BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif
Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner dianalisis dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan penjelasan variabel pelatihan, kejelasan tujuan, dukungan atasan dan kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah di Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan.
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Pelatihan
Pengukuran variabel Pelatihan dilakukan menggunakan kuesioner dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Std.
Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
PELATIHAN 35 18 22 40 1133 32.37 .760 4.499 20.240
Valid N (listwise)
35
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17
Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.2 menggambarkan Bahwa nilai tertinggi dari pelatihan adalah 40 dari 8 pernyataan. Sedangkan nilai terendah adalah 22. Rata-rata nilai dari pelatihan 32 termasuk dalam kategori Setuju.
Pada variabel pelatihan, terdapat 8 butir pertanyaan, masing-masing dengan 5 skala likert, sehingga skor minimal: 1 x 8 = 8 dan skor maksimal: 5 x 8
= 40. Banyak rentang kelas ada lima kategori yaitu kelas tidak setuju, kurang setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju. Dengan demikian, perhitungan
interval kelas: . Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.3 Variabel Pelatihan No. Interval Jumlah Persentasi Keterangan
1 5 – 12 0 0% Tidak Setuju
2 13 – 1 0 0% Kurang Setuju
3 20 – 26 3 ,7% Ragu-ragu
4 27 – 33 23 65,% Setuju
5 34 – 40 25,7% Sangat Setuju
Rata-rata 32,37
Kriteria Setuju
Sumber: Data penelitian diolah 201
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui 23 SKPD beranggapan bahwa pelatihan dalam menciptakan kegunaan sisetma kuntansi keuangan daerah itu dalam kategori setuju, SKPD pelatihan membantu dalam menciptakan keguaan sistem akuntansi keuangan daerah itu dalam ketegori sangat setuju, 3 SKPD pelatihan masuk dalam kategori ragu-ragu dan tidak ada SKPD yang beranggapan bahwa pelatihan dalam kategori kurang setuju dan tidak setuju.
Secara keseluruhan, rata-rata SKPD mempunyai kondisi pelatihan dalam kategori setuju.
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Kejelasan Tujuan
Pengukuran variabel Kejelasan Tujuan dilakukan menggunakan kuesioner dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
KEJELASAN TUJUAN 35 14 26 40 1148 32.80 .733 4.337 18.812
Valid N (listwise) 35 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17
Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.4 menggambarkan bahwa nilai tertinggi dari kejelasan tujuan adalah 40 dari pernyataan. Sedangkan nilai terendah adalah 26. Rata-rata nilai dari kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah adalah 32 termasuk dalam kategori Setuju.
Variabel kejelasan tujuan menggunakan butir pertanyaan, dengan 5 skala likert, sehingga skor minimal: 1 x = dan skor maksimal: 5 x = 40. Banyak rentang kelas ada lima kategori yaitu kelas tidak setuju, kurang setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju. Dengan demikian, perhitungan interval kelas: . Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
Tabel 4.5 Variabel Kejelasan Tujuan No. Interval Jumlah Persentasi Keterangan
1 5 – 12 0 0% Tidak Setuju
2 13 – 1 0 0% Kurang Setuju
3 20 – 26 3 ,6% Ragu-ragu
4 27 – 33 22 63,3% Setuju 5 34 – 40
10 2,6% Sangat Setuju
Rata-rata 32,0
Kriteria Setuju
Sumber: Data penelitian diolah 201
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat diketahui 22 SKPD beranggapan bahwa kejelasan tujuan dalam menciptakan kegunaan sisetma kuntansi keuangan daerah itu dalam kategori setuju, 10 SKPD kejelasan tujuan membantu dalam menciptakan keguaan sistem akuntansi keuangan daerah itu dalam ketegori sangat setuju, 3 SKPD kejelasan tujuan masuk dalam kategori ragu-ragu dan tidak ada SKPD yang beranggapan bahwa pelatihan dalam kategori kurang setuju dan tidak setuju. Secara keseluruhan, rata-rata SKPD mempunyai kondisi kejelasan tujuan dalam kategori setuju.
4.2.1.3 Analisis Deskriptif Dukungan Atasan
Pengukuran variabel Dukungan Atasan dilakukan menggunakan kuesioner dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Std.
Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
DUKUNGAN ATASAN 35 20 34 54 1560 44.57 .888 5.254 27.605
Valid N (listwise) 35
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17
Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4.6 menggambarkan bahwa nilai tertinggi dari dukungan atasan 54 dari 10 pernyataan. Sedangkan nilai terendah adalah 34. Rata-rata nilai dari dukungan atasan adalah 44 termasuk dalam kategori Sangat Sesuai.
Variabel dukungan atasan menggunakan 11 butir pertanyaan dengan 5 skala likert, sehingga skor minimal : 1 x 11 = 11 dan skor maksimal : 5 x 11 = 55.
Banyak rentang kelas ada lima kategori yaitu kelas tidak setuju, kurang setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju. Dengan demikian, perhitungan interval kelas:
. Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai
berikut:
Tabel 4.7 Variabel Dukungan Atasan No. Interval Jumlah Persentasi Keterangan
1 5 – 15 0 0% Tidak Setuju
2 16 – 25 0 0% Kurang Setuju
3 26 – 35 2 5,7% Ragu-ragu
4 36 – 45 20 57,3% Setuju 5 46 – 55
13 37,2% Sangat Setuju
Rata-rata 44,57
Kriteria Setuju
Sumber: Data penelitian diolah 201
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, dapat diketahui 20 SKPD beranggapan bahwa dukungan atasan dalam menciptakan kegunaan sisetma kuntansi keuangan daerah itu dalam kategori setuju, 13 SKPD dukungan atasan membantu dalam menciptakan keguaan sistem akuntansi keuangan daerah itu dalam ketegori sangat setuju, 2 SKPD memiliki anggapan dukungan atasan masuk dalam kategori ragu- ragu, tidak ada SKPD dukungan atasan masuk dalam kategori kurang setuju dan tidak setuju. Secara keseluruhan, rata-rata SKPD mempunyai kondisi dukungan atasan dalam kategori setuju.
4.2.1.4 Analisis Deskriptif Kegunaan SAKD
Pengukuran variabel kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah dilakukan menggunakan kuesioner dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Std.
Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
KSAKD 35 13 27 40 1202 34.34 .662 3.918 15.350
Valid N (listwise) 35
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17
Berdasarkan uji statistik secara deskriptif pada Tabel 4. menggambarkan bahwa nilai tertinggi dari kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah adalah 40 dari pernyataan. Sedangkan nilai terendah adalah 27. Rata-rata nilai dari kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah adalah 34 termasuk dalam kategori sesuai.
Variabel kejelasan tujuan menggunakan butir pertanyaan, dengan 5 skala likert, sehingga skor minimal: 1 x = dan skor maksimal: 5 x = 40. Banyak
rentang kelas ada lima kategori yaitu kelas tidak setuju, kurang setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju. Dengan demikian, perhitungan interval kelas: . Dari perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut:
Tabel 4. Variabel KSAKD
No. Interval Jumlah Persentasi Keterangan
1 5 – 12 0 0% Tidak Setuju
2 13 – 1 0 0% Kurang Setuju
3 20 – 26 0 0% Ragu-ragu
4 27 – 33 1 51,5% Setuju 5 34 – 40
17 4,6% Sangat Setuju
Rata-rata 34,34
Kriteria Setuju
Sumber: Data penelitian diolah 201
Berdasarkan Tabel 4. di atas, dapat diketahui 1 SKPD beranggapan bahwa kegunaan sisetma kuntansi keuangan daerah itu dalam kategori setuju, 17 SKPD keguaan sistem akuntansi keuangan daerah itu dalam ketegori sangat setuju, tidak ada SKPD dukungan atasan masuk dalam kategori ragu-ragu, kurang setuju dan tidak setuju. Secara keseluruhan, rata-rata SKPD mempunyai kondisi kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah dalam kategori setuju.