• Tidak ada hasil yang ditemukan

Doa Syukur Secara PribadiC

Dalam dokumen Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti (Halaman 154-159)

Orang beriman adalah orang yang memiliki relasi dengan Allah. Ia akan mengusahakannya terus menerus. Salah satu cara menjalin relasi dengan Allah adalah berdoa. Doa menjadi sarana komunikasi dengan Allah.

Melalui doa, kita mengungkapkan diri sekaligus mendengarkan.

Dalam doa, kita menyampaikan kegembiraan, kesedihan, kebimbangan, harapan, penyesalan dan perasaan lainnya kepada Allah. Sebaliknya, Allah berbicara kepada kita melalui berbagai cara, misalnya melalui Kitab Suci, khotbah pastor di gereja, nasehat orang tua, guru, teman-teman atau bahkan melalui orang yang tidak kita kenal.

Dalam suasana hening, di tempat yang tenang, kita dapat menyampaikan perasaan pribadi kita kepada Allah. Berdoa pribadi sangat bermanfaat untuk kesehatan jiwa, memberikan semangat serta kekuatan bagi kerohanian kita. Dengan berdoa, kita diteguhkan dalam melaksanakan niat serta harapan kita. Hal itu ditegaskan oleh sabda Tuhan Yesus, “Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.

Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Mat 6:6). Yesus mengajarkan, doa pribadi merupakan sikap iman dan sikap hati.

Doa Syukur Secara Pribadi

Doa Simon Dikabulkan

Hari masih sangat pagi. Simon bergegas bangun tidur. Biasanya Simon malas bangun sepagi itu, apalagi hari itu adalah hari libur. Mengapa begitu? Ternyata tadi malam, ibu Simon berjanji akan mengajaknya jalan-jalan ke mal paling besar di kotanya. Simon sangat gembira dan tak sabar untuk segera pergi, tetapi Simon melupakan satu kebiasaan pagi itu. Simon lupa tidak berdoa.

“Simon ayo cepat mandinya,” seru ibu dari dapur.

“Kamu harus sarapan dulu, baru kita berangkat”.

“Siap Bu” jawab Simon.

Simon cepat-cepat keluar dari kamar mandi, ganti baju, kemudian makan dengan lahap. Tapi, ada satu lagi kebiasan Simon yang dilupakan, yaitu berdoa sebelum makan. Simon dan ibunya berangkat dengan bus menuju mal.

Ya Yesus, dalam menghadapi saat-saat khusus, Engkau selalu berdoa agar rencana dan kehendak Allah Bapa terlaksana. Engkau sendiri mengajarkan kepada kami doa yang indah, yaitu doa Bapa Kami. Ajarilah kami untuk dapat berdoa secara pribadi, dan memahami doa yang Kau ajarkan kepada kami. Bantulah kami agar mampu mendengarkan rencana dan kehendak Allah di dalam diri kami, karena Engkaulah Tuhan dan teladan hidup kami. Amin.

Guru mengajak peserta didik untuk membaca kisah berikut:

Doa Pembuka

Ayo Membaca

Simon melihat keramaian kota dan jalanan yang hiruk-pikuk. Tanpa terasa mereka telah sampai di tempat tujuan. Simon heran melihat ramainya mal. Banyak orang berlalu lalang. Banyak toko yang dihias lampu gemerlapan. Aneka ragam barang dijual di tempat itu. Tanpa terasa, karena terlalu asyik melihat keramaian dan macam-macam hal yang baru Simon lihat, tangan Simon terlepas dari gandengan ibunya. Simon berjalan semakin jauh dari ibunya, dan ibunya pun tidak menyadari hal itu. Setelah beberapa lama, Simon menyadari bahwa ia terpisah dari ibunya. Dia bingung, sedih dan takut. Simon tidak tahu harus bertanya kepada siapa. Tidak ada orang yang dia kenal.

Semua orang sibuk dengan diri mereka sendiri. Ingin rasanya dia berteriak, tapi itu tidak mungkin. Belum tentu ibunya mendengarnya.

Apa yang harus dia lakukan? Dia membayangkan dirinya tidak bisa pulang karena dia tidak membawa uang untuk ongkos naik bus dan ia tidak mempunyai handphone untuk menghubungi ibunya. Dalam kebingungan dan ketakutannya, Simon ingat kepada Tuhan. Simon pun mencari tempat yang agak sepi. Dengan kepercayaan akan kebaikan Tuhan, Simon berdoa: “Tuhan Tolonglah aku. Aku tersesat. Aku terpisah dari ibuku. Pertemukan aku dengan ibuku. Tuhan ... Tuhan ... ampunilah aku, karena dari bangun tidur aku tadi sudah melupakan-Mu dengan tidak berdoa kepada-Mu. Amin.”

Tuhan mendengarkan doa yang diucapkan dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan akan kebaikan Tuhan. Tak lama kemudian, nama Simon disebut melalui pengeras suara. Simon ditunggu ibunya di ruang informasi. Betapa senangnya hati Simon. Dalam hatinya dia pun langsung berterima kasih kepada Tuhan yang telah mendengarkan dan mengabulkan doanya. (diadopsi dari: Buku Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk Kelas 4 SD, Kanisius, Yogyakarta: 2018)

Doa merupakan ungkapan iman. Melalui doa, kita juga dapat menyampaikan suasana diri kita, senang maupun sedih. Doa jangan hanya dilakukan pada saat menghadapi kesulitan dan kesedihan.

Kisah tentang Simon menunjukkan, ia lupa berdoa karena sangat bergembira diajak oleh ibunya pergi ke mall di kota. Tetapi ketika Simon Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Mengapa hari itu Simon bangun pagi dan langsung mandi?

2. Apa yang terjadi pada Simon ketika berada di tengah keramaian kota?

3. Apa kebiasaan yang terlupakan oleh Simon pada hari itu?

4. Apa pesan yang dapat kita petik dari kisah tersebut?

5. Apakah kamu pernah mengalami doamu dikabulkan?

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

Ayo Kita Dalami

Ayo Kita Simak

menghadapi kesulitan, ia menyadari kesalahannya dan mohon ampun kepada Tuhan.

Pada saat yang sama, Simon mohon bantuan Tuhan dalam menghadapi kesulitan. Ia percaya, Tuhan akan menolongnya. Tuhan pun membantu Simon melalui petugas mall. Simon dapat bertemu kembali dengan ibunya.

Doa Simon dikabulkan. Simon semakin percaya, Tuhan mendengarkan doanya.

5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu:

Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.

8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.

9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga

mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

Bacalah kutipan Kitab Suci Matius 6:5-15 di bawah ini!

Ayo Membaca Kitab Suci

13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama- lamanya. Amin.)

14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamujuga.

15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Berdasarkan perikop Matius 6:5-15, Yesus mengajarkan kepada kita tentang sikap berdoa yang baik. “Jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (lih. Mat 6:6)

Yesus menegaskan, berdoa merupakan sikap hati. Tuhan tidak mengutamakan penampilan serta kata-kata yang bertele-tele dalam berdoa. Tuhan mengetahui dan memahami apa yang menjadi isi hati kita, maka sampaikanlah doa-doa pribadi kita di dalam hati, di tempat yang tenang atau mendukung suasana doa kita.

Dalam dokumen Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti (Halaman 154-159)