• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi minat Nasabah

Dalam dokumen persepsi nasabah terhadap sistem bagi hasil (Halaman 70-74)

BAB III ANALISIS TERHADAPPERSEPSI NASABAH TENTANG

B. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi minat Nasabah

aktif setiap orang memperhatikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan semua pengalamnya secara selektif.64

Persepsi nasabah terhadap produk bagi hasil di BMT Ash-Shaf diterima dengan baik, mereka tertarik dengan adanya lembaga keuangan yang berbasis syariah, faktor keamanan menjadikan nasabah mempercayai BMT Ash-Shaf sebagai tempat untuk melakukan pembiayaan maupun simpanan. Sistem bagi hasil yang diterapkan BMT Ash-Shaf mengurangi beban mereka ketika melakukan pengembalian uang yang dipinjamnya..

B. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah

nasabah baru. Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan untuk menarik calon nasabah untuk menggunakan jasa atau produk.

Dengan adanya promosi masyarakat jadi tahu produk-produk yang diterapkan BMT Ash-Shaf, sehingga masyarakat tertarik menggunakan jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan. Keyakinan nasabah terhadap produk dan jasa yang diterapakan BMT Ash-Shaf yang baik dan halal akan membawa barokah dan manfaat yang baik. Terbebasnya dari unsur ribawi akan mempengaruhi minat. Kecepatan karyawan BMT Ash- Shaf dalam melayani nasabah dan pemberian solusi terhadap masalah yang dikeluhkan nasabah memberi ketertarikan terhadap nasabah untuk menggunakan pembiayaan di BMT Ash-Shaf.

Upaya yang dilakukan BMT Ash-Shaf untuk mengembangkan usaha produktif adalah dengan memberikan modal dalam bentuk pembiayaan kepada pelaku usaha kecil. Hal ini didasari dari fakta yang menunjukkan bahwa kebanyakan pelaku usaha kecil tidak memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan usahanya.

2. Kepercayaan

Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain diman kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil keputusan, ia akan lebih memilih

keputusan berdasarkan pilihan dari orang-orang yang lebih dapat ia percayadari pada yang kurang ia percayai.

Kepercayaan didalam islam dikatakan sebagai amanah. Orang yang amanah diartikan sebagai orang yang dapat dipercaya.Membangun kepercayaan pengelola BMT dengan nasabah sangat penting dilakukan agar nasabah betah dan puas dalam menggunakan produk yang ada di BMT tersebut.

3. Lokasi

Kedekatan lokasi dalam melakukan transaksi menjadi pemicu untuk bertransaksi di BMT Ash-Shaf Taman Indah.Selain itu, gedung meliputi tata ruang, dan kondisi yang kondusif juga menjadi pertimbangan nasabah ketika sedang melakukan transaksi.

BMT Ash-Shaf Taman Indah Pringgarata, dimana lembaga ini merupakan lembaga keuangan yang baru yang berbasis syariah yang berada di Desa Taman Indah, dari nasabah maupun calon nasabah memberikan respon yang baik terhadap keberadaan BMT Ash-Shaf.Lokasi yang strategis dan dekat dengan rumah membuat mereka memilih melakukan pembiayaan di BMT Ash-Shaf Taman Indah Pringgarata, hal ini yang melatar belakangi mereka melakukan transaksi di BMT tersebut.

4. Pelayanan

Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak

berwujud dan tidak dapat dimiliki.66 Pelayanan juga dapat diartikan setiap tindakan membantu, menolong, memudahkan, menyenangkan, dan manfaat bagi orang lain.67Kualitas layanan sangat krusial dalam mempertahankan nasabah dalam waktu yang lama. Kualitas jasa merupakan tigkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan nasabah.68

Kecepatan karyawan dalam melayani nasabah dan pemberian solusi atau menghadapi masalah memberi ketertarikan nasabah untuk melakukan transaksi, serta tidak pernah melakukan kesalahan pencatatan.Tanggapan nasabah kepada BMT Ash-Shaf dalam memberikan pelayanan dan pemberian pembiayaan produk bagi hasil kepada masyarakat cukup baik dan prosesnya mudah, sehingga masyarakat menerima hadirnya BMT tersebut, alasan mereka menerima BMT Ash-Shaf selain dekat dengan rumah sesuai juga dengan kondisi di Desa Taman Indah Pringgarata yang dimana masyarakatnya banyak keluhan dalam permodalan untuk mengembangkan usahanya.

66 M. Nur Rianto, Dasar- Dasar Pemasaran Bank Syariah,(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 211

67 Ibid., hlm. 212

68 Fandy Tjiptono, Pemasaran jasa,(Yogyakarta: Andy Yogyakarta, 2014), hlm. 39.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Persepsi nasabah terhadap produk bagi hasil di BMT Ash-Shaf Taman Indah adalah baik, dimana masyarakat memberikan dukungan yang cukup baik terhadap produk bagi hasil di BMT Ash-Shaf. Hal ini terlihat dari hasil wawancara saat dilakukan wawancara, mereka berpendapat bahwa produk bagi hasil di BMT Ash-Shaf sudah diterapkan sesuai dengan prinsip syariah, dengan keberadaan BMT Ash-Shaf di Desa Taman Indah Pringgarata sangat membatu mereka yang sedang membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya, dan juga faktor keamanan menjadikan nasabah mempercayai BMT Ash-Shaf sebagai tempat untuk melakukan pembiayaan maupun simpanan.

2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan produk Bagi hasil di BMT Ash-Shaf

a. Promosi

Dengan adanya promosi masyarakat jadi tahu produk-produk yang diterapkan BMT Ash-Shaf, sehingga masyarakat tertarik menggunakan jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan. Keyakinan nasabah terhadap produk dan jasa yang diterapakan BMT Ash-Shaf yang baik dan halal akan membawa barokah dan manfaat yang baik. Terbebasnya dari unsur ribawi akan mempengaruhi minat. Kecepatan karyawan

61

BMT Ash-Shaf dalam melayani nasabah dan pemberian solusi atau menghadapi masalah memberi ketertarikan.

Upaya yang dilakukan BMT Ash-Shaf untuk mengembangkan usaha produktif adalah dengan memberikan modal dalam bentuk pembiayaan kepada pelaku usaha kecil.Hal ini didasari dari fakta yang menunjukkan bahwa kebanyakan pelaku usaha kecil tidak memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan usahanya.

b. Kepercayaan

Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang-orang yang lebih dapat ia percayadari pada yang kurang ia percayai.

c. Lokasi

Kedekatan lokasi dalam melakukan transaksi menjadi pemicu untuk bertransaksi di BMT Ash-Shaf Taman Indah. Selain itu, gedung meliputi tata ruang, dan kondisi yang kondusif juga menjadi pertimbangan nasabah ketika sedang melakukan transaksi.

d. Pelayanan

Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Pelayanan juga dapat diartikan setiap

tindakan membantu, menolong, memudahkan, menyenangkan, dan manfaat bagi orang lain.

3. Saran-Saran 1. Untuk BMT

a. Pihak BMT menyelenggarakan dan pembinaan secara menyeluruh terhadap anggota tentang pembukuan anggaran dalam bentuk sistem akuntansi untuk usaha yang dijalankan.

b. Pihak BMT hendaknya menambah secara kuantitas dan kualitas SDI (sumber daya insani) yang bertugas dilapangan, sehingga mampu meningkatkan kualitas pembiayaan serta menekan pembiayaan bermasalah.

2. Untuk Anggota

Untuk anggota untuk lebih memahami konsep pembiayaan yang akan diajukan, supaya dikemudian hari tidak terjadi permasalahan.

3. Untuk Penelitian Yang Akan Datang

Penulis menyadari mungkin banyak kekurangan dalam penulisan, untuk penelitian selanjutnya hendaknya untuk memperluas penelitian sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang persepsi nasabah terhadap produk bagi hasil.

DAFTAR PUSTAKA

Andri Soemitra.Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2009.

Antonio Syafi’i. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Hlm.

95.

Abdur Rahim. Persepsi Masyarakat Kota Mataram Terhadap Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putra Syariah Mataram.Skripsi IAIN Mataram, 2012.

Arif Syahputra. Analisis Pedagang Kecil Pada Pembiayaan Musyarakah dan Pelaksanaan Sistem Bagi Hasil di BMT Masyarakat Madani Sumatra Utara. Skripsi UIN Sumatra Utara, Medan, 2017.

Andiwarman A.Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Cipta, 2006.

Arlinta Prasetian Dewi, Pembiayaan Bagi Hasil Usaha Mikro di BMT Hasanah Ponorogo, Jurnal Ilmiah, Vol 1, No 1, Mei-Oktober.

Ahmad Fauzi. (Pimpinan BMT Ash-Shaff).Wawancara.BMT Ash-Shaff Pringgarata Taman Indah.19 Maret 2020.

Bimo Walgito. Pengantar Fisikologi Umum. Yogyakarta: Andi. 2004. Hlm. 90.

Djoko Muljono.Buku Pintar Akuntansi Perbankan dan Lembaga keuangan Syariah, Edisi Pertama.Yogyakarta:2015.

Dedy Mulyanan, Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, (Bandung, Remaja Rosada Karya. 2003).

Djam’an Satori dan Aan Komariah. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung.

Alfabeta. 2009.

Fendy Tjiptono. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andy Yogyakarta. 2004.hlm 39.

Ira Puji Lestari. Analisis Terhadap Strategi yang Mempengaruhi Tingkat Keuntungan Baitul Mal Wattamwil Al-Iqtishady Pagesangan Mataram.Skripsi IAIN Mataram, 2012.

Lukman Santoso. Persepsi Masyarakat Umum Terhadap Perbankan Syariah Studi Kasus di Kabupaten Semarang.Skripsi IAIN Salatiga.2016.

Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Edisi Pertama.

Jakarta: 2015.

Muhammad Samsudin. Persepsi Nasabah Terhadap Sistem Bagi Hasil Dilembaga Keuangan Mikro Sayariah. Skripsi IAIN Mataram 2012.

Muhamad. Sistem Bagi Hasil dan Princing Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press.

2016.

Muhammad Kamal Zubair. Mekanisme Bagi Hasil Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 5, No 1, Juni 2011.

Muhammad Ridwan. Manajemen Baitul Mal Wat Tamwil (BMT). Hlm, 163.

Muslimin Kara. “Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.” Jurnal Al-Ahkam.

Makasar. Vol. XIII. Nomor 2. 2013. Hlm. 316.

Makmuri Muchlas. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 2008. Hlm. 119.

M Nur Rianto Al Arif. Lembaga Keuangan Syariah. Bandung: CV Pustaka Setia.

2012. Hlm. 317.

Yasin Yusuf. Analisis Penerapan Sistem Bagi Hasil Dalam Pembiayaan Mudharabah di Koprasi Jasa Keuangan (KJKS) Cemerlang Weleri Kendel.Sripsi.UIN Walisongo Semarang. 2014.

Syifaur Rosyida. Penanganan Pembiayaan Mudharabah Bermasalah di BMT Ben Taqwa Purwodadi Dalam Perspektif Ekonomi Islam.Skripsi UIN Walisongo Semarang.

Suharsini Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta, 2013.

Sugiyono.Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung, ALFABETA, 2005).

Syifaushudur.“Implementasi Bagi Hasil di Koprasi Syirkah Mua’wanah Bondho Tumoto Semarang.Skripsi.Universitas Negeri Semarang.Hlm, 25.

Zayyinatul khusna.Pengaruh Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil,Persepsi Laba, Persepsi Tingkat Suku Bunga Terhadap UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah Pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem. Jurnal Nominal, Vo 5 Nomor 1 Tahun 2016.

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis diberi nama Martina. Dilahirkan di Desa Dasan Geres pada tanggal 9 Oktober 1997, merupakan anak pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Bapak Ahmad dan Ibu Mardiah.

Riwayat Pendidikan:

1. SDN 4 Dasan Geres, lulus pada tahun 2010

2. MTS Hidayatuddarain Dasan Geres, lulus pada tahun 2013 3. MA Hidayatuddarain Dasan Geres, lulusan pada tahun 2016

4. Masuk UIN Mataram sejak tahun 2016 hingga sekarang pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah.

Dalam dokumen persepsi nasabah terhadap sistem bagi hasil (Halaman 70-74)

Dokumen terkait