• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asesmen Capaian Pembelajaran

Dalam dokumen Kurikulum 006 merdeka 2023 2024 (EDIT)- Isi (Halaman 57-65)

RENCANA PEMBELAJARAN

4. Asesmen Capaian Pembelajaran

gama dan Bu

di Pekerti nesia Budaya

guatan Pro fil Pelajar Pancasila 10.40-11.15

Projek Pengu atan Profil P elajar Pancas

ila

PJOK IPAS

Projek Peng uatan Profil Pelajar Panc

asila

11.15-11.30 I S T I R A H A T

11.30-12.05

Projek Pengu atan Profil P elajar Pancas

ila

Seni dan Budaya

Projek Pengu atan Profil P elajar Pancas

ila

Projek Peng uatan Profil Pelajar Panc

asila

Pada tabel di atas, pengemasan yang ada adalah mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Matematika, Bahasa Indonesia, Ilmu Alam dan Sosial, Seni dan budaya. Seni dan budaya dapat dipilih minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni musik, seni rupa, seni teater atau seni tari dan Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK).

Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular dengan komposisi 20 % dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.

Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajar tetap terjaga utuh. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan di SD Negeri 006 Bengkulu Utara mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.

tuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar pese rta didik. Sedangkan Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik.

Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi: perumusan tujuan Penilaian;

pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian; pelaksanaan Penilaian;

pengolahan hasil Penilaian; dan pelaporan hasil Penilaian.

a. Perumusan tujuan Penilaian;

Perumusan tujuan Penilaian sebagaimana dimaksud memperhatikan keselarasan dengan tujuan pembelajaran yang merujuk pada kurikulum yang digunakan Satuan Pendidikan. Hasil perumusan tujuan Penilaian dimuat dalam perencanaan pembelajaran.

b. Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian;

Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian dilaksanakan oleh Pendidik dengan: a. mempertimbangkan karakteristik kebutuhan Peserta Didik; dan b.

berdasarkan rencana Penilaian yang termuat dalam perencanaan pembelajaran.

c. Pelaksanaan Penilaian;

Pelaksanaan Penilaian pada saat, dan/atau setelah pembelajaran.

d. Pengolahan hasil Penilaian

Pengolahan hasil Penilaian dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan Penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi.

e. Pelaporan hasil Penilaian.

Pelaporan hasil Penilaian sebagaimana dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan kemajuan belajar berupa laporan hasil belajar yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian. Laporan hasil belajar paling sedikit memuat informasi mengenai pencapaian hasil belajar Peserta Didik. Selain memuat informasi , laporan hasil belajar untuk pendidikan anak usia dini juga memuat informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak. Laporan hasil belajar tertuang dalam rapor atau bentuk laporan hasil Penilaian lainnya.

Penilaian hasil belajar Peserta Didik berbentuk: Penilaian formatif dan Penilaian sumatif. Penilaian formatif dilaksanakan pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah. Penilaian sumatif

mengumpulkan informasi mengenai Peserta Didik yang mengalami hambatan atau kesulitan belajar dan perkembangan belajar Peserta Didik. Informasi digunakan sebagai umpan balik bagi:

1) Peserta Didik untuk mengembangkan kemampuan dalam memonitor proses dan kemajuan belajar sebagai bagian dari keterampilan belajar sepanjang hayat; dan 2) Pendidik untuk merefleksikan dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Sedangkan Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar Peserta Didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari Satuan Pendidikan.

Penilaian pencapaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar Peserta Didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:

a) Memantau proses pembelajaran;

b) Memetakan kemajuan belajar dan penguasaan Capaian Pembelajaran ;

c) Perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar;

d) Memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.

Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran perlu adanya penentuan ketuntasan belajar peserta didik dengan melalui lima cara menentukan ketuntasan belajar peserta didik dalam kurikulum merdeka yaitu :

a. menggunakan deskripsi kriteria;

Guru dapat menyusun kriteria yang terdiri dari beberapa komponen/pertimbangan kemudian ketercapaian tujuan dengan melihat apakah komponene tersebut sudah memadai atau belum memadai.

Contoh:

TP-1 : Peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara

Tabel 13 Contoh : Kriteria ketuntasan dengan deskripsi kriteria

Kriteria/Komponen Tidak

Memadai Memadai 1. Laporan menunjukkan kemampuan

penulisan teks eksplanasi dengan runtut. V

2. Laporan menunjukkan hasil pengamatan

yang jelas V

3. Laporan menceritakan pengalaman secara

jelas V

4. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argument yang

logis sehingga meyakinkan pembaca V

Dikatakan tuntas (mencapai tujuan pembelajaran) jika minimal 3 dari 4 kriteri memadai. Sedangkan Dikatakan tidak tuntas (tidak mencapai tujuan pembelajaran) jika ada 2 kriteria tidak memadai maka perlu dilakukan intervensi.

b. menggunakan rubric;

Guru menyusun rubric performa yang dapat memperlihatkan bukti kinerja dengan sebutan kualifikasi missal: Mulai Berkembang, Layak, Cakap dan Mahir.

Contohnya:

Dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan yang terdiri atas dua bagian: Isi laporan dan penulisan. Dalam rubric terdapat empat tahap pencapaian, dari Baru Berkembang, Layak, Cakap dan Mahir. Dalam setiap tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik

Tabel 14 Kriteria ketuntasan menggunakan rubric :

Eviden Baru

berkembang Layak Cakap Mahir

Isi Laporan

Belum mampu menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman belum jelas tertuang dalam tulisan. Ide dan

Mampu menulis teks eksplanasi, hasil

pengamatan, dan

pengalaman secara jelas

Mampu menulis teks eksplanasi, hasil

pengamatan, dan pengalaman secara jelas Laporan menjelaskan

Mampu menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas Laporan menjelaskan hubungan

Eviden Baru

berkembang Layak Cakap Mahir

berhubungan. dapat

meyakinkan pembaca.

fakta-fakta pendukung yang relevan.

Penulisa n (tanda baca dan huruf capital)

Belum

menggunakan tanda baca dan huruf capital atau sebagian besar tidak digunakan secara tepat

Sebagian tanda baca dan huruf capital digunakan secara tepat

Sebagian besar tanda baca dan huruf capital digunakan secara tepat

Semua tanda baca dan huruf capital digunakan secara tepat

Jadi peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika kedua kriteria/bukti kinerja diatas mencapai tahap cakap atau mahir.

c. menggunakan skala (Interval nilai/diolah dari rubric);

Untuk menggunakan interval, guru dan/atau satuan pendidikan dapat menggunakan rubric maupun nilai dari tes. Guru menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk para peserta didik.

Tabel 15. Contoh ketercapaian tujuan dengan : Interval Nilai Untuk nilai yanga berasal dari nilai tes tertulis.

Interval Kriteria Intervensi

0-40% Belum mencapai Remedial di selurh bagian

41-65% Belum mencapai ketuntasan Remedial di bagian yang diperlukan

66-85% Sudah mencapai ketuntasan Tidak perlu remedial 86-100% Sudah mencapai ketuntasan Perlu Pengayaan atau

tantangan lebih

d. Interval nilai diolah dari rubric ;

Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubric. Seperti dalam tugas menulis laporan, pendidik dapat menetapkan empat kriteria ketuntasan:

1) Menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplorasi dengan runtut 2) Menunjukkan hasil pengamatan yang jelas

3) Menceritakan hasil pengamatan secara jelas

4) Menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argument yang logis sehngga dapat meyakinkan pembaca.

Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4). Pendidik membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan rubric untuk menentukan ketercapaian peserta didik. Ukuran yang dipakai dengan menggunakan: Belum muncul, muncul sebagian kecil, sudah muncul di sebagaian besar, dan terlihat pada keseluruhan teks.

Tabel 16 Interval nilai diolah dari rubric

Kriteria Ketuntasan Belum muncul

Muncul sebagian

kecil

Sudah muncul di sebagaian

besar

Terlihat pada keseluruhan

teks.

Bobot 1 2 3 4

1. Menunjukkan

kemampuan penulisan teks eksplorasi dengan

runtut V

2. Menunjukkan hasil pengamatan yang jelas

V 3. Menceritakan hasil

pengamatan secara jelas

V 4. Menjelaskan hubungan

kausalitas yang logis disertai dengan argument yang logis sehngga dapat

meyakinkan pembaca V

Peserta didik memperoleh skor : 2+3+4+3=12

Nilai : 12/16 x 100 %

Kriteria : 66-85 : Telah tercapai tujuan tanpa remedial

e. Pencapaian ditinjau dari Taksonomi Bloom (Revisi Anderson)

Dilakukan dengan memperhatikan kompetensi yang ada dalam tujuan pembelajaran misalnya kemampuan “Menganalisis” (C4)

Dalam rangka mengoptimalkan capaian tujuan pembelajaran, bagi peserta didik yang belum tuntas pada setiap materi pembelajaran maka dilakukan remideal teaching dan bagi peserta didik yang sudah tuntas pada setiap materi pembelajaran maka dilakukan pengayaan.

Remedial Teaching

Remedial Teaching akan dilakukan oleh guru kelas bersangkutan atau konselor.

Bentuk bimbingan akan dilakukan secara kelompok atau perorangan tergantung ti ngkat kesulitan peserta didik . Dalam Remedial Teaching akan diberikan perlakua n khusus bagi peserta didik tertentu, yaitu :

- Penyederhanaan isi materi pada Kompetensi Dasar Tertentu - Penyederhanaan cara penyajian

- Penyederhanaan soal atau tugas yang diberikan

Pengayaan

Pengayaan akan diberikan kepada peserta didik yang telah melebihi nilai ketunt asan belajar dan lebih cepat daripada yang lainnya. Pengayaan akan dilakukan se bagai berikut:

- Pemberian bacaan tambahan - Pemberian tugas tambahan - Pemberian soal latihan tambahan

Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek Capaian Pembelajaran yang tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SD Negeri 006 Bengkulu Utara bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.

Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi :

a) Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Modul Ajar/ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

b) Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran;

c) Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;

d) Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk deskripsi;

e) Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan Capaian Pembelajaran yang dinilai disampaikan dalam bentuk deskripsi;

f) Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan Capaian Pembelajaran yang dinilai;

g) Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.

Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata pelajaran pada Capaian Pembelajaran pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga,

laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran.

b. Penentuan kelulusan dari Satuan Pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada:

1) kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk lain yang sederajat;

dan

2) setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah menengah atas atau bentuk lain yang sederajat.

Satuan Pendidikan menetapkan mekanisme penentuan kenaikan kelas dan kelulusan dari Satuan Pendidikan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan asesmen. Pedoman penyusunan prosedur dan bentuk Penilaian hasil belajar Peserta Didik ditetapkan oleh kepala unit utama yang membidangi kurikulum dan asesmen.

Dalam dokumen Kurikulum 006 merdeka 2023 2024 (EDIT)- Isi (Halaman 57-65)

Dokumen terkait