• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fitur Layanan

Dalam dokumen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (Halaman 36-43)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Fitur Layanan

7. Standardisasi dalam pembuatan aplikasi Internet Banking. Misalnya, user interface yang mudah dipahami, sehingga user dapat mengambil tindakan yang sesuai.

Meskipun hingga saat ini belum terdapat teknologi yang dapat membuat Internet Banking menjadi aman, akan tetapi pihak perbankan dan pemerintah perlu mengupayakan agar penyelenggaraan Internet Banking yang telah ada, tetap dapat dipergunakan lebih aman

Indikator resiko dalam penelitian ini dapat dilihat dari tindakan yang dilakukan oleh bank untuk memperkecil resiko dari penggunaan internet banking, diharapkan tindakan yang dilakukan oleh bank untuk memperkecil resiko akan berdampak positif pada minat konsumen untuk menggunakan teknologi yang ditawarkan.

dan merupakan kriteria penting yang menarik perhatian para nasabah di dalam penyampaian jasa internet banking. Gerrad dan Cunningham dalam Pranida (2011:22) juga mengidentifikasi faktor lain yang penting di dalam kesuksesan e- banking, yaitu kemampuan inovasi untuk menghadapi kebutuhan nasabah dengan menggunakan ketersediaan fitur (feature availability) yang berbeda pada website.

Dapat disimpulkan bahwa fitur merupakan perlengkapan atau fasilitas yang dapat meningkatkan produktifitas dan menarik minat pengguna (user) untuk menggunakannya.

F. Minat Pemanfaatan Teknologi Informasi

Minat pemanfaatan teknologi informasi (behavioral intention) didefinisikan sebagai tingkat keinginan atau niat pemakai menggunakan sistem secara terus menerus dengan asumsi bahwa mereka mempunyai akses terhadap informasi. Seorang akan berminat menggunakan suatu teknologi informasi yang baru apabila si pengguna tersebut meyakini dengan mennggunakan teknologi informasi tersebut akan meningkatkan kinerjanya, menggunakan teknologi informasi dapat dilakukan dengan mudah, dan si pengguna tersebut mendapatkan pengaruh lingkungan sekitarnya dalam menggunakan teknologi informasi tersebut.

Pemanfaatan teknologi ini menunjukkan keputusan individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan teknologi dalam menyelesaikan serangkaian tugasnya. Idealnya, dalam hubungannnya dengan faktor kecocokan tugas-teknologi, pemanfaatan teknologi diukur dengan seberapa besar proporsi

pemakai memilih untuk memanfaatkan sistem. Operasionalisasi tersebut mencerminkan keputusan pemakai untuk menggunakan teknologi berdasarkan hasil evaluasinya atas faktor kecocokan tugas teknologi sehingga pemanfaatan teknologi berlangsung dalam situasi sukarela. Akan tetapi, proporsi tersebut sangat sulit dalam studi lapangan. Sebagai pemecahannya, agar pemanfaatan dikonseptualisasikan sebagai seberapa luas sistem informasi terintegrasi pada setiap tugas rutin individu, baik karena pilihan individu atau karena mandat organisasi. Konsep pemanfaatan tersebut mencerminkan pilihan individu (atau organisasi) untuk menerima sistem, atau institusionalisasi sistem. Konsep ini dioperasionalisasi dengan menanyakan seberapa tinggi ketergantungan pemakai terhadap sederetan daftar sistem informasi berbasis komputer yang tersedia pada organisasi.

TAM (technology acceptance model) adalah salah satu model perilaku pemanfaatan teknologi informasi dalam literatur sistem informasi manajemen.

Model ini menyediakan dasar teori untuk menelusuri faktor yang menjelaskan pemakaian software dan menghubungkannya dengan kinerja pemakai. TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi oleh pemakai dengan mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi. TAM merupakan satu di antara banyak model penelitian yang berpengaruh dalam studi determinan akseptasi teknologi informasi. TAM banyak digunakan untuk memprediksi tingkat akseptasi pemakai (user acceptance) dan pemakaian yang berdasarkan persepsi terhadap kemudahan penggunaan manfaat teknologi informasi. Implikasi akseptasi dapat dipelajari

dengan menguji hubungan antara akseptasi teknologi informasi dan dampaknya kepada pemakai individual.

Croteau dan Bergeron dalam Amijaya (2010:18) menjelaskan bahwa minat pemanfaatan teknologi berhubungan dengan cara perusahaan merencanakan dan mengatur teknologi informasi dalam mencapai manfaat potensial dan efektif.

Teknologi informasi diterapkan sesuai dengan strategi bisnis. Oleh karenanya, perusahaan dapat mengadopsi berbagai tipe pemanfaatan teknologi tergantung pada strategi bisnisnya.

Persepsi tentang kemudahan dalam menggunakan teknologi informasi merupakan faktor yang dominan untuk menjelaskan persepsi dari manfaat dan penggunaan suatu sistem. Persepsi tentang manfaat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penggunaan sistem. Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas.

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi pemanfaataan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan.

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian oleh Gilang Rizky Amijaya (2010) dengan judul Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Pada Nasabah Bank BCA), dengan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa variabel

persepsi teknologi informasi berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking, variabel kemudahan dalam penggunaan berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking, variabel resiko berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking, dan variabel fitur layanan juga berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking.

Penelitian oleh R. Nur Budi Setiawan (2010) dengan judul Analisis Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko, dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah BCA Dalam Menggunakan Internet Banking dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa persepsi teknologi, kemudahan, resiko, dan fitur layanan berpengaruh terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking.

H. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu minat nasabah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu pengaruh persepsi teknologi, kemudahan dalam penggunaan, resiko dan fitur layanan.

Persepsi Teknologi (X1)

Minat Menggunakan Ulang (Y)

Fitur Layanan (X4) Kemudahan Dalam Pengunaan (X2)

Resiko (X3)

Gambar 2.1 Gambar Kerangka Pikir

I. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini antara lain yaitu:

H1: persepsi teknologi informasi berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking

H2: kemudahan dalam penggunaan berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking

H3: resiko berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking

H4: fitur layanan berpengaruh positif terhadap minat ulang nasabah menggunakan internet banking

28 A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan pada PT Bank BRI di Kabupaten Gowa dengan waktu penelitian kurang lebih dua bulan tertanggal 21 april – 6 juni 2014 .

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2010:115) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Bank BRI yang pernah menggunakan internet banking yaitu sebanyak 1.349 orang.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2010:116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk mengetahui jumlah sampel dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus Slovin:

= (1 + ∙ )

29 N = Jumlah populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian yang ditoleransi (10%)

Sehingga ukuran sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :

= 1349

(1 + 1349 ∙ 0,1 )

= 1349 13,5

= 99,93

Berdasarkan dari perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 0rang yang merupakan pembulatan dari 99,93. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non-random sampling yaitu dimana tidak semua individu/elemen dalam populasi mendapat peluang/kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Jadi bersifat subyektif bergantung kepada selera orang yang akan mengambil sampel.

Dimana:

n = Ukuran sampel N = Jumlah populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian yang ditoleransi (10%)

Sehingga ukuran sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :

= 1349

(1 + 1349 ∙ 0,1 )

= 1349 13,5

= 99,93

Berdasarkan dari perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 0rang yang merupakan pembulatan dari 99,93. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non-random sampling yaitu dimana tidak semua individu/elemen dalam populasi mendapat peluang/kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Jadi bersifat subyektif bergantung kepada selera orang yang akan mengambil sampel.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui:

1. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan ini dilakukan melalui pengumpulan dan penelaan literatur-literatur yang relevan dengan permasalahan yang

dikaji. Literatur-literatur tersebut dapat berupa buku, laporan, artikel, Koran atau majalah dan lain-lain yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian ini.

2. Penelitian lapangan (Field Research)

Pengumpulan data melalui penelitian lapangan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan ke lokasi penelitian. Teknik yang digunakan dengan cara ini adalah:

a. Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung untuk melihat kondisi objek lokasi penelitian.

b. Kuisioner, yaitu pengumpulan data yang dilakukan penelitian melalui penyebaran kuisioner atau angket yang berupa sejumlah pertanyaan tertentu yang ditujukan kepada responden.

D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka dan berkaitan dengan masalah-masalah yang akan dibahas.

b. Data kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dihitung atau bukan berupa angka yang diperoleh dari hasil wawancara kepada responden serta informasi-informasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

2. Sumber Data

Sember data yang diperoleh antara lain:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh penulis secara langsung dari perusahaan yang diteliti, baik itu melalui observasi, kuesioner untuk karyawan dan perusahaan, maupun melalui wawancara secara langsung yang bersangkutan.

b. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh penulis dari dokumen-dokumen yang ada diperusahaan tersebut, baik dari hasil penelitian kepustakaan maupun dari instansi lainnya yang terkait.

E. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis persamaan regresi linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi.

Adapun tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat mengungkapkan ketepatan gejala yang dapat diukur. Alat ukur yang digunakan dalam pengujian validitas adalah daftar pertanyaan yang telah diisioleh responden dan akan diuji hasilnya guna menunjukkan valid tidaknya suatu data. Bila valid, ketetapan pengukuran data tersebut akan semakin tepat alat ukur tersebut.

2. Pengujian Realibilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur reliabilitas ini adalah dengan rumus koefisien alpha.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan perhitungan regresilinier berganda, digunakan untuk bersama-sama persepsi teknologi informasi, kemudahan, resiko, dan fitur layanan. Model persamaan analisis regresi penelitianini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2010:277), yaitu:

Y=α+b

1

x

1

+b

2

x

2

+b

3

x

3

+b

4

x

4

+e

Dimana:

Y = Minat menggunakan ulang (variabel dependen/terikat)

X1 = Persepsi terhadap teknologi informasi (variabel independen/bebas) X2 = Kemudahan dalam penggunaan (variabel independen/bebas) X3 = Resiko (variabel independen/bebas)

X4 = Fitur layanan(variabel independen/bebas)

α = Nilai konstan atau tetap, yang merupakan rata-rata nilai Y padasaat nilai X1, X2, X3 dan X4sama dengan nol

b1 = Koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan X1 dengan menganggap X2, X3 dan X4 konstan b2 = Koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap

perubahan X2 dengan menganggap X1, X3 dan X4 konstan b3 = Koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap

perubahan X3 dengan menganggap X1, X2 dan X4 konstan b4 = Koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap

perubahan X4 dengan menganggap X1, X2 dan X3 konstan e = Standar error

4. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan terhadap hipotesis statistik menggunakan uji t dan uji F.

a. Uji T

Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variable independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap dependen yang lain konstan. Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai Ttabel dengan nilai Thitung.

Apabila nilai Thitung> Ttabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel independen, sebaliknya jika nilai Thitung< Ttabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.

Thitung> Ttabel berarti H0 ditolak dan menerima H1

Thitung< Ttabel berarti H0 diterima dan menolak H1

Uji T juga bisa dilihat pada tingkat signifikansinya:

- Jika tingkat signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

- Jika tingkat signifikansi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

b. Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variable bebas terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung> Ftabel, maka H1 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variable bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α=0,05).

Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak.

Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

5. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol), maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Karena variabel independen pada penelitian ini lebih dari 2 (dua), maka koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted RSquare (Imam Ghozali dalam Made Novandri, 2010:39). Dari koefisien determinasi (R2) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam persentase.

F. Defenisi Operasional

1. Persepsi atas teknologi informasi yaitu persepsi pengguna internet terhadap teknologi internet yang digunakan dan diukur melalui indikator:

a. Kecepatan transaksi

b. Kegunaan internet banking c. Efektivitas transaksi d. Mendukung aktivitas

2. Persepsi terhadap kemudahan menggunakan internet adalah persepsi nasabah bank terhadap kemampuan mereka dalam menggunakan internet yang diukur melalui indikator:

a. Efisiensi waktu

b. Kemampuan melakukan transaksi

c. Kemudahan operasional internet banking.

d. Penggunaan yang fleksibel

3. Persepsi atas resiko (risk) yang ditimbulkan jika transaksi menggunakan internet banking yaitu persepsi pengguna internet terhadap internet banking yang diukur melalui indikator:

a. Besarnya resiko b. Keamanan transaksi c. Kebutuhan transaksi

d. Jaminan keamanan dari bank

4. Fitur layanan adalah persepsi nasabah terhadap layanan yang disediakan internet banking. Adapun indikator variabel ini adalah:

a. Kelengkapan fasilitas transaksi

b. Kesesuaian fasilitas dengan kebutuhan c. Keamanan fasilitas dari virus komputer d. Biaya penggunaan fasilitas

5. Minat menggunakan ulang adalah keinginan nasabah untuk menggunakan kembali internet banking yang diukur melalui indikator yaitu:

a. Keinginan menggunakan internet banking di masa mendatang

b. Kesesuaian penggunaan internet banking dengan kebutuhan c. Dukungan dalam menggunakan internet banking

d. Keinginan merekomendasikan internet banking

61 A. Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden menggambarkan tentang karakteristik responden yang merupakan sesuatu yang erat hubungannya dengan ciri responden secara individu, atau dengan kata lain karakteristik responden akan keadaan, sifat atau ciri-ciri khusus yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan respoden tersebut. Adapun karakteristik konsumen yang diteliti meliputi:

1. Responden Menurut Jenis Kelamin

Responden menurut jenis kelamin Jenis kelamin yang dijadikan sebagai responden tentang minat nasabah yang menggunakan internet banking adalah sebagai berikut:

Tabel 5.1

Jenis Kelamin Respoden

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 60 60%

2 Perempuan 40 40%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan dari data pada tabel 5.1 di atas menunjukkan jumlah responden laki-laki lebih banyak dibanding dengan responden perempuan.

62

Hal ini dapat dijadikan indikasi bahwa internet banking lebih banyak digunakan oleh laki-laki dibandingkan dengan perempuan.

2. Responden Menurut Umur

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai umur responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2

Kelompok Umur Responden No Umur Jumlah Persentase

1 < 20 Tahun 12 12%

2 21 – 30 Tahun 46 46%

3 31 – 40 Tahun 24 24%

4 41 – 50 Tahun 18 18%

5 > 50 Tahun - -

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Bardasarkan dari data pada tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa penggunaan internet banking memiliki pangsa pasar paling besar pada nasabah yang berusia 21 – 30 tahun karena pada usia ini merupakan usia produktif yang berada di lingkungan kerja.

3. Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang menjadi faktor internal dalam pengaruhnya terhadap kemudahan dalam penggunaan suatu persepsi teknologi informasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan, seseorang semakin

rasional dalam mempertimbangkan suatu keputusan. Tingkat pendidikan ini juga akan menunjukkan ciri-ciri pelakunya. Tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 5.3

Tingkat Pendidikan Responden No Pendidikan Jumlah Persentase

1 SD - -

2 SMP - -

3 SMU 10 10%

4 Diploma/Sarjana 70 70%

5 Lain-lain 20 20%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan data pada tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan Diploma/Sarjana adalah paling banyak yaitu 70 orang (70%). Banyaknya responden yang berpendidikan D3/Sarjana menandakan bahwa pemilihan penggunaan internet banking sebagai pilihan dalam menggunakan fasilitas perbankan yang telah dipertimbangkan dengan matang dan rasional.

4. Responden Menurut Jenis Pekerjaan

Dalam penelitian ini jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5.4

Jenis Pekerjaan Responden

No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase 1 Pelajar / Mahasiswa 12 12%

2 ABRI/POLRI/PNS 18 18%

3 Wiraswasta 40 40%

4 Ibu Rumah Tangga 6 6%

5 Karyawan Swasta 24 24%

6 Pensiunan - -

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan data pada tabel 5.4 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden adalah berprofesi sebagai wiraswasta, yaitu sebanyak 40 orang (40%). Hal ini berarti bahwa penggunaan internet banking lebih banyak digunakan oleh costumer yang melakukan aktivitasnya sebagai wiraswasta karena dapat mendukung pekerjaannya.

B. Penentuan Range

Survey ini menggunakan skala likert dengan bobot tertinggi di tiap pertanyaan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 100 oranga maka:

= − ℎ

Skor tertinggi = 100 x 5 = 500 Skor terendah = 100 x 1 = 100

Sehingga range untuk hasil survey, yaitu:

=500 − 100 5 = 80 Jadi range skornya:

100 – 180 = Sangat rendah 181 – 160 = Rendah 261 – 340 = Cukup 341 – 420 = Tinggi 421 – 500 = Sangat tinggi

C. Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variabel penelitian adalah penjelasan mengenai variabel-variabel independen yaitu persepsi atas teknologi, kemudahan, resiko dan fitur layanan terhadap pengaruhnya akan veriabel dependent yaitu minat menggunakan ulang internet banking. Penilaian variabel didasarkan pada tanggapan nasabah sebagai responden yang memberikan informasi sesuai pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

1. Persepsi Atas Teknologi

Persepsi atas teknologi informasi yaitu persepsi pengguna internet terhadap teknologi internet yang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) yang dengan menggunakan internet banking tidak perlu lagi untuk datang dan mengantri di bank untuk melakukan transaksi ataupun melakukan pembayaran yang

lainnya yang akan sangat mendukung aktivitas dan dapat dilakukan 24 jam setiap hari dan 7 hari dalam seminggu. Persepsi atas teknologi informasi diukur melalui empat indikator yaitu kecepatan transaksi, kegunaan internet banking, efektivitas transaksi dan mendukung aktivitas.

Tabel 5.5

Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Atas Teknologi

No Pertanyaan STS TS N S SS Skor

F % F % F % F % F %

1

Kecepatan transaksi dengan internet banking sangat tinggi

- - - - 17 17% 50 50% 33 33% 416

2

Internet banking memiliki banyak manfaat bagi nasabah

- - - - 22 22% 53 53% 25 25% 403

3

Transaksi yang dilakukan dengan menggunakan internet banking sangat efektif.

- - - - 16 16% 53 53% 31 31% 415

4

Internet banking sangat mendukung aktivitas saya

- - - - 14 14% 48 48% 38 38% 424

Rata-rata 414,5

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap persepsi teknologi berada pada range keempat, yaitu tinggi.

2. Persepsi Kemudahan Menggunakan Internet Banking

Persepsi terhadap kemudahan menggunakan internet adalah persepsi nasabah bank terhadap kemampuan mereka dalam menggunakan internet.

Kemudahan ini ditunjukkan dengan mudahnya mendaftar yang cukup dilakukan dengan melakukan registrasi Internet Banking BRI di ATM BRI

dan registrasi mTOKEN di Customer Service Kanca/KCP BRI yang selanjutnya sudah dapat langsung bertansaksi menggunakan internet banking dan dengan tampilan user friendly memudahkan untuk dimengerti dan digunakan, sehingga tidak perlu lagi membaca buku manual untuk menggunakan menu-menu dasar yang ada serta dapat dilakukan kapan dan dimana saja.Persepsi kemudahan ini dapat diukur melalui empat indikator yaitu efisiensi waktu, kemampuan melakukan transaksi, kemudahan operasional internet banking dan penggunaan yang fleksibel.

Tabel 5.6

Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan Menggunakan Internet Banking

No Pertanyaan STS TS N S SS Skor

F % F % F % F % F %

1

Menggunakan internet banking dapat

mengefisiensi waktu nasabah karena tidak perlu pergi ke lokasi bank.

- - 1 1% 11 11% 55 55% 33 33% 420

2

Internet banking dapat melakukan segala macam transaksi yang dibutuhkan nasabah

- - 1 1% 29 29% 55 55% 15 15% 384

3

Internet banking sangat mudah digunakan oleh setiap nasabah

- - 4 4% 14 14% 50 50% 32 32% 410

4

Menggunakan internet banking sangat fleksibel karena dapat dilakukan dimana saja

- - 5 5% 13 13% 60 60% 22 22% 399

Rata-rata 403,25

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap kemudahan menggunakan internet banking berada pada range keempat, yaitu tinggi.

3. Persepsi Atas Resiko

Persepsi atas resiko yang ditimbulkan jika transaksi menggunakan internet banking yaitu persepsi keamanan pengguna internet terhadap internet banking. Keamanan internet banking BRI Menggunakan teknologi kriptografi seperti penggunaan enkripsi dengan menggunakan SSL (Secure Socket Layer) 256 bit untuk memproteksi komunikasi antara komputer dan server BRI selama mengakses internet banking BRI yang akan mengacak dan menyandikan data transaksi dan dilengkapi dengan mTOKEN sebagai kode pengaman tambahan yang diberikan kepada pengguna internet banking untuk dapat melakukan transaksi financial. Persepsi atas resiko ini diukur melalui empat indikator yaitu Besarnya resiko, Keamanan transaksi, Kebutuhan transaksi dan Jaminan keamanan dari bank.

Tabel 5.7

Tanggapan Responden Terhadap Resiko

No Pertanyaan STS TS N S SS Skor

F % F % F % F % F %

1

Menggunakan internet banking tidak memiliki resiko yang tinggi

- - - - 13 13% 54 54% 33 33% 420

2

Transaksi melalui internet banking memiliki keamanan yang tinggi

- - - - 6 6% 65 65% 29 29% 423

3

Internet banking dapat menjamin setiap kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi

- - - - 6 6% 52 52% 42 42% 436

4

Bank sangat menjamin keamanan transaksi yang dilakukan melalui internet banking

- - - - 27 27% 59 59% 14 14% 387

Rata-rata 416,5

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap resiko berada pada range keempat, yaitu tinggi.

4. Persepsi Atas Fitur Layanan

Fitur layanan adalah persepsi nasabah terhadap layanan yang disediakan internet banking. Fitur layanan internet banking BRI sangat banyak mulai dari informasi rekening, transfer dana baik kesesama maupun antar bank, pembayaran dan pembelian berbagai macam tagihan dan lain sebagainya yang akan memudahkan segala aktivitas. Adapun indikator variabel ini ada empat yaitu kelengkapan fasilitas transaksi, kesesuaian

Dalam dokumen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (Halaman 36-43)

Dokumen terkait