• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Data

Dalam dokumen Skripsi - etheses UIN Mataram (Halaman 45-54)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data dapat diperoleh.28 Sumber data tersebut bersumber dari tergantunng dari

28 Rusman, manajemen..., h. 107.

kecerdasan si peneliti sendiri dalam mencari data. Setiap peneliti memerlukan data dan informasi dari sumber-sumber yang terpercaya, agar data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjawab permasalahhan yang akan dihadapi peneliti. Data yang diperoleh harus jelas darimana sumbernya, apakah individu, gejala, peristiwa kejadian, dokumen tertulis dan sejenisnya.Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.29

Karena peneliti mengamati siswa kelas VII di MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar serta mata pelajaran yang ditambil adalah Akidah Akhlak maka yang menjadi sumber data (Informen) peneliti adalah :

a. Guru mata pelajaran Akidah Akhlak itu sendiri.

b. Siswa kelas VII MTs Ittihadil Ummah.

Adapun data yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer (data tangan pertama) yaitu data yang diperoleh dari cerita para pelaku peristiwa itu sendiri, dan atau saksi mata yang mengalami atau mengetahui peristiwa tersebut. Data primer ini didapat atau diperoleh dari guru bidang studi Akidah akhlak. Sedangkan data sekunder ( data tangan kedua) yaitu data yang diperoleh oleh sumber lain yang mungkin tidak berhubungan langsung denga peristiwa tersebut.

29 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatiif (Bandung : PT. Remana Rosdakarya, 2012) h.157.

Sumber skunder ini dapat berupa para ahli yang mendalami atau mengetahui peristiwa yang dibahas. Seeperti kepala sekolah, siswa-siswi itu sendiri.30

5. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan keharusan bagi peneliti dan merupakan inti kegiatan utama penelitian dalam rangka memproleh data yang dibutuhkan. Adapun metode pengumpulan data yang peneliti gunakan disini dalam melakukan penelitian tersebut dalah, metode obeservasi, wawancara, dan metode dokumentasi.

a. Metode observasi

Observasi adalah instrumen lain yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan yaitu penelitian kualitatif. Instrumen observasi lebih sering digunakan sebagai alat pelengkap instrumen lain, termasuk kuesioner dan wawancara. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu pancaindranya yaitu indra penglihatan.

Observasi adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dan informasi yang diinginkan. Dalam buku Emzir, observasi (pengamatan) dapat didefinisikan sebagai perhatian yang terfokus terhadap kejadian, gejala atau sesuatu.31

30 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta : PT. Bumi Aksara ) h.80.

31 Emzir, Metoodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pres, 2010) h.37

Dalam proses pelaksaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation. Observasi berperan serta, dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati (sumber data), sedangkan non participant yaitu peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independent.32 Adapun jenis observasi yang peneliti lakukan adalah tehnik observasi non particiipant. Tehnik observasi non participant yaitu peneliti tidak terlibat dalam kegiatan (proses) belajar mengajar.

Peneliti juga disini menggunakan alat seperti fieldnote dan checklist. Dimana fieldnote adalah catatan lapangan yang berupa kegiatan sehari-hari guru Akidah Akhlak di mdrasah, sedangkan checklist merupakan suatu daftar yang berisi unsur-unsur yang mungkin terdapat dalam situasi atau tingkah laku atau kegiatan individu yang diamati. Maka dalam penlitian ini peneliti menggunakan alat observasi berupa checklist. Peneliti tinggal memberi tanda check (atau biasanya di centang) pada list sesuai perilaku subjek yang muncul di lembar observasi, sehingga memungkinkan observer dapat melakukan tugasnya secara cepat dan objektif 33. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi ini ini adalah :

1) Proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru akidah akhlak.

32 Sugiyono, Metodologi Penelitian, Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2010) h.145.

33 Dalam http://jeffy-louis.blogspot.com diambil tanggal 15, 01, 2020 jam 07.57 am.

2) Metode-metode pembelajaran yang sering digunakan oleh guru.

b. Metode wawancara

Tehnik wawancara ini banyak digunakan ini banyak digunakan di bidang pendidikan karena mempunyai beberapa keunggulan yang mungkin tidak dimiliki oleh instrumen lain. Sugiono mendefinisikan wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to face) dengan maksud tertentu34. Sedangkan menurut Suprayogo, wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memproleh informasi langsung dari sumbernya 35. Jadi bisa disimpulkan bahwa metode wawancara adalah metode yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan cara tanya-jawab (dialog) dengan narasumbernya.

Adapun jenis dari metode wawancara ini yaitu : (1) wawancara terstruktur, yaitu dimana peneliti ketika melaksanakan tatap muka dengan responden menggunakan pedoman wawancara yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Jadi responden tiidak bisa menjawab dengan bebas mengutarakan pendapatnya karena dibatasi dengan pedoman- pedoman yang sudah dibuatkan itu. (2) wawancara tidak terstruktur (bebas), yaitu wawancara dimana peneliti dalam menyampaikan pertanyaaan pada responden tidak menggunakan pedoman atau bisa

34Sugiyono, Metode Penelitian...,h.178.

35 Imam Suprayogo, Metodologi Penelitian Sosial-Agama (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003)h. 29.

dengan bebas mempertanyakan apa saja. Maka responden dengan bebas mengutarakan pendapatnya tanpa dibatasi oleh pedoman-pedoman36.

Dalam proses interview, peneliti terlebih dahulu menyusun beberapa pertanyaan yang nantinya akan diajukan kepada responden untuk menggali informasi masalah : (1) bagaimanakah penerapan metode kerja kelompok yang sudah diterapkan oleh guru mata pelajaran Akidah Akhlak, (2) Apa saja manfaat dari diterapkannya metode pembelajaran metode kerja kelompok itu sendiri terhadap siswa kelas VII. (3).Faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan metode kerja kelompok.(4). Persiapan-persiapan yang harus disiapkan oleh guru sebelum menerapkan metode kerja kelompok

c. Metode Dokumentasi

Sumber dokumentasi pada umumnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu dokumentasi resmi, seperti surat keputusan, surat instruksi dan sebagainya. Dan dokumentasi tidak resmi seperti surat nota, surat ppribadi. Dengan menggunkan metode ini maka peneliti akan mendapatkan informasi atau data berupa program tertulis dan perencanan tertulis yang dikembangkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaaan metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dengan mencatat data (informasi) yang

36Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (jakarta : bumi Aksara, 2012) h.44.

bersumber dari dokumentasi MTs Ittihadil Ummah yang berupa profil sekolah, sejarah berdirinya, sarana-prasarana yang dimiliki, visi dan misi, serta jumlah guru dan siswa-siswinya. Dengan tersedianya data- data tersebut maka bisa membantu peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang dilakukannya.

6. Teknik Analisis Data.

Setelah data yang dikumpulkan oleh peeliti selama melakukan penelitian. Maka selanjutnya perlu dianalisa dan diinterprestasikan dengan telitii, ulet dan cermat sehingga diperolehh suatu kesimpulan yang obyektif dari suatu penelitian. Bila data dan informasi yang diperoleh tersebut telah dianalisa dan diinterprestasi, maka akan diketahui tentang bagaimana penerapan metode kerja kelompok dalam proses belajar mengajar yang digunakann oleh guru kelas VII.

Mengingat dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan data dekriptif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar.

Analisis data dalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh melalui hasil dari pengamatan, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan peneliti yang berupa dokumen pribadi, dokumen resmi. Kemudian langkah berikut yang harus dilakukan oleh peneliti adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data tersebut.

7. Keabsahan Data.

Keabsahan data dalam sebuah penelitian bertujuan untuk membuktikan apakah data yang kita proleh dari lapangan betul-betul sesuai atau tidak. Keabsahan data merupakan konsep penting bagi peneliti yang diperbaharui dari konsep kesahehan (validitas) dan kehandalan (reliabilitas) menurut versi “positipisme” dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan pradigmanya sendiri. Sugiyono mendefinisikan validitas adalah data yang bbervveda antar data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian sedangka reliabilitas adalah yang berkenaan dengan derjat konsistensi dan stabilits data atau temuan37.

Adapun cara yang diguunakan oleh peneliti dalam menguji data supaya tidak terjadi kejanggalan dalam penelitian antara lain:

a. Ketekunan Pengamatan.

Ketekunan pengamatan maksudnya menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dalam persoalan atau isu yang sedang dicari kemudian memuaskan diri pada hal-hal tersebut ecara rinci 38. Kemudian dengan meningkatkan ketekunan, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistemtis tentang apa yang diamati39.

Setelah itu peneliti menalaahnya secara terperinci sampai pada suatu titik sehingga peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan dalam

37 Sugiyono, Metode..., h.27-268.

38 Moleong, Metodologi Penelitian, hal.177.

39 Sugiono, Memahami Penelitian (Bandung: Alfabeta,2014) hal.125.

penelitian dan benar-benar valid. Ketekunan ini bertujuan agar peneliti mendapatkan informaasi yang lebih banyak tanpa ada yang dilewatinya dan mendapatkan jawaban dari persoalan yang ditemuinya.

b. Triangulasi

Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkana sesuatu yang diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding.

Triangulasi ini dibedakan menjadi empat macam diantaranya :Triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi melalui waktu, alat yang berbeda dengan pendekatan kualitatif.

1) Triangulasi metode, yaitu untuk metode yang digunakan dalam memperoleh data penelitian. Triangulasi ini terdapat dua strategi yang pertama, pengecekan derajat kepercayaan penempatan hasil penelitian dari beberapa pengumpulan data, kedua, pengecekan derajat kepercyaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

2) Triangulasi dengan cara memanfaatkan guru mata pelajaran untuk keperluan pengecekkan kembali derajat kepercayaan data.

3) Triangulasi teori, dimana data tidak dapat dicek dengan satu teori saja akan tetapi dengan membutuhkan banyak teori. Karena teori tersebut dapat mendukung dalam mengolah data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti.

Adapun disini triangulassi yang digunakan adalah triangulasi ssumber dan teori. Karena keabsahan data yang digunakan dalam hal ini peneliti banyak mengambil rujukan dari refrensi-refrensi buku-buku dan mengambil teori-teori para ahli.

H. Sistematika Penulisan.

Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari (IV) empat Bab, yaitu masing- masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut :

Bab 1 : Pendahuluan, pada bab ini membahas secara global atau menyeluruh yang meliputi : konteks penelitian, focus penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian serta sistematika pembehasan.

Bab II : Paparan serta teuan data yang membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian, penerapan metode kerja kelompok dalam proses belajar mengajar kelas VII di MTs Ittihadil Ummah karang Anyar Pagesangan Timur Mataram, factor penghambat serta pendorong dari diterapkannya metode kerja kelompok.

Bab III : Pembehasan hasil penelitian yang didalamnya dibahas tentang analisis dari penerapan metode kerja kelompok dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran akidah akhlak kelas VII di MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataran.

Bab IV : Penutup. Yang terdiri dari kesimpulan-kesimpulan dan saran peneliti.

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum MTs Ittihadil Ummah karang Anyar Mataram 1. Sejarah Berdirinya MTs Ittihadil Ummah

Pendidikan merupakan usaha dasar dalam memanusiakan manusia.Sebagaimana yang sudah tercantum dalam undang-undang, yang dimana tanggungjawab penyelenggaraan pendidikan itu berada pada keluaega, masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu untuk mengambil peranan sebagai pnyelenggaraan pendidikan tersebut, pada tahun 1995 masyarakat lingkungan Karang Anyar Kelurahan Pagesangan Kota Mataram bersama-sama dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat bersepakat untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang berlabel agama yaitu MTs Ittihadil Ummah.

Berdirinya MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar diawali dengan pendirian sebuah TPK-TPA Ittihadil Ummah pada pertengahan tahun 1992

yang di kepalai oleh Tohirin yang dibantu oleh remaja masjid seperti M.Tanwir, Hauliawati, Azhar, Sri mahyuni, Saudatul Adawiyah, Ida Fitriati, Husnul Jalilah, Wardatul Ain, Eni Wahyuni dan lain-lain.

Selanjutnya atas inisiatif dari beberapa tokoh seperti : Drs. H. Wildan, Dra.

Hj. Nurul Yakin, M.Pd, Drs. H. Ahmad Hari Witono, M.Pd., H. Burhanudin, SP., H. Zainull Islam, SH., Muslihin, S.Ag., Tohirin, Isnaini. Dan beberapa yang lainnya serta mendapat dukungan dari tokoh-tokoh agama diantaranya : TGH. Idhar Mahyudin, H. Syafiuddin, H. Syafi’I, TGH. Tanwir Idhar serta mendapat dukungan yang begitu besar dari kepala lingkungan Karang Anyar , H. Anwar, Sehingga pada tanggal 10 juli 1995 dimulailah berdiri Madrasah Tsanawiyah “Ittihadil Ummah”, dan sebagai kepala madrasah

pertama yang ditunjuk pada saat itu adalah H. Zainul Islam, SH.

Berkat kerja sama semua pihak, izin operasional MTs Ittihadil Ummah dapat juga diperoleh pada tahun itu. Pada awal operasionalnya, MTs Ittihadil Ummah tlah mendapat wakaf sebidang tanah pekarangan seluas kurang lebih 400m2 yang diatasnya telah berdiri tiga unit ruang kelas.

Ruang kelas tersebut sebenarnya dari awal telah diniatkan untuk kegiatan pendidikan akan tetapi karena tidak kunjung selesai dan terlihat terbengkalai,maka masyarakat Karang Anyar menyelesaikannya dan penggunaannya atau pengelolaannya diserahkan kepada pengurus Yayasan Ittihadil Ummah.40.

40Paozan, Kepala Sekolah MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Pagesangan Timur, Wawancara, 2 Maret 2020

Seiring berjalannya waktu serta gejolak dari masyarakat, MTs Ittihadil Ummah telah beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan.

Berikut peneliti paparkan nama-nama yang sudah menjadi pemimpin di MTs Ittihadil Ummah diantaranya : 1). H. Zainul Islam, SH. (1995-1997), 2) Muslihin, S.Ag (1997-1999), 3) H. Burhannudin, SP. (1999-2002), 4) Tohirin, S.Pd (2002-2005), 5) Isnaini, S.Th.I, (2005-2010), dan 6) Paozan, S.Pd. (2010- sekarang).

Jika dilihat secara fisik, kondisi MTs Ittihadil Ummah juga pernah mengakami beberapa rehabilitas.Yaitu pada tahun 2001 dengan bantuan imbal swadaya telah dilakukan pembangunan dua local ruang kelas berlantai 1 dengan menggunakan tanah pekarangan milik masjid Al- Istiqomah (atas persetujuan tokoh agama dan tokoh masyarakat).

Serta pada tahun 2003 dilakukan pemasangan paving block untuk sarana olahraga. Tahun 2004 dan 2007 telah dilakukan rehab lantai dari semen menjadi keramik. Dan yang terakhir pada tahun 2010, MTs Ittihadil Ummah telah mendapat bantuan berupa peralatan laboratorium TIK (computer) sebanyak 10 unit beserta fasilitas jaringan internetnya.41

Tidak hanya itu pada tahun 2010 MTs Ittihadil Ummah membuka kelas baru untuk jenjang pendidikan Madrasah Aliyah dengan Tohirin, S.Pd. sebagai kepala sekolahnya yang bertugas dari tahun 2010-2012 dan dilanjutkan oleh H. Taufik Rahman, MA dari tahun 2012 sampai sekarang.

Pembengunan gedung MA Ittihadil Ummah tersebut berada diatas tanah

41Dokumentasi, Profil MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, 3 Maret 2020

seluas 650 m2 dan direncanakan dapat digunakan untuk seluruh kegiatan belajar mengajar MTs/MA beserta semua fasilitas yang dimiliki. Selain itu juga Ittihadil Ummah saat ini juga dilengkapi dengan fasilitas pemondokan sederhana bagi santri putra maupun putri sehingga kegiatan pengajian kitab kuning dapat dijamin keberlangsungannya42

2. Letak Geografis MTs Ittihadil Ummah Mataram.

Berikut letak geografis MTs Ittihadil Ummah :

a. Sebelah Utara : Bangunan sekolah, Pondok Pesantren dan sawah b. Sebelah Selatan : Pondok Santriwati dan rumah penduduk.

c. Sebelah Barat : Rumah Penduduk.

d. Sebelah Timur : Sawah Penduduk43

3. Profil MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataram

a. Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Ittihadil Ummah

b. Alamat : Jln/ Lingkungan: Jln Guru Bangkol Gg. Banjarmasin No. 55 Karang Anyar

Kelurahan : Pagesangan Timur

Kecamatan : Mataram

Kabupaten/Kota : Mataram

Provinsi : Nusa Tenggara Barat No Tlp/ HP : 0818033633301

42Dokumentasi, Profil MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, 3 Maret 2020

43Dokumentasi, Profil MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, 3 Maret 2020

c. Yayasan Penyelenggara : Yayasan Ittihadil Ummah Al-Islamy.

d. NSS/ NSM/ NDS : 121252710015

e. NPSN : 50223239

f. Jenjang Akreditasi : Baik (B) g. Tahun Berdiri : 1995 h. Tahun Beroperasi : 1995

i. Pendiri Yayasan : TGH. Idhar Mahyudin j. Pimpinan Yayasan : Zainul Islam, SH.

k. Kepemilikan Tanah : Yayasan Status Tanah : Hibah Luas Tanah : 6000 m2 l. Status Bangunan Milik : Yayasan m. Luas seluruh Bangunan : 450 m2

n. No.Rek Madrasah : 161-00-0264590-6 an. MTs Ittihadil Ummah Bank Mandiri Cabang/ Unit Mataram

o. Kode Pos : 83127

p. Titik Kordinat :

Latitude/ Lintang : -85994477 Longitude/Bujur : 116.107538

q. Alamat Email : Mtsiu94@Yahoo.co.id

r. KBM : Mulai dari pukul 07:30-12.0044

4. Visi dan Misi MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataram a. Visi

Cerdas, Kreatif, dan Religius b. Misi

44Dokumentasi, Profil MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, 3 Maret 2020.

1) Melaksanakan proses belajar mengajar dan bimbingan yang efektif agar kemampuan siswa berkembang optimal

2) Mengembangkan pengamalan ayat-ayat al-Qur’an untuk membentuk pribadi siswa yang religious.

3) Meningkatkan pengetahuan siswa sesuai dengan perkembangan iptek & imtaq45

5. STRUKTUR ORGANISASI MTS ITTIHADIL UMMAH TP. 2019/2020

45Dokumentasi,Visi dan Misi MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, 3 Maret 2020.

Bendahara Junaidi Hamdi, S.Pd.I Kepala Tata Usaha

Fauziah Mahir

Wakamad H. Burhanudin. S.P

Wali Kelas IX Raja’ah Munarsi, S.Pd. I Wali Kelas VIII

Lilik Udayani. S.H.I Wali Kelas VII

Zuhairatun Nida, S.Pd

Kemenag Kota mataram Drs. H Burhanul Islam

Ketua Yayasan TGH. Zainul Islam.S.H

Kepala Madrash Paozan S. Pd

Ketua Komite Ahmad

Gambar 2.1

Struktur Organisasi MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Tahun Pelajaran 2019/2020.46

6. Keadaan Guru MTs Ittihadil Ummah Mataram

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, serta guru juga merupalan figure dalam dunia pendidikan yang akan banyak dicontoh dan diteladani. Maka kedudukan guru sangat penting dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan sesuai bidang studinya masing-masing.

Menyadari akan tugas dan tanggungjawab yang harus diperhatikan guru-guru di MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar berusaha memberikan yang terbaik untuk siswa-siswa disana. Dan guru-guru disana memiliki kompetensi dan kemampuan yang sangat bagus dan baik.Baik itu dalam pendidikan sekolah diniyah yaitu memberikan didikan serta bimbingan

46 Dokumentasi, Struktur Organisasi MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, 4 Maret 2020.

Siswa & Siswi

bagaimana anak didik atau siswa mereka menjadi manusia yang cerdas dan berakhlak mulia.

Tanggung jawab yang bisa dilihat dari guru-guru disana adalah dengan dilihat guru-guru yang rajin masuk sekolah, disiplin, mereka mengajarkan kepada siswa-siswinya agar taat terhadap peraturan sekolah untuk tepat datang sekolah, serta pulang seko;ah sesuai dengan jam yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah itu sendiri.

Tenaga pendidik di MTs Itthadil Ummah mempunyai tenaga pengajar yang sebagaian besar sudah menyelesaikan pendidikan SI dengan jumlah keseluruhan 14 orang dengan perincian 6 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 8 orang dan beberapa diantaranya sudah mendapatkan sertifikasi.

Tabel 2.1 Nama-nama Guru

Sumber Data : Profil MTs. Ittihadil Ummah47

No Nama Guru Jabatan Mata Pelajaran

1 Paozan, S.Pd Kepala Sekolah Fisika

2 Burhanudin Guru Biologi

3 Nurlailah Intan K.S.Ag Wakamad Akidah Akhlak 4 Raja’ah Munarsi, SPd.i Guru Sejarah, Ips

5 Lilik Udayana,S.Hi Guru Fiqih

6 Saputra, S.Pd.i Guru Bahasa Arab

7 Abdillah, S.Pd Guru Bahasa Inggris

47Dokumentasi, Data Guru MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, 4 Maret 2020.

8 Junaidi Hamdi, S.Pd Guru Bahasa Indonesia 9 Zahsaratun Nida, S.Pd. Guru Matematika

10 Sri Masdalifa Guru Penjaskes

11 Fauziah S.Pd.i Guru PKN

12 Syukril Hadi, S.Pd Guru Seni Budaya

14 Laili Guru Prakarya

Pada tabel 2.1 diatas terdapat ada 14 orang tenaga pendidik yang mengajar di MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar dengan bidang mata pelajaran yang berbeda-beda. Seperti mata pelajaran Akidah Akhlak yang dipegang oleh Nurlailah Intan K.S.Ag selaku Wakamad, yang berasal dari Dompu namun beliau menetap di kota Mataram lebih tepatnya di Jln Udayana Gg. Ekajaya 5 No 18.

7. Keadaan Siswa MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataram

Sama halnya dengan guru, siswa juga merupakan subjek yang penting dan harus ada dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya siswa, maka proses pendidikan tidak akan berjalan dengan lancar.

Adapun Jumlah siswa MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataram sebagai Berikut :

Tabel 2.2

Keadaan Siswa dan Siswi MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020

Sumber Data : Profil MTs Ittihadil Ummah TP 2019/202048

48Dokumentasi, Absen Siswa MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, 4 Maret 2020.

No Kelas Wali Kelas Jumlah

1 VII Zuhairatun Nida, S.Pd. 17

2 VIII Junaidi Hamdi, S.Pd. I 12

3 IX Raja’ah Munarsi, S.Pd 14

Total Keseluruhan 43

Berdasarkan tabel 2.2 diatas dapat dilihat bahwa siswa dan siswi di MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar total keseluruhan dari kelas VII, VIII, dan IX adalah sebanyak 43. Dengan rincian seperti yang ada diatas. Dimana kelas yang banyak siswa terdapat pada kelas VII sekaligus kelas yang akan di teliti oleh peneliti, dengan jumlah siswanya 17 orang.

8. Keadaan Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru, siswa, dan pegawai. Faktor sarana dan prasarana tidak kalah pentingnya dalam menunjang proses belajar mengajar disekolah. Alat maupun metode yang digunakan dalam pembelajaran merupakan faktor penunjang yang sangat penting, agar siswa ketika belajar dapat mudah mengerti dan menerima materi yang dijelaskan oleh guru.

Adapun sarana dan prasarana yang ada di MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar ini sendiri bisa dikatakan kurang memadai, bisa dilihat dari ruangan kepala sekolah, guru, pegawai administrasi tata usaha masih disatukan dalam satu ruangan saja. Dari semua prasarana yang ada masih

harus ditambahkan agar proses belajar mengajar menjadi lebih praktis dan lancar49.

Tabel 2.3

Daftar Rincian Sarana Prasarana MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar Mataram TP 2019/2020

Sumber Data : Profil MTs Ittihadil Ummah TP 2019/2020.50 No Sarana Dan Prasarana

Jumlah Ruang

Kondisi

1 Ruang Belajar (Kelas) 3 Ruang Baik 2 Ruang Kepala Sekolah, Guru,

Pegawai.

1 Ruang Baik

3 Ruang Perpustakaan 1 Ruang Baik

4 Musholla 1 Ruang

5 WC Siswa 3 Ruang Rsk Ringan

6 WC Guru 1 Ruang Baik

7 Ruang Lab IPA 1 Ruang -

8 Ruang Lab TIK 1 Ruang -

9 Ruang Keterampilan - -

10 Bangku/Kursi Siswa 80 Buah

11 Bangku/Kursi Guru 20 Buah

12 Lemari 3 Buah

13 Listrik 1 Buah

49Dokumentasi, Profil MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, 4 Maret 2020.

50Dokumentasi, Profil MTs Ittihadil Ummah Karang Anyar, 4 Maret 2020.

Dalam dokumen Skripsi - etheses UIN Mataram (Halaman 45-54)

Dokumen terkait