PENGAWASAN PENATAAN RUANG Bagian Kesatu
Umurn Pasal 209
Pengawasan Penataan Ruang diselenggarakan
untuk:
a. menjamin tercapainya tujuan
Penyelenggaraan Penataan Ruang;b. menjamin
terlaksana_nya penegakanhukrtm
bidang Penataan Ruang; danc. meningkatkan kuaiitas
Penyelenggaraan penataan Ruang.Pasal 2LO . . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-145-
Pasal 210
(1)
Pengawasan PerrataanRuang tercliri atas
kegia.tan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.(21
Pemantauan sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)merupakan kegiatan pengamatan
terhadap Penyelenggaraan PenataanRuang secara
langsung,tidak
langsung,dan/atau
berdasarliarr informasi dari Masyarakat.(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)merupakan kegiatan penilaian terhadap tingkat
pencapaian Penyelenggaraan Penataan Ruang secaraterukur
dan cbjektif.(4) Pelaporan sebagaimana dimaksud p.rda ayat
(1')merupakan kegiatan penyampaian hasil evaluasi.
Pasal 211
Pengawasan
lPenataan Ruang sebagairnhna
dimaksuddalam
Pasal210 dilakukan
ser:araberkala
setiap2
(dua)tahun
sejak RTR ditetapkan.Bagian Ked.ra
Lingkup Pengawasan Penataan Ruang Pasal212
(1)
PengawasanPenataan Ruang dilakr-rkan
terhadap kinerja:.a. Pengaturan Penataa:r Rr:ant,
PembinaanPenataan Ruang, dan Pelaksanaan
Penataan Ruang;b. fungsi dan
m'anfaat Penyelenggaraan Penataan Ruang; danc.
pemenuhan standar pelayanan bidang PenataanRuang ctan standar teknis Penataan
Ruang Kawasa.n.(2) Pengawasan
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t46-
(2) Pengawasan Penataan Ruang Laut dilakukan
terhadap Pemanfaatan Ruang Laut.
Pasal 2 13
(1) Standar pelayanan bidang Penataan
Ruang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 212
ayac (1)huruf
c meliputi aspek:a.
PerencanaanTataRuang;b.
Pemanfaatan Ruang; danc.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang.(21 Standar pelayanan bidang Penataan Ruang
dalamaspek Perencanaan Tata Ruang
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a paling
sedikit mencakup KonsultasiPublik
dalam penJrusunan RTR dan proses persetujuan substansi.(3) Standar
pelayananbidang
Penataa.anRuang
dalamaspek
PemanfaatanRuang,
sebagairrrana dirrraksud pada ayac (1)huruf
b paling sedikit mencakup:penyediaan dan penyebarluasan informasi RTR;
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang; dan pemenuhan ruang terbuka
hijau publik.
(4) Standar pelayanan bidang Penataan Ruang
dalam aspek Pengendaliari Penranfaatan Ruang.sbbagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c paling
seqikitmencaktrp pt:ngaduan pelanggaran
Pernanfaa.tan Ruang.Pasal 214
(1) Stanciar pelayanan Penataan
Ruangsebagaimana
dimaksud
dala.m Pasal'212
ayat
(1)hur'-ri' c mencakup standar 'pelayanan
bidangPenataan Ruang provinsi dan standar
pelayananbidang Penataan Ruar:g kabupaten/kota. -
(21 Ketentuan lebih lanjut
mengenaistandar
pela anbidang Penataan Ruang diatur dengan'Peraturan
Menteri.a.
b.
c.
f'asal
2L5...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-147-
Pasal 215
(1) Standar teknis Penataan Ruang
Kawasansebagaimana
dimaksud dalam Pasal 212 ayat
(1)huruf c merupakan ketentuan teknis
yangmenunjukkar. perwujudan kinerja fungsi
suatu Kawasan yang sesuai peruntukan.(2) Standar teknis Penataan Ruang
Kaw-asansebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
merupakanketentuan spasial dalam
pengembangan kegiatan sektordi
suatu Kawasan.(3)
Kinerja fungsi suatu Kawasan sebagaimana dimaksudpada ayat (l) merupakan kondisi yang
diinginkan ataudituju
dalam pengbmbangan Kawasan.(4) Standar texnis Penataan Ruang
Kawasansebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam bentuk daft-ar periksa.(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar
teknis Penataan Ruang Kanvasandiatar dengan
PeraturanI\{enteri.
Pasal 216
(1) Menteri, menteri yang.
menyelenggarakan urusan.pemerintahan di bidang kelautan, gubernur,
danbupati/wali kota melakukan
Pengawasan Penataan Ruang sesuai dengan kewenangannya.(2\
Menteridan
menteri yang men5;clenggarakan urusanpemerintalran di bidang kelautan sesuai
dengan kewenangannyamelakukan
Pengawasan PenataanRuang terhadap kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 212 yangdilakukan
oleh gubernur.(3)
Gubernlrr.
. .PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 148-
(3) Gubernur melakukan
Pengawasan Penataan Ruangterhadap kinerja sebagaimana dimaksud
dalamPasal 212 yang
dilakukan
olehbupati/wali
kota.(4) Dalam hal gubernur tidak melakukan
PengawasanPenataan Ruang sebagaimana dimaksud
padaayat (3), Menteri dan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kelautan
sesuaidengan kewenangannya dapat mengambil
alih Pengawasan Penataan Ruangyang tidak
diiakukan oleh gubernur.(5) Terhadap gubernur yang tidak
melakukan Pengawasan Penataan Ruang sebagaimana dimaksudpada ayat (41, Menteri dan menteri
yangmenyelenggarakan
uru.san pemerintahan di
bidangkelautan dapat
mengc:irakansanksi
sesua.i dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Pasal2lT
(1) Dalam
melaksanakan Pengawasan Penataan Ruang,Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota
dapatrrrerrrbentuk
inspektur
pembangunan sesuai dengan kewenangannya.(21 Inspektur pembangunan sebagairnana
dirnaksudpada ayat
(1)terdin atas aparatur sipil
r,egara dan non-aparatur sipil negara.(3) Dalam
melaksanakan Pengawasan Penataan RuangLamt, menteri yang menyelenggarakan
urusan 1:emerintahancli bidang kelautan dapat
rnembentuk pengawas kelautan.(4)
Inspekhrr...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t49-
(41 Inspektur pembangunan sebagaimana
dimaksudpada ayat (1) dan
pengawaskelautan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berwenang:a. melakukan pemantauan dan
evaluasi PemanfaatanRuang atau
Pemanfaatan Ruang Laut;b.
meminta keterangan;c. membuat salinan dokumen dan/atau
membuat catatan yang diperlukan;d.
memasuki tempat atau lokasi tertentu;e.
memotret;f.
membuat rekaman audio visual;g. memeriksa bangunan beserta prasarana
dan sarana pendukungnya;h.
menghentikan pelanggaran tertentu; dani.
melakukan tindakan lain yang diperlukan.(5) Dalam melaksanakan tugasnya, inspektur
pembangunan sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1)dan pengawas
kelautan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berkoordinasi dengan penyidik pegawai negeri sipil.(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai inspektur
pembangunan sebagaimanadimaksud pada ayat
(2)diatur
dengan Peraturan Menteri.(7)
Ketentuanlebih lanjut
mengenai pengawas kelautan sebagaimanadimaksud pada ayat
(3)diatur
denganperaturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahandi
bidang kelautan.Pasal2l8...
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
-
1.50 -Pasal 218
Pelaksanaan Pehgawasan Penataan
Ruang di
kawasanpesisir sebagai kawasan peralihan
antara darat dan
lautdilai<ukan secara terpadu oleh Menteri, rnenteri
yang menyelenggarakanurusan pemerintah.an cli
bidangkelautan, dan menteri atau kepala lembaga
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan terkait lainnya.Pasal 219
(1)
Masyarakat dapat membantu Pemerintah h.rsat atau Pemerintah Daerahdalam melakukan
Perrgawasarr Penataan Ruang.(2). . Dalam rangka meningkalkan efekti'ritas Pengawasan Penataan- Ruang
yang dilakukan pleh
Masyarakat,Pemerintah hrsat atau Pemerintah
Daerah,
menyeCiakan sarana penyampaian laporan dan/atau aduan.Bagian Ketiga
Tata Cara Pengawasan Khusus Penataan Ruang Pasal 22O
(l) Dalam hal terdapat kondisi khusirs dari
hasil Pengawasan Penataan Ruangdan/atau
laporan atau adrrau. Masyarakatyang .bcrsifal
mendesakuntuk ditindaklanjuti, dilakukan pengawaszrn
khusus Penataan Ruang.l2l
Pengawasankhusus
sebagaimanadimaksrrd
pada ayat (1) meliputi kegiatan:a.
merekonstruksi terjadinya kondisi khusus;b.
menganalisis clampak dan prediksi; danc. memlnuskan alternatif penyelesaian
kondisikhrrSus.
Pasal22l...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA