BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
3. Analisis Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, persentase lansia yang mendapat dukungan keluarga dengan kategori baik dapat melakukan pemenuhan ADL secara mandiri yaitu 60,98%, sedangkan lansia yang medapat dukungan keluarga dengan kategori baik namun tidak dapat mandiri dalam pemenuhan ADL sebanyak 24,39%. Lansia yang mendapat dukungan keluarga dengan kategori kurang namun tidak dapat melakukan pemenuhan ADL secara mandiri yaitu sebanyak 14,63%, sedangkan lansia dengan dukungan keluarga kurang tidak dapat melakukan ADL secara mandiri yaitu 0,00%.
Hasil analisis menggunakan Uji Chi-Square didapatkan hasil Fisher’s Exact Test dengan p-value sebesar (0,002), atau berarti nilai p- value < α (0,05) sehingga dalam penelitian ini Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian dalam pemenuhan ADL (2014) pada lansia di Dusun Macinna Desa Pataro Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba.
Firman Allah dalam surah An-Nisa /4: 36
* (#ρ߉ç6ôã$#uρ
©!$#
Ÿωuρ
(#θä.Îô³è@
ϵÎ/
$\↔ø‹x©
(
Èøt$Î!≡uθø9$$Î/uρ
$YΖ≈|¡ômÎ)
“É‹Î/uρ
4’n1öà)ø9$#
4’yϑ≈tGuŠø9$#uρ
ÈÅ3≈|¡yϑø9$#uρ
Í‘$pgø:$#uρ
“ÏŒ
4’n1öà)ø9$#
Í‘$pgø:$#uρ
É=ãΨàfø9$#
É=Ïm$¢Á9$#uρ
É=/Ζyfø9$$Î/
Èø⌠$#uρ
È≅‹Î6¡¡9$#
$tΒuρ
ôMs3n=tΒ öΝä3ãΖ≈yϑ÷ƒr&
3
¨βÎ)
©!$#
=Ït䆟ω
tΒ tβ%Ÿ2 Zω$tFøƒèΧ
#·‘θã‚sù
∩⊂∉∪
59
Terjemahnya:
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak anak yatim, orang – orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri”.
Menurut tafsir M. Quraish Shihab (2002) “Wahai sekalian manusia, (sembahlah Allah) Yang Maha Esa dan Yang mencipatakan kamu serta pasangan kamu, (dan janganlah kamu mempersekutukannya dengan sesuatu pun) selain-Nya, serta jangan juga mempersekutukan-Nya dengan sedikit persekutuan pun.
(Dan dengan dua orang ibu – bapak), persebahkanlah kebajikan yang sempurna, dan jangan abaikan berbuat baik dengan karib- kerabat dan anak-anak yatim, yakni mereka yang meninggal ayahnya sedang ia belum dewasa, serta orang-orang miskin, tetangga yang dekat hubungan kekerabatannya, atau yang dekat rumahnya denganmu, tetangga yang jauh kekerabatannya atau rumahnya, demikian juga dengan teman sejawat, baik yang sejawat dalam perjalanan maupun dalam kehidupan sehari-hari, serta ibnu sabil, yakni anak-anak jalanan dan orang-orang yang habis bekalnya sedang ia dalam perjalanan, dan hamba sahaya kamu, baik lelaki maupun perempuan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai, yakni tidak melimpahkan rahmat kasih sayang-Nya, tidak juga menganugrahkan ganjaran-Nya kepada orang-orang yang sombong, yang merasa diri tinggi sehingga
enggan membantu dan bergaul dengan orang-orang lemah, apalagi yang menggabungkan keangkuhan itu dengan membangga-banggakan diri.
Setelah memerintahkan beribadah kepada Allah swt dan tidak mempersekutukan-Nya, perintah berikutnya adalah berbakti kepada kedua orang tua. Istilah yang digunakan untuk menunjuk kedua orng tua adalah ﻦﻳﺪﻟﺆﻠﻟﺍ. Kata ini adalah bentuk dual dari kata ﺪﻟﻭ yang biasa diterjemahkan bapak/ayah. Ada juga kata lain yang menunjuk kepada makna bapak/ayah, yakni kata ﺏﺍ/ayah dan ﻡﺍ/ibu.
Al-Qur’an menggunakan kata sebanyak enam kali, lima diantaranya dalam konteks berbakti kepada kedua orang tua. Kata husn mencakup segala sesuatu yang menggembirakan dan disenangi.
“Hasanah” digunakan untuk menggambarkan apa yang menggembirakan manusia karena perolehan nikmat, menyangkut diri, jasmani, dan keadaannya.
Ihsan (bakti) kepada orangtua yang diperintahkan agama fitrah (islam), adalah bersikap sopan santun kepada keduanya dalam ucapan dan perbuatan sesuai dengan adat kebiasaan masyarakat, sehingga mereka merasa senang terhadap kita, dan mencukupi kebutuhan- kebutuhan mereka yang sah dan wajar sesuai dengan kemampuan kita (sebagai anak). Tidak termasuk sedikit pun (dalam kewajiban berbuat baik/ berbakti kepada keduanya) sesuatu yang mencabut kemerdekaan dan kebebasan pribadi atau rumah tangga atau jenis-jenis pekerjaan yang bersangkut paut dengan pribadi anak, agama, atau negaranya.
61
Jadi apabila keduanya atau salah seorang bermaksud memaksakan pendapatnya menyangkut kegiatan-kegiatan anak, maka meninggalkan apa yang kita (anak) nilai kemaslahatan umum atau khusus, dengan mengikuti pendapat atau keinginan mereka, atau melakukan sesuatu yang mengandung mudharat umum atau khusus dengan mengikuti pendapat atau keinginan keduanya, bukanlah bagian dari berbuat baik atau kebaktian menurut syara’/agama. Siapa yang bepergian untuk menuntut ilmu yang dinilainya wajib untuk mengembangkan dirinya atau untuk berbakti kepada agama dan negaranya, atau bepergian untuk memperoleh pekerjaan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, atau umatnya, sedang kedua atau salah satu dari kedua orang tauanya tidak setuju karena dia tidak mengetahui nilai pekerjaaan itu, maka sang anak tidak dinilai durhaka, tidak pula dinilai tidak berbakti dari segi pandangan akal dan syara’ karena kebaktian dan kebajikan tidak mengharuskan tercabutnya hak-hak pribadi.
Hasil penelitian ini di dukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Chusnul Chuluq (2009) didapatkan bahwa lansia wanita yang mendapat dukungan keluarga yang termasuk kategori baik dapat melakukan pemenuhan ADL secara mandiri dengan persentase 58,14%.
Lansia wanita yang mendapat dukungan keluarga yang termasuk kategori cukup dapat melakukan pemenuhan ADL secara mandiri sebanyak 30,23%. Lansia wanita yang mendapat dukungan keluarga yang termasuk kategori cukup dapat melakukan pemenuhan ADL secara tergantung
sebagian sebanyak 9,30%, dan lansia wanita yang mendapat dukungan keluarga yang termasuk kategori kurang dapat melakukan pemenuhan ADL secara mandiri sebanyak 2,33%. Hasil uji korelasi Spearman Rank pada variabel dukungan keluarga menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara kedua variabel karena nilai p < 0,05.
Dari hasil penelitian pada lansia ini, terlihat bahwa dukungan keluarga berpengaruh terhadap kemandirian dalam pemenuhan ADL karena pada lansia yang mendapatkan dukungan keluarga dengan baik, jumlah lansia yang mandiri dalam pemenuhan ADL lebih besar daripada lansia yang mandiri sedang dalam pemenuhan ADL.
Hal tersebut sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Azizah (2011) yaitu dukungan keluarga memiliki beberapa manfaat, antara lain : a. Social support tidak hanya berwujud dalam bentuk dukungan moral,
melainkan dukungan spiritual dan dukungan material.
b. Meringankan beban bagi seseorang/sekelompok orang yang sedang mengalami masalah.
c. Dukungan diberikan merupakan suatu dorongan untuk mengobarkan semangat
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
1. Dukungan keluarga yang diberikan pada lansia di Dusun Macinna Desa Pataro Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba yang terbesar adalah dengan kategori baik yaitu sebesar 85,37% dan kategori kurang sebesar 14,63%.
2. Kemandirian Lansia dalam pemenuhan ADL dengan persentase lansia di Dusun Macinna Desa Pataro yang mandiri dalam pemenuhan ADL sebanyak 60,98%, dan yang tidak mandiri sebanyak 39,02%.
3. Ada hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia di Dusun Macinna Desa Pataro Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba didapatkan Fisher’s Exact Test dengan p-value sebesar 0,002, atau berarti nilai p-value < α (0,05)
B. Saran
1. Dari hasil penelitian menunjukkan masih ada dukungan keluarga yang kurang, serta masih ada lansia yang tidak mandiri, maka disarankan untuk ada pendampingan dari petugas di Dusun Macinna Desa Pataro Kecamatan Herlang untuk memberikan informasi tentang pengetahuan kepada anggota keluarga dalam memberikan dukungan keluarga terutama untuk meningkatkan kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada lansia.
2. Hendaknya dijalin komunikasi antara petugas di Dusun Macinna Desa Pataro, Departemen Sosial, dan mahasiswa keperawatan agar menjadikan Dusun Macinna Desa Pataro Kecamatan Herlang sebagai lahan pendidikan terutama dalam hal meningkatkan kemandirian dalam pemenuhan Activity Daily Living (ADL) pada lansia.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan karakteristik populasi yang lebih beragam dan menggunakan variabel yang berbeda yang menjadi faktor perancu lain seperti usia, kondisi kesehatan, kondisi ekonomi, agar dapat mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kemandirian dalam pemenuhan Activity of Daily Living (ADL).
65
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an
Agung, Iskandar. 2006. Uji Keandalan dan Kesahihan Indeks Activity of Daily Living Katz untuk Mengukur Status Fungsional Dasar pada Usia Lanjut di RSCM. (Tesis). Jakarta: Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Azizah, L.M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu Boedhi Darmojo & Martono,H. 2004. Geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI Brunner& Suddarth. (2002). Keperawatan Medical Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi: Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta Darmojo, B.R., dan H.H. Martono. 2004. Buku Ajar Geriatri : Ilmu
KesehatanUsia Lanjut. Jakarta: FKUI.
Data Statistik Indonesia, 2014. Proyeksi penduduk lansia.http://www.datastatistik- indonesia.com/portal/index.php?option=com_supas&task=&Itemid=972.
(29 April 2014)
Departemen Agama Republik Indonesia .1998. Al-Quran dan terjemahannya.
Semarang: Toha Putra
Departemen Kesehatan RI. 2003. Lansia dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Dharmojo, B. 2009. Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut, Edk 4. Jakarta: FKUI Friedman, M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktek.
Diterjemahkanoleh Ina Debora dan Yoakim. Jakarta: EGC
Gunarasa, Singgih D & Y. Singgih D. Gunarsa. 2008. Psikologi Keperawatan.
Jakarta: Gunung Mulia
Hutapea, R. 2005. Sehat & ceria diusia senja. Jakarta: PT Rineka Cipta
Jaya, Hasrat dan Rosmina.2010. Keperawatan Gerontik,cetakan ke3. Jakarta:
Pustaka As Salam
Lueckenotte. 2000. Pengkajian Gerontologi. Jakarta: EGC
Maryam RS, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
SalembaMedika
Mas’ud AB. 2009. Pembinaan Keagamaan Lanjut Usia. (Jurnal). Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Depag RI.
Mubarok, dkk 2006. Ilmu keperawatan komunitas 2. Jakarta: CV Sagung Seto Notoatmojo, S. 2007 . Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Nugroho, Wahyudi. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatri Ed. 3. Jakarta: EGC Nurhidayati, T. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga dan kemandirian lansia
dengan konsep diri lansia di keluarahan bambankerep kecamatan ngaliyan kota semarang. Semarang: Prodi S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Semarang, diakses dari
http://www.repository.unimus.ac.id/skripsi/pdf
Plutchik, R. 2002. Emotions and Life Perspective from Psychology, Biology, and Evolution. Washington: DC American Psychological Association.
Purnama, F.T. (2013). Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Succesful Aging Pada Lansia di Desa Windunegara, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Purwokerto: Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, diakses dari http://www.repository.unsoed.ac.id/skripsi/pdf
Potter dan Perry. 2005. Buku AjarFundamental Keperawatan : Konsep,Proses dan Praktik, Edisi ke-4, Alih Bahasa Yasmin Asih. Jakarta: EGC
Sari IM. 2009. Hubungan Antara Karakteristik Personal dengan Kemandirian dalam Activity of DailyLiving (ADL) pada Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Pajang Surakarta Tahun 2009. (Skripsi). Surakarta: Fakultas Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah
Setiadi. 2008. Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al- Qur’an, Vol 2, 7 dan 10. Jakarta: Lentera Hati
Smet, B. 2007. Psikologi Kesehatan. Jakarta : Grasindo
Stanley , Mickey. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC
67
S.Tamher-Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Suhartini R. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Orang Lanjut Usia (Studi Kasus di Kelurahan Jombangan) Tahun 2004. (Thesis).
Dari http/www.damandiri.or.id. (04 Januari 2014)
Suyono, S.,Waspadji, S., Lesmana, L. Et al. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed 3, Jilid I,II. Jakarta: Penerbit FKUI
Tiro, Arif. 2004. Pengenalan Biostatistik. Makassar: Andira Pubisher
Triswandari, B.T. (2008). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari - Hari di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolangu Malang. Malang: Universitas Brawijaya, diakses dari http://www.repository.unbraw.ac.id
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. [online] dari http://
www.bpkp.go.id/unit/hukum/u/1998/13-98. (04 Januari 2014)
WHO. Active Ageing A Policy Framework. http://
www.who.int/ageing/active_ageing/en/index.html . (15 Desember 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an
Agung, Iskandar. 2006. Uji Keandalan dan Kesahihan Indeks Activity of Daily Living Katz untuk Mengukur Status Fungsional Dasar pada Usia Lanjut di RSCM. (Tesis). Jakarta: Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Azizah, L.M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu Boedhi Darmojo & Martono,H. 2004. Geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FK-UI Brunner& Suddarth. (2002). Keperawatan Medical Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi: Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta Darmojo, B.R., dan H.H. Martono. 2004. Buku Ajar Geriatri : Ilmu
KesehatanUsia Lanjut. Jakarta: FKUI.
Data Statistik Indonesia, 2014. Proyeksi penduduk lansia.http://www.datastatistik- indonesia.com/portal/index.php?option=com_supas&task=&Itemid=972.
(29 April 2014)
Departemen Agama Republik Indonesia .1998. Al-Quran dan terjemahannya.
Semarang: Toha Putra
Departemen Kesehatan RI. 2003. Lansia dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Dharmojo, B. 2009. Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut, Edk 4. Jakarta: FKUI Friedman, M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktek.
Diterjemahkanoleh Ina Debora dan Yoakim. Jakarta: EGC
Gunarasa, Singgih D & Y. Singgih D. Gunarsa. 2008. Psikologi Keperawatan.
Jakarta: Gunung Mulia
Hutapea, R. 2005. Sehat & ceria diusia senja. Jakarta: PT Rineka Cipta
Jaya, Hasrat dan Rosmina.2010. Keperawatan Gerontik,cetakan ke3. Jakarta:
Pustaka As Salam
Lueckenotte. 2000. Pengkajian Gerontologi. Jakarta: EGC
Maryam RS, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
SalembaMedika
Mas’ud AB. 2009. Pembinaan Keagamaan Lanjut Usia. (Jurnal). Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Depag RI.
Mubarok, dkk 2006. Ilmu keperawatan komunitas 2. Jakarta: CV Sagung Seto Notoatmojo, S. 2007 . Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Nugroho, Wahyudi. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatri Ed. 3. Jakarta: EGC Nurhidayati, T. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga dan kemandirian lansia
dengan konsep diri lansia di keluarahan bambankerep kecamatan ngaliyan kota semarang. Semarang: Prodi S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Semarang, diakses dari
http://www.repository.unimus.ac.id/skripsi/pdf
Plutchik, R. 2002. Emotions and Life Perspective from Psychology, Biology, and Evolution. Washington: DC American Psychological Association.
Purnama, F.T. (2013). Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Succesful Aging Pada Lansia di Desa Windunegara, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Purwokerto: Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, diakses dari http://www.repository.unsoed.ac.id/skripsi/pdf
Potter dan Perry. 2005. Buku AjarFundamental Keperawatan : Konsep,Proses dan Praktik, Edisi ke-4, Alih Bahasa Yasmin Asih. Jakarta: EGC
Sari IM. 2009. Hubungan Antara Karakteristik Personal dengan Kemandirian dalam Activity of DailyLiving (ADL) pada Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Pajang Surakarta Tahun 2009. (Skripsi). Surakarta: Fakultas Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah
Setiadi. 2008. Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al- Qur’an, Vol 2, 7 dan 10. Jakarta: Lentera Hati
Smet, B. 2007. Psikologi Kesehatan. Jakarta : Grasindo
Stanley , Mickey. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC
S.Tamher-Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Suhartini R. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Orang Lanjut Usia (Studi Kasus di Kelurahan Jombangan) Tahun 2004. (Thesis).
Dari http/www.damandiri.or.id. (04 Januari 2014)
Suyono, S.,Waspadji, S., Lesmana, L. Et al. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Ed 3, Jilid I,II. Jakarta: Penerbit FKUI
Tiro, Arif. 2004. Pengenalan Biostatistik. Makassar: Andira Pubisher
Triswandari, B.T. (2008). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari - Hari di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolangu Malang. Malang: Universitas Brawijaya, diakses dari http://www.repository.unbraw.ac.id
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. [online] dari http://
www.bpkp.go.id/unit/hukum/u/1998/13-98. (04 Januari 2014)
WHO. Active Ageing A Policy Framework. http://
www.who.int/ageing/active_ageing/en/index.html . (15 Desember 2013)
Lampiran 1
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
JUDUL PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI (ACTIVITY OF
DAILY LIVING) PADA LANSIA DI DUSUN MACINNA DESA PATARO KECAMATAN HERLANG
KABUPATEN BULUKUMBA
OLEH:
SUTRIANI NIM : 70300110108
Penelitian ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan membuktikan hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari (activity of daily living) pada lansia di dusun macinna desa pataro kecamatan herlang kabupaten bulukumba
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat bebas. Saudara bebas menentukan sikap untuk ikut menjadi responden atau tidak tanpa ada sanksi apapun dan dari siapapun serta terjaga kerahasiaan dari data yang saudara berikan. Jika saudara bersedia menjadi peserta (responden) silahkan menandatangani kolom dibawah ini:
Tanda Tangan :...…...
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI (ACTIVITY DAILY
LIVING) PADA LANSIA DI DUSUN MACINNA DESA PATARO KECAMATAN HERLANG KABUPATEN BULUKUMBA
Kode Responden:
Petunjuk pengisian:
a. Bacalah dengan teliti pertanyaan yang telah ada
b. Jawablah semua pertanyaan yang ada dengan memberi tanda silang (√) pada jawaban yang anda anggap tepat dan benar
c. Terima kasih atas partisipasinya I. Karakteristik Responden
1. Nama :
2. Umur
60 – 69 tahun :
≥ 70 tahun :
3. Alamat :
4. Jenis Kelamin : a. L b. P 5. Agama
Islam : Hindu :
Kristen : Buddha :
6. Suku
Jawa : Bugis :
lain-lain : 7. Tingkat pendidikan
a. PT :
b. SLTA : v
c. SPTP :
d. SD :
e. Tidak Sekolah : 8. Pekerjaan
a. PNS : b. Pedagang : c. Petani : d. Lain-lain : 9. Status Perkawinan
a. Menikah : b. Belum menikah :
II. Penilaian untuk Dukungan Keluarga
1. Pertanyaan pelaksanaan wawancara dengan lembar observasi Dukungan Keluarga
No Pernyataan Ya (2) Tidak (1) 1 Keluarga memberi saran supaya lansia
mampu mandiri
2 Keluarga memberi saran supaya lansia mengikuti edukasi pemeliharaan diri 3 Keluarga memberikan informasi baru
tentang sarana dan prasarana di rumah 4 Keluarga mengerti saat lansia
mengalami masalah berhubungan dengan aktivitasnya
5 Keluarga mendengarkan jika lansia bercerita tentang kebutuhannya
6 Keluarga mengingatkan lansia jika lupa tentang sesuatu termasuk dalam hal pemenuhan aktivitasnya.
mandiri memenuhi kebutuhan sehari- harinya
8 Keluarga mendorong lansia untuk melakukan aktivitasnya secara mandiri 9 Keluarga membantu lansia untuk
menghindari sarana dan prasarana yang mungkin mencederai lansia saat melakukan aktivitasnya
10 Keluarga ikut melakukan kegiatan rumah bersama dengan lansia
11 Aktivitas yang dilakukan lansia secara mandiri membuat keluarga merasa susah dan takut
12 Keluarga mengingatkan lansia untuk memanggil keluarga jika butuh bantuan 13 Lansia merasakan kemudahan minta
bantuan kepada keluarga dalam mengatasi masalah saat melakukan aktivitas sehari-harinya
14 Keluarga mengingatkan lansia tentang jadwal aktivitas sehari-hari lansia termasuk waktu makan, mandi, dll 15 Keluarga menyediakan sarana dan
prasarana sesuai dengan kebutuhan lansia
16 Keluarga mendukung usaha lansia untuk perawatan diri sendiri
17 Keluarga tidak menerima bahwa lansia
III. Penilaian Pemenuhan Aktivitas Sehari – hari
1. Pelaksanaan Wawancara dengan Lembar Observasi Pemenuhan ADL pada Lansia
No Aktivitas Nilai ( 1 atau )
Dapat Melaksanakan Mandiri (Nilai
1)
Tergantung (Nilai 0)
1 Makan 2 Kontinen 3 Mandi 4 Toileting 5 Berpakaian 6 Berpindah
Total
tidak bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya
18 Keluarga memahami jika lansia sedih dengan penurunan kemampuannya melakukan aktivitas
19 Keluarga mengerti bagaimana cara membantu lansia dalam mengatasi masalah terkait kebutuhan aktivitas lansia
20 Keluarga membantu lansia membayar kebutuhan lansia
Responden Kelompok
Umur Jenis Kelamin Agama Suku Tingkat Pendidikan Pekerjaan Status Pernikahan
1 0 0 0 2 1 2 0
2 0 0 0 2 0 2 0
3 0 0 0 2 0 3 0
4 0 1 0 2 1 1 0
5 0 1 0 2 1 2 0
6 0 0 0 2 1 2 0
7 1 1 0 2 0 3 0
8 0 1 0 2 1 1 0
9 0 0 0 2 1 2 0
10 0 1 0 2 1 3 0
11 0 1 0 2 1 2 0
12 0 0 0 2 1 2 0
13 0 1 0 2 1 2 1
14 1 0 0 2 0 3 0
15 0 0 0 2 1 2 0
16 1 0 0 2 1 2 0
17 0 1 0 2 1 1 0
18 0 1 0 2 1 2 0
19 0 0 0 2 1 2 0
20 0 0 0 2 0 2 0
21 0 1 0 2 0 2 0
22 1 1 0 2 0 2 0
23 0 0 0 2 1 2 0
24 0 0 0 2 1 2 0
25 1 1 0 2 1 1 0
26 0 1 0 2 1 2 0
27 1 0 0 2 0 2 0
28 0 0 0 2 1 2 0
29 0 1 0 2 1 1 0
30 1 1 0 2 0 3 0
31 0 1 0 2 1 2 0
32 1 0 0 2 0 3 0
33 0 0 0 2 1 2 0
34 0 1 0 2 1 1 0
35 0 1 0 2 0 2 0
36 0 1 0 2 1 2 0
37 0 0 0 2 1 2 0
38 0 0 0 2 1 2 0
39 0 1 0 2 1 1 0
40 1 1 0 2 0 3 0
41 0 1 0 2 1 2 0
SKOR KUESI ONER
(X)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20
2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 30
2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 30
1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 28
1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 28
1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 31
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 36
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 35
2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 33
1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 29
1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 29
2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 35
1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 26
1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 30
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 37
2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 30
1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 27
2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 35
1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 36
2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 33
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 37
1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 33
2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 32
2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 34
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 35
2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 32
2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 33
2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 34
2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 33
1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 34
1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 34
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 34
1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 33
1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 30
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 35
2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 34
2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 35
Faktor ADL
TOTAL SKOR KUESIONER (Y) Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
1 1 0 1 0 0 3
1 1 0 1 0 1 4
0 1 0 0 0 1 2
0 1 0 1 0 0 2
1 1 1 1 0 0 4
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 0 1 0 1 4
0 1 1 0 0 0 2
0 1 0 0 0 1 2
1 1 0 1 1 1 5
0 1 0 0 1 0 2
0 1 0 1 1 0 3
1 1 0 1 1 1 5
1 1 0 1 1 1 5
1 1 0 0 0 1 3
1 1 1 1 1 0 5
1 1 0 1 0 1 4
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 6
1 1 0 1 1 0 4
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 0 5
1 1 1 1 1 1 6
1 1 0 0 1 0 3
1 0 0 1 1 1 4
1 1 0 1 0 1 4
1 1 1 1 0 1 5
1 1 0 1 0 0 3
1 1 0 1 1 0 4
1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 0 1 5
1 1 0 1 0 0 3
1 1 1 1 1 1 6
1 1 0 1 1 1 5
1 1 1 1 1 1 6
0 1 0 1 0 1 3
1 1 1 1 0 1 5
1 1 0 1 0 0 3
1 1 0 1 1 0 4
1 1 1 1 1 1 6
Lampiran 4. Data Hasil Analisis Chi-Square
Kemandirian Lansia
Case Processing Summary
Kemandirian Lansia Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Dukungan Keluarga
dimension1
Mandiri 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
Tidak mandiri 16 100.0% 0 .0% 16 100.0%
Descriptivesa
Kemandirian Lansia Statistic Std. Error
Dukungan Keluarga Tidak mandiri Mean 1.3750 .12500
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 1.1086
Upper Bound 1.6414
5% Trimmed Mean 1.3611
Median 1.0000
Variance .250
Std. Deviation .50000
Minimum 1.00
Maximum 2.00
Range 1.00
Interquartile Range 1.00
Skewness .571 .564
Kurtosis -1.934 1.091
a. Dukungan Keluarga is constant when Kemandirian Lansia = Mandiri. It has been omitted.
Tests of Normalityb
Kemandirian Lansia Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Dukungan Keluarga dimension1 Tidak mandiri .398 16 .000 .621 16 .000 a. Lilliefors Significance Correction
b. Dukungan Keluarga is constant when Kemandirian Lansia = Mandiri. It has been omitted.
Dukungan Keluarga Histograms
Normal Q-Q Plots
Detrended Normal Q-Q Plots
FREQUENCIES VARIABLES=Dukungan_1 Kemandirian_1 /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet1] D:\UIN File\Unit Pengolahan Data\Skripsi angkatan 2010\Master data.sav
Statistics
Dukungan Keluarga
Kemandirian Lansia
N Valid 41 41
Missing 0 0
Frequency Table
Dukungan Keluarga
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 35 85.4 85.4 85.4
Kurang 6 14.6 14.6 100.0
Total 41 100.0 100.0
Kemandirian Lansia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Mandiri 25 61.0 61.0 61.0
Tidak mandiri 16 39.0 39.0 100.0
Total 41 100.0 100.0
CROSSTABS
/TABLES=Dukungan_1 BY Kemandirian_1 /FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN /COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Dukungan Keluarga * Kemandirian Lansia
41 100.0% 0 .0% 41 100.0%
Dukungan Keluarga * Kemandirian Lansia Crosstabulation
Kemandirian Lansia
Total Mandiri Tidak mandiri
Dukungan Keluarga Baik Count 25 10 35
Keluarga
% within Kemandirian Lansia
100.0% 62.5% 85.4%
Kurang Count 0 6 6
Expected Count 3.7 2.3 6.0
% within Dukungan Keluarga
.0% 100.0% 100.0%
% within Kemandirian Lansia
.0% 37.5% 14.6%
Total Count 25 16 41
Expected Count 25.0 16.0 41.0
% within Dukungan Keluarga
61.0% 39.0% 100.0%
% within Kemandirian Lansia
100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2- sided)
Exact Sig. (2- sided)
Exact Sig. (1- sided)
Pearson Chi-Square 10.982a 1 .001
Continuity Correctionb 8.185 1 .004
Likelihood Ratio 12.967 1 .000
Fisher's Exact Test .002 .002
Linear-by-Linear Association
10.714 1 .001
N of Valid Cases 41
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.34.
b. Computed only for a 2x2 table