• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis statistik inferensial

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

2. Analisis statistik inferensial

Kata statistik berasal dari bahasa Latin, yakni status yang artinya negara atau menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Untuk lebih jelasnya dapat disimpulkan bahwa satistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk angka-angka.

Statistika inferensial mencakup semua model yang berhubungan dengan analisis sebagaian data atau juga sering disebut dengan sampel kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dari keseluruhan data atau populasi.

Pengambilan kesimpulan dari statistika inferensial yang hanya didasarkan pada sebagian data saja menyebabkan sifat tak pasti sehingga memungkinkan terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan sehingga dibutuhkan teori peluang untuk mengantisipasi hal tersebut.

Dalam penggunaan statistik inferensial dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik t (uji t) dengan bantuan aplikasi SPSS versi 23.

SPSS adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk membuat analisis statistika. Setelah menentukan hasil analisis melalui SPSS, selanjutnya menentukan hasil hipotesis dengan tahapan sebagai berikut :

a. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan dengan aturan : Jika thitung > ttabel maka Ho = ditolak dan H1 = diterima, berarti penerapan model problem posing melalui kegiatan berkelompok dengan media naskah drama memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA 6 SMA 12 Makassar.

b. Jika thitung ˂ ttabel maka Ho = diterima, berarti penerapan model problem posing melalui kegiatan berkelompok dengan media naskah drama tidak memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri

12 Makassar. Mencari ttabel dengan menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan ά = 0,05 dan df = N – 1.

c. Membuat kesimpulan tentang hasil penelitian apakah penerapan model problem posing melalui kegiatan berkelompok dengan media naskah drama berpengaruh terhadapa hasil belajar siswa kelas XI IPA 6 SMA Negeri 12 Makassar.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dibahas secara rinci tentang hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti dengan jenis penelitian eksperimen yang berdasarkan data yang diperoleh di lapangan yang berlokasi di SMA Negeri 12 Makassar terhadap kelas XIIPA 6 sebagai kelas uji coba dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Pada penelitian ini melalui tahap pretest yang diberikan pembelajaran konvensional tanpa perlakuan model Problem Posingdengan menganalisis naskah drama yang bertema “munafik”

lalu tahap treatmen yang akan di terapkan perlakuan Problem Posing.

Dengan cara, siswa yang menemukan masalah pada naskah drama yang mereka buat namun mereka pula yang menemukan solusi dari masalah itu. Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pada penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis statistik desktiptif dan teknik analisis statistik inferensial..

1. Statistik deskriptif

Teknik analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu data secara statistik yang merujuk pada nilai rata-rata (M), median (Me), Modus (Mo), nilai tertinggi dan nilai terendah dari masing-masing data tes hasil belajar siswapretest dan postest.

a. Hasil penelitian kelas kontrol

Hasil analisis data diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dikelas mulai dari guru memberi salam, mengecek kehadiran siswa kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan tanpa menggunakan model pembelajran problem posing dengan menganalisis isi naskah drama lalu dilanjutkan dengan menyampaikan materi yang akan diajarkan.

34

Selanjutnya pemberian tugas kepada siswa dan terakhir guru menutup pembelajaran.

a) Tahap Pretest

Hasil distribusi frekuensi dan nilai yang diperoleh tiap siswa pada kelas kontrol tahapIpre dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Kelas Kontrol Tahap Pretest

No. Skor Mentah (X) Frekuensi (fi) Persentase (%)

1. 84 10 28

2. 63 12 34

3. 40 7 19

4. 38 7 19

Jumlah n = 36 100

Dari tabel 4.1 di atas, menunjukkan hasil analisis yang diperoleh dari jumlah sampel kelas kontrol yang berjumlah 36 siswa diperoleh gambaran, yaitu tidak ada siswa yang memperoleh nilai 100 sebagai kategori nilai maksimal. Nilai tertinggi diperoleh 10 orang siswa dengan nilai 84 dan nilai terendah diperoleh 7 orang siswa dengan nilai 38.

Sampel dengan nilai 84 diperoleh 10 orang siswa dengan persentase 28%, sampel yang memiliki nilai 63 diperoleh 12 orang siswa dengan persentase 34%, sampel yang memiliki nilai 40 diperoleh 7 orang siswa dengan persentase 19% dan sampel yang nilai 38 diperoleh 7 orang siswa dengan persentase 19%..

Tahap selanjutnya mencari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi sebagai bahan pengukuran penyebaran data.

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Kelas Kontrol pada Tahap Pretest.

No responden

Nilai (x) 𝒙 𝒙 − 𝒙 𝟐

001 84 59,5 600,25

002 84 59,5 600,25

003 84 59,5 600,25

004 84 59,5 600,25

005 84 59,5 600,25

006 84 59,5 600,25

007 84 59,5 600,25

008 84 59,5 600,25

009 84 59,5 600,25

010 84 59,5 600,25

011 63 59,5 12,25

012 63 59,5 12,25

013 63 59,5 12,25

014 63 59,5 12,25

015 63 59,5 12,25

016 63 59,5 12,25

017 63 59,5 12,25

018 63 59,5 12,25

019 63 59,5 12,25

020 63 59,5 12,25

021 63 59,5 12,25

022 63 59,5 12,25

023 40 59,5 380,25

024 40 59,5 380,25

025 40 59,5 380,25

026 40 59,5 380,25

027 40 59,5 380,25

028 40 59,5 380,25

029 40 59,5 380,25

030 38 59,5 462,25

031 38 59,5 462,25

032 38 59,5 462,25

033 38 59,5 462,25

034 38 59,5 462,25

035 38 59,5 462,25

036 38 59,5 462,25

Jumlah 2.142 11.291

Nilai siswa pada tabel 4.2 disusun secara berurutan berdasarkan skor teritinggi siswa sampai terendah. Untuk menentukan standar deviasi terlebih dahulu harus diperoleh nilai rata-rat (mean) dari skor siswa dengan menggunkan rumus sebagai berikut:

𝑥 = 𝑛𝑖=1𝑥𝑖

𝑛 = 2.142

36 = 59.5

Setelah nilai rata-rata (mean) diperoleh yaitu 66,23 maka selanjutnya mencari nilai standar deviasi dengan rumus sebagai berikut :

𝑆 = 𝒙 − 𝒙 𝟐

𝑁 − 1 = 11.291 36 − 1

= 322,6

= 3,03

Hasil nilai rata-rata (mean) yang diperoleh dengan menggunakan rumus di atas dapat didistribusikan ke dalam tabel klasifikasi kompetensi siswa kelas XI SMA Negeri 12 Makassar tanpa penggunaan model pembelajaran problem posing dengan menganalisis isi naskah drama yang bertema “munafik” agar diperoleh interval nilai siswa untuk mengetahui kompetensi siswa dalam menganalisis naskah drama siswa berada pada tingkatan hasil belajar tinggi, sedang, rendah, atau sangat rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3 Klasifikasi Kompetensi Pembelajaran Analisis Drama Kelas Kontrol tahap pretest.

No Interval Tingkat Hasil Belajar

1 2 3

90 – 100 80 – 89 70 – 79

Sangat Tinggi Tinggi Sedang

4 5

40 – 69 00 – 39

Rendah Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, nilai rata-rata kompetensi menganalisis isi naskah drama siswa kelas kontrol termasuk kategori sangat rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2 di atas yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa yaitu 59,5 berada pada rentang nilai 00-39 (kategori sangat rendah).

b) Tahap postest

Hasil distribusi frekuensi dan nilai yang diperoleh tiap siswa pada kelas kontrol tahapIpre dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Kelas Kontrol Tahap Postest.

No. Skor Mentah (X) Frekuensi (fi) Persentase (%)

1. 84 10 28

2. 63 12 34

3. 43 7 19

4. 38 7 19

Jumlah n = 36 100

Dari tabel 4.1 di atas, menunjukkan hasil analisis yang diperoleh dari jumlah sampel kelas kontrol yang berjumlah 36 siswa diperoleh gambaran, yaitu tidak ada siswa yang memperoleh nilai 100 sebagai kategori nilai maksimal. Nilai tertinggi diperoleh 10 orang siswa dengan nilai 84 dan nilai terendah diperoleh 7 orang siswa dengan nilai 38.

Sampel dengan nilai 84 diperoleh 10 orang siswa dengan persentase 28%, sampel yang memiliki nilai 63 diperoleh 12 orang siswa dengan persentase 34%, sampel yang memiliki nilai 40 diperoleh 7 orang siswa dengan persentase 19% dan sampel yang nilai 38 diperoleh 7 orang siswa dengan persentase 19%..

Tahap selanjutnya mencari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi sebagai bahan pengukuran penyebaran data.

Tabel 4.5 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Kelas Kontrol pada Tahap Postest.

No responden

Nilai (x) 𝒙 𝒙 − 𝒙 𝟐

001 84 59,5 600,25

002 84 59,5 600,25

003 84 59,5 600,25

004 84 59,5 600,25

005 84 59,5 600,25

006 84 59,5 600,25

007 84 59,5 600,25

008 84 59,5 600,25

009 84 59,5 600,25

010 84 59,5 600,25

011 63 59,5 12,25

012 63 59,5 12,25

013 63 59,5 12,25

014 63 59,5 12,25

015 63 59,5 12,25

016 63 59,5 12,25

017 63 59,5 12,25

018 63 59,5 12,25

019 63 59,5 12,25

020 63 59,5 12,25

021 63 59,5 12,25

022 63 59,5 12,25

023 43 59,5 272,25

024 43 59,5 272,25

025 43 59,5 272,25

026 43 59,5 272,25

027 43 59,5 272,25

028 43 59,5 272,25

029 43 59,5 272,25

030 38 59,5 462,25

031 38 59,5 462,25

032 38 59,5 462,25

033 38 59,5 462,25

034 38 59,5 462,25

035 38 59,5 462,25

036 38 59,5 462,25

Jumlah 2.162 12.047

Nilai siswa pada tabel 4.2 disusun secara berurutan berdasarkan skor teritinggi siswa sampai terendah. Untuk menentukan standar deviasi terlebih dahulu harus diperoleh nilai rata-rat (mean) dari skor siswa dengan menggunkan rumus sebagai berikut:

𝑥 = 𝑛𝑖=1𝑥𝑖

𝑛 = 2.162

36 = 60.05

Setelah nilai rata-rata (mean) diperoleh yaitu 66,23 maka selanjutnya mencari nilai standar deviasi dengan rumus sebagai berikut :

𝑆 = 𝒙 − 𝒙 𝟐

𝑁 − 1 = 12.047 36 − 1

= 344,2

=18,5

Hasil nilai rata-rata (mean) yang diperoleh dengan menggunakan rumus di atas dapat didistribusikan ke dalam tabel klasifikasi kompetensi siswa kelas XI SMA Negeri 12 Makassar tanpa penggunaan model pembelajaran problem posing dengan menganalisis isi naskah drama yang bertema “munafik” agar diperoleh interval nilai siswa untuk mengetahui kompetensi siswa dalam menganalisis naskah drama siswa berada pada tingkatan hasil belajar tinggi, sedang, rendah, atau sangat rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.6 Klasifikasi Kompetensi Pembelajaran Analisis Drama Kelas Kontrol tahap Postest.

No Interval Tingkat Hasil Belajar

1 2

90 – 100 80 – 89

Sangat Tinggi Tinggi

3 4 5

70 – 79 40 – 69 00 – 39

Sedang Rendah Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, nilai rata-rata kompetensi menganalisis isi naskah drama siswa kelas kontrol termasuk kategori sangat rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2 di atas yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa yaitu 59,5 berada pada rentang nilai 00-39 (kategori sangat rendah).

b. Hasil penelitian kelas eksperimen

Hasil analisis data diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dikelas mulai dari guru memberi salam, mengecek kehadiran siswa kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan menggunakan model pembelajaran problem posing dengan menganalisis isi naskah drama lalu dilanjutkan dengan menyampaikan materi yang akan diajarkan. Selanjutnya pemberian tugas kepada siswa dan terakhir guru menutup pembelajaran.

a) Tahap Pretest

Hasil distribusi frekuensi dan nilai yang diperoleh tiap siswa pada kelas eksperimen ditahap pretest dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Kelas Eksperimen tahap pretest

No. Skor Mentah (X) Frekuensi (fi) Persentase (%)

1. 88 10 28

2. 75 9 26

3. 65 6 17

4. 60 6 17

5. 58 4 12

Jumlah n = 35 100

Dari tabel 4.4 di atas, menunjukkan hasil analisis yang diperoleh dari jumlah sampel kelas kontrol yang berjumlah 35 siswa diperoleh gambaran, yaitu tidak ada siswa yang memperoleh nilai 100 sebagai kategori nilai maksimal. Nilai tertinggi diperoleh 10 orang siswa dengan nilai 88 dan nilai terendah diperoleh 4 orang siswa dengan nilai 58.

Sampel dengan nilai 88 diperoleh 10 orang siswa dengan persentase 28%, sampel yang memiliki nilai 75 diperoleh 9 orang siswa dengan persentase 26%, sampel yang memiliki nilai 65 diperoleh 6 orang siswa dengan persentase 17%, sampel yang nilai 60 diperoleh 6 orang siswa dengan persentase 17% dan sampel yang memiliki nilai 58 diperoleh 4 orang siswa dengan persentase 12%

Tahap selanjutnya mencari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi sebagai bahan pengukuran penyebaran data.

Tabel 4.8 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Kelas Eksperimen pada Tahap Pretest.

No responden

Nilai (x) 𝒙 𝒙 − 𝒙 𝟐

001 88 72,6 237,16

002 88 72,6 237,16

003 88 72,6 237,16

004 88 72,6 237,16

005 88 72,6 237,16

006 88 72,6 237,16

007 88 72,6 237,16

008 88 72,6 237,16

009 88 72,6 237,16

010 88 72,6 237,16

011 75 72,6 5,76

012 75 72,6 5,76

013 75 72,6 5,76

014 75 72,6 5,76

015 75 72,6 5,76

016 75 72,6 5,76

017 75 72,6 5,76

018 75 72,6 5,76

019 75 72,6 5,76

020 66 72,6 43,56

021 66 72,6 43,56

022 66 72,6 43,56

023 66 72,6 43,56

024 66 72,6 43,56

025 66 72,6 43,56

026 60 72,6 158,76

027 60 72,6 158,76

028 60 72,6 158,76

029 60 72,6 158,76

030 60 72,6 158,76

031 60 72,6 158,76

032 58 72,6 213,16

033 58 72,6 213,16

034 58 72,6 213,16

035 58 72,6 213,16

Jumlah 2.543 4.490

Nilai siswa pada tabel 4.5 disusun secara berurutan berdasarkan skor teritinggi siswa sampai terendah. Untuk menentukan standar deviasi terlebih dahulu harus diperoleh nilai rata-rat (mean) dari skor siswa dengan menggunkan rumus sebagai berikut:

𝑥 = 𝑛𝑖=1𝑥𝑖

𝑛 = 2.543

35 = 72,6

Setelah nilai rata-rata (mean) diperoleh yaitu 72,6 maka selanjutnya mencari nilai standar deviasi dengan rumus sebagai berikut :

𝑆 = 𝒙 − 𝒙 𝟐

𝑁 − 1 = 4.490 35 − 1

= 128,2

=11,3

Hasil nilai rata-rata (mean) yang diperoleh dengan menggunakan rumus di atas dapat didistribusikan ke dalam tabel klasifikasi kompetensi siswa kelas XI

SMA Negeri 12 Makassar tanpa penggunaan model pembelajaran problem posing dengan menganalisis isi naskah drama yang bertema “munafik” agar diperoleh interval nilai siswa untuk mengetahui kompetensi siswa dalam menganalisis naskah drama siswa berada pada tingkatan hasil belajar tinggi, sedang, rendah, atau sangat rendah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.9 Klasifikasi Kompetensi Pembelajaran Analisis Drama Kelas Kontrol pada Tahap Pretest.

No Interval Tingkat Hasil Belajar

1 2 3 4 5

90 – 100 80 – 89 70 – 79 40 – 69 00 – 39

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, nilai rata-rata kompetensi menganalisis isi naskah drama siswa kelas kontrol termasuk kategori sedang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5 di atas yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa yaitu 72,6 berada pada rentang nilai 70-79 (kategori sedang).

b) Tahap postest

Hasil distribusi frekuensi dan nilai yang diperoleh tiap siswa pada kelas eksperimen ditahap postest dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Kelas Eksperimen tahap postest

No. Skor Mentah (X) Frekuensi (fi) Persentase (%)

1. 95 11 31

2. 92 8 23

3. 90 6 17

4. 85 6 17

5. 65 4 12

Jumlah n = 35 100

Dari tabel 4.7 di atas, menunjukkan hasil analisis yang diperoleh dari jumlah sampel kelas kontrol yang berjumlah 35 siswa diperoleh gambaran, yaitu tidak ada siswa yang memperoleh nilai 100 sebagai kategori nilai maksimal. Nilai tertinggi diperoleh 11 orang siswa dengan nilai 95 dan nilai terendah diperoleh 4 orang siswa dengan nilai 65.

Sampel dengan nilai 95 diperoleh 11 orang siswa dengan persentase 31%, sampel yang memiliki nilai 92 diperoleh 8 orang siswa dengan persentase 23%, sampel yang memiliki nilai 90 5diperoleh 6 orang siswa dengan persentase 17%, sampel yang nilai 85 diperoleh 6 orang siswa dengan persentase 17% dan sampel yang memiliki nilai 65 diperoleh 4 orang siswa dengan persentase 12%

Tahap selanjutnya mencari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi sebagai bahan pengukuran penyebaran data.

Tabel 4.11 Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi Kelas Eksperimen pada Tahap Postest.

No responden

Nilai (x) 𝒙 𝒙 − 𝒙 𝟐

001 95 88,3 44,89

002 95 88,3 44,89

003 95 88,3 44,89

004 95 88,3 44,89

005 95 88,3 44,89

006 95 88,3 44,89

007 95 88,3 44,89

008 95 88,3 44,89

009 95 88,3 44,89

010 95 88,3 44,89

011 92 88,3 13,69

012 92 88,3 13,69

013 92 88,3 13,69

014 92 88,3 13,69

015 92 88,3 13,69

016 92 88,3 13,69

017 92 88,3 13,69

018 92 88,3 13,69

019 90 88,3 2,89

020 90 88,3 2,89

021 90 88,3 2,89

022 90 88,3 2,89

023 90 88,3 2,89

024 90 88,3 2,89

025 90 88,3 2,89

026 85 88,3 10.89

027 85 88,3 10.89

028 85 88,3 10.89

029 85 88,3 10.89

030 85 88,3 10.89

031 85 88,3 10.89

032 65 88,3 542,89

033 65 88,3 542,89

034 65 88,3 542,89

035 65 88,3 542,89

Jumlah 3.091 615,25

Nilai siswa pada tabel 4.8 disusun secara berurutan berdasarkan skor teritinggi siswa sampai terendah. Untuk menentukan standar deviasi terlebih dahulu harus diperoleh nilai rata-rat (mean) dari skor siswa dengan menggunkan rumus sebagai berikut:

𝑥 = 𝑛𝑖=1𝑥𝑖

𝑛 = 3.091

35 = 88,3

Setelah nilai rata-rata (mean) diperoleh yaitu 88,3 maka selanjutnya mencari nilai standar deviasi dengan rumus sebagai berikut :

𝑆 = 𝒙 − 𝒙 𝟐

𝑁 − 1 = 615,25 35 − 1

= 18,09

=4,25

Hasil nilai rata-rata (mean) yang diperoleh dengan menggunakan rumus di atas dapat didistribusikan ke dalam tabel klasifikasi kompetensi siswa kelas XI SMA Negeri 12 Makassar penggunaan model pembelajaran problem posing dengan menganalisis isi naskah drama yang bertema “munafik” agar diperoleh interval nilai siswa untuk mengetahui kompetensi siswa dalam menganalisis naskah drama siswa berada pada tingkatan hasil belajar tinggi, sedang, rendah, atau sangat rendah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.12 Klasifikasi Kompetensi Pembelajaran Analisis Drama Kelas Kontrol pada Tahap Postest.

No Interval Tingkat Hasil Belajar

1 2 3 4 5

90 – 100 80 – 89 70 – 79 40 – 69 00 – 39

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, nilai rata-rata kompetensi menganalisis isi naskah drama siswa kelas kontrol termasuk kategori sedang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.8 di atas yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa yaitu 88,3 berada pada rentang nilai 80-89 (kategori tinggi).

2. Statistik inferensial

Tabel 4.13 hasil analisis statistik uji t

Independent Samples Test Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2- tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

skor _pre stas i

Equal variances assumed

11,187 ,001 -3,580 69 ,001

- 13,1571 4

3,67491 -20,48838 -5,82591

Equal variances not assumed

-3,603 58,669 ,001

- 13,1571 4

3,65159 -20,46482 -5,84946

Group Statistics

kelompok_kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

skor_prestasi kontrol_pretest 36 59,5000 18,55263 3,09210

eksperimen_pretest 35 72,6571 11,49154 1,94242

Sumber: Output SPSS Versi 23

Pada bagian statistic inferensial hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan statistik uji t yaitu penerapan model pembelajaran problem posingdengan menganalisis naskah drama pada siswa kelas XISMA Negeri 12 Makassar. Input nilai siswa dari lapangan menunjukan bahwa nilai kelas yang diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran problem posingdengan menganalisis naskah drama lebih tinggi dibanding siswa yang tidak diberikan perlakuan tersebut. Adapun hasil analisis uji t dapat dilihat pada tabel 4.10.

Penentuan kriteria signifikan digunakan aturan sebagai berikut:

Jika thitung>ttabel maka Ho = ditolak dan H1 = diterima dan jika thitung<ttabel maka Ho

= diterima dan H1 = ditolak.

Jadi berdasarkan nilai thitungyang telah diperoleh dengan uji t maka nilai ttabeldiperoleh dengan menentukan df = N – k dengan taraf signifikan 0,05.dari data yang diperoleh nilai df = 35 – 1 = 34 dan df = 36 – 1 = 35 sehingga nilai df adalah 34 dan 35. Kemudian mencari nilai tabel t dengan melihat tabel distribusi t yaitu 1,690 dan 1,689 (lampiran). Disamping itu thitung memiliki nilai 3,580 dan 3,603. Dengen demikian thitung = 3,580 > ttabel = 1,690 dan thitung = 3,603 > ttabel = 1,689 yang berarti Ho=ditolak dan H1=diterima.

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran problem posing efektif untuk diterapkan dalam menganalisis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 12 Makassar.

Selain itu hasil kerja siswa, hal lain yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada siswa setelah perlakuan dilihat dari sikap siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung menunjukkan sikap lebih aktif dibandingkan pada tahap pretest.

3. Deskripsi Respon Siswa terhadap model pembelajaran Problem Possing

Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data respon siswa tentang pengaruh model pembelajran problem posingdalam menganalisis isi naskah drama yaitu angket respon siswa yang diukur dengan pemberian angket untuk mengetahui tanggapan siswa. Dengan ketentuan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 50% siswa yang merespon “ya” dandinyatakan dalam tabel berikut:

Tabel 4.14 Respon Siswa Kelas XI SMA Negeri 12 Makassar Tentang Keefektifan Model Pembelajaran Problem Posingdalam Menganalisis Isi Naskah Drama.

No. Uraian Pertanyaan Siswa yang

Merespon Ya

Siswayang Merespon tidak 1. Apakah kamu menyukai model

pembelajaran yang diterapkan peneiti ?

29 6

2. Apakah pemahaman

kamumeningkat dengan

penerapan model pembelajaran yang diterapkan peneliti ?

28 7

3. Apakah kamu merasa

bersemangat jika dalam belajar

menggunakan model

pembelajaran yang diterapkan peneliti ?

25 10

4. Apakah dalam proses belajar guru membantu penerapan model pembelajaran ?

32 3

5. Apakah kamusenang jika dalam pembelajaran bahasa Indonesia menerapkan model pembelajaran tersebut?

22 13

6. Apakah guru pernah menerapkan model pembelajaran yang sama atau hampir mirip dengan model pembelajaran yang diterapkan peneliti?

25 10

7. Apakah ada kesulitan belajar pada saat pengaplikasian model pembelajaran yang digunakan peneliti?

21 14

8. Apakah kamulebih cepat mengingat materi ketika

menggunakan model

pembelajaran yang diterapkan peneliti?

28 7

9. Apakah anda lebih cepat mengingat materi pelajaran jika

menggunakan model

pembelajaran?

26 9

10. Apakah Anda lebih memahami pelajaran bahasa Indonesia jika

menggunakan model

pembelajaran?

29 6

Jumlah 265 85

Nilai rata-rata 7,57

Tabel 4.15 Frekuensi dan persentase Respon Siswa Kelas XI SMA Negeri 12 Makassar Tentang Keefektifan Model Pembelajaran Problem Posingdalam Menganalisis Isi Naskah Drama.

Skor Soal Frekuensi (F) Persentase (%)

1 265 75,7

0 85 24,2

Jumlah N= 350

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai rata-rata respon siswa tentang pengaruh model pembelajaran Problem Posing dalam menganalisis isi naskah drama adalah 7,57 dengan persentase nilai yang menjawab ya adalah 75,7 %.

Dengan demikian respon siswa tentang pengaruh model pembelajaran Problem Posing dalam menganalisis isi naskah drama dapat disimpulkan cukup berpengaruh besar karena telah memenuhi kriteria respon siswa yakni ≥ 50%.

Artinya model pembelajaran Problem Posing dalam menganalisis isi naskah drama memberikan pengaruh yang baik.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni di SMA Negeri 12 Makassar dan memilih kelas XI IPA 1 dengan jumlah 36 siswa sebagai kelas uji tanpa menggunakan model pembelajaran problem posing dalam menganalisis naskah drama dan siswa kelas XI IPA 6 dengan jumlah sebanyak 35 siswa sebagai kelas uji coba dengan menggunakan tes awal (pretest) setelah diberikan perlakuan (treatment) kemudian dilakukan pengukuran (posttest) lagi untuk mengetahui hasil dari perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran problem posing dalam menganalisis isi naskah drama pada kelas XI IPA 6. Pada saat proses pembelajaran, sebelum siswa diberikan tugas sebagai tes awal (pretest), terlebih dahulu dijelaskan materi tentang drama, untur-unsur intrinsik dan ekstrinsik

drama dan cara menganalisis naskah drama dengan baik, kemudian pada tahap penugasan di tes awal (pretest) digunakan untuk mengetahui kemampuan menganalisis isi naskah drama siswa. Sebelum diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran problem posing dengan menganalisis isi naskah drama yaitu siswa diberikan tugas untuk membuat cerpen secara perkelompok dengan tema yang telah ditentukan.

Dari hasil pretest diketahui bahwa masih banyak siswa yang kurang aktif pada proses penugasan dan memperoleh berbagai kesulitan dalam menganalisis isi naskah pada sebuah drama, sebagian siswa juga terlihat tidak bersemangat dan tidak tertarik pada saat belajar sehingga menyebabkan siswa tidak fokus mengikuti proses pembelajaran.Pada pertemuan selanjutnya pada saat dilakukan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran problem posing dalam menganalisis isi naskah drama, pada tahap ini beberapa perbedaan yang terjadi di dalam kelas terhadap respon siswa dalam belajar misalnya pada sikap dan keaktifan siswa sebelum penggunaan model pembelajaran problem posing dalam menganalisis isi naskah drama dan pada saat penerapan model pembelajaran problem posing, siswa terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran sehingga kelas yang awalnya terlihat tak hidup karena ketidakantusiasan siswa dalam mengikuti pelajaran sekarang terlihat menyenangkan karena siswa tertarik dan antusisas mengikuti pelajaran sebab dianggap belajar seperti permainan yang bernilai edukatif. Setelah siswa menganlisis isi naskah pada drama yang mereka buat, kemudian siswa kembali diberikan ksempatan untuk saling tukar hasil analisis naskah. Hal itupun memicu pertanyaan siswa tentang hasil analisis drama yang telah mereka kerjakan. namun dengan model pembelajaran ini, siswa dituntut untuk menyelesaikan sendiri permasalahan yang mereka temukan. Tiap kelompok kemudian berdiskusi lalu mempresentasikan sendiri jawabannya yang merupakan pengambilan nilai individu. Kemudian, kelompok lain pun yang

merupakan penanya akan menerima ataupun menyanggah jawaban yang telah ditemukan kelompok lain. Berdasarkan hasil penelitian perbedaan kemampuan siswa pada tahap pretest dan tahap postest terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Hal ini dibuktikan pada hasil kerja siswa yang mendapatkan nilai tertinggi tahap pretest 88 sebanyak 10 siswa kemudian mengalami peningkatan pada tahap postest dengan nilai 95 sebanyak 11 siswa.

1. Kondisi siswa tahap pretest pada kelas kontrol dalammenganalisis isi naskah drama

Kemampuan siswa menganalisis naskah drama dengan menggunakan metode konvensional dalam menganalisis isi naskah drama,siswa diminta memperhatikan sebuah drama pada buku cetak yang telah dibagikan. Kemudian setelah mendengar penjelasan guru tentang drama yang dimana saat itu guru menjelaskan berbagai hal tentang drama diantaranya; penokohan, alur, dan kebahasaan. Kemudian siswa hanya memperhatikan guru di depan. Setelah memperhatikan drama pada buku, kemudian siswa dan guru sama sama menganalisis dan menjawab langsung naskah tersebut. Kemudian siswa diberi tugas untuk menganlisis naskah lain lalu menjawabnya sendiri.di buku masing masing.siswa yang telah menjawab kemudian mengumpulkan buku tugasnya.

Dari jawaban yang mereka kumpulkan, terdapat beberapa siswa yang hanya asal menjawab dan kurang baik dalam menjawab.

Dari hasil observasi tersebut disimpulkan bahwa kemampuan siswa pada aspek berbahasa khususnya keterampilan menulis dan menyimak dalam kategori menganalisis naskah drama masih kurang. Sebagian siswa masih susah memfokuskan fikirannya terhadap apa yang dijelaskan oleh guru di depan. Selain itu, siswa juga sukar memilih kata yang sesuai untuk disusun menjadi kalimat dan paragraf. kriteria penilaian yaitu unsur kebahasaan dan non kebahasaan yang belum dipenuhi dengan baik.

Dokumen terkait