• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pagtatakip ng Batas sa Penyelenggaraan ng Penataan Ruang sa Republik Indonesia

N/A
N/A
Diah Rahmawati

Academic year: 2023

Membagikan "Pagtatakip ng Batas sa Penyelenggaraan ng Penataan Ruang sa Republik Indonesia"

Copied!
275
0
0

Teks penuh

Peraturan tata ruang merupakan upaya untuk menetapkan landasan hukum bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. Forum Penataan Ruang merupakan forum di tingkat pusat dan daerah yang bertugas membantu pemerintah pusat dan daerah dalam hal penataan ruang

BAB II

Kegiatan pemanfaatan ruang, indikasi insentif dan disinsentif, serta indikasi sanksi; Dan. pedoman kebijakan untuk alokasi ruang. sempadan pantai, sungai, danau, waduk, raciuk dan mata air. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang pada wilayah nasional; Dan. keseimbangan pembangunan antar wilayah provinsi, serta keselarasan antar sektor.

41 Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang diatur dalam Peraturan Menteri. 1) Materi teknis Kargo Perairan Pesisir sebagai berikut. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pasal 17 l) Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten.

Pemanfaatan ruang, ketentuan insentif dan dissuasif serta petunjuk sanksi;. kebijakan pengembangan kawasan strategis kabupaten; alokasi ruang pada batas pantai, sungai, danau, waduk, waduk, dan mata air. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di kabupaten; terwujudnya keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan antar sektor; Dan. penentuan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi.

41 Peta topografi Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan peta terkini dan ditetapkan oleh kepala departemen yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang informasi geospasial. 5) Ketentuan rinci mengenai tata cara.

Penggunaan ruang, ketentuan insentif dan disinsentif serta petunjuk sanksi;. alokasi ruang pada batas pantai, sungai, danau, waduk, waduk, dan mata air; Dan. ruang terbuka hijau publik dan tata ruangnya; mewujudkan keterpaduan, keterpaduan dan keseimbangan antar sektor; Dan. penentuan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi. 21 Tata cara penyusunan rencana tata ruang kota sebagaimana diatur pada ayat 1 huruf a. persiapan tugas proyek untuk pekerjaan; Dan. data dan informasi pertanahan; data dan informasi kecelakaan; Dan. diperlukan peta dasar dan peta tematik. setidaknya pengolahan dan analisis data :. analisis potensi dan permasalahan regional dan global; Dan. analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang terpadu dengan lingkungan hidup yang terpadu dengan kajian lingkungan hidup strategis. pembuatan rencana tata ruang konseptual kawasan perkotaan; Dan. Penyusunan rancangan peraturan di bidang penataan ruang kota berlangsung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

RZ KSNT;

  • RZ I(AW; dan
  • peta dasar dan peta tematik yang
  • batas wilayah
  • sistem jaringan prasarana Laut atau utilitas Laut;
  • sistem jaringan prasarana Laut atau utilitas
  • anaiisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; dan
  • analisis mencakup aspek sosial, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan
  • peta dasar dan . peta tematik yang
  • analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
  • analisis keterkaitan antarwilayah kabupaten/kota; dan
  • analisis keterkaitan antarkomponen ruang kabupaten/kota
  • validasi dokumen kajian lingkungan hidup
  • rekomendasi peta dasar dari badan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

41 Peta Topografi Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan peta terkini dan telah ditetapkan oleh kepala lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang informasi geospasial. Penyusunan dokumen awal RZ KSNT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan melalui tahapan analisis data sekunder dan/atau data.

Pasal 62 ayat (1) huruf d, dilaksanakan untuk mq,ngintegrasikan program/kegiatan sektor, kegiatan yang

Dalam menghubungkan batas-batas daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 digunakan batas-batas daerah yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan negara. 21 Tata cara pelaksanaan pembahasan lintas sektoral dan tata cara pemberian persetujuan terhadap isi rencana pengelolaan. Ruang wilayah provinsi diatur lebih rinci dengan keputusan menteri.

  • berita acara pembahasan dari Pemerintah
  • validasi dokunen kajian lingkungan hidup strategis Carr perangkat daerah provirisi
  • rekomendasi peta dasar dari badan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

Hari sebagaimana dimaksud pada ayat (6) termasuk hari pengundangan peraturan daerah. dalam publikasi daerah oleh sekretaris daerah provinsi. 21 Pengesahan dan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf angka 2 dan angka 3 diterbitkan oleh pemerintah daerah paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah disampaikan. 3) Dalam hal validasi dokumen kajian lingkungan hidup.

Pasal 69 ayat (1) hururf d, dilaksanakan untuk mengintegrasikan program/regiatan sektor, kegiatan yang

  • validasi dokumen kajian lingkungan hidup strategis dari perangkat daerah provinsi

21 Dalam hal rancangan peraturan daerah kabupaten mengenai penataan ruang wilayah kabupaten belum ditetapkan oleh bupati sebagaimana dimaksud dalam. 21 Penilaian dan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf 2 dan angka 3 diberikan paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah disampaikan oleh pemerintah daerah kota. 3) Mengenai sertifikasi dokumen pengkajian lingkungan hidup.

Pasal 76 ayat (1) huruf d, dilaksanakan untuk mengintegrasikan prograrnfkegiatan sektor, kegiatan yang

Penetapan rencana rinci tata ruang yang menjadi kewenangan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 ayat 1 huruf a, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembahasan lintas sektoral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 huruf c dilakukan untuk mengintegrasikan program/kegiatan sektoral, kegiatan yang bersifat strategis nasional, batas wilayah, garis pantai, dan kawasan hutan. Pengintegrasian batas wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 menggunakan batas wilayah yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab dalam urusan pemerintahan dalam negeri.

21 Tata cara pelaksanaan diskusi lintas sektoral dan. proses pemberian persetujuan zat RDTR. kabupaten/kota diatur lebih lanjut dalam Peraturan Merrill.

21 Peninjauan RTR dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam jangka waktu 5 (lima) tahun apabila terdapat perubahan lingkungan strategis berupa:. bencana alam berskala besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan; perubahan batas wilayah suatu negara. perubahan batas wilayah yang ditetapkan dengan undang-undang; atau. perubahan strategis dalam politik nasional. RTR dengan Kawasan Hutan; dan/atau. rencana wilayah rencana tata ruang provinsi dengan rencana rencana tata ruang wilayah kabupaten dan kota, yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. sektor koordinasi perekonomian dapat merekomendasikan kepada menteri agar dilakukan peninjauan dan revisi rencana tata ruang. wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota. 21 Peninjauan kembali RTR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tetap menghormati hak-hak masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3) Dalam hal revisi RTR mengubah fungsi ruang.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan peninjauan dan revisi RTR diatur dalam Peraturan Menteri.

BAB III

Kewenangan pemanfaatan ruang untuk kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 1O7 ayat (1) huruf c dapat dilimpahkan. gubernur, bupati, atau walikota tanpa mengurangi kekuasaan menteri. RDTR, kemudian kegiatan pemanfaatan ruang. dilakukan setelah mendapat Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang untuk kegiatan non-semak. Jangka waktu penerbitan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123 huruf c dan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Maritim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 huruf c paling lama 20 (dua puluh) hari terhitung sejak pendaftaran atau pembayaran. dari penerimaan negara bukan pajak.

128, Persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang laut dikeluarkan melalui sistem elektronik yang diselenggarakan oleh menteri penyelenggara: arr.cii oidang urusan pemerintahan maritim.

111- Pasal 138

21 Rekomendasi kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang untuk kegiatan yang bersifat strategis nasional sebagaimana dimaksud pada ayat Penempatan dilaksanakan berdasarkan indikasi program utama yang tertuang dalam RTR sebagaimana dimaksud pada ayat (2), huruf a, b, dan c, serta ayat (3).

BAB IV

21 Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersedia. 1) Insentif perpajakan sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat dua Pasal 165 dapat berupa pemberian keringanan pajak, bea masuk, dan/atau penerimaan negara bukan pajak. Kegiatan pemanfaatan ruang laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh bupati/penjaga. 5) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (41. 21 Tindakan dissuasif yang dilakukan pemerintah harus diberikan kepada pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat diberikan dalam bentuk: pembatasan pemberian prasarana dan sarana di daerah; dan/atau.

Pemerintah Daerah lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat berupa pembatasan. 4) Adanya kekecewaan dari Pemerintah Pusat dan/atau.

BAB V

21 Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). adalah kegiatan pengamatan yang berkaitan dengan pelaksanaan penataan ruang secara langsung, tidak langsung dan/atau berdasarkan informasi liar dari Masyarakat. Penataan Ruang, dan Penyelenggaraan Penataan Ruang; fungsi dan manfaat penyelenggaraan penataan ruang; Dan. Memenuhi standar pelayanan di bidang Penataan. 21 Pengawas pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pegawai negeri sipil dan pegawai negeri non-negara. 3) Dalam melaksanakan Pengawasan Penataan Ruang.

Tata Cara Pengawasan Khusus Penataan Ruang Pasal 22O. l) Dalam hal terdapat kondisi khusus yang timbul dari hasil pengawasan dan/atau laporan atau adrrau Penataan Ruang.

Penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 226 ayat 1 huruf c merupakan upaya mendampingi, mengawasi dan memberikan penjelasan kepada pemangku kepentingan dalam perencanaan. 21 Pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang sebagaimana dimaksud pada subbab (1) dilakukan melalui penyediaan database dan. 1) Penyebaran informasi adaptasi spasial kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 226. 21 Meningkatkan pemahaman dan tanggung jawab Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat menyelenggarakan ceramah, diskusi publik, kompetisi dan debat publik; pembentukan kelompok masyarakat yang bergerak di bidang penataan ruang;

Spasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 235 ayat (21 huruf b), dilakukan melalui: sertifikasi kompetensi ahli di bidang penataan, pemberian izin perencana Takr Ruang.

BAB VII

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, susunan keanggotaan, tugas, fungsi, dan tata kerja Forum Perencanaan Tata Ruang diatur dengan peraturan menteri.

BAB VIII

21 Gubernur, bupati, dan walikota sesuai dengan kewenangannya, dengan persetujuan Menteri, dapat menghapuskan kesesuaian kegiatan penggunaan ruang dan/atau mengatur kegiatan penggunaan ruang. Apabila Peraturan Pemerintah ini memberikan pilihan yang tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas dan/atau terdapat stagnasi pemerintahan, maka Menteri dapat melakukannya.

BAB IX

  • UMUM

Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); Menyatakan rencana tata ruang wilayah pada masa revisi Peraturan Pemerintah no. 26 Tahun 2008 tentang penataan ruang wilayah nasional. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2019 tentang Penataan Ruang Maritim (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6345), . menyatakan bahwa itu masih berlaku.

  • PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Pengembangan Penataan Ruang juga mencakup peraturan terkait pengembangan profesi penata ruang untuk mendukung peningkatan kualitas dan efektivitas penyelenggaraan penataan ruang; Dan. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang berupa antara lain data dan informasi penguasaan tanah, kepemilikan tanah, penggunaan tanah, peruntukan tanah. Pelibatan peran masyarakat di provinsi dalam penyusunan rencana tata ruang provinsi antara lain diwujudkan melalui jaringan dan forum opini publik.

Pelaksanaan pembahasan rancangan peraturan daerah terkait rencana tata ruang provinsi merupakan upaya mengkomunikasikan isi rencana tata ruang provinsi kepada perwakilan Ral5yat Deu,an.

11- Angka 2

Huruf I

Huruf 1

18- Ayat (3)

Data lain yang mungkin dikumpulkan antara lain data. data fisiografik, ekonomi dan keuangan, dll. ketersediaan prasarana dan sarana dasar, data penggunaan lahan, data alokasi spasial dan data. berkaitan dengan daya dukung dan daya hidup lingkungan hidup. Data dan pelatihan di sektor pertanian. diperlukan dalam proses penyusunan rencana tata ruang kota antara lain berupa data dan informasi penguasaan tanah, kepemilikan tanah, penggunaan tanah, kepemilikan tanah, perimbangan. penggunaan lahan, dan permasalahan pertanahan yang dapat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan rencana tata ruang kota. Data dan informasi bencana diperlukan dalam proses rencana pengelolaan. Wilayah kota memuat data dan informasi tentang bahaya dan risiko bencana, termasuk peta. Daerah rawan gempa, peta. kanvas rasa bersalah aktif yang rawan bencana, mala ka',r,asan. Ileta yang rawan terhadap cunarrti merupakan daerah yang rentan. Peta wilayah rawan bencana erupsi Gunung Atr'li dan bencana banjir serta peta kerawanan. peta likuifaksi dan kerentanan pergerakan tanah termasuk tanah longsor.

Data dan informasi bidang pertanahan yang diperlukan dalam proses pembangunan RTR Pulau/Kepulauan lre:l meliputi data...dan informasi penguasaan tanah, kepemilikan tanah, peruntukan tanah, pemanfaatan tanah, . dan permasalahan pertanahan yang dapat mempengaruhi efektivitas realisasi RTR pulau/kepulauan.

27 - Huruf f

Referensi

Dokumen terkait

Maaaring masama sa pananaliksik na ito ang mga sanhi ng paninigarilyo ngunit ang paksang naibigay ay iikot lamang sa epekto ng paninigarilyo.. DALOY NG

Ang sarbey na ito ay tumulong sa akin upang malaman ang mga saloobin ng mga bata’t iba pang mga respondent (sa pamamagitan ng kanilang mga reaksyon), kung sila’y may sapat na

Ayon sa teoryang ito, ang wika raw ng tao ay nag-ugat sa mga tunog na kanilang nililikha sa mga ritwal na ito na kalauna’y nagpapabagu-bago at nilapatan ng iba’t ibang

Bilang tugon sa mga pahayag na nabanggit, ang mga mananaliksik ay naglalayon na alamin kung ano nga ba ang epekto ng paglalaro ng Clash of Clans sa pag-aaral ng mga mag-aaral at nais

Dahil kung minsan binibigyan sila ng proteksyon ng kanilang mga kasamahan sa fraternity.Isa rin sa mga madalas na dahilan ng mga estudyante sa fraternity ay ang

ay nakauubos ng oras para sa pag-aaral, kung kaya’t naii-stress ako sa posibleng magkapatong-patong ng mga gawain sa paaralan dahil hindi ko pa ito masimulan.” —ito ang nangungunang

Natukoy sa Talahanayan 4 ang ranggo ng mga negatibong dulot ng paggamit ng animated videos sa pagtuturo ng panitikan, lumabas na nanguna rito ang hindi lahat ng guro ay maalam sa

Ang panguhing layunin ng pag-aaral na ito ay madalumat ang mga salitang taboo sa Visayas partikular sa Rehiyon VII at Rehiyon VIII na nakatuon sa mga wikang ginagamit na nagkakaroon