• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belanja (lanjutan)

Dalam dokumen KEUANGAN (Halaman 48-55)

4 • Arah Kebijakan dan Strategi PPATK (lanjutan)

B.2. Belanja (lanjutan)

Tabel 13

Perbandingan Realisasi Belanja (Neto)

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 2017 (Dalam Rupiah)

Realisasi Belanja Pegawai (Neto) Rp69.628.280.061

B.2.1 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017 (Neto) masing-masing sebesar Rp69.628.280.061 dan Rp47.239.044.122. Realisasi Belanja Pegawai di PPATK pada tahun 2018 digunakan untuk membiayai Belanja Pegawai di Satker 453374 dan Satker 417654.

Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai (Neto) Tahun 2018 dan 2017 dijelaskan pada Tabel 14.

Tabel 14

Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2018 dan 2017 (Dalam Rupiah)

Terdapat kenaikan Realisasi Belanja Pegawai Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2018 sebesar 47,40% dibanding Realisasi Belanja Pegawai Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2017. Kenaikan Belanja Pegawai untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018, disebabkan hal-hal sebagai berikut:

Rp %

Pegawai 69.628.280.061 47.239.044.122 22.389.235.939 47,40 Barang 54.644.073.748 50.953.812.612 3.690.261.136 7,24 Modal 13.616.302.759 12.908.369.630 707.933.129 5,48 Jumlah 137.888.656.568 111.101.226.364 26.787.430.204 24,11

Jenis Belanja Realisasi Anggaran 31 Desember 2018 (Neto)

Realisasi Anggaran 31 Desember 2017 (Neto)

Kenaikan (Penurunan)

Rp %

Belanja Bruto

511111 Belanja Gaji Pokok PNS 9.461.917.740 8.091.038.491 1.370.879.249 16,94 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 149.057 121.646 27.411 22,53 511121 Belanja Tunjangan Suami/Istri PNS 546.728.896 453.682.630 93.046.266 20,51 511122 Belanja Tunjangan Anak PNS 145.035.240 116.348.580 28.686.660 24,66 511123 Belanja Tunjangan Struktural PNS 952.950.000 738.420.000 214.530.000 29,05 511124 Belanja Tunjangan Fungsional PNS 79.080.000 4.200.000 74.880.000 1.782,86 511125 Belanja Tunjangan PPh PNS 32.526.695 23.468.398 9.058.297 38,60 511126 Belanja Tunjangan Beras PNS 474.061.320 405.986.520 68.074.800 16,77 511129 Belanja Uang Makan PNS 1.693.645.750 1.401.859.000 291.786.750 20,81 511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 538.510.000 428.335.000 110.175.000 25,72 511311 Belanja Gaji Pokok Pejabat Negara 2.558.248.000 583.250.000 1.974.998.000 338,62 511324 Belanja Tunjangan PPh Pejabat

Negara

618.858.210

96.337.500 522.520.710 542,39 512111 Belanja Uang Honor Tetap 8.778.845.833 - 8.778.845.833 - 512211 Belanja Uang Lembur 348.785.000 91.027.000 257.758.000 283,17 512411 Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/

Kegiatan)

43.430.896.258 34.815.736.349 8.615.159.909 24,75 Jumlah Belanja Bruto 69.660.237.999 47.249.811.114 22.410.426.885 47,43 Pengembalian Belanja Pegawai 31.957.938 10.766.992 21.190.946 196,81 69.628.280.061 47.239.044.122 22.389.235.939 47,40 Kenaikan (Penurunan)

Total Belanja Pegawai Kode

Akun Nama Akun Realisasi 2018 Realisasi 2017

Catatan atas Laporan Keuangan 27 a. Terdapat kenaikan Belanja Gaji Pokok PNS, antara lain karena penerimaan CPNS,

pembayaran Tunjangan Hari Raya, dan Gaji Ke-13 (Tiga Belas).

b. Terdapat kenaikan Belanja Pembulatan Gaji PNS karena penerimaan CPNS yang mengakibatkan meningkatnya pembulatan Gaji.

c. Terdapat kenaikan Belanja Tunjangan Suami/Istri PNS, antara lain karena penerimaan CPNS dan perubahan status pernikahan PNS.

d. Terdapat kenaikan Belanja Tunjangan Anak PNS, antara lain karena penerimaan CPNS dan penambahan tanggungan PNS.

e. Terdapat kenaikan Belanja Tunjangan Struktural PNS, antara lain karena pengangkatan pejabat struktural baru.

f. Terdapat kenaikan Belanja Tunjangan PPh PNS, karena penerimaan CPNS yang mengakibatkan meningkatnya tunjangan PPh.

g. Terdapat kenaikan Belanja Tunjangan Beras PNS, antara lain karena penerimaan CPNS dan tambahan tanggungan PNS.

h. Terdapat kenaikan Belanja Tunjangan Umum PNS, antara lain karena penerimaan CPNS, pemberian Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ke-13 (Tiga Belas).

i. Terdapat kenaikan Belanja Gaji Pokok Pejabat Negara karena kenaikan penghasilan dan fasilitas pimpinan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2013 tentang Penghasilan, Fasilitas, perhargaan dan hak-hak lain bagi Kepala dan Wakil Kepala PPATK. Selain itu, terdapat pembayaran Tunjangan Hari Raya dan gaji ketigabelas kepada Kepala dan Wakil Kepala PPATK.

j. Terdapat kenaikan Belanja Tunjangan PPh Pejabat Negara karena kenaikan penghasilan dan fasilitas pimpinan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2013 tentang Penghasilan, Fasilitas, perhargaan dan hak-hak lain bagi Kepala dan Wakil Kepala PPATK. Selain itu, terdapat pembayaran Tunjangan Hari Raya dan tunjangan ketigabelas, sehingga belanja Tunjangan PPh meningkat.

k. Terdapat kenaikan Belanja Uang Lembur karena meningkatnya frekuensi jumlah pekerjaan antara lain pembenahan arsip aktif di unit kerja. Selain itu, terdapat perubahan penggunaan akun Pembayaran Uang Lembur Non PNS dari Belanja Operasional Lainnya ke Belanja Uang Lembur.

l. Terdapat kenaikan Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) karena penerimaan CPNS, pembayaran Tunjangan Hari Raya dan Tunjangan Khusus Ke-13 (Tiga Belas).

Laporan Keuangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan 28

B.2.1 Belanja Pegawai (lanjutan)

m. Terdapat realisasi Belanja Tunjangan Fungsional PNS karena pada tahun 2018 tunjangan fungsional untuk Widyaiswara, Pranata Komputer, Pranata Humas, dan Auditor sudah dibayarkan.

n. Terdapat realisasi Belanja Uang Honor Tetap untuk pembayaran honor Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). Berdasarkan kesepakatan tripartit antara PPATK, Kementerian Keuangan – Direktorat Jenderal Anggaran dan Kementerian PPN/BAPPENAS pada tanggal 4 Juli 2017, pada tahun 2017 pembayaran uang honor tetap PPNPN menggunakan akun Belanja Keperluan Perkantoran.

Selain itu, terdapat pengembalian Belanja Pegawai senilai Rp31.957.938, terdiri dari:

a. Pengembalian Belanja Gaji Pokok PNS sebesar Rp2.602.900.

b. Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji PNS sebesar Rp5.038.

c. Pengembalian Belanja Tunjangan Umum PNS sebesar Rp3.330.000.

d. Pengembalian Belanja uang Honor Tetap sebesar Rp12.000.000.

e. Pengembalian Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/ Kegiatan) sebesar Rp.14.020.000.

Realisasi Belanja Barang (Neto) Rp54.644.073.748

B.2.2 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang (neto) untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp54.644.073.748 dan Rp50.953.812.612.

Perbandingan Realisasi Belanja Barang Tahun 2018 dan 2017 dijelaskan pada Tabel 15.

Tabel 15

Perbandingan Realisasi Belanja Barang Tahun 2018 dan 2017 (Dalam Rupiah)

Rp %

Belanja Barang

521111 Belanja Keperluan Perkantoran 708.752.610 7.633.799.351 (6.925.046.741) (90,72) 521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 125.271.959 140.015.220 (14.743.261) (10,53) 521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 180.889.888 235.508.330 (54.618.442) (23,19) 521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 562.903.768 1.289.387.769 (726.484.001) (56,34) 521211 Belanja Bahan 3.613.047.716 3.049.912.524 563.135.192 18,46 521213 Belanja Honor Output Kegiatan 381.800.000 364.900.000 16.900.000 4,63 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 6.056.774.301 4.547.047.926 1.509.726.375 33,20 521811 Belanja Barang Persediaan Barang

Konsumsi

3.948.915.895

2.575.935.040 1.372.980.855 53,30 521813 Belanja Barang Persediaan Pita Cukai

Meterai dan Leges

5.796.000

8.700.000 (2.904.000) (33,38) 521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 179.500.579 190.911.125 (11.410.546) (5,98) 522111 Belanja Langganan Listrik 3.165.191.361 2.898.975.798 266.215.563 9,18 522112 Belanja Langganan Telepon 83.602.787 90.588.945 (6.986.158) (7,71)

Kenaikan (Penurunan) Kode

Akun Nama Akun Realisasi 2018 Realisasi 2017

Catatan atas Laporan Keuangan 29 Terdapat kenaikan Realisasi Belanja Barang dibandingkan tahun anggaran yang lalu sebesar 7,24%. Kenaikan Realisasi Belanja Barang dan Jasa yang signifikan, antara lain disebabkan hal-hal sebagai berikut:

a. Kenaikan Belanja Bahan karena peningkatan frekuensi rapat koordinasi dalam rangka kegiatan Sosialisasi, Seminar, Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Asistensi kepada Pihak Pelapor, kegiatan pemeriksaan dan audit kepada Pihak Pelapor serta kegiatan koordinasi internal antar satker di PPATK.

b. Kenaikan Belanja Honor Output Kegiatan, antara lain karena terdapat pembayaran honor Tim Penyusun Modul berdasarkan SK KPA Nomor 5 Tahun 2018 tanggal 26 Maret 2018 dan SK Kepala PPATK Nomor 193 Tahun 2018 tanggal 21 Juni 2018, dan pembayaran honor Tim Indeks Persepsi Publik terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT) Tahun 2018 berdasarkan Surat Keputusan Kepala PPATK Nomor 171 Tahun 2018 tanggal 9 Mei 2018.

c. Kenaikan Belanja Barang Non Operasional Lainnya, antara lain karena:

1) Pembayaran biaya pendidikan lanjutan (magister) untuk pegawai PPATK.

2) Pembayaran biaya peningkatan kapasitas, keahlian teknis dan softskill pegawai PPATK.

3) Pengadaan Pelatihan Dasar untuk CPNS PPATK Tahun 2018.

4) Pembayaran belanja barang atas Pengadaan Perpanjangan lisensi aplikasi.

5) Pembayaran biaya laundry peserta diklat PPATK di Pusdiklat APUPPT.

Rp %

522113 Belanja Langganan Air 12.178.290 40.846.640 (28.668.350) (70,19) 522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 805.628.556 802.343.715 3.284.841 0,41 522131 Belanja Jasa Konsultan 3.726.184.000 3.906.555.000 (180.371.000) (4,62) 522141 Belanja Sewa 923.556.550 983.802.055 (60.245.505) (6,12) 522151 Belanja Jasa Profesi 1.312.150.000 930.830.000 381.320.000 40,97 522191 Belanja Jasa Lainnya 1.274.466.000 256.277.000 1.018.189.000 397,30 523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan

Bangunan

2.367.325.208

712.717.780 1.654.607.428 232,15 523112 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan

Gedung dan Bangunan

109.960.560

7.237.400 102.723.160 1.419,34 523121 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 1.431.550.016 1.133.444.890 298.105.126 26,30 523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan

Peralatan dan Mesin

113.667.095

99.943.300 13.723.795 13,73 523129 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

Lainnya

2.068.205.185

1.959.862.380 108.342.805 5,53 524111 Belanja Perjalanan Biasa 10.947.671.915 8.253.706.897 2.693.965.018 32,64 524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 478.650.000 401.220.000 77.430.000 19,30 524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting

Dalam Kota

2.062.281.800

2.206.384.000 (144.102.200) (6,53) 524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting

Luar Kota

3.484.499.703

4.080.445.877 (595.946.174) (14,60) 524219 Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri 4.777.649.047 2.442.983.038 2.334.666.009 95,57

Jumlah Belanja Barang Bruto 54.908.070.789 51.244.282.000 3.663.788.789 7,15 Pengembalian Belanja 263.997.041 290.469.388 (26.472.347) (9,11)

54.644.073.748 50.953.812.612 3.690.261.136 7,24 Total Belanja Barang

Kode

Akun Nama Akun Realisasi 2018 Realisasi 2017 Kenaikan (Penurunan)

Laporan Keuangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan 30

B.2.2 Belanja Barang (lanjutan)

d. Kenaikan Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi karena peningkatan kuantitas pengadaan seminar/training kit, ATK, peralatan kebersihan, persediaan obat poliklinik umum dan poliklinik gigi.

e. Kenaikan Belanja Langganan Listrik, antara lain karena peningkatan frekuensi penggunaan listrik dalam rangka menunjang kegiatan operasional kantor dan kegiatan diklat di Pusdiklat APUPPT.

f. Kenaikan Belanja Jasa Profesi karena peningkatan kegiatan sosialisasi yang menggunakan jasa narasumber.

g. Kenaikan Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan karena pengadaan jasa pest control, waterproofing gedung dan epoxy lantai parkiran gedung PPATK.

h. Kenaikan Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Gedung dan Bangunan, antara lain karena pengadaan persediaan mekanikal elektrikal (ME) untuk pemeliharaan gedung dan bangunan.

i. Kenaikan Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin karena peningkatan frekuensi pemeliharaan kendaraan dinas di PPATK, dan pembayaran atas pengadaan voucher Bahan Bakar Kendaraan Dinas dan Operasional PPATK Tahun 2018.

j. Kenaikan Belanja Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin antara lain karena terdapat pengadaan persediaan mekanikal elektrikal (ME) untuk pemeliharaan peralatan dan mesin seperti persediaan freon dan kabel.

k. Kenaikan Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya karena terdapat pemeliharaan elevator dan genset.

l. Kenaikan Belanja Jasa Lainnya yaitu karena:

1) Pembayaran belanja barang atas Pengadaan Jasa Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama pada PPATK Tahun Anggaran 2018 sesuai SPK Nomor: SPK-047/PL.02.02/III/2018 Tanggal 12 Maret 2018, BAST Nomor: BAST- 03.047/PL.02.02/III/18.

2) Pembayaran belanja barang atas pengadaan Capacity Building pada PPATK TA.

2018 sesuai dengan Surat Perjanjian Nomor: PERJ-062/PL.02.02/IV/18 Tanggal 17 April 2018, BAST Nomor: BAST-04.062/PL.02.02/IV/18 Tanggal 21 April 2018.

3) Pembayaran belanja barang atas Paket Penerjemahan Simultan Kegiatan Face to Face Meeting Mutual Evaluation Indonesia dan FATF High Level Visit 2018 sesuai dengan Kuitansi Nomor: 183/357/P/V/2018 Tanggal 14 Mei 2018 dan SPK Nomor: SPK-065/PL.02.02/IV/18 Tanggal 30 April 2018.

4) Pembayaran belanja barang atas pengadaan jasa tes potensi akademik penerimaan CPNS pada PPATK Tahun 2018.

5) Terdapat pembayaran belanja barang atas pengadaan jasa pembuatan company profile Pusdiklat APUPPT.

Catatan atas Laporan Keuangan 31 m. Kenaikan Belanja Perjalanan Dinas Biasa karena peningkatan frekuensi kegiatan

Sosialisasi, Seminar, Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Asistensi kepada Pihak Pelapor, kegiatan pemeriksaan dan audit kepada Pihak Pelapor serta kegiatan koordinasi internal antar satker di PPATK.

n. Kenaikan Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota karena peningkatan frekuensi kegiatan Sosialisasi, Seminar, Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Asistensi kepada Pihak Pelapor, kegiatan pemeriksaan dan audit kepada Pihak Pelapor, dan koordinasi dengan eksternal lainnya.

o. Kenaikan Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri antara lain disebabkan:

1) Menghadiri pertemuan/undangan Financial Action Task Force (FATF) dalam rangka persiapan Indonesia untuk menjadi anggota FATF.

2) Menghadiri pertemuan/undangan Asia-Pacific Group on Money Laundering (APG) dan Egmont Group antara lain dalam rangka membahas hasil Mutual Evaluation Review (MER) Indonesia. Selain itu, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran PPATK dalam pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT), serta meningkatkan kerja sama internasional dengan lembaga intelijen keuangan di dunia.

Penurunan realisasi Belanja Barang, terdiri dari:

a. Belanja Keperluan Perkantoran karena terdapat perubahan pembebanan akun untuk pembayaran honor Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) tahun 2018.

Pada tahun 2017, pembayaran honor PPNPN dibebankan pada Belanja Keperluan Perkantoran, sedangkan pada tahun 2018 pembayaran honor PPNPN dibebankan pada Belanja Uang Honor Tetap.

b. Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh, karena pengadaan penambah daya tahan tubuh dilakukan secara kontraktual kepada penyedia barang, sehingga mendapatkan harga yang lebih murah daripada membeli secara langsung di pedagang eceran/retailer.

c. Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos bekurang karena frekuensi pengiriman surat dinas ke luar kota berkurang.

d. Belanja Barang Operasional Lainnya karena terdapat perubahan pembebanan akun untuk pembayaran uang lembur non PNS. Pada tahun 2018, pembayaran uang lembur non PNS dibebankan pada akun Belanja Uang Lembur (kode akun: 512211), sedangkan pada tahun 2017 dibebankan pada akun Belanja Barang Operasional Lainnya. Hal tersebut menyebabkan penurunan signifikan pada realisasi Belanja Barang Operasional Lainnya di tahun 2018.

Laporan Keuangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan 32

B.2.2 Belanja Barang (lanjutan)

e. Belanja Barang Persediaan Pita Cukai Meterai dan Leges karena terdapat penghematan penggunaan materai dalam dokumen transaksi.

f. Belanja Barang Persediaan Lainnya karena sebagian pengadaan obat-obatan di PPATK menggunakan akun Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi.

g. Belanja Langganan Telepon karena terdapat penghematan penggunaan telekomunikasi menggunakan telepon. Komunikasi lebih banyak menggunakan layanan internet, baik untuk mengirimkan surat elektronik, maupun teleconference.

h. Belanja Langganan Air karena gedung kantor PPATK lebih banyak memanfaatkan sumber air tanah.

i. Belanja Jasa Konsultan karena terdapat penghematan pengadaan jasa konsultan.

j. Belanja Sewa karena terdapat penghematan pengadaan belanja sewa.

k. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota menurun karena penghematan kegiatan koordinasi dengan pihak eksternal dan internal.

l. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota menurun karena berdasarkan Surat Edaran Nomor 6 tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Rapat di Luar Kantor Pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan menyatakan bahwa kegiatan rapat paket meeting luar kota atau konsinyering sedapat mungkin menggunakan fasilitas Pusdiklat APUPPT.

Selain itu, terdapat pengembalian Belanja Barang senilai Rp263.997.041, terdiri dari:

a. Pengembalian Belanja Perjalanan Biasa sebesar Rp220.931.787.

b. Pengembalian Belanja Jasa Profesi sebesar Rp4.910.000.

c. Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota sebesar Rp560.000.

d. Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota sebesar Rp15.672.500.

e. Pengembalian Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota sebesar Rp18.018.000.

f. Pengembalian Belanja Perjalanan Lainnya – Luar Negeri sebesar Rp3.904.754.

Realisasi Belanja Modal (Neto)

Rp13.616.302.759

B.2.3 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal (neto) untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp13.616.302.759 dan Rp12.908.369.630. Terjadi kenaikan Realisasi Belanja Modal dibandingkan tahun anggaran yang lalu sebesar 5,48%. Kenaikan yang signifikan terjadi pada Belanja Modal sebagai berikut:

a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin, antara lain disebabkan oleh pengadaan komputer dan peralatan komputer, peralatan dan fasilitas perkantoran, peralatan klinik gigi, penyejuk udara presisi, dan pengadaan tirai/gorden.

b. Belanja Modal Gedung dan Bangunan, antara lain disebabkan oleh:

Catatan atas Laporan Keuangan 33 1) Pembayaran belanja modal atas biaya pengadaan 1 (satu) unit rumah di

lingkungan Pusdiklat APUPPT sesuai BAST Nomor : BAST-049/PL.02.01/XI/2018 tanggal 9 November 2018.

2) Pembayaran belanja modal atas biaya pengadaan 1 (satu) unit rumah di lingkungan Pusdiklat APUPPT sesuai BAST Nomor: BAST-050/PL.02.01/XI/2018 tanggal 16 November 2018.

c. Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan, antara lain karena pengadaan pembuatan railing dan canopy di Pusdiklat APUPPT.

Penurunan Belanja Modal terdiri dari:

1) Tidak terdapat realisasi Belanja Modal Jaringan.

2) Penurunan pengadaan Aset Tak Berwujud untuk memenuhi kebutuhan unit kerja di Kantor Pusat (Satker 453374).

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tahun 2018 dan 2017 dijelaskan pada Tabel 16.

Tabel 16

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tahun 2018 dan 2017 (Dalam Rupiah)

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Dalam dokumen KEUANGAN (Halaman 48-55)

Dokumen terkait