• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis tes awal (pre test)

Dalam dokumen BAB II (Halaman 67-75)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Analisis tes awal (pre test)

Sebelum pembelajaran dalam kelas dilaksanakan baik kelompok kelas kontrol maupun kelompok kelas eksperiment dilakukan pre test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan kemampuan menulis cerita murid yang akan diajarkan dan sebagai data awal untuk mengetahui kondisi awal sampel. Pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan atau kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam hal ini media pembelajaran animasi. Sedangkan pada kelompok kelas

eksperimen diberikan perlakukan berupa penerapan media animasi.

Kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan, kedua kelas diuji dengan uji instrumen tes yaitu pre test.Setelah mendapatkan nilai kedua kelas tersebut diadakan uji normalitas, uji homogenitas, uji persamaan dua rata-rata.Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan awal yang signifikan.

Adapun data yang diperoleh dari hasil pre test adalah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Nilai Pre-Test Hasil Belajar kelas Eksperiment (SDN Pongtiku dan SD Kaccia) Kota Makassar

No Kelas Eksperimen

SDN Pongtiku SD Kaccia

Mean 61.86 63.96

Median 62.50 64.00

Mode 64 67

Std. Deviation 4.403 4.238

Minimum 53 56

Maximum 69 72

Berdasarkan table di atas memperoleh nilai tertinggi 69, dan nilai terendah 53 dengan nilai mean pada SD Pongtiku adalah 61,86, median 62,50, modus 64, dan satndar deviasi 4,403. Nilai murid SD Pongtiku yang memperoleh nilai 53 sebanyak 1 murid,nilai 56 sebanyak 4 murid, nilai nilai 54 sebnyak 4 murid, nilai 58 sebanyak 4 murid, nilai 61 sebanyak 5 murid, nilai 64

sebanyak 8 murid, nilai 67 sebanyak 4 murid, nilai 69 sebanyak 2 murid. Sedangkan SD Kaccia memperoleh nilai tertinggi 72 dan nilai terendah 56, dengan nilai mean 63,96, nilai modian 64,00, modus 67, dan nilai standar deviasi 4,238. murid SDN Kaccia yang memperoleh nilai 56 sebanyak 2 murid, nilai 58 sebanyak 3 murid, nilai 61 sebanyak 4 murid, nilai 64 sebanyak 5 murid, nilai 69 sebanyak 2 murid, nilai 67 sebanyak 9 murid dan nilai 72 sebanyak 1 murid.

Tabel 4.2 Data Nilai Pre-Test Hasil Belajar Kelas Kontrol (SD Sangir dan SD Labuang Baji) Kota Makassar

No Kelas Kontrol

SD Sangir SD Labuang Baji

Mean 74.71 74.29

Median 75.00 75.00

Mode 75 75

Std. Deviation 3.876 4.072

Minimum 67 67

Maximum 83 83

Berdasarkan table di atas memperoleh nilai tertinggi 83, dan nilai terendah 67 dengan nilai mean pada SD Sangir adalah 74,71, nmedian 75,00, modus 75, dan satndar deviasi 3,876. Nilai siswa SD sangir yang memperoleh nilai 67 sebanyak 2 murid, nilai 69 1 murid, nilai 72 sebanyak 7 murid, nilai 75 sebanyak 10 murid, nilai 81 sebanyak 2 murid, dan nilai 83 sebanyak 1 murid. sedangkan SD Labuang Baji memperoleh nilai tertinggi 83 dan nilai terendah 67 dengan nilai mean 74,29, median 75,00, modus 75, standar

deviasi 4,072. Nilai murid SD Labuang Baji yang memperoleh nilai 67 sebanyak 2 murid, nilai 69 sebanyak 3 murid, nilai 72 sebanyak 6 murid, nilai 75 sebanyak 10 murid, 78 sebanyak 8 murid, nilai 81 sebanyak 2 murid, nilai 83 sebanyak 1 murid.

Tabel 4.1 Data Nilai Post-test Hasil Belajar kelas Kontrol (SDN Sangir dan SD Labuang Baji) Kota Makassar

No Kelas Eksperimen

SD Sangir SD Labuang Baji

Mean 74.86 74.61

Median 73.00 72.00

Mode 70 70

Std. Deviation 6.720 5.072

Minimum 64 70

Maximum 89 83

Berdasarkan table di atas memperoleh nilai tertinggi 89, dan nilai terendah 64 dengan nilai mean pada SD Sangir adalah 74,86, median 73,00, modus 70, dan satndar deviasi 6,720. Nilai siswa SD sangir yang memperoleh nilai 69 sebanyak 3 murid,nilai 64 sebanyak 2 murid, nilai 72 sebanyak 3 murid, nilai 70 sebanyak 6 murid,nilai 72 sebanyak 3 murid, nilai 74 sebanyak 3 murid, nilai 78 sebanyak 3 murid, nilai 81 sebanyak 2, nilai 83 sebanyak 1 murid, dan nilai 86 sebanyak 2 murid. Sedangkan n Sd Labuang Baji memperoleh nilai tertinggi 83, dan nilai terendah 70 dengan nilai mean SD Sangir adalah 74,61, median 72,00, modus 70, dan satndar deviasi 5,072. Nilai siswa SD sangir yang memperoleh 70 sebanyak 11 murid, nilai 71 sebanyak 2 murid, nilai 75 sebanyak 1 murid,

nilai 72 sebanyak 1 murid, nilai 74 sebanyak 1 murid, nilai 78 sebnyak 5 murid, nilai 81 sebanyak 2 murid, dan nilai 83 sebanyak 3 murid.

No Kelas Eksperimen

SD Pongtiku SD Kaccia

Mean 81.14 81.64

Median 82.00 81.00

Mode 83 81

Std. Deviation 4.720 5.079

Minimum 75 75

Maximum 89 92

Berdasarkan table di atas memperoleh nilai tertinggi pada SD Pongtiku 89, dan nilai terendah 75 dengan nilai mean pada SD Pongtiku adalah 81,14, median 82,00, modus 83, dan satndar deviasi 4,720. Nilai siswa SD Pongtiku yang memperoleh nilai 89 sebanyak 2 murid, nilai 83 sebanyak 4 murid, nilai 81 sebanyak 6 murid, nilai 83 sebanyak 8 murid, nilai 75 sebanyak 5 murid, 78 sebanyak 3 murid. Sedangkan nilai tertinggi pada SD Kaccia 92, dan nilai terendah 75 dengan nilai mean pada SD Pongtiku adalah 81,64, median 81,00, modus 831 dan satndar deviasi 5,079.

Nilai siswa SD Kaccia yang memperoleh nilai 92 sebnyak 2 murid,nilai 81 sebanyak 6 murid, nilai 83 sebanyak 4,nilai 89 sebnyak 1 murid nilai 86 sebanyak 4 murid, nilai 78 sebnyak 4 murid, dan nilai 75 sebnyak 3 murid.

a. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji data apakah berdistribusi normal atau tidak.Untuk menguji normalitas dengan bantuan SPSS 23 menggunakan uji kormogorof-smirnov.Pengujian normalitas dilakukan terhadap hasil belajar. Berikut hasil uji normalitas:

Tabel 4.2Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kota Makassar

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Pretest Kelas Kontrol ,095 56 ,200* ,969 56 ,157

Kelas Eksperimen ,105 56 ,188 ,965 56 ,104

Berdasarkan tabel 4.2 yang diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS hasil belajar murid kelas kontrol memiliki sig.

0,200>0,05 dan kelas eksperimen memiliki sig. 0,188>0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas kelas eksperimet berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah data tersebut homogen atau tidak.Untuk menguji homogenitas peneliti bantuan SPSS.Pengujian homogenitas dilakukan terhadap hasil belajar.

Adapun perhitungan uji homogenitas menggunakan SPSS 16.0 hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4.3.Hasil Uji HomogenitasPretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kota Makassar

Test of Homogeneity of Variances pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,068 1 110 ,795

Dari tabel dilihat nilai signifikansi yang diperoleh. Jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka data tersebut homogen dan jika signifikansinya kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan sig. 0,795 terhadap hasil belajar. Sehingga dapat disimpulkan data pada kelas control dan kelas eksperimen homogen karena memiliki sig.>0,05 yaitu 0,795 ≤ 0,05.

c. Uji Beda Pre test

Setelah syarat untuk normalitas dan homogenitas terpenuhi mak dapat dilanjutkan pada tahap analisis data lanjutan yaitu uji beda. Uji beda digunakan sebagai sampel.Adapun hasil tes dari kedua kelas tersebut sebagaimana terlihat pada tabel berikut Tabel 4.4. Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Pretest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen Kota Makassar

Group Statistics

Kelompok Statistic

Bootstrapa

Bias Std. Error

95% Confidence Interval Lower Upper

Pretest Kelas Kontrol N 56

Mean 75,94 ,04 ,86 74,32 77,62

Std. Deviation 6,665 -,081 ,600 5,493 7,806

Std. Error Mean ,891

Kelas Eksperimen N 56

Mean 73,95 -,02 ,85 72,25 75,64

Std. Deviation 6,210 -,068 ,454 5,248 7,031 Std. Error Mean ,830

a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 bootstrap samples

Berdasarkan tabel 4.4.dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pada kelas kontrol 75,94 dan standar deviation 6,665. Nilai siswa SD sangir yang memperoleh nilai 69 sebanyak 3 murid,nilai 64 sebanyak 2 murid, nilai 72 sebanyak 3 murid, nilai 70 sebanyak 6 murid,nilai 72 sebanyak 3 murid, nilai 74 sebanyak 3 murid, nilai 78 sebanyak 3 murid, nilai 81 sebanyak 2, nilai 83 sebanyak 1 murid, dan nilai 86 sebanyak 2 murid.

Sedangkan SD Labuang Baji memperoleh nilai tertinggi 83, dan nilai terendah 70 dengan nilai siswa SD sangir yang memperoleh 70 sebanyak 11 murid, nilai 71 sebanyak 2 murid, nilai 75 sebanyak 1 murid, nilai 72 sebanyak 1 murid, nilai 74 sebanyak 1 murid, nilai 78 sebnyak 5 murid, nilai 81 sebanyak 2 murid, dan nilai 83 sebanyak 3 murid.

Sedangkan pada kelas eksperimen nilai rata-rata 73,95 dan standar deviation 6,210. Nilai siswa SD Pongtiku yang memperoleh nilai 89 sebanyak 2 murid, nilai 83 sebanyak 4 murid, nilai 81 sebanyak 6 murid, nilai 83 sebanyak 8 murid, nilai 75 sebanyak 5 murid, 78 sebanyak 3 murid. Nilai siswa SD Kaccia yang memperoleh nilai 92 sebnyak 2 murid,nilai 81 sebanyak 6 murid, nilai 83 sebanyak 4,nilai 89 sebnyak 1

murid nilai 86 sebanyak 4 murid, nilai 78 sebnyak 4 murid, dan nilai 75 sebnyak 3 murid.

Dari hasil analisi data kedua kelompok memiliki perbedaan yang sangat signifikan.

Setelah dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan kesamaan rata-rata data kemampuan awal, dan diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal, serta memiliki varians dan rata-rata yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa murid dari kelas kontrol dan eksperimen tersebut berangkat dari kondisi awal yang sama. Sehingga bila diberi perlakuan yang berbeda kemudian timbul perbedaan hasil, maka perbedaan tersebut merupakan akibat dari perlakuan yang berbeda.

Dalam dokumen BAB II (Halaman 67-75)

Dokumen terkait