• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II "

Copied!
123
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menyusun sebuah tulisan memerlukan teknik tersendiri agar tulisan yang tercipta merupakan hasil pemikiran seseorang dan enak dibaca.Salah satu teknik yang dapat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa adalah dengan menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi sebuah tulisan lengkap. Salah satu jenis esai yang dianggap mengganggu dan menakutkan bagi siswa sekolah dasar se-Kota Makassar adalah penulisan narasi karena ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Salah satu teknik yang perlu diperhatikan adalah penyajian materi secara tertulis hasil persepsi penulis yang dapat dijadikan ilustrasi untuk menyempurnakan tulisan naratif.

Kondisi ini berdampak terhadap hasil belajar menulis cerita di SD Negeri Labuang Baji, SD Negeri Makassar dan Kaccia. Permasalahan dalam pembelajaran menulis narasi harus diatasi agar siswa dapat menulis karangan yang baik. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan media yang menarik dan sesuai dengan karakter dan minat belajar siswa. . Salah satu media yang memudahkan siswa dalam menuangkan ide dalam bentuk tulisan narasi adalah media animasi.

Rumusan Masalah

Penggunaan media animasi yang merupakan bagian dari multimedia diharapkan dapat membantu proses pembelajaran sehingga aktivitas kognitif siswa dapat optimal. Berdasarkan penjelasan tersebut maka ditentukanlah judul penelitian yaitu “Pengaruh Media Animasi Terhadap Keterampilan Menulis Cerita Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Kota Makassar”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN

Kajian Teoritis

  • Media Pembelajaran
  • Hakikat Keterampilan Menulis
  • Strategi Pembelajaran Menulis di SD
  • Pengertian Menulis Cerita

Menurut Dalman (2012), menulis adalah proses mengkomunikasikan pikiran, mimpi, perasaan dalam bentuk simbol, tanda dan tulisan yang bermakna. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah keterampilan seseorang dalam kegiatan mengungkapkan gagasan, asumsi, pemikiran, pengalaman dan perasaan dalam bentuk tulisan yang disusun secara sistematis agar dapat dipahami oleh orang lain. Narasi adalah suatu bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi.

Eksposisi adalah tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Jika tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi, eksposisi dapat menggunakan susunan atau pengorganisasian gagasan dalam bentuk susunan kronologis, spasial, atau logis. Deskripsi adalah tulisan yang bertujuan untuk memberikan rincian tentang suatu objek sehingga dapat mempengaruhi kepekaan dan imajinasi pembaca atau pendengar, seperti melihat secara langsung, mendengar, merasakan atau mengalami objek tersebut (Fachruddin). Argumentasi adalah tulisan yang bertujuan untuk membujuk atau meyakinkan pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis.

Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian Rosida relevan dengan penelitian ini karena sama-sama meneliti pembelajaran menulis cerita dengan menggunakan media pembelajaran. Namun penelitian Rosida menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), sedangkan penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen. Selain itu media yang digunakan juga berbeda-beda, media yang digunakan Rosida adalah arsip ringkasan cerita sedangkan penelitian ini menggunakan media animasi berupa film kartun. Kedua, penelitian Arifatu Masruroh (2008) yang berjudul “Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita dengan Media Biografi Kelas relevan dengan penelitian ini karena sama-sama merupakan penelitian pembelajaran menulis cerita dengan menggunakan media. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Arifatu terletak pada medianya. yang digunakan dan jenis penelitian Arifatu dalam penelitiannya menggunakan media biografi sedangkan media yang digunakan dalam penelitian ini adalah film kartun (animasi).

Penelitian Arifatu menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Octavian Muning Sayekti (2009) dengan judul penelitian “Efektifitas Fitur Kemanusiaan Surat Kabar.” Hasil penelitian ini adalah pembelajaran menulis cerita untuk kelas

Seperti halnya penelitian Octavian, penelitian ini juga merupakan penelitian eksperimen, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian Octavian adalah media yang digunakan. Keempat, penelitian yang dilakukan Endang Iswati (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Menggunakan Lirik Lagu pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Majenang Kabupaten Cilacap.” menemukan ide atau konsep untuk dikembangkan menjadi cerita utuh. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Endang terletak pada jenis penelitiannya, Endang menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dan penelitian ini menggunakan eksperimen.

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh David (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Media Visual Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Esai Narasi Ekspositori Siswa Kelas VSD Pancasila Purworejo, dengan temuan penelitian bahwa media visual efektif digunakan untuk menulis esai narasi ekspositori. dan penelitian David sama-sama menggunakan media Penelitian ini menggunakan media animasi kartun dan penelitian David menggunakan media gambar.

Kerangka Pikir

Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai penggunaan media animasi yang mengintegrasikan pendidikan nilai ke dalam pembelajaran. Siswa yang menerima pesan pembelajaran yang disampaikan guru melalui perangkat pembelajaran dipengaruhi oleh faktor motivasi dan kemauan belajar. Selain itu dari segi gaya belajar, siswa dengan gaya belajar visual akan tertarik dan mudah dipahami melalui animasi berwarna, tulisan dan gambar yang menarik, sedangkan siswa dengan gaya belajar auditori akan tertarik pada penjelasan, penyajian, penyajian informasi materi. , dan siswa dengan gaya belajar kinestetik akan tertarik dengan gerakan-gerakan yang menggambarkan materi pembelajaran media animasi komputer yang dipelajarinya.

Oleh karena itu, fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu menunjang pencapaian dan peningkatan keterampilan menulis siswa.

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Desain Penelitian
    • Jenis Penelitian
    • Desain Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
    • Lokasi Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
    • Jenis Data
    • Sumber Data
    • Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
    • Observasi
    • Instrumen Penelitian
  • Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
    • Variabel Penelitian
    • Definisi Operasional Variabel Penelitian
  • Teknik Analisis Data
    • Analisis Statistik Deskriptif
    • Analisis Statistik Inferensial

Pada kelas eksperimen pembelajaran diajarkan menggunakan metode media animasi dan pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Pada setiap kelas baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen diberikan post-test (tes akhir).Teknik pengumpulan data digunakan dalam penelitian ini. Pada kelas eksperimen pembelajaran diajarkan dengan menggunakan media animasi model pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional.

Pada kelas kontrol penyajian mata pelajaran dilakukan tanpa menggunakan media animasi, sedangkan pada kelas eksperimen penyajian mata pelajaran disertai dengan penggunaan media animasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media animasi dalam keterampilan menulis cerita siswa kelas V SD di Kota Makassar. Berdasarkan tabel 4.2 yang diperoleh dari perhitungan menggunakan SPSS, hasil belajar siswa kelas kontrol mempunyai sig.

Berdasarkan diagram di atas diketahui hasil belajar siswa pada kelompok kelas kontrol dan eksperimen setelah pretest selesai dan. Uji beda independen t-test juga diuji untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diterapkan media animasi terhadap keterampilan menulis cerita siswa. Hasil uji-t setelah mendapat perlakuan (post-test) diperoleh fh𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>f(88,405>6,90), artinya perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol adalah signifikan.

Hasil tersebut menunjukkan kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan berbeda yaitu kelas eksperimen yang menggunakan media animasi dan kelas kontrol tanpa media animasi dalam pembelajarannya. Terlihat bahwa kemampuan siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, hal ini terlihat dari perbedaan rata-rata nilai siswa. Data yang telah dianalisis menunjukkan tidak terdapat perbedaan pretest yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil uji-t penulis menemukan terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 3.1 Desain Penelitian  Keterangan:
Tabel 3.1 Desain Penelitian Keterangan:

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Analisis tes awal (pre test)
  • Pelaksanaan treatment (perlakuan)
  • Tes Akhir (post test)

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu menempatkan subjek penelitian di 4 sekolah yang terbagi dalam kategori kelas kontrol (SD Sangir dan SD Labuang Baji Kota Makassar) dan kelas eksperimen (SD Pongtiku dan SD Kaccia Kota Makassar). Sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, baik kelompok kelas kontrol maupun kelompok kelas eksperimen menjalani pre-test. Pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan atau pada kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran dalam hal ini media pembelajaran animasi.

Sebelum kelas kontrol dan kelas eksperimen mendapat perlakuan, kedua kelas diuji dengan menggunakan instrumen tes yaitu pre-test, setelah diperoleh skor kedua kelas dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, uji kesetaraan dua mean. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan awal yang signifikan. SD Pongtiku ada 1 siswa yang mendapat nilai 53, 4 siswa mendapat nilai 56, 4 siswa mendapat nilai 54, 4 siswa mendapat nilai 58, 5 siswa mendapat nilai 61, 64. Siswa SD Kaccia mendapat nilai 2. Siswa, 6 siswa mendapat nilai 81, 4 siswa mendapat nilai 83, 1 siswa mendapat nilai 89.

Di SD Labuang Baji 2 siswa mendapat nilai 67, 3 siswa mendapat nilai 69, 6 siswa mendapat nilai 72. Untuk mengetahui dua kelompok siswa yang berbeda pada kelas kontrol dan eksperimen bermula dari kondisi awal yang sama, dapat diuji beda sampel tidak berkorelasi ( tes mandiri). Dari tabel uji normalitas pretest dan posttest terdapat distribusi normal yang signifikan sehingga terjadi peningkatan dari sebelum mendapat perlakuan yang diterapkan pada kelas kontrol dan eksperimen. Tabel uji normalitas Xcount

Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 86,56 dan nilai rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 76,36. Hal ini terlihat sebelum diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 73,95 dan kelas kontrol adalah 75,99. Setelah diberikan perlakuan diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 86,56 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 76,36.

Hasil analisis deskriptif yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan menulis cerita siswa lebih tinggi karena nilai siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Tabel  4.1  Data  Nilai  Pre-Test  Hasil  Belajar  kelas  Eksperiment  (SDN Pongtiku dan SD Kaccia)  Kota Makassar
Tabel 4.1 Data Nilai Pre-Test Hasil Belajar kelas Eksperiment (SDN Pongtiku dan SD Kaccia) Kota Makassar

Saran

1. Berilah tanda centang (√) pada indikator SB=sangat baik, B=baik, K=kurang dan SK=sangat kurang sesuai dengan penilaian anda menurut pemeriksaan hasil belajar pre-test-post-test. 5 Menyajikan informasi penting dari teks naratif dengan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa dan bagaimana serta kosakata baku. Dengan menonton cerita menggunakan media animasi, siswa dapat menulis teks narasi dengan kata-katanya sendiri.

Siswa diberi kesempatan menulis karangan narasi dengan menonton media animasi yang ditampilkan pada proyektor kemudian maju ke depan untuk membaca tulisannya. Menyajikan informasi penting dari teks naratif dengan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa dan bagaimana, serta kosa kata baku dan kalimat efektif. Melalui diskusi, siswa dapat menulis teks esai naratif dengan kata-kata mereka sendiri berdasarkan informasi penting yang mereka temukan.

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Desain Penelitian  Keterangan:
Tabel 3.2 Deskripsi Keadaan Populasi
Tabel 3.3Keadaan Sampel Kota Makassar Tahun Pelajaran 2018/2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu atau quasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Media pembelajaran Game kahoot terhadap hasil belajar