METODE PENELITIAN
B. Pembahasan
belajar dengan hasil belajar adalah hubungan yang searah, dengan kata lain meningkatnya variabel bebas maka meningkatpula variabel terikat.
c. Uji Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan secara simultan antara gaya belajar dan minat belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran biologi materi sel kelas XI SMA PGRI Sungguminasa.
Hasil analisis dari hipotesis kedua yaitu dengan menggunakan rumus korelasi berganda, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.12 Hasil Analisis Korelasi Berganda
Variabel F Sig. F Pearson correlation
X1.2Y 4,913 0,016 0,539
Sumber: Software SPSS 25.0
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, didapatkan hasil analisis korelasi berganda dengan nilai signifikan F change sebesar 0,016 (<0,05) yang berarti variabel gaya belajar dan minat belajar secara simultan dengan hasil belajar memiliki hubungan atau berkorelasi. Pada pearson correlation didapatkan nilai sebesar 0,539 yang berarti berada pada rentang nilai 0,41- 0,60 di mana nilai tersebut masuk dalam kategori korelasi sedang.
dianalisis maka dilakukan pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut.
1. Hubungan antara Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa tipe gaya belajar siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa didominasi oleh tipe audio sebanyak 16 siswa atau 59,26%. Gaya belajar tipe visual sebanyak 6 siswa atau 22,22%.
Dan tipe kinestesik sebanyak 5 siswa atau 18,52%.
Nilai persentase sebesar 59,26% pada tipe audio menunjukkan kecenderungan siswa dalam proses pembelajaran biologi menitikberatkan ketajaman pendengaran. Hal ini dikarenakan materi biologi meliputi materi konsep yang berkaitan definisi-definisi seperti pengertian sel, jaringan, organ dan lain-lain. Untuk menyerap materi tersebut siswa melibatkan organ pendengarannya. Dan juga dalam situasi pandemi covid-19 ini, di mana pembelajarannya berupa daring sehingga siswa lebih banyak menggunakan organ pendengarannya dalam menerima pelajaran.
Untuk tipe visual sebesar 22,22%, hal ini dikarenakan selain meliputi konsep definisi-definisi juga meliputi materi berupa gambar seperti struktur sel, jaringan dan organ tubuh tumbuhan, hewan maupun manusia. Sedangkan untuk tipe kinestesik sebesar 18,52%, hal ini disebabkan biologi juga meliputi materi praktikum yang dalam prosesnya melibatkan organ gerak (motorik) siswa.
Sejalan dengan hal tersebut, DePotter dalam Rijal (2015: 19) menyatakan bahwa gaya belajar seseorang merupakan kombinasi dari menyerap informasi dengan mudah dan kemudian mengatur serta mengolah
informasi tersebut. Setiap siswa menggunakan ketiga gaya ini pada tahapan tertentu, akan tetapi salah satu dari ketiganya cenderung lebih menonjol.
Maka dapat dikatakan gaya belajar memberikan konstribusi terhadap pencapaian hasil belajar biologi.
Pada hasil penelitian hipotesis pertama, menunjukkan adanya hubungan positif gaya belajar dengan hasil belajar biologi kelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Berdasarkan nilai koefisien korelasi (rhitung) antara gaya belajar dengan hasil belajar biologi siswa sebesar 0,490, sedangkan harga rtabel
dengan N = 27 pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,381. Terlihat bahwa harga rhitung lebih besar dari harga rtabel sehingga kedua variabel tersebut memiliki hubungan atau berkorelasi dan termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan gaya belajar bukan merupakan satu-satunya faktor yang mendukung proses pencapaian hasil belajar biologi. Melainkan masih ada faktor lain, walaupun gaya belajar memiliki andil dalam proses pencapaian hasil belajar.
Hubungan atau korelasi yang terjadi pada variabel gaya belajar dan hasil belajar bernilai positif, artinya hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar adalah hubungan yang searah, dengan kata lain semakin meningkat gaya belajar siswa, meningkat pula hasil belajar siswa. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, karena terdapat hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Syamsu Rijal dan Suhaedir Bachtiar (2015) dengan judul “Hubungan antara
Sikap, Kemandirian Belajar, dan Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa” yang menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara gaya belajar dengan hasil belajar kognitif biologi siswa SMA Negeri 1 Ajangale Kabupaten Bone dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,577.
Setiap siswa memiliki cara yang berbeda dalam menerima dan memahami materi pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu, siswa harus mengenal, memahami dan mengembangkan gaya belajarnya, sehingga dapat memilih cara belajar yang baik yang sesuai dengan diri mereka, yang akan berdampak positif terhadap hasil belajar biologi (Nurlia, 2017: 325).
Menurut DePotter dalam Rijal (2015: 19) Orang-orang auditorial lebih suka mendengarkan materinya dan kadang-kadang kehilangan urutannya jika mereka mencoba mencatat materinya selama presentasi berlangsung. Orang- orang visual lebih suka membaca makalah dan memperhatikan ilustrasi yang disajikan pembicara melalui media LCD serta membuat catatan-catatan dengan sangat baik dan rapi. Sedang orang-orang kinestetik lebih suka dengan aktivitas bergerak dan interaksi kelompok saat proses pembelajaran berlangsung.
Siswa dengan gaya belajar visual cenderung merespon stimulus berupa materi pelajaran dari guru dengan menggunakan indera penglihatan, siswa dengan gaya belajar auditori merespon stimulus cenderung menggunakan indera pendengaran sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung merespon stimulus dengan menggunakan alat gerak (Nurlia, 2017: 325).
2. Hubungan antara Minat Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa
Pada hasil penelitian hipotesis kedua, menunjukkan adanya hubungan positif minat belajar dengan hasil belajar biologi kelas XI SMA PGRI Sungguminasa. Hasil analisis diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,399, sedangkan harga rtabel dengan N=27pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,381.
Dapat dilihat bahwa koefisien korelasi lebih besar dari harga rtabel sehingga minat belajar dan hasil belajar memiliki hubungan atau berkorelasi.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nurlia, Yusminah Hala, Rachmawaty Muchtar, Oslan Jumadi, A. Mushawwir Taiyeb (2017) dengan judul “Hubungan antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa” yang menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara minat belajar dengan hasil belajar biologi dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,755.
Hubungan atau korelasi yang terjadi pada variabel minat belajar dan hasil belajar bernilai positif, artinya hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar adalah hubungan yang searah, dengan kata lain semakin meningkat minat belajar siswa, meningkat pula hasil belajar siswa. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, karena terdapat hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa.
Hal tersebut sejalan dengan Nurlia (2017:326) yang menyatakan bahwa menurut Saputra dalam Azis (2014) ada hubungan minat belajar biologi dengan penguasaan konsep biologi dengan sumbangan efektif 72,3%.
Mengindikasi bahwa minat belajar biologi ada hubungan positif yang signifikan terhadap penguasaan konsep biologi. Semakin besar nilai minat
belajar biologi maka semakin tinggi pula nilai penguasaan konsep siswa, begitu pula sebaliknya jika minat belajar biologi rendah maka akan rendah pula penguasaan konsep biologi siswa.
Berdasarkan pembahasan di atas terlihat bahwa selain gaya belajar, minat belajar juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa dikarenakan minat juga dapat dikatakan sebagai penggerak sekaligus pemberi arah juga terhadap kegiatan belajar, sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat diperoleh secara maksimal.
Hubungan yang terjadi antara minat belajar dengan hasil belajar biologi bernilai positif yang berarti jika minat belajar yang dimiliki seorang siswa tinggi maka kecenderungan hasil belajar yang diperoleh akan tinggi pula. Oleh karena itu, minat yang merupakan aspek yang berpengaruh terhadap hasil belajar sangat penting untuk dimunculkan melalui proses pembelajaran itu sendiri.
3. Hubungan antara Gaya Belajar dan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa
Hasil analisis hubungan ketiga variabel yang diteliti yaitu gaya belajar dan minat belajar dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,539 dengan nilai signifikansi sebesar 0,016. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara gaya belajar dan minat belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa dan termasuk dalam kategori hubungan atau korelasi yang sedang.
Berdasarkan hasil analisis regresi ganda diperoleh persamaan hubungan antara 3 variabel yang diukur yaitu gaya belajar dan minat belajar dan hasil belajar dengan bentuk persamaan: Y = 4,913 + 0,394X1 + 0,244X2. Hal ini berarti dengan adanya gaya belajar dan minat belajar, maka besarnya hasil belajar siswa adalah 4,913 satuan; setiap kenaikan nilai gaya belajar siswa sebesar satu satuan, maka terjadi perubahan hasil belajar sebesar 0,394 satuan; dan setiap kenaikan nilai minat belajar siswa sebesar satu satuan, maka terjadi perubahan hasil belajar sebesar 0,244 satuan.
Hasil penelitian terkait korelasi ketiga variabel yang diteliti yaitu gaya belajar siswa dan minat belajar siswa dengan hasil belajar biologi di SMA PGRI Sunggumiinasa, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara gaya belajar dan minat belajar dengan hasil belajar siswa. Hal tersebut menandakan bahwa hubungan variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat lebih kuat dibandingkan dengan hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat sinergitas antara variabel gaya belajar dan minat belajar siswa. Dalam hal ini gaya belajar dan minat belajar saling mendukung satu sama lain dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa.
Hubungan yang diperoleh di antara variabel tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Muhibbin Syah (2010), hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal (faktor dalam diri siswa) dan aktor eksternal (faktor dari luar siswa). Oleh karena itu, jika dalam proses pembelajaran siswa mampu belajar sesuai dengan gaya belajarnya,
memiliki dan minat belajar yang tinggi maka siswa akan memperoleh hasil belajar yang tinggi.
Hasil penelitian ini tentunya bukan berarti menjadi faktor yang mutlak sebagai pendongkrak hasil belajar siswa, tetapi hanya menjadi penilaian terhadap beberapa faktor penting yang menjadi pendorong siswa dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Akan tetapi, gaya belajar dan minat belajar memang harus ditingkatkan agar siswa memperoleh hasil belajar yang mereka inginkan. Hal ini dapat dilihat dari semua uji yang telah dilakukan oleh peneliti yang memperoleh hasil belajar yang baik apabila gaya belajar dan minat belajar peserta didik dapat ditingkatkan.
56 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut:
1. H0 ditolak dan Ha diterima, karena terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya belajar dan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa
2. H0 ditolak dan Ha diterima, karena terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa
3. H0 ditolak dan Ha diterima, karena erdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya belajar dan minat belajar secara simultan dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA PGRI Sungguminasa