• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belajar Mengajar

Dalam dokumen Skripsi - etheses UIN Mataram (Halaman 32-39)

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori

2. Belajar Mengajar

a. Pengertian Belajar Mengajar

Belajar adalah kegiatan fisik atau badaniah. Untuk itu hasil yang di capai adalah berupa perubahan – perubahan dalam fisik. Pendapat

lan mengatakan bahwa belajar adalah kegiatan rohaniah atau psychis.

Sasaran yang dicapai disini adalah perubahan – perubahan jiwa.

Sementara pendapat tradisional, belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.

Ahli pendidikan modern merumuskan bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara – cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.17. Jadi belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tinngkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan pembelajaran seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan pembelajaran, menilai proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggungjawab guru. Kadi, hakikat belajar adalah perubahan.

Belajar adalah sesuatu yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya, proses belajar terjadi karena adanya interaksi yang terjadi baik dengan seseorang maupun dengan lingkungan hidupnya. Salah satu pendapat seseorang itu telah belajar adalah ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku yang mungkin

17 Zainal Asril, Micro Teaching, (Jakarta : Rajawali Pers, 2017). Hlm.1.

disebabkan oleh perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang dia miliki.18

Perubahan kemampuan disebabkan oleh kematangan, pertumbuhan dan kemampuan sepertu anak yang mampu berdiri dari duduknya atau perubahan fisik yang disebabkan oleh kecelakan tidak dapat dikategorikan oleh hasil dari proses belajar meskipun perubahan itu berlangsung lama dan konstan. Menurut Slameto bahwa belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.19

Adapun menurut Sudirman sendiri “ belajar adalah berubah.

Maksudnya disini usaha seseorang untuk merubah tingkah lakunya. Jadi bisa dikatakan bahwa proses belajar adalah proses awal masing- masing seseorang untuk mengubah tingkah lakunya. Serta belajar bukan hanya usaha untuk penambahan mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi juga bentuk dri kecakapan, keterampilan,, sikap, harga diri, minat serta penyesuaian diri.20 Pembelajaran menurut Dimyanti dan Mujiono adalah kegiatan pendidik secara terprogram dalam desain instruksional yang melatih peserta didik untuk belajar secara aktif dan bisa

18 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2002), hlm.26

19 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta : PT Rineka Cipta 1995).

20 Sudirman AM. Interaksi dan Motivasi Belajar ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2007), hlm. 21.

menekankan pada penyedian sumber belajar21 . jadi pembelajaran adalah belajar yang dibangun oleh peserta didik untuk melatih dan mengembangkan kreatifitas berpikir serta bagaimana caranya mengolah dan mendapakan informasi dengan menyesuaiakan diri dengan tekhnologi – tekhnologi yang berkembang sekarang agar tidak tertingal dengan zaman yang modern sekarang ini.

Adapun belajar menurut pandangan Benjamin S. Bloom adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif dan psikomorik untuk meninngkatkan taraf hidup peserta didik , baik sebagai pribadi dan anggota masyarakat maupun makhluk Tuhan yang Maha Esa. Dia juga memaparkan tujuan-tujuan belajar yang disebut dengan taxtonomi bloom yang terdiri atas tiga kawasan (domain) diantaranya, yang pertama domain kognitif yang mencakup kemampuan intelektual lingkungan seperti : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. Kedua, domain afektif mencakup kemampuan- kemampuan emosional secara hirarkis, yaitu kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai, pengorganisasian nilai, dan karakteristik diri. Dan yang terakhir domain psikomotorik, merupakan kemampuan- kemampuan motorik dalam menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan yang terdiri dari gerakan refleks,gerakan dasar, kemampuan

21 Dimyanti dan Mujiono , Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), hlm.

297

perseptual, kemampuan jasmani, gerakan-gerakan terlatih dan komunikasi.22

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar menurut teori Taktonomi bloom ini adalah proses perubahan tingkah laku seseorang dari yang sederhana dilakukan sampai ke yang paling kompleks.

Pembelajaraan adalah peroses komunikasi dua arah yang dimana mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Adapula pendapat lain yang mengatakan bahwa pembelajaran (instruction) menunjukkan pada usaha bagaimana siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru.

Artinya proses pembelajaran yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru yang membedakannya adalah pada peranannya yakni pendidik pendidik yang mengajar dan peserta didik yang belajar23

Tokoh Psikologi belajar memiliki persepsi dan penekanan tersendiri tentang hakikat belajar dan proses ke arah perubahan sebagai hasil belajar. Diantaranya :

1) Behaviorisme, teori ini menyakini bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang memberikan pengalaman tertentunya kepadanya. Behaviorisme menekankan apa yang dilihat, yaitu tingkah laku, dan kurang memperhatikan apa yang di dalam pikiran karena tidak dapat dilihat.

2) Kognitivisme, merupakan salah satu teori belajar yang sering disebut dengan teori kognitif. Yang dimana teori belajar ini tingkah

22 Muh.Sain Hanafy, ”Konsep Belajar dan Pembelajaran”, Jurnal Lentera Pendidikan Vol.17, No.1, Juni 2014, hlm.71.

23 Hasbi & Ahyar Rasidi, Pengembangan Psikomotorik Anak , h.5.

laku seseorang ditentukan oleh persepsi atau pemahamnannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan.

3) Teori Belajar Psikologi Sosial. Menurut teori belajar ini proses belajar bukanlah proses yang terjadi secara menyendiri akan tetapi harus dengan intraksi.

4) Teori belajar Gagne, Perpaduan antara teori belajar behaviorisme dengan kognitivisme. Belajar merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah. Akan tetapi hanya terjadi dengan kondisi tertentu. Yaitu kondisi internal dengan kesiapan pesertta didik dan sesuatu yang telah dipelajari, kemudian kondisi ekternal yang merupakan situasi belajar yang secara sengaja diatur oleh pendidik dengan tujuan memperlancar proses belajar.24

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses intraksi yang dilakukan oleh pendidik dengan peserta didik dan summber belajar yang dapat meningkatkan pengetahuan baru serta proses yang sudah terprogram antara peserta didik dengan sumber belajar untuk mengembangkan potensi belajar peserta didik secara optimal yang terjadi melalui rancangan pelaksanaan dan evaluasi.

b. Tujuan Pembelajaran

24 Muhammad Darwis,”Belajar dan Pembelajarn”, Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, Vol. 03, No.2, Desember 2017. Hlm.336.

Tujuan pembelajaran adalah faktor yang sangat pentig dalam proses pembelajaran. Dengan adanya tujuan maka guru memiliki pedoman dan sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan mengajar.

Apabila tujuan pembelajaran sudah jelas dan tegas, maka langkah dan kegiatan pembelajaran akan lebih terarah. Tujuan dalam pembelajaran yang telah dirumuskan hendaknya disesuaikan dengan ketersediaan waktu, sarana dan prasarana serta kesiapan peserta didik.

Tujuan merupakan komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya, seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan alat, metode, sumber dan alat evaluasi. Oleh karena itu sebagai seorang guru tidak boleh mengabaikan masalah perumusan tujuan pembelajaran apabila hendak memprogramkan pengajarannya.

Dilihat dari sisi ruang lingkupnya tujuan pembelajaran dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1) Tujuan yang dirumuskan secara spesifik oleh guru yang bertolak dari materi pelajaran yang akan disampaikan.

2) Tujuan pembelajaran umum, yaitu tujuan pembelajaran yang sudah tercatum dalam garis-garis besar pedoman pengajaran yang dituangkan dalam rencana pengajaran yang disiapkan oleh guru.

Tujuan khusus yang sudah disiapkan oleh guru harus memenuhi syarat-syarat, yaitu : 1) secara spesifik menyatakan prilaku yang akan dicapai. 2) membatasi dalam keadaan mana pengetahua prilaku

diharapkan dapat terjadi ( kondisi perubahan prilaku) 3) secara spesifik menyatakan kriteria perubahan prilaku dalam arti menggambarkan standar minimal prilaku yang dapat diterima sebagai hasil yang dicapai.

Dalam dokumen Skripsi - etheses UIN Mataram (Halaman 32-39)

Dokumen terkait