan koefisien determinasi. Artinya, r =
(0,076) 2 x 100% = 57,76%. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut 57,76% memiliki keeratan antara variabel. Sedangkan berdasarkan hasil nilai sig (dua sisi) dan korelasi keluaran SPSS versi 25.0 for windowa, dapat dilihat nilai sig saat menggunakan pembelajaran daring (X) dengan minat belajar (Y) 0,001 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pemanfaatan pembelajaran online oleh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pakue dengan minat belajar biologi.
B. Pembahasan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi yaitu untuk mempelajari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Pengujian ini dilakukan untuk menjawab pernyataan atau pertanyaan yang ditentukan dengan menggunakan beberapa pengujian yang termasuk dalam program SPSS 25.0 for Windows, dan hubungan antara variabel X dan variabel Y yaitu normalitas, linieritas, dan uji korelasi diputuskan.
Berdasarkan kategori penelitian pada penggunaan pembelajaran daring ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan pembelajaran daring sehingga diperoleh gambaran bahwa pada kategori sangat baik tidak memiliki jumlah frekuensi hal tersebut terjadi dikarenakan tidak semua siswa memiliki handphone yang dapat mendukung pembelajaran secara daring, dan kurangnya pengetahuan siswa tentang teknologi informasi sehingga pembelajaran jadi kurang efektif dengan adanya hambatan- hambatan tersebut.
Berdasarkan hasil analisis inferensial dilakukan tiga uji yaitu uji normalitas, uji linieritas, dan uji korelasi. Berdasarkan hasil uji inferensial
yang telah dilakukan bahwa siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pakue berdasarkan hasil uji normalitas yang menggunakan diperoleh data nilai yang signifikan untuk variabel penggunaan pembelajaran daring yaitu sebesar 0,052 dan minat belajar siswa yaitu 0,082 sehingga hasil data yang diperoleh dari kedua variabel tersebut berdistribusi normal. Data dapat dikatakan terdistribusi normal karena nilai signifikansinya lebih besar atau sama dengan 0,05.
Pada Uji linearitas digunakan untuk mengetahui untuk mengetahui hubungan yang linear antara variabel bebas dan terikat, yang mana hasil uji linearitas diperoleh data yaitu terdapat hubungan linear antara penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar siswa dengan nilai linearitas sebesar 0,390. Data dikatakan linear jika diperoleh nilai sig ≥0,05.
Sedangkan berdasarkan uji korelasi dengan menggunakan SPSS versi 25.0 for windows, tahapan antara penggunaan pembelajaran daring dengan minat belajar biologi untuk menguji hubungan antara kedua variabel.
angka r = 0,076 atau 76,0 menunjukkan bahwa data yang diperoleh berada pada kategori tinggi dan kedua variabel memiliki nilai korelasi positif dan signifikan antara kedua variabel. Kontribusi kedua variabel yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 57,76% dan sisanya sebesar 42,25%. Sedangkan berdasarkan hasil nilai sig (dua sisi) dan korelasi keluaran SPSS versi 25, dapat dilihat nilai sig saat menggunakan pembelajaran daring (X) dengan minat belajar (Y) 0,001 < 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan pembelajaran online oleh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Pakue dengan minat belajar biologi. Jika nilainya signifikan < 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan.
Berdasarkan fakta yang diperoleh dari hasil survei, peningkatan penggunaan pembelajaran daring oleh pendidik dari proses pembelajaran yang dilakukan mengikuti minat siswa untuk belajar dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, jika penggunaan pembelajaran daring oleh siswa cukup menarik, maka minat belajar siswa terhadap pembelajaran biologi juga tertarik untuk belajar, tergantung bagaimana guru menyajikan materi dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemanfaatan pembelajaran daring harus diterapkan pada ruang kelas yang dapat lebih mendukung minat belajar siswa. Sehingga pembelajaran daring dan minat belajar siswa dapat berdampak positif bagi semua siswa.
Pembelajaran daring adalah salah satu dari sedikit kendala yang muncul antara guru dan siswa : kurangnya pengetahuan untuk mengakses aplikasi pembelajaran, dan jaringan adalah salah satu yang paling penting dari proses pembelajaran yang berlangsung secara online. Perangkat pembelajaran, seperti ponsel dan laptop yang tidak mendukung, mungkin tidak dapat belajar dengan lancar dan dapat membatasi ketersediaan alokasi.
Pembelajaran online tidak berjalan efektif kurangnya pengetahuan untuk mengakses aplikasi pembelajaran.
Beberapa siswa kurang tertarik untuk belajar karena adanya praktek pembelajaran online. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik, penyebab ketidaksukaan siswa terhadap pembelajaran, dan kurangnya minat belajar
dalam proses pembelajaran. Penggunaan fasilitas belajar yang baik menentukan fasilitas yang mendukung pembelajaran, seperti internet dan internet. yang lain.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Sari (2021) yang mengatakan bahwa kurangnya pemahaman serta minat siswa untuk belajar secara daring juga menjadi salah satu masalah diakrenakan belum meratanya ataupun lancarnya jaringan yang ada di daerah tersebut yang membuat siswa yang tinggal didaerah tersebut.
Sedangakan penelitian yang mendukung tentang hubungan antara pemanfaatan pembelajaran daring dengan minat siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran online dengan minat belajar berhubungan positif dan signifikan dengan minat belajar siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan Jamil (2020) yang menyimpulkan bahwa sikap terhadap penggunaan pembelajaran internet berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa secara online.
Menurut Idamayanti (2021), aktivitas siswa selama proses pembelajaran online memerlukan perhatian, motivasi dan dukungan, sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa selama pembelajaran online agar minat belajar tidak berkurang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analis data dan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti, terdapat hubungan positif antara penggunaan pembelajaran daring dengan minat siswa mempelajari mata pelajaran biologi dengan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = 0,076 atau 76,0% bahwa dapat membuktikan bahwa data yang diperoleh berada pada kategori tinggi.
B. Saran
1. Bagi Siswa
Bagi siswa yang memiliki minat belajar yang kurang atau menurun sebaiknya lebih ditingkat lagi cara belajarnya agar supaya prestasi siswa juga meningkat.
2. Bagi Guru
Untuk guru agar supaya meningkatkan minat belajar siswa menjadi lebih baik, guru juga harus menciptakan proses pembelajaran biologi yang menarik selama proses pembelajaran daring berlangsung.
3. Bagi Orang Tua
Sebagai orang tua siswa sebaiknya lebih memperhatikan anak- anaknya selama masih belajar dirumah. Karena sebagai orang tua dan orang disekitar memiliki peran yang sangat penting dan juga dapat mempengaruhi semangat siswa dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Achru, Andi P. 2019. Pengembangan minat belajar dalam pembelajaran. Jurnal Idarah. Vol. 3. No.2
Andriani, Rike & Rasto. 2019. Motivasi belajar sebagai Determinan Hasil Belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen perkantoran. Vol. 2. No. 2
Arosyd, Ilham Mohammad Rijal & Usman, R. 2020. Analisis kelemahan dan kekuatan dalam pembelajaran daring di Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Journal Deutsch als Fremdsprache in Indonesien. Vol.4.No.2.
ISSN : 2548-1681.
Apriani, Wiwin & Nurhayati. 2021. Hubunagn hasil belajar daring dengan minat dan motivasi belajar mahasiwa di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains. Vol. 6(1).
Arlavinda, Virla & Heni. P. 2021. Pengaruh pembelajaran daring terhadap minat belajar matematika siswa SMP pada masa covid-19. Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha. Vol.12. No.2. ISSN : 2599-2600
Azhar, Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press
Fuadi, Tuti Marjan, Musriandi, R. & Suryani, L.. 2020. Covid-19 : Penerapan Pembelajaran Daring di Perguruan Tinggi. Jurnal Dedikasi Pendidikan.
Vol.4. No.2. ISSN : 2548-8848
Friantini, Rizki Nurhana & Rahmat W. 2019. Analisis Minat belaajr pada Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia. Vol.
4. No. 1. ISSN : 2477-8443
Idamayanti, Reski. Dkk. 2021. Pengaruh pembelajaran daring terhadap Minat Belajar Fisika Peserta Didik. Jurnal Ilmiah Pendidikan. Vol. 15. No.2.
ISSN : 2807-1379
Ismail. 2016. Pembelajaran Moda dalam Jaringan (MODA JARINGAN). ISBN : 978-602-361-0957
Junaedi, Ifan. 2019. Proses pembelajaran yang efektif. Journal of information system, Applied, Management, Accounting and Research. Vol. 3. No. 2.
ISSN : 2598-8700
Kristina, Marilin, Sari Ruly N. & Nagara E.S. 2020. Model Pelaksanaan Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 di Provinsi Lampung.
Jurnal Idaarah. Vol.IV. No.2.
Mustofa, Mokhammad Iklil. Dkk. 2019. Formulasi mmodel Perkuliahan daring sebaga upaya menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi Walisongo.
Journal Of Internation Tecknology. Vol. 1.No.2
Nabila, Noor Anisa. 2020. Pembelajaran Daring di Era Covid-19. Jurnal Pendidikan. Vol.1. No.1
Nisa, A & Renata. 2018. Analisi minat belajar siswa dan imlikasinya terhadap Layanan Bimbingan Konseling. Jurnal Bimbingan Konseling (E-Journal).
Vol. 5. No. 2
Nurhasanah, Siti. Dkk. Minat belajar sebagai determinan Hasil belajar siswa.
Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran Vol. 1. No.1
Palimbong, Anthonius. 2020. Pelaksanaan Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 di Program Studi Pendidikan PKn Universitas Tadulako. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol.17. No.2. ISSN : 1693-220X Pane, Aprida & Dasipang, M. D. 2017. Belajar dan Pembelajaran.
Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman. Vol. 3. No. 2. ISSN : 2460-2345 Pratama, Riow Erwan & Mulyati, S. 2020. Pembelajaran Daring dan Luring pada
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Gagasan Pendidikan Indonesia.
Vol.1.No.20. ISSN : 2722-0982
Prayoga, Yugi. Minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Jurnal Prosiding seminar nasional matematika dan pendidikan matematika.
Putri, Kabela. Djaja, S & Bambang, S. 2017. Pengaruh minat belajar dan kecerdasan emosional terhadap prestasi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Prajekan Kabupaten bondowoso tahun ajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol. 11(1). ISSN : 1907 - 9990
Riduwan. 2012. Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta
Riyani, Rusda & Muhammad, A. S, Yulia. 2021. Analisis minat belajar siswa terhadap pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 pada tingkat sekolah dasar. Pinisi Journal Education. Vol. 1. No. 1. ISSN : 2747-268X Rusman. 2017. Belajar dan pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta : Prenadamedia Group
Rusmiati. 2017. Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar bidang studi ekonomi siswa MA Al Fattah Sumbemulyo. Jurnal ilmiah pendidikan dan Ekonomi. Vol. 1. No.1. ISSN : 2549-1385
Rohani,M., & Zulfah, Z. 2021. Persepsi siswa terhadap pembelajaran e-Learning melalui Media Google Classroom untuk meningkatkan minat belajar siswa SMP Negeri 1 Kuok. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.3. No.1.
Sadikin, Ali & Hamidah A. 2020. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid- 19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol.6. No.02. ISSN : 2583-0922 Samata, Soraya Rosna & Mulyani, Lili. 2021. Pembelajaran Daring : Efektivitas
Penggunaan Metode Demonstrasi dan Metode Percobaan Sederhana terhadap Keterampilan Proses Sains anak Dimasa Pandemi. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol.5. No. 1. ISSN : 2614-3097
Slameto. 2011. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sobur, Alex. 2013. Psikologi Umum dalam lintas Sejarah. Bandung: Pustaka Setia
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Suhery, Putra T. J & Jasmalinda. 2020. Sosialisasi penggunaan aplikasi Zoom Meeting dan Google Classroom pada guru di SDN 17 Mata Air Padang Selatan. Jurnal Inovasi Penelitian. Vo.1.No.3. ISSN : 2722-9467
Sumaryani, Putri N, & Parmithi N.N. 2021. Pemberdayaan keterampilan proses sains biologi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar di masa pandemi covid-19. Jurnal Emasains: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains. Vol. XI. No. 2. ISSN : 2622-8688
Sunhaji. 2014. Konsep Manajemen Kelas dan Implikasinya dalam Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan. Vol.11. No. 2
Sutiah. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran. Sidoarjo : Nizamia Learning Center
Syah. Mustofa. 2019. Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Press
Syardiansah. 2016. Hubungan Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar mahasiswa mata kuliah pengantar manajemen (studi kasus Mahasiswa Tingkat I EKM A semester II)
Thahir, Rahmatia. 2021. Pengaruh pembelajaran Daring berbsis Google Classroom terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 3. No. 4. ISSN : 2656-8071
Trianto. 2010. Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Wiradarma, Komang Suardi, Ni Ketut S & Ndara T. R. 2021. Analisis Hubungan Minat belajar terhadap hasil belajar Daring IPA siswa Kelas III Sekolah Dasar. Ejournal mimbar PGSD Undiksha. Vol. 9. No. 3. ISSN : 2614- 4735
Yunitasari, ria & Umi Hanifah. 2020. Pengaruh pembelajaran Daring terhadap minat Belajar Siswa pada masa Covid-19. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 2.
No.3
Yohana, Muzakir & Hardianti D. 2020. Efektivitas Pembelajaran Daring pada Program Studi Ekonomi Koperasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Qamarul Huda Badaruddin. Jurnal Tirai Edukasi. Vol.1. No.4.
ISSN : 2654-721X