• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Statistik Deskriptif

METODE PENELITIAN

H. Uji Instrumen

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas, yaitu gaya belajar (X1) dan minat belajar (X2), dan satu variabel terikat yaitu hasil belajar (Y). Untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini, maka pada bagian ini akan disajikan deskripsi data dari masing-masing variabel berdasarkandata yang diperoleh di lapangan.

a. Gaya Belajar

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA PGRI Sungguminasa kelas XI yang berjumlah 27 orang, maka peneliti dapat mengumpulkan data-data melaluiangket yang telah diisi oleh siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa melalui link https://bit.ly/3IRBKzI. Kemudian diberikan skor pada masing-masing item pernyataan sehingga data-data tersebut dapat dianalisis secara deskriptif. Setelah data-data selesai dianalisis selanjutnya menghitung jumlah skor yang didapat dari masing-

masing gaya belajar (visual,audio, dan kinestetik). Selanjutnya melihat skor tertinggi diantara ketiga gaya belajar siswa tersebut. Berdasarkan jumlah skor tertinggi maka setiap siswa digolongkan apakah termasuk ke dalam kecenderungan gaya belajar visual, audito, atau kinestetik. Berikut ini disajikan tabel pedoman kategorisasi persentase gaya belajar.

Tabel 4.1 Pedoman Kategori Persentase Gaya Belajar

Skor (%) Kategori

81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat Kurang

Sumber: Suharsimi Arikunto dalam Amin Pujiarti (2013:67)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan data dari 27 siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa, terdapat 6 siswa yang kecenderungan gaya belajarnya visual, 16 siswa yang kecenderungan gaya belajarnya audio, dan 5 siswa yang kecenderungan gaya belajarnya kinestetik. Selanjutnya dihitung persentase masing-masing gaya belajar (visual, audio, dan kinestetik). Perhitungannya dengan cara membandingkan jumlah siswa yang berkecenderungan gaya belajar tertentu dengan jumlah keseluruhan siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Berikut disajikan cara menghitung persentase gaya belajar siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa:

- Persentase gaya belajar visual:

- Persentase gaya belajar audio:

- Persentase gaya belajar kinestetik:

Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi siswa berdasarkan kecenderungan gaya belajar beserta besar persentasenya.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gaya Belajar Siswa Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa

No Gaya Belajar Jumlah Siswa Persentase

1 Visual 6 22,22%

2 Audio 16 59,26%

3 Kinestetik 5 18,52%

Jumlah 27 100%

Sumber: rekapitulasi angket gaya belajar siswa kelas XI

Data persentase gaya belajar siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa dalam bentuk diagram batang pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Diagram Batang Persentase Gaya Belajar Kelas XI SMA PGRI Sungguminasa

Berdasarkan gambar diagram batang di atas dapat dilihat bahwa masing-masing persentase dari gaya belajar yaitu persentase gaya belajar visual adalah 22,22% termasuk dalam kategori kurang karena berada pada

Visual

Audio

Kinestetik 22,22%

59,26%

18,52%

Diangram Batang Persentase Gaya Belajar

kisaran skor 21-40, gaya belajar audio persentasenya sebesar 59,26%

termasuk dalam kategori cukup karena berada pada kisaran skor 41-60,dan gaya belajar kinestetik persentasenya sebesar 18,52% termasuk dalam kategori sangat kurang karena berada pada kisaran skor 0-20. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa kecenderungan gaya belajar siswa kelas XI SMA PGRI Sunggimanasa adalah gaya belajar audio.

b. Minat Belajar

Data minat belajar siswa ini juga diperoleh melalui pengisian angket skala likert yang dibagikan kepada seluruh siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa yang berjumlah 27 siswa melalui link https://bit.l/3i7aoS.

Kemudian diberikan skor pada masing-masing item pernyataan sehingga data-data tersebut dapat dianalisis secara deskriptif. Data perhitungan statistik minat belajar dapat dilihat dalam tabel4.3 dibawah ini.

Tabel 4.3 Data Variabel Minat Belajar Siswa

No Deskripsi Nilai

1 N 27

2 Max 107

3 Min 67

4 Mean 91,74

5 Median 96,00

6 Modus 97,00

7 Standar deviasi 9,98

Sumber: Software Microsoft Excel 2010

Berdasarkan tabel 4.3 data yang diperoleh dari angket yang disebar pada 27 responden diperoleh skor tertinggi sebesar 107 dan skor terendah sebesar 67 dengan mean 91,74, median 96,00, mode 97,00, dan standar

deviasi sebesar 9,98. Untuk menentukan jumlah kelas digunakan rumus yaitu di mana N di sini adalah jumlah responden yaitu sebanyak 27 siswa.

Identifikasi kategori kecenderungan atau tinggi rendahnya minat belajar siswa dalam penelitian ini didasarkan pada empat kategori yang berada pada pedoman kategori skor angket minat belajar pada bab 3 (tabel 3.6). Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dibuat distribusi frekuensi kecenderungan sepertipada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.4 Distribusi Kecenderungan Minat Belajar Siswa Kategori Skala Frekuensi Persentase(%)

Sangat tinggi >90 15 56

Tinggi 81-89 9 33

Rendah 72-80 2 7

Sangat rendah <71 1 4

Jumlah 27 100

Sumber: hasil rekapitulasi minat belajar siswa kelas XI

Hasil distribusi kecenderungan data variabel minat belajar siswa yang disajikan pada tabel di atas digambarkan dalam diagram pie sebagai berikut.

Gambar 4.2 Diagram Pie Distribusi Kecenderungan Minat Belajar Siswa

33% 56%

7% 4%

Distribusi Kecenderungan Minat Belajar Siswa

sangat tinggi tinggi rendah sangat rendah

Hasil di atas menunjukkan bahwa minat belajar siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa tahun ajaran 2020/2021tergolong sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari persentase siswa yang memiliki minat belajar sangat tinggi sebesar 56%. Persentase minat belajar siswa yang masuk kategori tinggi sebesar 33%. Persentase minat belajar siswa yang masuk kategori rendah sebesar 7%. Sedangkan siswa yang minat belajarnya sangat rendah hanya sebesar 4%.

c. Hasil Belajar

Data tentang hasil belajar diperoleh melalui dokumentasi dengan mengambil data nilai ulangan harian siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa pada mata pelajaran biologi materi sel. Hasil rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa mata pelajaran biologi materi sel diperoleh 82,26. Hasil rata-rata nilai ulangan siswa dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 75. Data perhitungan statistik hasil belajar dapat dilihat dalam tabel4.6 dibawah ini.

Tabel 4.5 Data Variabel Hasil Belajar Siswa

No Deskripsi Nilai

1 N 27

2 Max 90

3 Min 50

4 Mean 78,15

5 Median 80,00

6 Modus 80,00

7 Standar deviasi 10,48

Sumber: Sofware Microsoft Excel 2010

Berdasarkan tabel 4.6 data yang diperoleh dari dokumentasi nilai ulangan harian siswa materi sel, diperoleh nilai tertinggi (max) yaitu 90 dan nilaiterendah yaitu 50 dengan mean 78,15, median 80,00, mode 80,00, dan standar deviasi sebesar 10,48. Berdasarkan data tersebut diatas, maka dapat dibuat distribusi frekuensi yaitu dengan menentukan jumlah kelas interval, digunakan rumus yaitu di mana N di sini adalah jumlah responden yaitu sebanyak 27 siswa.

Identifikasi kategori baik kurangnya hasil belajar siswa dalam penelitian ini didasarkan pada empat kategori yang berada pada pedoman kategori nilai hasil belajar pada bab 3 (tabel 3.7). Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat dibuat distribusi frekuensi kecenderungan seperti pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.6 Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa

Kategori Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

Sangat baik 93-100 4 14,82

Baik 84-92 9 33,33

Cukup 75-83 10 37,03

Kurang <75 4 14,82

Jumlah 27 100

Sumber: hasil rekapitulasi nilai ulangan harian biologi siswa materi sel Hasil distribusi frekuensi data variabel nilai hasil belajarsiswa mata pelajaran biologi materi sel yang disajikan pada tabel di atas digambarkan dalamdiagram pie berikut.

Gambar 4.5 Diagram Pie Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa

Hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa tahun ajaran 2020/2021 termasuk ke dalam kategori cukup. Hal ini dapat dilihat dari persentase nilai hasil belajar siswa yang masuk kategori cukup sebesar 37,03%. Persentase nilai hasil belajar siswa yang masuk kategori baik sebesar 33,33%. Persentase nilai hasil belajar siswa yang masuk kategori sangat baik sebesar 14,82%. Dan persentase nilai hasil belajar siswa yang masuk kategori kurang sebesar 14,82%

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang mencari hubungan variabel X dengan variabel Y. Adapun langkah- langkah yang digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data-data yang digunakanberdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji variabel bebas yaitu gaya belajar dan minat belajar dengan

14,82%

33,33%

37,03%

14,82%

Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa

variabel terikat yaitu hasil belajar. Pengujian normal tidaknya data pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 25.0.

Pengujian normalitas ini menggunakan konsep dasar Shapiro Wilk.

Hal ini dikarenakan sampel yang digunakan oleh peneliti hanya berjumlah 27 siswa. Oleh karena itu peneliti menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk karena biasa digunakan untuk sampel yang berjumlah kecil <50. Dasar pengambilan keputusan Shapiro Wilk yaitu:

- Jika nilai Sig > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal - Jika nilai Sig < 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal

Berikut tabel hasil uji normalitas yang didapatkan dari variabel yang diuji.

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Shapiro Wilk

Variabel Sig. Keterangan

Gaya belajar 0,475 Data berdistribusi normal Minat belajar 0,127 Data berdistribusi

normal Hasil belajar 0,669 Data berdistribusi

normal Sumber: Software SPSS 25.0

Berdasarkan tabel di atas hasil analisis normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk variabel gaya belajar sebesar 0,475, variabel minat belajar sebesar 0,127, dan variabel hasil belajar sebesar 0,669. Nilai ketiga variabel tersebut lebih besar dari 0,05 (>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari ketiga variabel penelitianberdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dan juga digunakan untuk membuktikan bahwa regresi yang didapat berbentuk linear. Uji linearitas pada penelitian ini dimaksudkan untuk menguji variabel bebas (independen) yaitu gaya belajar dan minat belajar dan variabel terikat (dependen) yaitu hasil belajar.

Pengujian normal tidaknya data pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 25.0. Dasar pengambilan keputusan uji linearitas dalam regresi linear berganda yaitu:

- Jika nilai Sig. Linearity >0,05 maka berkesimpulan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel independen dengan dependen - Jika nilai Sig. Linearity < 0,05 maka berkesimpulan bahwa tidak terdapat

hubungan yang linear antar variabel independen dengan dependen

Berikut tabel hasil uji linearitas yang didiapatkan dari variabel yang diuji.

Tabel 4.8 Hasil Uji Linearitas

Korelasi Sig. Linearity Keterangan

XY 1,00 Linear

Sumber: Software SPSS 25.0

Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh hasil uji linearitas gaya belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar diperoleh nilai Sig. 1,00 (>0,05) yang berarti dapat disimpulkan data tersebut linear.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian hipotesis ini menggunakan taraf signifikansi 5%. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 25.0. Hipotesis pertama dan kedua diuji menggunakan analisis korelasi product moment dari Pearson sedangkan hipotesis ketiga menggunakan korelasi berganda. Pengkategorian korelasi produk momen dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.9 Pedoman Derajat Hubungan Nilai Pearson Correlation Kategori

0,00-0,20 Tidak ada korelasi

0,21-0,40 Korelasi lemah

0,41-0,60 Korelasi sedang

0,61-0,80 Korelasi kuat

0,81-1,00 Korelasi sempurna

Sumber: Sugiyono (2011: 231) a. Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara gaya belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran biologi materi sel kelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Hasil analisis dari hipotesis pertama yaitu dengan menggunakan rumus korelasi produk momen, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.10 Hasil Analisis Korelasi Koefisien Produk Momen Variabel Sig. Pearson correlation (r) Koefisien Korelasi

X1Y 0,009 0,490 +

Sumber: Software SPSS 25.0

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, didapatkan hasil analisis korelasi produk momen dengan nilai signifikan sebesar 0,009 (<0,05) yang berarti kedua variabel tersebut memiliki hubungan atau berkorelasi. Pada pearson correlation didapatkan nilai sebesar 0,490 yang berarti berada pada rentang nilai 0,41-0,60 di mana nilai tersebut masuk dalam kategori korelasi sedang.

Nilai pada koefisien korelasi bernilai positif, artinya hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar adalah hubungan yang searah, dengan kata lain meningkatnya variabel bebas maka meningkatpula variabel terikat.

b. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara minat belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran biologi materi sel kelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Hasil analisis dari hipotesis kedua yaitu dengan menggunakan rumus korelasi produk momen, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.11 Hasil Analisis Korelasi Koefisien Produk Momen Variabel Sig. Pearson correlation Hubungan

X2Y 0,039 0,399 +

Sumber: Software SPSS 25.0

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, didapatkan hasil analisis korelasi produk momen dengan nilai signifikan sebesar 0,039 (<0,05) yang berarti kedua variabel tersebut memiliki hubungan atau berkorelasi. Pada pearson correlation didapatkan nilai sebesar 0,399 yang berarti berada pada rentang nilai 0,21-0,40 di mana nilai tersebut masuk dalam kategori korelasi lemah.

Nilai pada koefisien korelasi bernilai positif, artinya hubungan antara minat

belajar dengan hasil belajar adalah hubungan yang searah, dengan kata lain meningkatnya variabel bebas maka meningkatpula variabel terikat.

c. Uji Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan secara simultan antara gaya belajar dan minat belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran biologi materi sel kelas XI SMA PGRI Sungguminasa.

Hasil analisis dari hipotesis kedua yaitu dengan menggunakan rumus korelasi berganda, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.12 Hasil Analisis Korelasi Berganda

Variabel F Sig. F Pearson correlation

X1.2Y 4,913 0,016 0,539

Sumber: Software SPSS 25.0

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, didapatkan hasil analisis korelasi berganda dengan nilai signifikan F change sebesar 0,016 (<0,05) yang berarti variabel gaya belajar dan minat belajar secara simultan dengan hasil belajar memiliki hubungan atau berkorelasi. Pada pearson correlation didapatkan nilai sebesar 0,539 yang berarti berada pada rentang nilai 0,41- 0,60 di mana nilai tersebut masuk dalam kategori korelasi sedang.

Dokumen terkait