• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Regresi Linier Berganda (Uji F dan Uji T)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

F. Analisis Daya Tarik Obyek Wisata Air Terjun Lacolla

1. Analisis Regresi Linier Berganda (Uji F dan Uji T)

sehingga nantinya dapat memberikan nilai ekonomi yang tinggi dalam mendukung pengembangan suatu kawasan.

F. Analisis Daya Tarik Obyek Wisata Air Terjun Lacolla

0,001 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pada data yang digunakan untuk penelitian ini adalah valid.

c. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Dasar pengambilan keputusan uji normalitas jika nilai signifikansi > 0,05 maka nilai residual berdiatribusi normal.

Jika nilai signifikansi < 0,05 maka nilai residual tidak berdistribusi normal. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) memiliki nilai 1,000 > 0,05 sehingga data penelitian berdistribusi normal.

2) Uji Linearitas

Dasar pengambilan keputusan uji linearitas dilihat dari nilai sig.deviation from linearity. Nilai sig.deviation from linearity sebesar 1,000 > 0,05 yeng berarti data yang digunakan memiliki hubungan yang liniar antara variabel bebas dengan variabel teriat atau dari nilai sig.linearity memiliki nilai yang sama sebesar 1,000 > 0,05 yang berarti data yang digunakan memiliki hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.

3) Uji Multikolinearitas

Nilai Tolerance untuk variabel X1 sampai X5 berturu-turut sebesar 0,750; 0,673; 0,750; 0,792; 0,823 > 0,010 dan nilai VIF untuk variabel X1 sampai X5 berturut-turut sebesar

1,334; 1,485; 1,333; 1,263; 1,215 < 10. Dari kedua nila Tolerance dan VIP dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan tidak terjadi multikolineritas.

4) Uji Heteroskedastisitas

Nilai semua variabel X1 sampai X5 berturut-turut memiliki nilai sig. sebesar 0,065; 0,064; 0,096; 0,071; 0,066 > 0,05.

Dapat disimpulkan bahwa semua variabel tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Hasil Analisa Persamaan Regresi Linier Berganda Tabel 4.21 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,180 ,270 ,667 ,509

Daya Tarik -,488 ,161 -,452 -3,036 ,005 ,750 1,334 Sarana Wisata ,416 ,157 ,416 2,650 ,012 ,673 1,485 Prasarana Wisata -,380 ,202 -,281 -1,886 ,068 ,750 1,333

Promosi ,555 ,156 ,514 3,550 ,001 ,792 1,263

Aksesibilitas ,677 ,169 ,569 4,004 ,000 ,823 1,215 a. Dependent Variable: Perkembangan

Sumber: Hasil Analisis Tahun 2021

Berdasarkan tabel diatas maka persamaan regresi linier berganda yang digunakan sebagai berikut:

Y =a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5

=0.180 + -0,488X1 + 0.416X2 + -0.380X3 + 0.555X4 + -0.677X5

e. Hasil Uji Hipotesis

1) Hasil Uji F (Simultan)

Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan variabel X1, X2, X3, X4 dan X5 terhadap variabel Y. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.22 Hasil Uji F (Simultan) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2,220 5 ,444 5,244 ,000b

Residual 2,880 34 ,085

Total 5,100 39

a. Dependent Variable: Perkembangan

b. Predictors: (Constant), Daya Tarik, Sarana Wisata, Prasarana Wisata, Promosi, Aksesibilitas

Sumber: Hasil Analisis Tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.21 diatas, dapat dilihat bahwa nilai fhitung pada kolom F yakni 5.244. Untuk ftabel = f (k; n-k), = f (5;

40-5), = f (5; 35) = 2.46. Sehinggs fhitung > ftabel atau 5.244

> 2.46. Maka hasil di tolak. Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik, sarana wisata, prasarana wisata, promosi dan aksesibilitas secara simultan berpengaruh terhadap pengembangan obyek wisata Air Terjun Lacolla. Demikian bahwa pengembangan obyek wisata Air Terjun Lacolla dipengaruhi oleh daya tarik, sarana wisata, prasarana

wisata, promosi dan aksesibilitas dapat diterima.

2) Hasil Uji t (Parsial)

Uji t dalam regresi linier berganda berfungsi untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas atau independen (X1, X2, X3, X4, dan X5) terhadap variabel terikat atau variabel dependent (Y) secara parsial. Untuk menguji pengaruh parsial tersebut dapat dilakukan dengan cara melihat nilai probabilitas. Jika nilai signifikansi lebih kecil 0,05% atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan. Adapun hasil uji t menggunakan SPSS V.25 dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut.

Tabel 4.23 Hasil Uji t (Parsial) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,180 ,270 ,667 ,509

Daya Tarik -,488 ,161 -,452 -3,036 ,005 ,750 1,334 Sarana Wisata ,416 ,157 ,416 2,650 ,012 ,673 1,485 Prasarana Wisata -,380 ,202 -,281 -1,886 ,068 ,750 1,333

Promosi ,555 ,156 ,514 3,550 ,001 ,792 1,263

Aksesibilitas ,677 ,169 ,569 4,004 ,000 ,823 1,215 a. Dependent Variable: Perkembangan

Sumber: Hasil Analisis Tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.21 diatas dengan mengamati baris kolom t, maka diperoleh hasil uji hipotesis sebagai berikut:

ttabel = t (a/2; n-k-1) ttabel = t (0,05/2; 40-5-1) ttabel = t (0,025; 34) ttabel = 2.032

a) Hasil Uji Hipotesa Pengaruh (X1) terhadap (Y)

Berdasarkan tabel 4.21 diatas, pengujian pengaruh variabel daya tarik (X1) terhadap pengembangan obyek wisata (Y) secara parsial diketahui nilai signifikan t adalah 0,005 lebih kecil dari 0,05. Serta nilai thitung

sebesar -3.036 lebih besar dari ttabel yaitu 2.032, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh antara variabel daya tarik (X1) terhadap Perkembangan obyek wisata Air Terjun Lacolla (Y).

b) Hasil Uji Hipotesa Pengaruh (X2) terhadap (Y)

Berdasarkan tabel 4.21 diatas, pengujian pengaruh variabel sarana wisata (X2) terhadap pengembangan obyek wisata (Y) secara parsial diketahui nilai signifikan t adalah 0,012 lebih kecil dari 0,05. Serta nilai thitung

sebesar 2.650 lebih besar dari ttabel yaitu 2.032, sehingga

dapat disimpulkan bahwa H2 diterima yang berarti terdapat pengaruh antara variabel sarana wisata (X2) terhadap Perkembangan obyek wisata Air Terjun Lacolla (Y).

c) Hasil Uji Hipotesa Pengaruh (X3) terhadap (Y)

Berdasarkan tabel 4.21 diatas, pengujian pengaruh variabel prasarana wisata (X3) terhadap pengembangan obyek wisata (Y) secara parsial diketahui nilai signifikan t adalah 0,068 lebih besar dari 0,05. Serta nilai thitung yaitu -1.886 lebih kecil dari ttabel yaitu 2.032, sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel prasarana wisata (X3) terhadap Perkembangan obyek wisata Air Terjun Lacolla (Y).

d) Hasil Uji Hipotesa Pengaruh (X4) terhadap (Y)

Berdasarkan tabel 4.21 diatas, pengujian pengaruh variabel promosi wisata (X4) terhadap pengembangan obyek wisata (Y) adalah 0,001 lebih kecil dari 0,05. Serta nilai thitung yaitu 3.550 lebih besar dari ttabel yaitu 2.032, sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 diterima yang berarti bahwa pengaruh antara variabel promosi (X4) terhadap Perkembangan obyek wisata Air Terjun Lacolla

(Y).

e) Hasil Uji Hipotesa Pengaruh (X5) terhadap (Y)

Berdasarkan tabel 4.21 diatas, pengujian pengaruh variabel aksesibilitas (X5) terhadap pengembangan obyek wisata (Y) secara parsial diketahui nilai signifikan t adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05. Serta nilai thitung yaitu 4.004 lebih besar dari ttabel yaitu 2.032, sehingga dapat disimpulkan bahwa H5 diterima yang berarti terdapat pengaruh signifikan antara variabel aksesibilitas (X5) terhadap Perkembangan obyek wisata Air Terjun Lacolla (Y).

3) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika lebih mendekati angka 0 berati kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas dan jika hasil mendekati angka 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.24 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,660a ,435 ,352 ,291

a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X3, X1 Sumber: Hasil Analisis Tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.23 diatas, dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata, sarana wisata, prasarana wisata, promosi dan aksesibilitas berpengaruh sebesar 43,5% terhadap variabel Y. sedangkan sisanya 56,5% yang dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model. Nilai R Square dibawah 5% atau cenderung mendekati angka 0 maka dapat disimpulkan kemampuan variable-variabel independendalam menjelaskan variabel-variabel amat terbatas.

4) Model Regresi

Model regresi ini menggunakan model persamaan satu jalur yakni variabel bebas terdiri lebih dari satu variabel dan variabel tergantung satu. Model diagram jalurnya dapat digambarkan sebagai berikut:

Diagram 4.1 Model Regresi

Diagram jalur terdiri atas persamaan struktural dengan hanya satu substruktural yaitu X1, X2, X3, X4 dan X5 disebut variabel eksogen dan Y sebagi variabel endogen dengan persamaan strukturan berikut ini:

Y = PYX1 + PYX2 + PYX3 + PYX4 + PYX5 + ∈

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS diperoleh persamaan:

Y = -0,452 X1 + 0,461 X2 – 0,281 X3 + 0,514 X4 + 0,569X5 + ∈

Dari hasil analisis diatas maka diperoleh kesimpulan berikut ini:

a) Pengaruh variabel daya tarik (X1) terhadap pengembangan obyek wisata (Y) sebesar 0.452 atau - 45.2% dan diperoleh nilai sig. 0.005 < 0.05, dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Y.

b) Pengaruh variabel sarana wisata (X2) terhadap

pengembangan obyek wisata (Y) sebesar 0.416 atau 41.6% dan diperoleh nilai sig. 0.012 < 0.05, dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Y.

c) Pengaruh variabel prasarana wisata (X3) terhadap pengembangan obyek wisata (Y) sebesar 0.281 atau - 28.1% dan diperoleh nilai sig. 0.068 > 0.05, dapat disimpulkan bahwa secara langsung tidak terdapat pengaruh signifikan X3 terhadap Y.

d) Pengaruh variabel promosi (X4) terhadap pengembangan obyek wisata (Y) sebesar 0.514 atau 51.4% dan diperoleh nilai sig. 0.001 < 0.05, dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Y.

e) Pengaruh variabel aksesibilitas (X5) terhadap pengembangan obyek wisata (Y) sebesar 0.569 atau 56.9% dan diperoleh nilai sig. 0.000 < 0.05, dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan X5 terhadap Y.

Berdasarkan hasil regresi linier berganda, variabel prasarana wisata (X3) tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pengembangan obyek wisata Air Terjun Lacolla (Y).

Ketersediaan prasarana wisata di Airt Terjun Lacolla tidak memiliki memiliki pengaruh signifikan terhadap pengembangan obyek wisata, walaupun belum ada peningkatan jumlah prasarana tetapi para pengunjung masih tetap datang berwisata. Jumlah pengunjung meningkat di hari-hari libur yakni jumat, sabtu dan minggu juga di hari libur raya lainnya.

Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap faktor yang mempengaruhi perkembangan obyek wisata AIr Terjun Lacolla Kabupaten Maros adalah variabel daya tarik (X1), sarana wisata (X2), promosi (4) dan aksesibilits (X5). Pengembangan obyek wisata Air Terjun Lacolla dapat memberikan dampak positif bagi pendapatan masyarakat sekitar kawasan obyek wisata Air Terjun Lacolla. Keindahan air terjun yang masih alami serta pemandangan bukit kars dan udara yang sejuk menjadikan daya tarik tersendiri dari Air Terjun Lacolla Kabupaten Maros. Ketersediaan sarana wisata serta jaringan jalan (aksesibilitas) yang memadai dengan kondisi baik juga dapat menarik minat pengunjung untuk berkunjung. Promosi juga tak kalah penting dalam pengembangan obyek wisata, agar informasi mengenai keberadaan kawasan obyek wisata Air Terjun Lacolla dapat tersebar luas dan menarik pengunjung datang serta menjadikan salah satu kawasan obyek

wisata Air Terjun Lacolla sebagai salah satu destinasiwisata alam yang patut dikunjungi.

Adapun pemerintah desa Cenrana Baru sekarang sudah mulai memberikan perhatian khusus terhadap obyek wisata Air Terjun Lacolla, melihat adanya potensi pariwisata pada kawasan obyek wisata ini. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat bantuan dari pemerintah desa, seperti meningkatkan infrastruktur beberapa jalan yang masih berupa tanah pengerasan, juga memperbaiki anak tangga menuju obyek wisata Air Terjun Lacolla, memperbaiki lahan/area. Ketersediaan sarana dan prasarana wisata juga akan segera di penuhi serta segera meningkatkan promosi mengenai informasi dan kelebihan-kelebian obyek wisata Air Terjun Lacolla.

G. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Lacolla

Dokumen terkait