• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam dokumen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (Halaman 69-77)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

E. Analisis Regresi Linear Berganda

sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif sama maka alat ukur tersebut reliabel.

Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Suatu instrumen penelitian dapat disebut reliabel apabila nilai cronbach’s alpa> 0,60 dan apabila nilai cronbach’s alpa< 0,60 maka instrumen penelitian tersebut dikatakan tidak reliabel. Adapun hasil dari pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 5.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s

Alpha >< Standar

Realibilitas Keterangan Persepsi teknologi informasi 0,616 > 0,60 Realiabel Kemudahan dalam penggunaan 0,812 > 0,60 Realiabel

Resiko 0,613 > 0,60 Realiabel

Fitur layanan 0,667 > 0,60 Realiabel

Minat ulang nasabah 0,978 > 0,60 Realiabel Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan tabel 5.15 di atas terlihat bahwa seluruh variabel penelitian memiliki nilai Alpha Cronbach yang lebih besar dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini berstatus reliabel.

dependen yaitu minat ulang nasabah, sekaligus untuk melihat hasil pengujian hipotesis yang diajukan.

Berdasarkan perhitungan melalui komputer dengan menggunakan program SPSS 18 diperoleh hasil regresi sebagai berikut:

Tabel 5.16

Tabel Coefficient Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -36,409 4,529 -8,038 ,000

Persepsi teknologi 1,081 ,150 ,504 7,198 ,000

Kemudahan ,333 ,119 ,192 2,786 ,006

Resiko ,910 ,161 ,376 5,648 ,000

Fitur layanan ,757 ,145 ,355 5,224 ,000

a. Dependent Variable: Minat

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan data pada tabel 5.16, maka persamaan regresi yang terbentuk pada uji regresi ini adalah:

Y= -36,409+1,081X1+0,333X2+0,910X3+0,757X4+4,529

Keterangan :

X1 = Persepsi teknologi informasi X2 = Kemudahan dalam penggunaan X3 = Resiko

X4 = Fitur layanan

Y = Minat Ulang

Berdasarkan persamaan di atas dapat diketahui bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh adalah variabel persepsi teknologi dengan koefisien 1,081.

Kemudian diikuti oleh variabel yang lain yaitu variabel resiko dengan koefisien 0,910, variabel fitur layanan dengan koefisien 0,757. Sedangkan variabel yang berpengaruh paling rendah yaitu variabel kemudahan dalam penggunaan dengan nilai koefisien 0,333. Dari persamaan tersebut dapat terlihat bahwa keseluruhan variabel bebas (persepsi teknologi informasi, kemudahan dalam penggunaan, resiko dan fitur layanan) berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking.

F. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh persepsi teknologi informasi (X1), kemudahan dalam penggunaan (X2), resiko (X3) dan fitur layanan (X4) terhadap minat ulang nasabah (Y).

Hasil perhitungan nilai koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.17

Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

dimension0 1 ,766a ,586 ,569 2,62913

a. Predictors: (Constant), Fitur layanan, Resiko, Kemudahan, Persepsi teknologi

b. Dependent Variable: Minat

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Dari hasil perhitungan, menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) adalah sebesar 0,766, artinya angka tersebut menunjukkan hubungan antara variabel dependen yaitu minat ulang nasabah dengan variabel independen yaitu persepsi teknologi informasi, kemudahan dalam penggunaan, resiko dan fitur layanan adalah erat dan positif karena semakin mendekati angka satu (1).

Berdasarkan hasil perhitungan estimasi regresi, diperoleh nilai Koefisien Determinasi yang disesuaikan (adjusted R²) adalah 0,569 artinya 56,9% variasi dari semua variabel bebas dapat menerangkan variabel tak bebas dalam penelitian ini, sedangkan sisanya sebesar 43,1% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

G. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan terhadap hipotesis statistik menggunakan uji t dan uji F.

1. Uji T

Uji t ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial (individu) variabel-variabel independen (persepsi teknologi informasi, kemudahan dalam penggunaan, resiko dan fitur layanan) terhadap variabel dependen (minat menggunakan ulang nasabah) atau menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat di tabel 5.16.

a. Tes Hipotesis Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi (X1) terhadap Minat Ulang Nasabah (Y)

Dikemukakan hipotesis:

H1: Diduga terdapat pengaruh positif persepsi teknologi informasi produk terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking.

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung sebesar 7,198 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Apabila dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan H1 diterima, artinya bahwa ada pengaruh variabel persepsi teknologi informasi terhadap minat ulang nasabah.

b. Tes Hipotesis Kemudahan dalam Penggunaan (X2) terhadap Minat Ulang Nasabah (Y)

Dikemukakan hipotesis:

H2: Diduga terdapat pengaruh positif kemudahan dalam penggunaan terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking.

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung sebesar 2,786 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006. Apabila dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan H2 diterima, artinya bahwa ada pengaruh yang sangat berarti variabel kemudahan dalam penggunaan terhadap minat ulang nasabah.

c. Tes Hipotesis Pengaruh Resiko (X3) terhadap Minat Ulang Nasabah (Y)

Dikemukakan hipotesis:

H3: Diduga terdapat pengaruh positif resiko terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking.

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung sebesar 5,648 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Apabila dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan H3 diterima, artinya bahwa ada pengaruh yang sangat berarti variabel resiko terhadap minat ulang nasabah.

d. Tes Hipotesis Pengaruh Fitur Layanan (X4) terhadap Minat Ulang Nasabah (Y)

Dikemukakan hipotesis:

H4: Diduga terdapat pengaruh positif fitur layanan terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking.

Dari hasil perhitungan didapat nilai t hitung sebesar 5,224 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Apabila dilihat dari nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan H4 diterima, artinya bahwa ada pengaruh yang sangat berarti variabel fitur layanan terhadap ulang minat nasabah.

2. Uji F

Uji F dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen (persepsi teknologi informasi, kemudahan dalam penggunaan, resiko dan fitur layanan) secara serempak (bersama-sama) terhadap variabel tak bebas (minat ulang nasabah). Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.18 Hasil Perhitungan Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 929,920 4 232,480 33,633 ,000a

Residual 656,670 95 6,912

Total 1586,590 99

a. Predictors: (Constant), Fitur layanan, Resiko, Kemudahan, Persepsi teknologi b. Dependent Variable: Minat

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Kriteria yang digunakan adalah:

Ho: Tidak ada pengaruh persepsi teknologi informasi, kemudahan dalam penggunaan, resiko dan fitur layanan terhadap minat ulang nasabah

H1: Ada pengaruh persepsi teknologi informasi, kemudahan dalam penggunaan, resiko dan fitur layanan terhadap minat ulang nasabah

Dari hasil perhitungan didapat nilai F hitung sebesar 33,633 dengan probabilitas signifikansi mendekati nol (P value = 0,000), Dengan demikian Ho ditolak, artinya bahwa variabel persepsi teknologi informasi, kemudahan dalam penggunaan, resiko dan fitur layanan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking.

83 A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dengan menggunakan persamaan regresi antara variabel-variabel bebas, maka variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap minat nasabah menggunakan internet banking adalah variabel persepsi teknologi dengan koefisien 1,081. Kemudian diikuti oleh variabel yang lain yaitu variabel resiko dengan koefisien 0,910, variabel fitur layanan dengan koefisien 0,757.

Sedangkan variabel yang berpengaruh paling rendah yaitu variabel kemudahan dalam penggunaan dengan nilai koefisien 0,333. Sedangkan besarnya pengaruh persepsi teknologi informasi, kemudahan, resiko dan fitur layanan terhadap minat nasabah untuk menggunakan ulang internet banking adalah sebesar 56,9%, sedangkan sisanya sebesar 43,1% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

B. Saran

1. Variabel persepsi teknologi informasi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking, maka diharapkan perusahaan tetap berusaha mempertahankan

dan meningkatkan persepsi teknologi informasi yang berhubungan langsung dengan konsumen. Dan beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan menawarkan fasilitas internet banking pada konsumen yang berinteraksi dengan customer service.

84

2. Resiko merupakan variabel yang berpengaruh kuat terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking, untuk itu perusahaan harus dapat mempertahankan dan meningkatkan tingkat keamanan bertransaksi melalui internet banking untuk semakin meminimalisir resiko yang mungkin terjadi.

3. Variabel kemudahan merupakan variabel paling kecil pengaruhnya terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking, maka dari itu perusahaan harus terus aktif mempromosikan fasilitas internet banking baik dengan brosur maupun dengan penawaran langsung kepada nasabah.

4. fitur layanan mempunyai pengaruh yang positif dengan variabel minat ulang nasabah menggunakan internet banking, maka diharapkan perusahaan tetap mengupdate fitur-fitur yang dibutuhkan oleh nasabah.

Adanya kelengkapan fitur akan memudahkan nasabah dalam mendukung aktivitasnya sehingga nasabah akan terus menggunakan internet banking.

38 A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Berawal dari sebuah badan pengelola dana masjid di Purwokerto yang bertugas mengelola dan menyalurkan dana kepada masyarakat dengan skema yang sederhana. Raden Aria Wiriatmaja pada tanggal 16 Desember 1895, mendirikan De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden.

Lembaga ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi perekonomian masyarakat.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Telah mengalami beberapa kali perubahan nama, seperti menjadi Hulp-en Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenareen (1895), De Poerwokertosche Hulp Spaar-en Landbouw Credietbank atau Volksbank (1912). Pada tahun 1912 kembali mengalami perubahan nama menjadi Centrale Kas Voor Volkscredietwezen Algemene dan berubah menjadi

39

Algemene Volkscredietbank atau dikenal juga sebagai AVB pada tahun 1934.

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, AVB berganti namanya menjadi Syomin Ginko (1942-1945).

Melalui Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946, pada tanggal 22 Februari 1946 Pemerintah Indonesia mengubah nama Syomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Saat itu BRI, sebagai bank Pemerintah, menjadi ujung tombak dalam pembangunan perekonomian nasional. Dan pada tahun 1960 Nama BRI kemudian diubah lagi oleh Pemerintah menjadi Bank Koperasi Tani Nelayan (BKTN).

Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968, Pemerintah kembali menetapkan nama Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank umum dan pada tahun 1992 berubah status badan hukumnya menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berdasarkan Undang-Undang Perbankan No.7 Tahun 1992, kemudian menjadi Perseroan Terbuka pada tanggal 10 November 2003 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, kini Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode

“BBRI”. Saham BRI sampai saat ini tergabung dalam indeks saham LQ-45 dan menjadi salah satu saham unggulan (blue chip) di BEI.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Sungguminasa yang merupakan cabang utama di Kabupaten Gowa tempat penulis melaksanakan penelitian didirikan pada tanggal 16 Desember 1970 dan beralamat di Jl. Andi Mallombassang No. 101, Sungguminasa, Sulawesi Selatan, Indonesia 92100.

Untuk dapat menjamin kelancaran kerja suatu perusahaan, mutlak diperlukan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas di dalam perusahaan. Pembagian ini diperoleh melalui struktur organisasi yang baik di dalam perusahaan, sehingga kesimpangsiuran dalam melaksanakan

pekerjaan dapat diatasi, serta tanggung jawab dan wewenang masing-masing bagian dapat dilaksanakan dengan baik. Melalui struktur organisasi yang baik, tugas-tugas yang digolongkan sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan secara efektif, terarah dan terawasi.

Untuk memenuhi syarat bagi pengawasan yang baik hendaklah dalam struktur organisasi terdapat pemisah fungsi-fungsi yang diharapkan dapat mencegah timbulnya kecurangan dalam perusahaan. Adapun pemisahan- pemisahan di dalam perusahaan yang dilakukan secara tepat, akan menetapkan tanggung jawab ke dalam bagian-bagian tersebut.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Wilayah Makassar sebagaimana halnya dengan perusahaan lain juga mempunyai struktur organisasi. Formasi struktur organisasi dapat dilihat pada skema berikut ini:

Gambar 4.1

Bagan struktur organisasi PT. Bank BRI Kanca Sungguminasa Manajer

Pemasaran

Manajer Operasional

Manajer Bisnis Mikro

Funding Officer

AO Program

AO Consumer

AO

Commercial AMPB AMO

Supervisor ADK

ADK Commercial

ADK Consumer

LAIM Logistik Sekretariat

SDM Supervisor Pely. Intern

Teller Supervisor Pely. Kas

Costumer Service Payment

Piont Kliring

TKK

DJS UPN

AMBM

PAU Supervisor

Adm. Unit

Petugas Cadangan

PRU

BRI Unit

Penilik

4. AO (Account Officer) Commercial

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membuat Rencana Pemasaran Tahunan (RPT) pengkreditan atas sektor yang dikelolanya guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

b. Mengelola account yang sesuai batas-batas yang ditetapkan untuk mencapai pendapatan yang optimal bagi kantor cabang.

c. Menyampaikan masalah-masalah yang timbul pada atasannya dalam pelayanan debitur untuk diselesaikan dengan unit kerja terkait.

d. Sebagai anggota Tim Penyelamat dan penyelesaian kredit bermasalah di kantor cabang dalam rangka penyelamatan dan penyelesaian kredit.

5. AO (Account Officer) Consumer

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membuat RPT Kredit Pegawai Tetap (Kretap) atau Kredit Pensiunan (Kresun) dan bertanggung jawab atas tecapainya dalam mencapai RKA yang telah dicapai.

b. Melakukan analisis terhadap debitur potensial secara kolektif untuk mengukur tingkat resiko kredit secara intensional guna menciptakan portofolio kredit yang menguntungkan.

c. Melakukan penagihan angsuran debitur, khususnya pada saat pembayaran gaji pada instansi/perusahaan untuk mengelola kepastian pembayaran.

d. Meneliti kebenaran dokumen yang dipersyaratkan pada Kretap/Kresun, sesuai keaslian surat keputusan, daftar gaji, dan lain-lain untuk mengurangi resiko kredit.

e. Bertindak sebagai pejabat pemrakarsa kredit.

6. AO (Account Officer) Program

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membuat program akuntansi yang baik yang akan dioperasikan oleh pegawai PT. BRI (Persero), Tbk.

b. Mengontrol program akuntansi yang telah ada.

c. Menjaga kebaikan dan kelayakan program akuntansi yang digunakan.

7. Funding Officer

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pemasaran tahunan berdasarkan target yang telah ditetapkan dan rencana kerja bulanan.

b. Membuat rencana kunjungan mingguan.

c. Melaksanakan aktifitas penjualan kepada nasabah potensial.

d. Melakukan kegiatan pemasaran produk dan jasa dengan cros selling.

8. Manajer Operasional

Merupakan pejabat yang berada setingkat di bawah pimpinan cabang, bertugas untuk mengelola semua kegiatan operasional PT. BRI (Persero), Tbk.

9. AMPB (Asisten Manajer Penunjang Bisnis)

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membantu manajer bisnis dalam pembuatan RKA PT. BRI (Persero), Tbk unit sewilayah kerjanya untuk mencapai target bisnis yang telah ditetapkan serta menetapkan strategi bisnis berdasakan analisis pesaing yang telah dilakukan untuk meningkatkan dan menguasai bangsa pasar mikro.

b. Ikut bertanggung jawab atas pengembangan bisnis PT. BRI (Persero), Tbk unit di wilayah kerjanya untuk mencapai laba yang meksimal dan mengevaluasi/memonitor bisnis PT. BRI (Persero), Tbk unit di wilayah kerjanya untuk mengetahui positioning PT. BRI (Persero), Tbk unit dibandingkan bank pesaing.

c. Membantu dalam pembinaan nasabah dan PT. BRI (Persero), Tbk unit (kunjungan ke nasabah, pembrantasan tunggakan, pemasukan daftar hitam, penyelamatan kredit melalui 3R (restructuring, reconditioning, rescheduling) memotivasi dan memberikan petunjuk teknis kepada kepala unit dan mantara dalam meningkatkan atau memperbaiki keragaan unitnya dan lain-lain).

10. Supervisior Administrasi Kredit (Supervisior ADK) Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mengelola proses dan prosedur administrasi kredit di kantor cabang.

b. Memastikan bahwa ketaatan terhadap KUP PT. BRI (Persero), Tbk dan PPK untuk setiap permohonan kredit telah dilaksanakan dengan memberikan pendapat/opini bahwa pemberian kredit telah sesuai dengan KUP dan PPK serta kriteria yang ditetapkan telah dipenuhi.

c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Putusan Kredit Ritel (PTK) terutama mengenai pemenuhan persyaratan kredit dan dokumentasi kredit.

d. Menginformasikan kredit-kredit yang akan jatuh tempo 3 bulan yang akan datang.

e. Mengadministrasikan PDWK pejabat kredit lini di kantor cabang.

f. Melakukan pembatasan pencairan kredit sesuai dengan yang dipersyaratkan dengan PTK.

g. Menerima bukti asli kepemilikan agunan dari nasabah sesuai dengan yang dipersyaratkan.

h. Mempunyai kewenangan menerbitkan IPK setelah semua persyaratan kredit terpenuhi.

11. ADK Commercial

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menerima, meneliti dan mencatat setiap permohonan kredit sesuai dengan pasar sasaran, Kriteria Resiko Yang Dapat diterima (KRD), dan KND guna menjamin pinjaman yang sehat, menghasilkan dan menguntungkan.

b. Menyiapkan dan mengisi formulir pengawasan ADK atas setiap permohonan kredit dalam rangka monitoring penyelesaian pemberian kredit oleh pejabat kredit ini.

c. Menyiapkan perjanjian kredit di bawah tangan guna mengamankan kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.

d. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen kredit yang akan dicairkan dalam rangka kelancaran pelayanan nasabah dan menjaga kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.

e. Menyiapkan dokumen pendukung yang diperlukan untuk pembuatan perjanjian kredit notariil dalam rangka mengamankan kepentingan PT.

BRI (Persero), Tbk.

12. ADK Consumer

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyiapkan daftar penagihan dan melakukan kegiatan administrasi lainnya yang berkaitan dengan kredit guna menjamin pendapatan kantor cabang.

b. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen kredit yang telah dicairkan dalam rangka kelancaran pelayanan nasabah dan menjaga kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.

c. Memelihara dan mengerjakan berkas satu pinjaman dengan tertib/aman dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mengamankan kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.

d. Menyiapkan perjanjian kredit guna mengamankan kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.

13. Supervisor Pelayanan Intern

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan pelayanan untern di kantor cabang dan pengelolaan dan kebutuhan logistik kantor cabang PT. BRI (Persero), Tbk Unit.

b. Menjamin semua surat yang masuk dan keluar diproses dengan cepat dan tepat waktu.

c. Menjamin penyediaan kebutuhan operasional di kantor cabang PT. BRI (Persero), Tbk Unit.

d. Menangani harta dan asset, disposisi dan penyimpanan arsip kepegawaian PT. BRI (Persero), Tbk dengan kebijakan dari PT. BRI (Persero), Tbk Pusat.

e. Menjamin dan memelihara kas kecil (petty cash).

f. Membuat permohonan pengambilan kas dari brankas pada pagi hari dan selama hari berjalan.

g. Menyiapkan kelebihan kas selama hari berjalan dan mengumpulkan penerimaan kas selama akhir hari.

h. Memberikan persetujuan surat-surat penolakan pada nasabah.

i. Memeriksa bahwa seluruh kas teller telah dihitung pada akhir hari.

j. Secara efektif memonitor pelayanan terhadap nasabah.

14. Sekertariat SDM

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mengagendakan surat keluar dan surat masuk dengan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Mengatur lalu lintas komunikasi (telepon, faksimili, internet) dalam rangka menjaga efektivitas komunikasi kantor cabang.

c. Mendistribusikan surat yang masuk kepada pejabat yang bewenang.

d. Mengatur agenda kerja pimpinan cabang (pinca) dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas pinca.

e. Mengatur pembagian kerja supir, pramubakti, satpam secara efektif dan mengadministrasikan semua bentuk hukuman jabatan bagi pekerja sesuai ketentuan yang berlaku.

15. Logistik

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memenuhi kebutuhan logistik kepada pekerja sesuai kebutuhan untuk kelancaran pelayanan kantor cabang.

b. Mengadministrasikan semua aktiva tetap kantor cabang dengan tertib dan benar untuk mengamankan arsip bank serta melakukan penyusutan aktiva tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk terbitnya administrasi pembukuan.

c. Menyiapkan laporan di bidang logistik sesuai permintaan kantor wilayah guna informasi bagi manajemen.

16. Lapangan, Arsip, IT dan Maintenance (LAIM) Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyiapkan laporan yang diperlukan baik oleh intern maupun ekstern PT.

BRI (Persero), Tbk.

b. Mengirimkan laporan-laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan secara tepat waktu untuk memberikan nformasi bagi manajemen.

c. Memelihara dan mengerjakan back-up dana guna mengamankan kepentingan Bank.

d. Menjaga kebersihan dan suhu ruangan hardware, serta keamanan ruang hardware dalam rangka menjaga asset bank.

17. Asisten Manajer Operasional (AMO)

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memastikan tidak terjadi transaksi (kecuali ATM) dalam kurun setelah close system.

b. Melaksanakan tambahan kas awal hari bagi teller dan ATM serta menerima setoran kas dari teller

c. Melaksanakan flag operasional.

d. Memeliharakerjakan register dan penyimpanan surat berharga serta kuitansi payment point.

18. Supervisor Pelayanan Kas

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyiapkan kuitansi tambahan kas Supervisor dan ATM serta menerima uang dari Operation Officer (OO).

b. Menyetujui tambahan kas awal Teller/TKK (Tim Kurir Kas), membuku dan mendistribusikan uangnya kepada Teller/TKK.

c. Memelihara kerjakan Register Kas Supervisor.

d. Mengisi kas ATM bersama Petugas yang ditunjuk.

e. Menerima kuitansi tambahan kas atau setoran kas beserta uangnya dari BRI Unit yang diterima di Kanca.

19. Teller

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membuat aplikasi tambahan kas awal dan menerima uang dari Supervisor.

b. Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokkan dengan tanda setorannya.

c. Membayar uang kepada nasabah yang berhak.

d. Meneliti kesahan bukti kas yang diterima.

e. Mengesahkan dalam OLSIB dan menandatangani bukti kas atas transaksi tunai yang ada dalam batas wewenangnya.

20. Tim Kurir Kas (TKK)

Bertanggung jawab kepada AMO tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kas dan surat-surat atau nota-nota.

21. Kliring

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menerima dan meneliti kesahan tanda setoran dan warkat kliring penyerahan dari nasabah/UPN (Unit Pelayanan Nasabah).

b. Membukukan tanda setoran kliring dan nota kredit/nota debet.

c. Menerima dan membukukan warkat kliring penyerahan yang ditolak oleh Bank lain.

22. Payment Point

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menerima setoran uang.

b. Memeriksa kebenaran dan kesahan bukti setoran dan dokumen pendukungnya.

c. Melakukan penyetoran uang ke Teller atau Supervisor (dalam bertindak sebagai Teller).

23. Costumer Service

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Melayani aplikasi pembukaan rekening simpanan, giro dan meneliti persyaratan pembukaan rekening.

b. Mengisi data statis nasabah pada PC.

c. Melayani permintaan cek, bilyet giro dan salinan rekening Koran.

d. Menerima keluhan dari nasabah dan menindak lanjuti atau meneruskan kepada pejabat yang berwenang.

e. Memberikan informasi saldo simpanan, transfer maupun pinjaman bagi nasabah yang memerlukan.

f. Memberikan informasi kepada calon nasabah mengenai produk dana dan jasa PT. BRI (Persero), Tbk.

g. Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana maupun jasa PT. BRI (Persero), Tbk.

h. Membuat overbooking.

i. Membuat laporan-laporan nasabah inti kerjasama.

Dalam dokumen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (Halaman 69-77)

Dokumen terkait