G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik subjek penelitian dalam pembelajaran matematika dengan melihat hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama proses pembelajaran, respon siswa, serta keterlaksanaan pembelajaran melalui penerapan model KooperatifTipe Make A Match pada siswa kelas VIII.A MTS Aisyiyah Sungguminasa.
Deskripsi masing-masing hasil analisis tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Deskripsi Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Make A Match
Data tentang keterlaksanaan pembelajaran diambil dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer selama empat kali pertemuan menggambarkan bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika yang
dilakukan oleh peneliti dengan menerapkan model KooperatifTipe Make A Match. Adapun hasil pengamatannya dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran melalui Penerapan model Kooperatif Tipe Make A Match
Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat bahwa setiap pengamatan keterlaksanaan pembelajaran terlaksana. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat semua aspek terlaksana. Pada pertemuan pertama memperoleh skor rata-rata 3,73 dengan jumlah skor 56 dengan kategori sangat baik. Pertemuan kedua memperoleh nilai rata-rata 3,93 dengan jumlah skor 59 termasuk kategori sangat baik, pertemuan ketiga memperoleh nilai rata-rata 3,86 dengan jumlah skor 58 termasuk kategori sngat baik. Sedangkan untuk pertemuan keempat memperoleh nilai rata-rata 3,86 dengan jumlah skor 58 termasuk kategori sangat baik. Skor rata -rata keseluruhan keterlaksanaan pembelajaran matematika melalui model KooperatifTipe Make A Match adalah 3,84. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran melalui model KooperatifTipe Make A Match berada dalam kategori terlaksana dengan sangat baik.
Pertemuan Jumlah skor
Rata-rata Klasifikasi Kriteria
I 56 3,73 3,50 ̅ Sangat Baik
II 59 3,93 3,50 ̅ Sangat Baik
III 58 3,86 3,50 ̅ Sangat Baik
IV 58 3,86 3,50 ̅ Sangat Baik
Rata-rata keseluruan
3,84
b. Deskripsi hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (posttest) melalui penerapan model Kooperatif Tipe Make A Match
1) Hasil analisis deskriptif pretest siswa
Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar matematika siswa sebelum diberi perlakuan (pretest) ditunjukkan seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Statistik skor hasil belajar matematika siswa kelas VIII A Mts Aisyiyah Sungguminasa sebelum diberi perlakuan
Ukuran Sampel Nilai Statistik
Skor terendah 16
Skor tertinggi 40
Skor ideal 100
Rentang skor 24
Rata-rata skor 25,06
Standar deviasi 5,99
Variansi 35,77
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 31 sampel rata- rata pretest sebelum perlakuan adalah 25,06 dengan rentang skor 24, standar deviasi 5,99dan varaiansi 35,77. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai pretest siswa berada pada kategori sangat rendah. Skor teritnggi yang diperoleh siswa adalah 40 dan skor terendah adalah 16 dari skor ideal 100 yang telah ditentukan. Tidak ada satupun siswa yang memperoleh/mencapai nilai Standar Ketuntasan Minimal (KKM 75). Hasil test siswa dikelompokkan dalam 5 kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar matematika siswa sebelum diberi perlakuan (pretest)
Interval skor Kategori Frekuensi Persentase (100%) 95 Sangat tinggi 0 0
85 Tinggi 0 0
75 Sedang 0 0
65 Rendah 0 0
0 Sangat rendah
31 100
Jumlah 31 100
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil tes siswa sebelum diterapkan model KooperatifTipe Make A Match terdapat 31 siswa dengan persentase 100% masih dalam kategori sangat rendah. Tidak satupun siswa yang memperoleh skor rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi baik secara individual maupun klasikal.
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil tes siswa sebelum diterapkan model KooperatifTipe Make A Match terdapat 31 siswa dengan persentase 100% masih dalam kategori tidak tuntas, baik secara individual maupun klasikal. Hal ini ditunjukkan dari hasil pretest yang belum mencapai nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 75.
2) Analisis Deskriptif Posttest Siswa
Hasil analisis statistik skor hasil belajar matematika siswa kelas VII.A yang diajar melalui KooperatifTipe Make A Match disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.5 Statistik skor hasil belajar matematika siswa kelas VIII.A Mts Aisyiyah Sungguminasa setelah diberi perlakuan
Statistik Nilai Statistik
Ukuran sampel 31
Skor terendah 70
Skor tertinggi 87
Skor ideal 100
Rentang skor 17
Rata-rata skor 78,74 Standar deviasi 5,25
Variansi 27,53
Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa dari 31 sampel nilai rata-rata postest siswa melalui KooperatifTipe Make A Match adalah 78,74 dengan rentang skor 17, standar deviasi 5,25 dan variansi 27,53. Dari hasil analisis data skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 87 dan skor terendah adalah 70 dari skor ideal 100 yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan secara umum nilai posttest tersebut berada pada kategori sedang dengan demikian adanya peningkatan perolehan nilai rata-rata siswa dari pretest ke postest (dari kategori sangat rendah ke sedang).
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar matematika (posttest)
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, menunjukkan bahwa tes hasil belajar setelah penerapan model KooperatifTipe Make A Match terdapat 4 atau 12,9% siswa yang berada pada kategori rendah, ada 20 atau 64,6% siswa berada pada kategori sedang, dan terdapat 7 atau 22,5% dan siswa yang
Interval Kategori Frekuensi Persentasi
95 Sangat tinggi 0 0
85 Tinggi 7 22,5
Sedang 20 64,6
65 Rendah 4 12,9
0 Sangat rendah 0 0
Jumlah 31 100
memperoleh nilai kategori sangat tinggi tidak ada atau 0%. Berdasarkan hal tersebut hasil belajar siswa tuntas secara klasikal.
Selanjutnya data hasil tes siswa setelah diterapkan KooperatifTipe Make A Match berdasarkan kriteria ketuntasan hasil belajar dapat dilihat ada tabel 4.7 berikut
Tabel 4.7 Deskripsi ketuntasan hasil belajar matematika siswa setelah diberi perlakuan
Interval skor Kategori Frekuensi Persentasi
0 Tidak tuntas 4 13
75 Tuntas 27 87
Berdasarkan tabel 4.7, siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai ketuntasan paling sedikit 75. Dari 31 siswa ada 4 atau 13% siswa yang tidak mencapai nilai ketuntasan dari hasil tes belajar matematika, sedangkan 27 atau 87% siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan melalui model KooperatifTipe Make A Match dalam pembelajaran matematika. Dari deskripsi diatas dapat disimpulkan bahwa setelah perlakuan melalui model KooperatifTipe Make A Match dalam pembelajaran matematika di kelas VIII.A MTS Aisyiyah Sungguminasa , siswa mampu memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 75%.
3) Deskripsi Normalized Gain atau Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Setelah Diterapkan model KooperatifTipe Make A Match
Hasil analisis statistik peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII A yang diajar melalui model KooperatifTipe Make A Match disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.8 Deskripsi peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII A yang diajar melalui model Kooperatif Tipe Make A Match Nilai Kriteria Frekuensi Persentasi
Tinggi 20 65
Sedang 11 35
Rendah 0 0
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa ada 20 atau 65% siswa yang nilai gainnya yang artinya peningkatan hasil belajarnya berada ada kategori tinggi kemudian ada 11 atau 35% siswa yang nilai yang artinya peningkatan hasil belajarnya berada pada kategori sedang dan tidak ada satupun atau 0% siswa yang peningkatan hasil belajarnya berada pada kategori rendah. Rata – rata nilai gain ternormalisasi adalah 0,71 dan berada pada interval gain 70 sehingga berada pada kategori tinggi.
c. Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran
Hasil pengamatan aktivitas siswa melalui model KooperatifTipe Make A Match pada siswa kelas VIII A MTS Aisyiyah Sungguminasa selama 4 kali pertemuan menunjukkan bahwa a) rata-rata persentase siswa yang hadir tepat waktu saat proses pembelajaran berlangsung adalah 83,87%, b) rata-rata persentasi Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi yang belum dipahamiadalah 83,87%, c) rata-rata persentasi siswa Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahamiadalah 66,12%, d) rata-rata persentase siswa Mengikuti/merespon
arahan dari guru dalam pembentukan kelompok belajar adalah 90.32%, e) rata-rata persentasi siswa yang Duduk dengan tenang mengikuti pembagian kartu soal dan kartu jawaban adalah 89,51%, f) rata-rata persentase Siswa menyimak langkah – langkah yangdisampaikan guru sebelum mengerjakan soal pada kartu soal adalah 80,64% g) rata-rata persentaseSiswa pada kelompok A mencari jawaban pada siswa dikelompok B dan siswa pada kelompok B mencari pasangannya pada kelompok A adalah 71%, h) rata- rata persentasiMengumpulkan hasil kerja dengan arahan atau sesuai dengan waktu yang diberikan oleh guru adalah 71%,i) rata – rata persentase Siswa yang mempresentasikan hasil pekerjaannya adalah 71%. J) rata – rata persentase siswa yang mampu menyimpulkan materi yang telah dipelajari adalah 79%, k) rata-rata persentase siswa yang melakukan aktivitas lain diluar kegiatan pembelajaran adalah 20%.
Dalam deskripsi diatas persentase atktivitas siswa melalui model KooperatifTipe Make A Match 79% siswa aktif mengikuti proses pembelajaran dan 20% siswa melakukan kegiatan diluar proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa aktivitas siswa melalui model KooperatifTipe Make A Match memenuhi indikator keeektifan karena aktivitas siswa secara klasikal ≥75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
d. Deskripsi Hasil Respons Siswa Terhadap Pembelajaran
Data tentang respons siswa terhadap pembelajaran melalui model KooperatifTipe Make A Match diperoleh melalui pemberian angket respons
siswa yang selanjutnya dikumpulkan dan dianalisis. Hasil analis data respons siswa (lampiran D) yang didapatkan setelah melakukan penelitian ini menunjukkan adanya respons yang positif. Dari 10 pertanyaan, terdapat 28 atau 90,32% siswa yang menyukai pembelajaran dan strategi guru, terdapat 27 atau 87% siswa dibantu dan dipermudah memahami materi pelajaran matematika, terdapat 29 atau 93,54% siswa menajdi aktif pada saat proses pembelajaran matematika ,terdapat 28 atau 90,32% dipermudah memahami materi pelajaran matematika, terdapat 27 atau 87% siswa merasakan ada kemajuan dalam pembelajaran matematika,terdapat 29 atau 93,54% siswa yang senang menanggapi jawaban dari temannya,terdapat 25 atau 80,64% siswa yang senang diberikan penilaian setiap akhir pertemuan,terdapat 29 atau 93,54% siswa yang menyukai cara guru mengajar, terdapat 28 atau 90,32% siswa yang senang jika diberi kesempatan dalam mengeluarkan ide/pendapat/pertanyaan pada kegiatan pembelajaran, terdapat 29 atau 93,54% siswa merasakan ada kemajuan dalam prestasi belajar, terdapat 29 atau 93,54% siswa berminat untuk mengikuti pelajaran matematika selanjutnya dengan model dan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Secara umum, rata-rata keseluruhan persentase respons positif siswa sebesar 90% dan rata-rata keseluruhan persentase respons negative siswa sebesar 10,02%. Dengan demikian respons siswa yang diajar melalui model KooperatifTipe Make A Match dapat dikatakan memenuhi indikator keeektifan karena respons siswa memberi respons positif.