• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Multi Kriteria

4.2.2 Analisis Output Level 2 (Alternatif Moda)

IV-57

Bulukumba ke Makassar adalah kriteria volume angkut dengan bobot prioritas mencapai 43%, kemudian menyusul kriteria selanjutnya adalah biaya operasional dengan dengan bobot prioritas mencapai 31%, selanjutnya adalah kriteria waktu tempuh dengan bobot prioritas mencapai 15% dan terakhir adalah kriteria jarak jangkau dengan bobot prioritas 11%.

IV-58

Bulukumba ke Makassar dengan bantuan perangkat lunak Expert Choice dan dengan perhitungan manual dengan bantuan Excel.

1. Analisis Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Biaya Operasional

Prioritas alternatif moda yang terpilih berdasarkan kriteria biaya operasional dimana merupakan besarnya estimasi biaya yang dikeluarkan tiap perjalanan. Berikut adalah input untuk perbandingan tingkat kepentingan alternatif berdasarkan kriteria biaya operasional:

Tabel 4. 15.

Tabulasi Nilai Berpasangan Alternatif Berdasarkan Kriteria Biaya Operasional

Alternatif Pick-up Truk 2 As Truk 3-4-5 As

Pick-up 1 2 5

Truk 2 As 0,5 1 2

Truk 3-4-5 As 0,2 0,5 1

Jumlah 1,7 3,5 8

Sumber: Diolah Peneliti 2023

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan tingkat kepentingan alternatif moda transportasi yang optimal dari segi biaya operasional adalah sebagai berikut:

a. Pick-up hampir sama pentingnya dengan Truk 2 As namun Pick-up sedikit lebih penting.

b. Pick-up lebih penting daripada Truk 3-4-5 As

c. Truk 2 As hampir sama pentingnya dengan Truk 3-4-5 As namun Truk 2 As sedikit lebih penting.

IV-59

Adapun matriks perbandingan berpasangan pada alternatif pemilihan moda berdasarkan kriteria biaya operasional adalah sebagai berikut:

[ ]

[

]

[

] [

]

Selanjutnya adalah nilai kepentingan pemilihan alternatif moda berdasarkan kriteria biaya operasional dapat dilihat sebagai berikut:

( )

[

]

[ ]

Berdasarkan matriks tersebut, maka dapat diuraikan seperti pada tabel berikut:

Tabel 4. 16.

Bobot Kepentingan Alternatif Moda Berdasarkan Biaya Operasional

No. Alternatif Bobot (%)

1 Pick-up 0,595

2 Truk 2 As 0,277

3 Truk 3-4-5 As 0,129

Sumber: diolah Peneliti 2023

IV-60

Uji konsistensi dari pertimbangan yang telah dilakukan, yang dilakukan berdasarkan nilai Consistency Ratio (CR). Agar penilaian dianggap konsisten, nilai CR harus kurang dari 0,1 (10% inkonsistensi). Jika nilai CR lebih besar dari 0,1, maka diperlukan penilaian ulang atau pemeriksaan terhadap pertimbangan yang telah dibuat. Adapun hasil pengukuran nilai CR berdasarkan nilai kriteria pada penelitian ini adalah:

Dimana:

Dengan:

( ) ( ) ( )

Maka nilai CR adalah 0,004/0,58 = 0,01. Dari hasil pengukuran tersebut terlihat bahwa nilai CR adalah 0,01 < 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa perbandingan matriks berpasangan berdasarkan alternatif moda dan kriteria biaya

IV-61

operasional konsisten. Adapun input data menggunakan software Expert Choice dari hasil rata-rata penilaian hasil kuesioner

Gambar 4.4. Input penilaian tingkat kepentingan alternatif berdasarkan biaya operasional

Sumber: hasil olah data peneliti (Expert Choice)

Adapun hasil analisis pemilihan alternatif moda transportasi dengan bantuan Expert Choice dapat lihat pada gambar berikut:

Gambar 4. 5 Output Penilaian Tingkat Kepentingan Alternatif Berdasarkan Biaya Operasional

Dari hasil pengukuran dengan Expert Choice tersebut terlihat bahwa nilai consistency adalah 0,01 maka nilai CR adalah 0,01 < 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa perbandingan matriks berpasangan berdasarkan alternatif moda dan kriteria biaya operasional konsisten.

IV-62

Adapun perbandingan pengolahan data manual dan dengan software Expert Choice dengan bobot kepentingan alternatif moda berdasarkan kriteria biaya operasional adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17

Persentase Kepentingan Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Biaya Operasional

Kriteria Bobot Kriteria

Tingkat persentase Expert Choice Manual

Pick-up 0,595 0,595 59%

Truk 2 As 0,276 0,277 28%

Truk 3-4-5 As 0,128 0,129 13%

Sumber: Diolah Peneliti 2023

Perbandingan kepentingan pemilihan alternatif berdasarkan kriteria biaya operasional dapat dilihat pada gambar berikut:

IV-63

Gambar 4. 6 Tingkat Kepentingan Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Biaya Operasional

Grafik perbandingan seperti yang terlihat pada gambar 4.6. dilakukan dengan bantuan MS. Excel, berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa alternatif moda transportasi yang paling optimal dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar dilihat dari segi biaya operasional adalah pick-up yaitu dengan bobot 59% kemudian disusul dengan alternatif Truk 2 As dengan bobot 28% dan alternatif terakhir adalah Truk 3-4-5 As dengan bobot 13%.

Sesuai dengan hasil survey bahwa pick-up merupakan moda transportasi angkutan barang dengan biaya operasional seperti pengisian bahan bakar dan perbaikan kendaraan jika terjadi kendala di jalan kemudian disusul Truk 2 As dan Truk 3- 4-5 As dari segi biaya operasional. Hasil survei memperlihatkan

IV-64

bahwa rata-rata estimasi biaya operasional setiap alternatif moda dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar setiap perjalanan adalah dimana pick-up rata-rata estimasi biaya yang dikeluarkan Rp. 400.000 sampai Rp. 500.000 setiap perjalanan, Truk 2 As rata-rata estimasi biaya yang dikeluarkan Rp.

500.000 sampai dengan Rp. 600.000 setiap perjalanan serta Truk 3-4-5 As yaitu rata-rata estimasi biaya yang dikeluarkan lebih dari Rp. 700.000 setiap perjalanan.

2. Analisis Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Jarak Jangkau

Prioritas alternatif moda yang terpilih berdasarkan kriteria jarak jangkau dimana merupakan jumlah perjalanan yang dapat ditempuh tiap alternatif moda setiap pengisian bahan bakar full.

Berikut adalah input untuk perbandingan tingkat kepentingan alternatif berdasarkan kriteria jarak jangkau:

Tabel 4. 18

Tabulasi Nilai Berpasangan Alternatif Berdasarkan Kriteria Jarak Jangkau

Alternatif Pick-up Truk 2 As Truk 3-4-5 As

Pick-up 1 0,2 0,14

Truk 2 As 5 1 0,5

Truk 3-4-5

As 7 2 1

Jumlah 13 3,2 1,64

IV-65

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan tingkat kepentingan alternatif moda transportasi yang optimal dari segi jarak jangkau adalah sebagai berikut:

a. Truk 2 As lebih penting dari pada pick-up

b. Truk 3-4-5 As sangat lebih penting daripada pick-up

c. Truk 3-4-5- AS hampir sama pentingnya dengan Truk 2 As namun Truk 3-4-5- AS sedikit lebih penting

Adapun matriks perbandingan berpasangan pada alternatif pemilihan moda berdasarkan kriteria jarak jangkau adalah sebagai berikut:

[ ]

[

]

[

] [

]

Selanjutnya adalah nilai kepentingan pemilihan alternatif moda berdasarkan kriteria jarak jangkau dapat dilihat sebagai berikut:

( )

[

]

[ ]

IV-66

Berdasarkan matriks tersebut, maka dapat diuraikan seperti pada tabel berikut:

Tabel 4. 19.

Bobot Kepentingan Alternatif Moda Berdasarkan Jarak Jangkau

No. Alternatif Bobot

1 Pick-up 0,075

2 Truk 2 As 0,334

3 Truk 3-4-5 As 0,591

Sumber: diolah Peneliti 2023

Uji konsistensi dari pertimbangan yang telah dilakukan, yang dilakukan berdasarkan nilai Consistency Ratio (CR). Agar penilaian dianggap konsisten, nilai CR harus kurang dari 0,1 (10% inkonsistensi). Jika nilai CR lebih besar dari 0,1, maka diperlukan penilaian ulang atau pemeriksaan terhadap pertimbangan yang telah dibuat. Adapun hasil pengukuran nilai CR berdasarkan nilai kriteria pada penelitian ini adalah:

Dimana:

Dengan:

( ) ( ) ( )

IV-67

Maka nilai CR adalah 0,01/0,58 = 0,02. Dari hasil pengukuran tersebut terlihat bahwa nilai CR adalah 0,02 < 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa perbandingan matriks berpasangan berdasarkan alternatif moda dan kriteria jarak jangkau konsisten.

Adapun input data menggunakan software Expert Choice dari hasil rata-rata penilaian hasil kuesioner:

Gambar 4.7. Input Penilaian Tingkat Kepentingan Alternatif Berdasarkan Jarak Jangkau

Sumber: hasil olah data peneliti (Expert Choice)

Adapun hasil analisis pemilihan alternatif moda transportasi dengan bantuan Expert Choice dapat lihat pada gambar berikut:

IV-68

Gambar 4. 8 Output Penilaian Tingkat Kepentingan Alternatif Berdasarkan Jarak Jangkau

Sumber: Olah data peneliti (Expert Choice)

Dari hasil pengukuran dengan Expert Choice tersebut terlihat bahwa nilai consistency 0,01 maka nilai CR adalah 0,01

< 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa perbandingan matriks berpasangan berdasarkan alternatif moda dan kriteria jarak jangkau konsisten.

Perbandingan pengolahan data manual dan dengan software Expert Choice dengan bobot kepentingan alternatif moda berdasarkan jarak jangkau dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 20

Persentase Kepentingan Pemilihan Alternatif Berdasarkan Jarak Jangkau

Kriteria Bobot Kriteria

Tingkat persentase Expert Choice Manual

Pick-up 0,075 0,075 8%

Truk 2 As 0,333 0,334 33%

Truk 3-4-5 As 0,592 0,591 59%

Sumber: Diolah Peneliti 2023

Perbandingan kepentingan pemilihan alternatif berdasarkan kriteria jarak jangkau dapat dilihat pada gambar berikut:

IV-69

Gambar 4. 9 Tingkat Kepentingan Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Jarak Jangkau

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa alternatif moda transportasi yang paling optimal dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar dilihat dari segi jarak jangkau adalah Truk 3-4-5 As yaitu dengan bobot 59%

kemudian disusul dengan alternatif Truk 2 As dengan bobot 33% dan alternatif terakhir adalah pick-up dengan bobot 8%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa Truk 3-4-5 As memilki jarak jangkau yang jauh dalam sekali pengisian bahan bakar kemudian disusul oleh Truk 2 As dan kemampuan jarak jangkau terendah adalah pick-up.

Sesuai dengan hasil survey bahwa Truk 3-4-5 As merupakan moda transportasi angkutan barang dengan kapasitas tangki mencapai lebih dari 150 Liter memungkinkan

IV-70

dapat melakukan perjalanan dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar 2 kali pulang pergi atau dihitung 4 kali perjalanan. Adapun Truk 2 AS dengan kapasitas tangki bahan bakar 70-100 Liter sehingga memungkinkan melakukan 3 kali perjalanan sedangkan mobil pick-up dengan kapasitas 30-40 Liter sehingga hanya memungkinkan melakukan perjalanan 1 kali pulang pergi dari Kota Bulukumba – Kota Makassar.

3. Analisis Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Volume Angkut

Prioritas alternatif moda yang terpilih berdasarkan kriteria volume angkut dimana merupakan berat muatan yang dapat diangkut setiap alternatif moda dalam perjalanan dari Bulukumba menuju Makassar. Berikut adalah input untuk perbandingan tingkat kepentingan alternatif berdasarkan kriteria volume angkut:

Tabel 4. 21

Tabulasi Nilai Berpasangan Alternatif Berdasarkan Kriteria Volume Angkut

Alternatif Pick-up Truk 2 As Truk 3-4-5 As

Pick-up 1 0,14 0,11

Truk 2 As 7 1 0,5

Truk 3-4-5 As 9 2 1

Jumlah 17 3,14 1,61

Sumber: Diolah Peneliti 2023

IV-71

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan tingkat kepentingan alternatif moda transportasi yang optimal dari segi jarak jangkau adalah sebagai berikut:

a. Truk 2 As sangat lebih penting dari pada pick-up

b. Truk 3-4-5 As sedikit lebih penting dari pada Truk 2 As c. Truk 3-4-5- AS mutlak lebih penting daripada pick-up

Adapun matriks perbandingan berpasangan pada alternatif pemilihan moda berdasarkan kriteria volume angkut adalah sebagai berikut:

[ ]

[

]

[

] [ ]

Selanjutnya adalah nilai kepentingan pemilihan alternatif moda berdasarkan kriteria volume angkut dapat dilihat sebagai berikut:

( )

( ) [

]

[ ]

Berdasarkan matriks tersebut, maka dapat diuraikan seperti pada tabel berikut:

IV-72

Tabel 4. 22.

Bobot Kepentingan Alternatif Moda Berdasarkan Volume Angkut

No. Alternatif Bobot

1 Pick-up 0,058

2 Truk 2 As 0,347

3 Truk 3-4-5 As 0,595

Sumber: diolah Peneliti 2023

Uji konsistensi dari pertimbangan yang telah dilakukan, yang dilakukan berdasarkan nilai Consistency Ratio (CR). Agar penilaian dianggap konsisten, nilai CR harus kurang dari 0,1 (10% inkonsistensi). Jika nilai CR lebih besar dari 0,1, maka diperlukan penilaian ulang atau pemeriksaan terhadap pertimbangan yang telah dibuat. Adapun hasil pengukuran nilai CR berdasarkan nilai kriteria pada penelitian ini adalah:

Dimana:

Dengan:

( ) ( ) ( )

IV-73

Maka nilai CR adalah 0,015/0,58 = 0,02. Dari hasil pengukuran tersebut terlihat bahwa nilai CR adalah 0,027 < 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa perbandingan matriks berpasangan alternatif moda dan kriteria volume angkut konsisten.

Adapun input data menggunakan software Expert Choice dari hasil rata-rata penilaian hasil kuesioner:

Gambar 4.10. Input Penilaian Tingkat Kepentingan Alternatif Berdasarkan Volume Angkut

Sumber: hasil olah data peneliti (Expert Choice)

Adapun hasil analisis pemilihan alternatif moda transportasi dengan bantuan Expert Choice dapat lihat pada gambar berikut:

Gambar 4. 11 Output Penilaian Tingkat Kepentingan Alternatif

IV-74

Berdasarkan Volume Angkut Sumber: Olah data peneliti (Expert Choice)

Dari hasil pengukuran dengan Expert Choice tersebut terlihat bahwa nilai consistency adalah 0,02 maka nilai CR adalah 0,02 < 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa perbandingan matriks berpasangan berdasarkan alternatif moda dan kriteria volume angkut konsisten. Adapun perbandingan pengolahan data manual dan dengan software Expert Choice dengan bobot kepentingan dalam pemilihan alternatif moda berdasarkan kriteria volume angkut adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 23

Persentase Kepentingan Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Volume Angkut

Kriteria Bobot Kriteria

Tingkat persentase Expert Choice Manual

Pick-up 0,075 0,075 8%

Truk 2 As 0,333 0,334 33%

Truk 3-4-5 As 0,592 0,591 59%

Sumber: Diolah Peneliti 2023

Perbandingan kepentingan pemilihan alternatif berdasarkan kriteria volume angkut dapat dilihat pada gambar berikut:

IV-75

Gambar 4. 12 Tingkat Kepentingan Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Volume Angkut

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa alternatif moda transportasi yang paling optimal dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar dilihat dari segi jarak jangkau adalah Truk 3-4-5 As yaitu dengan bobot 59%

kemudian disusul dengan alternatif Truk 2 As dengan bobot 33% dan alternatif terakhir adalah pick-up dengan bobot 8%.

Hasil penilaian tersebut menjelaskan bahwa Truk 3-4-5 As memiliki volume muatan yang paling tinggi kemudian disusul Truk 2 As dan volume muatan paling sedikit adalah pick-up.

Sesuai dengan hasil survey terlihat bahwa rata-rata berat muatan setiap alternatif moda dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar adalah dimana pick-up rata-rata 2-3

IV-76

Ton, Truk 2 As rata-rata 7-8 Ton serta Truk 3-4-5 As yaitu lebih dari 9 Ton.

4. Analisis Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Waktu Tempuh

Prioritas alternatif moda yang terpilih berdasarkan kriteria waktu tempuh dinilai seberapa cepat alternatif moda yang digunakan dalam satu kali angkut dari Kota Kabupaten menuju Kota Makassar. Berikut adalah input untuk perbandingan tingkat kepentingan alternatif berdasarkan kriteria waktu tempuh:

Tabel 4. 24

Tabulasi Nilai Berpasangan Alternatif Berdasarkan Kriteria Waktu Tempuh

Alternatif Pick-up Truk 2 As Truk 3-4-5 As

Pick-up 1 2 5

Truk 2 As 0,5 1 3

Truk 3-4-5

As 0,2 0,33 1

Jumlah 1,7 3,33 9

Sumber: Diolah Peneliti 2023

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan tingkat kepentingan alternatif moda transportasi yang optimal dari segi waktu tempuh adalah sebagai berikut:

a. Pick-up sedikit lebih penting daripada Truk 2 As b. Pick-up lebih penting daripada Truk 3-4-5 As

IV-77

c. Truk 2 As sedikit lebih penting daripada Truk 3-4-5 As

Adapun matriks perbandingan berpasangan pada alternatif pemilihan moda berdasarkan kriteria waktu tempuh adalah sebagai berikut:

[ ]

[

] [

] [ ]

Selanjutnya adalah nilai kepentingan pemilihan alternatif moda berdasarkan kriteria waktu tempuh dapat dilihat sebagai berikut:

( )

( ) [

]

[ ]

Berdasarkan matriks tersebut, maka dapat diuraikan seperti pada tabel berikut:

Tabel 4. 25.

Bobot Kepentingan Alternatif Moda Berdasarkan Waktu Tempuh

No. Alternatif Bobot

1 Pick-up 0,581

2 Truk 2 As 0,309

3 Truk 3-4-5 As 0,110

Sumber: diolah Peneliti 2023

IV-78

Uji konsistensi dari pertimbangan yang telah dilakukan, yang dilakukan berdasarkan nilai Consistency Ratio (CR). Agar penilaian dianggap konsisten, nilai CR harus kurang dari 0,1 (10% inkonsistensi). Jika nilai CR lebih besar dari 0,1, maka diperlukan penilaian ulang atau pemeriksaan terhadap pertimbangan yang telah dibuat. Adapun hasil pengukuran nilai CR berdasarkan nilai kriteria pada penelitian ini adalah:

Dimana:

Dengan:

( ) ( ) ( )

Maka nilai CR adalah 0,002/0,58 = 0,004. Dari hasil pengukuran tersebut terlihat bahwa nilai CR adalah 0,004 < 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa perbandingan matriks berpasangan alternatif moda dan kriteria waktu tempuh

IV-79

konsisten. Adapun input data menggunakan software Expert Choice dari hasil rata-rata penilaian hasil kuesioner:

Gambar 4.13. Input Penilaian Tingkat Kepentingan Alternatif Berdasarkan Waktu Tempuh

Sumber: hasil olah data peneliti (Expert Choice)

Hasil analisis pemilihan alternatif moda transportasi dengan bantuan Expert Choice dapat lihat pada gambar berikut:

Gambar 4. 14 Output Penilaian Tingkat Kepentingan Alternatif Berdasarkan Waktu Tempuh

Sumber: Olah data peneliti (Expert Choice)

Dari hasil pengukuran dengan Expert Choice tersebut terlihat bahwa nilai consistency adalah 0,0035 maka nilai CR

IV-80

adalah 0,0035 < 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa perbandingan matriks berpasangan berdasarkan alternatif moda dan kriteria waktu tempuh konsisten.

Perbandingan pengolahan data manual dan dengan software Expert Choice dengan bobot kepentingan dalam pemilihan alternatif moda berdasarkan kriteria waktu tempuh adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 26

Persentase Kepentingan Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Waktu Tempuh

Kriteria Bobot Kriteria

Tingkat persentase Expert Choice Manual

Pick-up 0,582 0,581 58%

Truk 2 As 0,309 0,309 31%

Truk 3-4-5 As 0,109 0,110 11%

Sumber: Diolah Peneliti 2023

Perbandingan kepentingan pemilihan alternatif berdasarkan kriteria waktu tempuh dapat dilihat pada gambar berikut:

IV-81

Gambar 4. 15 Tingkat Kepentingan Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Waktu Tempuh

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa alternatif moda transportasi yang paling optimal dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar dilihat dari segi waktu tempuh adalah pick-up yaitu dengan bobot 58% kemudian disusul dengan alternatif Truk 2 As dengan bobot 31% dan alternatif terakhir adalah Tuk 3-4-5- AS dengan bobot 11%.

Hasil penilaian tersebut menjelaskan bahwa pick-up adalah alternatif angkutan yang memakan waktu perjalanan paling cepat dibandingkan dengan Truk 2 As dan Truk 3-4-5 As.

Sesuai dengan hasil survey bahwa rata-rata responden menyatakan waktu tempuh setiap alternatif moda dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar adalah dimana

IV-82

pick-up rata-rata 8 jam, Truk 2 As rata-rata 9 jam serta Truk 3-4-

5 As yaitu 10 jam.

5. Analisis Pemilihan Alternatif Terhadap Kriteria Glob al (Biaya Operasional, Jarak Jangkau, Volume Angkut dan Waktu Tempuh)

Analisis pada bagian ini merupakan upaya untuk mengetahui alternatif mana yang paling dominan dalam melakukan pemilihan moda angkutan barang perjalanan dari Bulukumba ke Makassar berdasarkan pada penggabungan kriteria biaya operasional, jarak jangkau, volume angkut dan waktu tempuh. Berikut adalah output perbandingan alternatif moda berdasarkan kriteria global dengan bantuan Expert Choice:

Gambar 4.16. Hasil Akhir Expert Choice Bobot Penilaian Alternatif Berdasarkan Kriteria Global

Sumber: Olah data peneliti (Expert Choice)

IV-83

Hasil perbandingan berpasangan pada alternatif pemilihan moda berdasarkan kriteria global dari hasil output Expert Choice adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 27

Perbandingan Berpasangan Berdasarkan Alternatif dan Kriteria (Output Expert Choice)

Perbandingan Berpasangan

Bobot Alternatif/Kriteria BO VA WA JJ

Pick-up 0,185 0,025 0.085 0.008 0.303

Truk 2 As 0,086 0,152 0.045 0.035 0.318 Truk 3-4-5 As 0,040 0,262 0.016 0.061 0.379 Sumber: Diolah Peneliti 2023

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh matriks perbandingan berpasangan sebagai berikut:

[

] [ ]

Adapun hasil analisis pemilihan alternatif moda transportasi dengan bantuan Expert Choice dapat lihat pada gambar berikut:

Gambar 4.17 Output Penilaian Alternatif Berdasarkan Kriteria Global

Sumber: Olah data peneliti (Expert Choice)

IV-84

Dari hasil pengukuran dengan Expert Choice tersebut terlihat bahwa nilai konsistensi adalah 0,03 < 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa perbandingan matriks berpasangan berdasarkan alternatif moda dan kriteria global konsisten.

Berikut adalah tabulasi hasil pengolahan bobot kepentingan dalam pemilihan alternatif moda berdasarkan kriteria global adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 28

Persentase Kepentingan Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Global

Alternatif Bobot Persentase

Pick-up 0.303 30,3%

Truk 2 As 0.318 31,8%

Truk 3-4-5 As 0.379 37,9%

Sumber: Diolah Peneliti 2023

Perbandingan kepentingan pemilihan alternatif berdasarkan kriteria global dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4. 18 Tingkat Kepentingan Pemilihan Alternatif Berdasarkan Kriteria Global

IV-85

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa alternatif moda transportasi yang paling optimal dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar berdasarkan kriteria global (biaya operasional, volume angkut, waktu tempuh dan jarak jangkau) adalah Tuk 3-4-5 As yaitu dengan bobot 37,9%

kemudian disusul dengan alternatif Truk 2 As dengan bobot 31,8% dan alternatif terakhir adalah pick-up dengan bobot 30,3%. Jika dilihat berdasarkan kriteria global, setiap alternatif tidak memiliki perbedaan yang cukup tinggi. Nilai tersebut sesuai pada kriteria kepentingan yang terlihat pada gambar 4.3 sebelumnya dimana volume angkut merupakan kriteria terpenting dalam melakukan pertimbangan untuk memilih alternatif angkutan barang sehingga Truk 3-4-5 As merupakan bobot dengan nilai tertinggi dibandingkan Truk 2 As dan pick-up.

V-86

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh dan dibahas pada bab sebelumnya Adapun kesimpulan yang dapat ditarik terkait dengan perilaku transportasi angkutan barang rute Bulukumba-Makassar antara lain sebagai berikut:

1. Alternatif moda angkutan barang dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar yang paling optimal jika dinilai berdasarkan jarak jangkau (banyaknya perjalanan dalam satu kali isi bahan bakar penuh) adalah Truk 3-4-5 As kemudian Truk 2 As dan yang terakhir adalah pick-up. Sedangkan jika dinilai dari waktu tempuh (lamanya perjalanan) pick-up adalah alternatif moda angkutan barang yang paling optimal kemudian Truk 2 As dan terakhir adalah Truk 3-4-5 As. Kemudian jika dinilai dari volume angkut (berat muatan), Truk 3-4-5 As merupakan alternatif moda angkutan barang yang paling optimal dan memiliki tingkat kapasitas muatan yang tinggi dibandingkan dengan Truk 2 As dan pick-up. Sedangkan dari biaya operasionalnya (biaya perjalanan dalam satu kali jalan), pick-up merupakan alternatif angkutan barang yang paling optimal kemudian Truk 2 As dan terakhir adalah Truk 3-4-5 As.

V-87

2. Alternatif moda angkutan barang dari Kabupaten Bulukumba menuju Kota Makassar yang paling optimal jika dinilai berdasarkan tujuan global atau perhitungan secara keseluruhan dengan melihat dari kriteria segi biaya operasional, waktu tempuh, jarak jangkau dan volume angkut, Truk 3-4-5 As merupakan alternatif yang paling optimal dalam pemilihan modal angkutan barang rute Bulukumba Makassar kemudian Truk 2 As dan terakhir adalah pick-up.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini memang secara umum tergambarkan alternatif moda angkutan barang yang lebih optimal Jika dilihat dari segi biaya, waktu, jarak jangkau dan volume angkut.

Namun berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber yaitu sopir truk dan pick-up mengatakan bahwa untuk alternatif yang lebih optimal dalam pemilihan moda transportasi angkutan barang yaitu juga harus mempertimbangkan jenis atau bahan yang diangkut.

Maka dari itu diharapkan terdapat penelitian selanjutnya yang mengkaji perilaku transportasi angkutan barang dengan meninjau dari segi jenis komoditi angkutan barang.

88

DAFTAR PUSTAKA

Fauzan, M. R. (2021). Analisis Pemilihan Moda Transportasi Darat Dalam Pola Pergerakan Barang Rute Medan-Banda Aceh (Studi Kasus) (Vol.

1). Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Filla, F. R. (2022). Pemilihan Moda Transportasi Darat Dalam Mendukung Efektivitas Pengiriman Barang. Jurnal Bisnis, Logistik Dan Supply Chain, 2, 52–57.

Hakzah. (2016). Studi Transportasi Barang Antarkota Dalam Provinsi (Studi Kasus: Transportasi Barang Di Provinsi Sulawesi Selatan).

Universitas Hasanuddin Makassar.

Haradongan, F. (2018). ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE AHP (STUDI KASUS:

RUTE JAKARTA-YOGYAKARTA). Jurnal Penelitian Transportasi Darat, 16, 153–160.

Logistikku. (2020). Jenis Kendaraan Angkutan Barang Yang Sering Digunakan. Logistikku.Id. https://logistikku.id/jenis-kendaraan- angkutan-barang/

Mardani, A. A. (2021). Pemodelan Pemilihan Moda Transportasi Perjalanan Ke Pusat Perbelanjaan Di Kota Makassar (Studi Kasus : Mall Nipah) [Universitas Hasanuddin Makassar].

http://www.ufrgs.br/actavet/31-1/artigo552.pdf

Merciana, D. (2020). Pengaruh Moda Transportasi Darat Dan Kualitas Layanan Jasa Terhadap Kelancaran Arus Container Di Depo PT Berkah Multi Cargo Logistics Surabaya. STIAMAK Burunawati Surabaya.

Ranica. (2021). Jenis Jenis Truk di Indonesia, Kegunaan, & Kapasitasnya.

Tiketresmi.Com. https://tiketresmi.com/jenis-truk/

Sugiyanto, G. (2013). Model Pemilihan Moda dan Perbandingan Perilaku Perjalanan. Fakultas Teknik Sipil UNS.

Sumarsono, E. (2016). Penerapan Metode Ahp (Analytical hierarchy process) Dalam Pengendalian Persediaan Barang Pada Pt. Sumber

Dokumen terkait