• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ayo Kita Pelajari

Dalam dokumen Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti (Halaman 88-92)

Seringkali orang tertipu oleh penampilan. Saul yang elok rupa dipilih Samuel untuk menjadi raja Israel. Kepada Saul dan segenap bangsa Israel, Samuel menegaskan bahwa Saul hanyalah wakil Tuhan untuk memimpin bangsa Israel sebagai raja. Raja Israel yang sebenarnya adalah Tuhan sendiri.

Pada tahun-tahun awal pemerintahannya, Saul berkenan kepada Allah.

Bangsa Israel jaya. Mereka memperoleh berbagai kemenangan. Tuhan menyertai perjuangan bangsa Israel karena mereka setia kepada Tuhan.

Raja Saul mulai bertindak tidak sejalan dengan kehendak Allah, bahkan Raja Saul mulai menyombongkan diri, melupakan Allah dan memandang dirinya sebagai penentu kejayaan Israel. Melalui Samuel, Tuhan menegur Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Mengapa Samuel mengurapi Saul menjadi raja!

2. Mengapa Allah meninggalkan Saul?

3. Tuliskan kesalahan-kesalahan Saul di mata Tuhan!

4. Apa arti perkataan Samuel kepada Saul “ketaatan lebih baik dari persembahan”?

...

...

...

...

...

...

...

...

Ayo Kita Dalami

Ayo kita baca dan simak teks Kitab Suci mengenai Daud yang mampu mengalahkan Goliat; pemain musik Kecapi ; dan diangkat menjadi Raja menggantikan Saul, di bawah ini!

Daud Mengalahkan Goliat dan Dipilih Allah menjadi Raja

(bdk. 1 Sam 17)

Pada suatu hari, Tuhan bersabda kepada Samuel: “Isilah minyak zaitun dalam tanduk dan pergilah kepada Isai di kota Betlehem, karena telah Ku- pilih salah seorang anaknya supaya menjadi raja Israel, menggantikan Saul.

Undanglah Isai bersama dengan anak-anaknya, supaya mereka menghadiri suatu kenduri persembahan. Aku akan menunjukkan kepadamu; siapa yang harus kauurapi!” Samuel berbuat menurut firman Allah.

Ketika ia memandang anak sulung Isai, disangkanya: “Tentu dialah yang dipilih.” Tetapi Tuhan bersabda kepadanya: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” Enam anak Isai lain dihadapkan kepada Samuel. Tetapi Samuel berkata kepada Isai: “Tidak ada yang dipilih Allah.

Apakah ini sekalian putramu?” Sahut Isai: “Tinggal yang bungsu, Daud namanya. Sekarang ini dia menggembalakan domba.” Samuel berkata:

“Suruhlah memanggil dia!” Ketika Daud menghadap Samuel, Tuhan bersabda kepada Samuel: “Inilah dia!”

Samuel mengambil tanduk berisi minyak, lalu Daud diurapinya di hadapan kakak-kakaknya. Roh Allah turun ke atas Daud dan meninggalkan Saul.

Saul. Samuel menekankan “ketaatan lebih baik dari persembahan”. Tuhan pun meninggalkan Saul.

Kekuasaan mutlak hanya milik Tuhan. Para raja dan penguasa di bumi mendapat kuasa dari Allah. Maka tidak dapat berbuat sewenang-wenang.

Setiap kuasa hendaknya digunakan sesuai dengan kehendak Allah.

Menyalahgunakan kekuasaan dan bertindak sewenang-wenang akan membawa malapetaka bagi rakyat termasuk raja.

Ayo Membaca Kitab Suci

Kesedihan dialami Saul karena ia dipenuhi oleh roh jahat.

Melihat kesedihan Saul, seorang hamba mencari seseorang yang dapat memetik kecapi dapat menghibur hati raja. Daud anak Isai yang pandai bermain kecapi disuruh masuk istana. Sejak itu, apabila kedukaan datang atas diri Saul, Daud memetik kecapinya dan seketika itu juga roh jahat meninggalkan Saul. Dan karena Daud dikasihi Saul, maka dia diangkat menjadi juru senjatanya. Pada suatu ketika terjadilah peperangan antara orang Filistin dan orang Israel.

Dengan penuh kebencian, orang Filistin mengumpulkan tentaranya hendak melawan Israel. Di antara kedua musuh itu terdapat suatu lembah. Tiba-tiba, keluarlah dari kemah tentara Filistin, seorang pendekar, Goliat namanya. Badannya besar, tegak, kekar, dan tinggi bagaikan raksasa. Kepalanya ditutup dengan topi baja, berpakaian tembaga dan kakinya dilindungi dengan tembaga pula, serta perisai tembaga disandangnya. Batang tombaknya berat, tidak seorang pun sanggup mengangkatnya. Goliat maju menghampiri tentara Israel sambil berseru-seru: “Pilihlah di antaramu seorang yang berani melawan aku. Jikalau ia mengalahkan aku, maka kami sekalian akan menjadi hamba kamu!” Pada saat itu, Daud berada di antara tiga kakaknya yang sedang siap berperang melawan orang Filistin. Ketika Daud mendengar perkataan orang Filistin itu, ia berkata: “Siapakah gerangan orang itu, berani menghina tentara Allah yang hidup? Aku hendak menantangnya!” Saul berkata: “Tak dapat kau tantang dia, engkau seorang muda dan ia seorang serdadu yang terlatih!” Daud menjawab: “Singa dan beruang aku bunuh, apabila binatang itu mencuri dombaku. Orang itu akan mengalami nasib yang sama, Tuhan yang telah menolong jiwaku dari binatang buas akan menolongku dari tangan orang Filsitin itu!” Lalu Saul berkata: “Pergilah, moga- moga Tuhan besertamu!” Maka Saul mengenakan pakaian besinya sendiri kepada Daud dan ditaruhnyalah topi tembaga di atas kepala Daud dan disandangkannya pedangnya. Tetapi Daud tidak dapat berjalan dengan pakaian itu, karena tidak biasa baginya. Sebab itu ditinggalkannya pakaian besi itu, lalu diambilnya tongkatnya, dipungutnya lima buah batu yang licin dari dalam sungai dan diambilnya umbannya (ali-ali). Begitulah ia menghampiri Goliat.

Ketika Goliat melihat, bahwa Daud datang kepadanya dalam keadaan demikian, maka amat marahlah ia serta berseru: “Anjingkah aku, hingga engkau datang kepadaku dengan membawa tongkat! Akan tetapi, kemarilah supaya dagingmu kuberikan kepada burung-burung dan kepada binatang-binatang di padang!” Daud menjawab: “Engkau datang kepadaku dengan pedang, tombak, dan perisai.

Aku ini datang atas nama Allah bala tentara Israel, yang telah kau hinakan itu. Hari ini juga seluruh dunia akan mengetahui, bahwa Tuhan Allah ada.” Ketika orang Filistin menghampirinya, Daud mengambil sebuah batu dari sakunya, dan dilontarkan batu itu, maka kenalah dahi Goliat, sehingga ia pun roboh tak berdaya. Daud pun mengalahkan Goliat. Sumber: https://youtu.be/6gfWHKpYWYw

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Mengapa Saul sering merasa sedih?

2. Siapakah Daud menurut kisah di atas?

3. Jelaskan arti dari firman Tuhan: “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” (1Sam 16:7)!

4. Mengapa Daud mampu mengalahkan Goliat?

5. Mengapa Daud dipilih Tuhan menjadi raja menggantikan Saul?

6. Apa yang bisa kamu teladani dari Daud?

Kisah Daud menunjukkan kepada kita, bahwa:

1. Tuhan lebih memandang sikap hati seseorang, bukan paras yang elok atau perawakan yang bagus.

2. Bila Tuhan menghendaki, segala sesuatu bisa terjadi.

Ayo Kita Dalami

Ayo Kita Simak

Isi dan lengkapi tabel di bawah ini:

No. Nama Pemimpin Perjanjian Lama

Peran atau Kedudukan yang Disandangnya

Sikap-sikap yang Dapat Kita Teladani

1 Samuel

Nabi

Hakim Israel

2 Saul Raja

3 Daud

Gembala

Penyanyi mazmur Raja

Dalam dokumen Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti (Halaman 88-92)