• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek yang diobservasi

Daftar Tabel

D. Aspek yang diobservasi

91 Lampiran 1 Instrumen Penelitian

“KONVERSI LAHAN PERTANIAN PRODUKTIF AKIBAT PEMBANGUNAN BENDUNGAN NAPUN GETE DI DESA ILIN MEDO KECAMATAN

WAIBLAMA KABUPATEN SIKKA”

PEDOMAN OBSERVASI

A. Tujuan Observasi

Karakteristik perubahan lahan tahun 2012 dan 2022 Desa Ilin Medo, mengetahui faktor penyebab konversi lahan, mengetahui faktor yang menyebabkan petani menjual lahan Bendungan Napun Gete di Desa Ilin Medo dan dampaknya.

B. Pelaksanaan Observasi

92

2. Kondisi lahan pertanian produktif di Desa Ilin Medo 3. Tanaman yang ditanam

4. Kondisi Bendungan (baik, sedikit rusak/ rusak berat) 5. Bahan yang digunakan untuk bendungan

6. Bendungan digunakan untuk mengairi pertanian (Iya/

Tidak)

93 Lampiran 2 Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

1. Peta perubahan konversi lahan produktif tahun 2012 dan 2022

2. Faktor-faktor yang menyebabkan konversi lahan pertanian produktif menjadi Bendungan Napun Gete

3. Faktor-faktor yang menyebabkan petani menjual lahan untuk pembanguanan Bendungan Napun Gete

4. Dampak perubahan lahan pertanian produktif setelah dan sesudah pembangunan Bendungan Napun Gete

DAFTAR PANDUAN WAWANCARA

Hari / Tanggal : Nama Informan :

Jenis Kelamin Informan : Perempuan / Laki-Laki Umur : tahun

Pendidikan : Agama : Alamat : RT/RW : No. Telp :

94

1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian produktif di daerah ini?

2. Apakah ada kebijakan pemerintah daerah untuk mencegah konversi lahan pertanian produktif?

3. Bagaimana dampak konversi lahan pertanian terhadap petani dan ketahanan pangan di daerah ini?

4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai bendungan baru di daerah ini?

Apa manfaat dan risikonya?

5. Berapa banyak lahan pertanian yang hilang karena pembangunan bendungan di sini?

6. Mengapa Bapak/ Ibu ingin mengubah lahan pertanian menjadi bendungan?

7. Bagaimana kehidupan Bapak/ Ibu setelah lahan pertanian menjadi bendungan?

8. Apakah ada usaha untuk menggantikan lahan pertanian yang hilang?

9. Apakah warga setempat setuju dengan pembangunan sebelumnya?

10. Apakah pemerintah memastikan bahwa pembangunan bendungan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat?

11. Apakah petani merasa terpaksa menjual lahan mereka untuk bendungan?

Kalau ya, kenapa?

12. Apakah pemerintah memberi bantuan kepada petani yang kehilangan lahan mereka?

13. Apakah lahan yang tersisa masih bisa digunakan untuk bertani?

14. Apa saja tanaman pangan yang di tanam sebelum dan sesudah terjadinya konversi lahan pertanian produktif ke bendungan?

15. Bagaimana kondisi lahan pertanian Masyarakat sebelum dan sesudah terjadinya Pembangunan bendungan?

95 Lampiran 3 Hasil Observasi

Hari/Tanggal : Rabu/ 08 Mei 2024 Jam : 09.02

Kordinat : 833’18,804”S12234’24,846”E

Tempat Lokasi : Desa Ilin Medo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka

No Aspek yang di amati Keterangan

1 Lokasi/ kondisi geografi

Berlokasi di Desa Ilin Medo Kecamatan Waiblama Kabupaten Sikka. Area ketinggian di wilayah Desa Ilin Medo dengan ketinggian 10 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jalan menuju Desa Ilin Medo melewati hutan dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok, daerah yang berupa perbukitan dan dataran rendah.

2. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Desa Ilin Medo sebanyak 1.838 jiwa dengan 2.934 KK

3. Mata pencaharian Masyarakat desa ilin medo

Mata Pencaharian Penduduk Desa Ilin Medo sangat bervariatif, untuk itu, berikut ini adalah pengelompokan jenis pekerjaan Penduduk sesuai dengan mata pencaharian yaitu: petani, pedagang, tukang/buruh, dan ojek. Maka komposisi masyarakat Desa Ilin Medo secara universal memiliki pekerjaan sebagai Petani.

5. Bendungan digunakan untuk mengairi

pertanian (Iya/Tidak)

Iya untuk mengairi pertanian tapi tidak di Desa Ilin Medo. Justru yg dapat itu

masyarakat bagian bawah seperti desa werang dan tana rawa. Sedangkan di desa ilin medo nya sendiri tidak dan saluran irigasi pun tidak

96

di buat, jadi masyaraky bisa memanfaatkan airnya saja untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan minum.

6. Kondisi lahanpertanian produktif di Desa Ilin Medo

Lahan pertanian yang sekarang tidak terlalu baik lahan pertaniannya banyak yang tidak subur karena lahan pertanian barunya kurang baik dan tidak memiliki saluran irigasi.

7. Tanaman yang ditanam Jambu mete, jagung, daun singkong,

persawahan. dan tanaman kecil lainya (cabe, tomat, kunyit, jahe,)

8. Bahan yang digunakan untuk bendungan dan kondisi bendungan

Tipe urugan batu (Rockfill) yaitu bendungan urugan yang sebagian besar tubuhnya terdiri dari batu dan kondisi Bendungan Napun gete baik.

97 Lampiran 4 Hasil Wawancara

HASIL WAWANCARA

A. Hasil wawancara dengan tokoh Masyarakat Dusun Urudetu 1. Identitas diri

Nama : Antonius toni Usia : 60 tahun Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Dusun Urudetu, Rt.04/Rw.02 Tanggal : 10 Mei 2024

2. Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian produktif di daerah ini?

Jawab: Kebutuhan akan sumber daya air minum yang tidak stabil, karena airnya kotor dan tidak terawat. Sering terjadinya banjir yang dapat merusak rumah dan lahan pertanian. kerusakan jalan

2. Apakah ada kebijakan pemerintah daerah untuk mencegah konversi lahan pertanian produktif?

Jawab Iya ada.

3. Bagaimana dampak konversi lahan pertanian terhadap petani dan ketahanan pangan di daerah ini?

Jawab Adanya pembangunan secara langsung masyarakat kehilangan lahan dan pekerjaannya. Tapi ada bendungan jalan bagus. Kalo tidak ada bendungan mungkin jalan tidak bisa sebagus ini, yang bagus cuma jalan-jalan utama. Ada

98

bendungan jadi adanya jalan lingkar yang sekarang mempermudah perjalanan masyarakat. Itu merupakan dampak dari pembangunan, Cuma kalo ekonomi masyarakat dengan adanya bendungan masih lambat atau belum baik.

4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai bendungan baru di daerah ini? Apa manfaat dan risikonya?

Jawab Manfaatnya dapat menghindari dari terjadinya banjir, mendapatkan sumber daya air bersih. Kalo untuk resikonya kami kehilangan lahan pertanian kami dan tidak mendapatkan saluran irigasi untuk ke lahan pertanian yang baru.

5. Berapa banyak lahan pertanian yang hilang karena pembangunan bendungan di sini?

Jawab 364 Ha, itu terdiri dari 93 kepala keluarga dan lahan pertanian yang di gusur itu sebanyak 161 Ha dengan 59 KK. Kalo lahan perumahan yang di gusur sebanyak 76,2 Ha, dengan 34 KK, jalan besar juga di gusur sebanyak 67,6 Ha dan posyandu sebesar 59,2 Ha.

6. Mengapa Bapak/ Ibu ingin mengubah lahan pertanian menjadi bendungan?

Jawab Karena paksaan dari pemerintah maka kami bersepakat untuk membangun bendungan ini.

7. Bagaimana kehidupan Bapak/ Ibu setelah lahan pertanian menjadi bendungan?

Jawab Kalo sekarang kehidupannya pas-pasan atau kurang baik.

Karena tanah sudah tandus, yang dulunya memiliki tanah subur harus di gusur dan hanya bisa menempati daerah atas atau di gunung yang tananya tandus.

8. Apakah ada usaha untuk menggantikan lahan pertanian yang hilang?

99

Jawab Iya ada. Masyarakat mendapatkan uang ganti rugi sesuai jumlah lahan yang digusur.

9 Apakah warga setempat setuju dengan pembangunan sebelumnya?

Jawab Tidak. Tapi karena desakan dari pemerintah maka Masyarakat terpaksa menyetujui untuk Pembangunan bendungan ini.

10 Apakah pemerintah memastikan bahwa pembangunan bendungan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat?

Jawab Iya. Pemerintah memastikan akan membawa dampak baik bagi Masyarakat di desa ini.

11 Apakah petani merasa terpaksa menjual lahan mereka untuk bendungan? Kalau ya, kenapa?

Jawab Iya. karena desakan dari pemerintah maka Masyarakat terpaksa menyetujui untuk Pembangunan bendungan ini dan pemerinta menjanjikan akan mengantikannya dengan berupa uang.

12 Apakah pemerintah memberi bantuan kepada petani yang kehilangan lahan mereka?

Jawab Iya ada. Masyarakat mendapatkan uang ganti rugi sesuai jumlah lahan yang digusur.

13 Apakah lahan yang tersisa masi bisa digunakan untuk Bertani?

Jawab Iya masi ada dan masi bisa di kelolaoleh petani untuk menan tanaman yang baik.

14 Apa saja tanaman pangan yang di tanam sebelum dan sesudah terjadinya konversi lahan pertanian produktif ke bendungan?

Jawab Kalo sebelum di bangun bendungan itu ada. Padi, Jambu mete, kelapa, kemiri, jagung, papaya, pisang dan terung. Sedangkan untuk sesudah Pembangunan ini Masyarakat hanya menanam;

jambu mete, padi, jagung, ubi kayu, cabai, kelapa.

100

15 Bagaimana kondisi lahan pertanian Masyarakat sebelum dan sesudah terjadinya Pembangunan bendungan?

Jawab Kondisi lahan pertanian sebelumnya itu bagus dan subur.

Banyak mata air dan tanahnya bagus persawahan nya baik karena ada saluran irigasi tanaman yang lain juga subur.

Sedangkan sesudah Pembangunan bendungan penghasilannya tidak seperti dulu. Program pemerintah yang menjanjikan membawa dampak baik tapi semua programnya tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya di karenakan lahan yang sekarang ini tidak mendukung. Untuk saluran irigasi saja tidak ada. Jadi Pembangunan ini dampak positifnya hanya mengatasi banjir dan mendapatkan sumber daya air bersih.

HASIL WAWANCARA

B. Hasil wawancara dengan tokoh Masyarakat Dusun Urudetu 1. Identitas diri

Nama : Adrianus Uje Usia : 42 tahun Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Dusun Urudetu, Rt.04/Rw.02 Tanggal : 10 Mei 2024

2. Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian produktif di daerah ini?

Jawab: Sumber daya air minum yang tidak stabil, karena airnya kotor dan tidak terawat. Penawaran uang ganti rugi oleh pemerintah, tanggungan keluarga yang banyak, kondisi jalan yang rusak.

101

2. Apakah ada kebijakan pemerintah daerah untuk mencegah konversi lahan pertanian produktif ?

Jawab Iya ada.

3. Bagaimana dampak konversi lahan pertanian terhadap petani dan ketahanan pangan di daerah ini?

Jawab Ekonomi masyarakat menurun. Adanya bendungan itu ngebuat masyarakat rugi tanah. Yang dulu punya tanah subur, punya sawah yang subur sekarang sawanya tidak terlalu subur karena tidak ada saluran irigasi. Mayarakat kehilangan mata pencaharian. Yang diuntungkan ya masyarakat bagian bawah seperti desa werang dan tana rawa. Dengan adanya bendungan sawah mereka mendapat pengairan cukup. Kalo kami Cuma bisa memanfaatkan airnya saja untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, minum.

4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai bendungan baru di daerah ini? Apa manfaat dan risikonya?

Jawab Manfaatnya dapat menghindari dari terjadinya banjir, mendapatkan sumberdaya air bersih, Kalo untuk resikonya kami kehilangan lahan pertanian kami dan tidak mendapatkansaluran irigasi untuk ke lahan pertanian yang baru.

5. Berapa banyak lahan pertanian yang hilang karena pembangunan bendungan di sini?

Jawab 364 Ha, itu terdiri dari 93 kepala keluarga dan lahan pertanian yang di gusur itu sebanyak 161 Ha dengan 59 KK. Kalo lahan perumahan yang di gusur sebanyak 76,2 Ha, dengan 34 KK, jalan besar juga di gusur sebanyak 67,6 Ha dan posyandu sebesar 59,2 Ha.

6. Mengapa Bapak/ Ibu ingin mengubah lahan pertanian menjadi bendungan?

102

Jawab Karena paksaan dari pemerintah maka kami bersepakat untuk membangun bendungan ini.

7. Bagaimana kehidupan Bapak/ Ibu setelah lahan pertanian menjadi bendungan?

Jawab Kalo sekarang kehidupannya pas-pasan atau kurang baik.

Karena tanah sudah tandus, yang dulunya memiliki tanah subur harus di gusur dan hanya bisa menempati daerah atas atau di gunung yang tananya tandus.

8. Apakah ada usaha untuk menggantikan lahan pertanian yang hilang?

Jawab Iya ada. Masyarakat mendapatkan uang ganti rugi sesuai jumlah lahan yang digusur.

9 Apakah warga setempat setuju dengan pembangunan sebelumnya?

Jawab Tidak. Tapi karena desakan dari pemerintah maka Masyarakat terpaksa menyetujui untuk Pembangunan bendungan ini.

10 Apakah pemerintah memastikan bahwa pembangunan bendungan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat?

Jawab Iya. Pemerintah memastikan akan membawa dampak baik bagi Masyarakat di desa ini.

11 Apakah petani merasa terpaksa menjual lahan mereka untuk bendungan? Kalau ya, kenapa?

Jawab Iya. karena desakan dari pemerintah maka Masyarakat terpaksa menyetujui untuk Pembangunan bendungan ini dan pemerintah menjanjikan akan mengantikannya dengan berupa uang.

12 Apakah pemerintah memberi bantuan kepada petani yang kehilangan lahan mereka?

Jawab Iya ada. Masyarakat mendapatkan uang ganti rugi sesuai jumlah lahan yang digusur.

103

13 Apakah lahan yang tersisa masi bisa digunakan untuk Bertani?

Jawab Iya masi ada dan masi bisa di Kelola oleh petani untuk menam tanaman yang baik.

14 Apa saja tanaman pangan yang di tanam sebelum dan sesudah terjadinya konversi lahan pertanian produktif ke bendungan?

Jawab Kalo sebelum di bangun bendungan itu ada. Padi, Jambu mete, kelapa, kemiri, jagung, papaya, pisang dan terung. Sedangkan untuk sesudah Pembangunan ini Masyarakat hanya menanam;

jambu mete, padi, jagung, ubi kayu, cabai, kelapa.

15 Bagaimana kondisi lahan pertanian Masyarakat sebelum dan sesudah terjadinya Pembangunan bendungan?

Jawab Kondisi lahan pertanian sebelumnya itu bagus dan subur.

Banyak mata air dan tanahnya bagus persawahan nya baik karena ada saluran irigasi tanaman yang lain juga subur.

Sedangkan sesudah Pembangunan bendungan penghasilannya tidak seperti dulu. Program pemerintah yang menjanjikan membawa dampak baik tapi semua programnya tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya di karenakan lahan yang sekarang ini tidak mendukung. Untuk saluran irigasi saja tidak ada. Jadi Pembangunan ini dampak positifnya hanya mengatasi banjir dan mendapatkan sumber daya air bersih.

HASIL WAWANCARA

C. Hasil wawancara dengan tokoh Masyarakat Dusun Urudetu 1. Identitas diri

Nama : Tarsisius Sina Usia : 69 tahun Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Dusun Urudetu, Rt.04/Rw.02

104 Tanggal : 10 Mei 2024

2. Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian produktif di daerah ini?

Jawab: Kebutuhan sumber daya air minum yang tidak stabil, karena airnya kotor dan tidak terawat.

2. Apakah ada kebijakan pemerintah daerah untuk mencegah konversi lahan pertanian produktif ?

Jawab Iya ada.

3. Bagaimana dampak konversi lahan pertanian terhadap petani dan ketahanan pangan di daerah ini?

Jawab Adanya pembangunan secara langsung masyarakat kehilangan lahan dan pekerjaannya. Tapi ada bendungan jalan bagus. Kalo tidak ada bendungan mungkin jalan tidak bisa sebagus ini, yang bagus cuma jalan-jalan utama. Ada bendungan jadi adanya jalan lingkar yang sekarang mempermudah perjalanan masyarakat. Itu merupakan dampak dari pembangunan, Cuma kalo ekonomi masyarakat dengan adanya bendungan masih lambat atau belum baik 4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai bendungan baru di

daerah ini? Apa manfaat dan risikonya?

Jawab Manfaatnya dapat menghindari dari terjadinya banjir, mendapatkan sumber daya air bersih. Kalo untuk resikonya kami kehilangan lahan pertanian kami dan tidak mendapatkansaluran irigasi untuk ke lahan pertanian yang baru.

5. Berapa banyak lahan pertanian yang hilang karena pembangunan bendungan di sini?

105

Jawab 364 Ha, itu terdiri dari 93 kepala keluarga dan lahan pertanian yang di gusur itu sebanyak 161 Ha dengan 59 KK. Kalo lahan perumahan yang di gusur sebanyak 76,2 Ha, dengan 34 KK, jalan besar juga di gusur sebanyak 67,6 Ha dan posyandu sebesar 59,2 Ha.

6. Mengapa Bapak/ Ibu ingin mengubah lahan pertanian menjadi bendungan?

Jawab Karena paksaan dari pemerintah maka kami bersepakat untuk membangun bendungan ini.

7. Bagaimana kehidupan Bapak/ Ibu setelah lahan pertanian menjadi bendungan?

Jawab Kalo sekarang kehidupannya pas-pasan atau kurang baik.

Karena tanah sudah tandus, yang dulunya memiliki tanah subur harus di gusur dan hanya bisa menempati daerah atas atau di gunung yang tananya tandus.

8. Apakah ada usaha untuk menggantikan lahan pertanian yang hilang?

Jawab Iya ada. Masyarakat mendapatkan uang ganti rugi sesuai jumlah lahan yang digusur.

9 Apakah warga setempat setuju dengan pembangunan sebelumnya?

Jawab Tidak. Tapi karena desakan dari pemerintah maka Masyarakat terpaksa menyetujui untuk Pembangunan bendungan ini.

10 Apakah pemerintah memastikan bahwa pembangunan bendungan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat?

Jawab Iya. Pemerintah memastikan akan membawa dampak baik bagi Masyarakat di desa ini.

11 Apakah petani merasa terpaksa menjual lahan mereka untuk bendungan? Kalau ya, kenapa?

106

Jawab Iya. karena desakan dari pemerintah maka Masyarakat terpaksa menyetujui untuk Pembangunan bendungan ini dan pemerinta menjanjikan akan mengantikannya dengan berupa uang.

12 Apakah pemerintah memberi bantuan kepada petani yang kehilangan lahan mereka?

Jawab Iya ada. Masyarakat mendapatkan uang ganti rugi sesuai jumlah lahan yang digusur.

13 Apakah lahan yang tersisa masi bisa digunakan untuk Bertani?

Jawab Iya masi ada dan masi bisa di kelolaoleh petani untuk menan tanaman yang baik.

14 Apa saja tanaman pangan yang di tanam sebelum dan sesudah terjadinya konversi lahan pertanian produktif ke bendungan?

Jawab Kalo sebelum di bangun bendungan itu ada. Padi, Jambu mete, kelapa, kemiri, jagung, papaya, pisang dan terung. Sedangkan untuk sesudah Pembangunan ini Masyarakat hanya menanam;

jambu mete, padi, jagung, ubi kayu, cabai, kelapa.

15 Bagaimana kondisi lahan pertanian Masyarakat sebelum dan sesudah terjadinya Pembangunan bendungan?

Jawab Kondisi lahan pertanian sebelumnya itu bagus dan subur.

Banyak mata air dan tanahnya bagus persawahan nya baik karena ada saluran irigasi tanaman yang lain juga subur.

Sedangkan sesudah Pembangunan bendungan penghasilannya tidak seperti dulu. Program pemerintah yang menjanjikan membawa dampak baik tapi semua programnya tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya di karenakan lahan yang sekarang ini tidak mendukung. Untuk saluran irigasi saja tidak ada. Jadi Pembangunan ini dampak positifnya hanya mengatasi banjir dan mendapatkan sumber daya air bersih.

107

HASIL WAWANCARA

D. Hasil wawancara dengan tokoh Masyarakat Dusun Urudetu 1. Identitas diri

Nama : Sebastianus Suban Usia : 71 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Dusun Urudetu, Rt.04/Rw.02 Tanggal : 10 Mei 2024

2. Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian produktif di daerah ini?

Jawab: Kebutuhan akan sumber daya air minum yang tidak stabil, karena airnya kotor dan tidak terawat. Sering terjadinya banjir yang dapat merusak rumah dan lahan pertanian. kerusakan jalan.

2. Apakah ada kebijakan pemerintah daerah untuk mencegah konversi lahan pertanian produktif?

Jawab Iya ada.

3. Bagaimana dampak konversi lahan pertanian terhadap petani dan ketahanan pangan di daerah ini?

Jawab Ekonomi masyarakat menurun. Adanya bendungan itu ngebuat masyarakat rugi tanah. Yang dulu punya tanah subur, punya sawah yang subur sekarang sawanya tidak terlalu subur karena tidak ada saluran irigasi. Mayarakat kehilangan mata pencaharian. Yang diuntungkan ya masyarakat bagian bawah seperti desa werang dan tana rawa. Dengan adanya bendungan sawah mereka mendapat pengairan cukup. Kalo kami Cuma bisa memanfaatkan airnya saja untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, minum.

108

4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai bendungan baru di daerah ini? Apa manfaat dan risikonya?

Jawab Manfaatnya dapat menghindari dari terjadinya banjir, mendapatkan sumberdaya air bersih. Kalo untuk resikonya kami kehilangan lahan pertanian kami dan tidak mendapatkansaluran irigasi untuk ke lahan pertanian yang baru.

5. Berapa banyak lahan pertanian yang hilang karena pembangunan bendungan di sini?

Jawab 364 Ha, itu terdiri dari 93 kepala keluarga dan lahan pertanian yang di gusur itu sebanyak 161 Ha dengan 59 KK. Kalo lahan perumahan yang di gusur sebanyak 76,2 Ha, dengan 34 KK, jalan besar juga di gusur sebanyak 67,6 Ha dan posyandu sebesar 59,2 Ha.

6. Mengapa Bapak/ Ibu ingin mengubah lahan pertanian menjadi bendungan?

Jawab Karena paksaan dari pemerintah maka kami bersepakat untuk membangun bendungan ini.

7. Bagaimana kehidupan Bapak/ Ibu setelah lahan pertanian menjadi bendungan?

Jawab Kalo sekarang kehidupannya pas-pasan atau kurang baik.

Karena tanah sudah tandus, yang dulunya memiliki tanah subur harus di gusur dan hanya bisa menempati daerah atas atau di gunung yang tananya tandus.

8. Apakah ada usaha untuk menggantikan lahan pertanian yang hilang?

Jawab Iya ada. Masyarakat mendapatkan uang ganti rugi sesuai jumlah lahan yang digusur.

9 Apakah warga setempat setuju dengan pembangunan sebelumnya?

109

Jawab Tidak. Tapi karena desakan dari pemerintah maka Masyarakat terpaksa menyetujui untuk Pembangunan bendungan ini.

10 Apakah pemerintah memastikan bahwa pembangunan bendungan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat?

Jawab Iya. Pemerintah memastikan akan membawa dampak baik bagi Masyarakat di desa ini.

11 Apakah petani merasa terpaksa menjual lahan mereka untuk bendungan? Kalau ya, kenapa?

Jawab Iya. karena desakan dari pemerintah maka Masyarakat terpaksa menyetujui untuk Pembangunan bendungan ini dan pemerinta menjanjikan akan mengantikannya dengan berupa uang.

12 Apakah pemerintah memberi bantuan kepada petani yang kehilangan lahan mereka?

Jawab Iya ada. Masyarakat mendapatkan uang ganti rugi sesuai jumlah lahan yang digusur.

13 Apakah lahan yang tersisa masi bisa digunakan untuk Bertani?

Jawab Iya masi ada dan masi bisa di kelolaoleh petani untuk menan tanaman yang baik.

14 Apa saja tanaman pangan yang di tanam sebelum dan sesudah terjadinya konversi lahan pertanian produktif ke bendungan?

Jawab Kalo sebelum di bangun bendungan itu ada. Padi, Jambu mete, kelapa, kemiri, jagung, papaya, pisang dan terung. Sedangkan untuk sesudah Pembangunan ini Masyarakat hanya menanam;

jambu mete, padi, jagung, ubi kayu, cabai, kelapa.

15 Bagaimana kondisi lahan pertanian Masyarakat sebelum dan sesudah terjadinya Pembangunan bendungan?

Jawab Kondisi lahan pertanian sebelumnya itu bagus dan subur.

Banyak mata air dan tanahnya bagus persawahan nya baik

110

karena ada saluran irigasi tanaman yang lain juga subur.

Sedangkan sesudah Pembangunan bendungan penghasilannya tidak seperti dulu. Program pemerintah yang menjanjikan membawa dampak baik tapi semua programnya tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya di karenakan lahan yang sekarang ini tidak mendukung. Untuk saluran irigasi saja tidak ada. Jadi Pembangunan ini dampak positifnya hanya mengatasi banjir dan mendapatkan sumber daya air bersih.

HASIL WAWANCARA

E. Hasil wawancara dengan tokoh Masyarakat Dusun Lelabura 1. Identitas diri

Nama : Stefanus Rudi Usia : 41 tahun Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Dusun Lelabura, Rt.05/Rw.03 Tanggal : 11 Mei 2024

2. Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan dan Jawaban

1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian produktif di daerah ini?

Jawab: Kebutuhan akan sumber daya air minum yang tidak stabil, karena airnya kotor. Sering terjadinya banjir yang dapat merusak rumah dan lahan pertanian. kerusakan jalan

2. Apakah ada kebijakan pemerintah daerah untuk mencegah konversi lahan pertanian produktif ?

Jawab Iya ada.

3. Bagaimana dampak konversi lahan pertanian terhadap petani dan ketahanan pangan di daerah ini?

Dokumen terkait