• Tidak ada hasil yang ditemukan

Zat Besi

Dalam dokumen Gizi Dalam Daur Kehidupan (Halaman 147-154)

Konsep dan Prinsip Gizi Tenaga Kerja

D. PENGATURAN GIZI TENAGA KERJA

5. Zat Besi

Salah satu kegunaan dari zat besi adalah memproduksi sel darah merah. Sel ini sangat berguna untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, selanjutnya oksigen akan berperan dalam menghasilkan energi agar produktivitas kerja meningkat dan tubuh tidak cepat lelah.

6. Air

Saat bekerja, air minum yang bersih dan aman harus tersedia setiap saat di tempat kerja agar dapat memenuhi kebutuhan cairan yang hilang saat bekerja. Seseorang karyawan dianjurkan minum 2-3 liter air per hari

Tata laksana pemberian makan tenaga kerja

a. Menyediakan kantin perusahaan dengan tujuan meningkatkan dan memperbaiki gizi tenaga kerja dan tanpa disadari memberiakan pengetahuan tentang gizi terhadap tenaga kerja.

1) Tanggung jawab pihak manajemen.

2) Lebih dari 50 orang, adalah biaya dari perusahaan.

3) Letak terpisah.

4) Luas 25 m2 untuk kira-kira 50 orang.

5) Pemberian makan ketika waktu istirahat atau kira-kira 4 – 5 jam setelah bekerja.

6) Petugas dapat penyuluhan tentang kesehatan, gizi, dan kebersihan.

7) Petugas harus dikontrol kesehatannya.

8) Pakaian khusus bagi para petugas.

9) Sebaiknya dilayani dengan kupon.

b. Pemberian makanan atau snack secara cuma-cuma pada jam-jam tertentu dimana hal ini akan memperlambat munculnya kelelahan, meningkatkan kecepatan dan ketelitian kerja dan menghindari waktu istirahat curian.

c. Pemberian makanan tambahan dan adanya kantin di perusahaan dapat mencegah terjadinya penyakit sehingga kehilangan waktu kerja karena absensi sakit dapat ditekan.

d. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan dan gizi secara teratur sehingga kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya dapat dicapai dan dipertahankan.

139

e. Menerapkan hasil penelitian tentang gizi kerja yang telah dilakukan untuk meningkatkan status gizi tenaga kerja dalam upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya.

Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja yang setinggi- tingginya pengetahuan dan penerapan gizi seimbang bagi tenaga kerja merupakan aspek yang mutlak harus dilakukan. Dengan gizi seimbang maka kesehatan tenaga kerja dapat dipertahankan dan tenaga kerja akan dapat bekerja dengan baik, tidak mudah lelah, dan mengurangi terjadinya tingkat kesalahan. Hal ini berarti dapat mengurangi pemborosan terhadap bahan dari perusahaan dan akhirnya akan dapat menambah keuntungan yang tinggi bagi perusahaan. Rendahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gizi makanan yang dikonsumsi mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya aktivitas dan produktivitas kerja. Pada bayi dan anak balita, kekurangan gizi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat sulit untuk diperbaiki.

Kekurangan gizi pada bayi, dan balita dengan demikian akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, antara lain:

a. Faktor ekonomi.

b. Faktor pengetahuan tentang gizi.

c. Faktor prasangka buruk terhadap bahan makanan tertentu.

d. Faktor kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu.

e. Faktor-faktor lingkungan kerja.

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi praktikum di atas, kerjakanlah latihan berikut!

1) Jelaskan hubungan. zat gizi dengan produktivitas pekerja!

2) Jelaskan masalah gizi pada pekerja!

3) Bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah gizi pekerja?

4) Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja?

5) Bagaimana pengaruh lingkungan terhadap kebutuhan energi & zat gizi pekerja?

6) Jelaskan syarat makanan pekerja!

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk membantu Anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silakan pelajari kembali materi tentang:

1) Hubungan. zat gizi dengan produktivitas pekerja.

2) Masalah gizi pada pekerja.

140

3) Bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah gizi pekerja.

4) Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja.

Ringkasan

Kekhasan pada usia dewasa adalah pertumbuhan tubuh (tinggi badan) yang maksimal dan tidak akan bertambah lagi. Pada usia dewasa muda kegiatan fisik relatif tinggi. Pada usia dewasa terjadi perubahan metabolisme sesuai pertambahan umur. Usia ini rentan asupan makanan berlebih, gaya hidup yang berubah, tekanan lingkungan/teman sebaya yang tinggi, kurangnya waktu untuk berolahraga, dan stres tinggi akibat tekanan pekerjaan yang mengakibatkan pola makan berubah. Organ reproduksi telah matang dan fase pertumbuhan telah berhenti, sehingga yang dibutuhkan adalah memelihara sel tubuh untuk menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit degeneratif yang lebih cepat datang dan berdampak pada penurunan produktivitas kerja. Perempuan umumnya mengalami kurang gizi, terutama anemia, dari awal sehingga berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).

Tes 2

Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat!

1) Perlunya pemberian susu untuk peningkatan daya tahan tubuh pekerja diprioritaskan pada tenaga kerja yang bekerja di lingkungan :

A. Suhu dingin B. Suhu panas C. Ketinggian

D. Keracunan zat kimia

2) Perlunya pemberian cairan elektrolit untuk menganti kehilangan elektrolit, diprioritaskan pada tenaga kerja yang bekerja di lingkungan :

A. Suhu dingin B. Suhu panas C. Ketinggian

D. Keracunan zat kimia

3) Berikut ini adalah pernyataan yang tidak tepat sehubungan dengan pengaruh zat gizi pada penampilan kerja :

A. Lemak sangat dibutuhkan oleh pekerja berat sebagai sumber energi utama B. Intake protein yang tinggi tidak meningkatkan penampilan kerja

C. Tambahan vitamin tidak berpengaruh pada peningkatan kerja D. Lemak tinggi dapat menurunkan efisiensi kerja

141

4) Pilihlah salah satu susunan hidangan utama dan selingan yang seimbang yang bisa diberikan untuk pencapaian kebugaran baik bagi tenaga kerja :

A. Nasi, gulai ikan, oreg tempe, bobor bayam, pisang & pastel, milkshake

B. Nasi, rendang, sambal goreng kacang merah, tumis buncis, anggur & schotel mie, susu cokelat dingin

C. Nasi, pepes ikan, tempe bacem, bening bayam, pepaya & talam pisang, melon D. Nasi, perkedel daging, kalio tempe kacang panjang, nangka & martabak telur, teh

manis

5) Bagaimanakah kebutuhan zat gizi pada pekerja di lingkungan panas, dingin dan tinggi : A. Kebutuhan Fe meningkat untuk memenuhi respons hematopoletic kondisi

ketinggian pada wanita

B. Kebutuhan vitamin B meningkat seiring dengan meningkatnya energi ekspenditure

C. Tambahan vitamin & mineral antioksidan untuk menurunkan peningkatan stres oksidasi

D. Peningkatan kebutuhan lemak dan protein untuk memenuhi peningkatan energi ekspenditure

6) Berikut ini adalah pengaruh frekuensi makan dan komposisi makanan terhadap produktivitas kerja :

A. Produktivitas tenaga kerja meningkat dengan frekuensi makan 2-3 kali dalam porsi besar

B. Pemberian snack pada pekerja dapat menurunkan produktivitas kerja karena dapat mengurangi waktu kerja

C. Pemberian snack pada pekerja yang tidak sarapan tidak berpengaruh pada produktivitas kerja

D. Pekerja dengan sarapan mempunyai produktivitas bekerja yang lebih baik 7) Pernyataan yang tidak tepat sehubungan dengan kebutuhan gizi pekerja :

A. Pada pekerja tambang perlu diberikan susu untuk meningkatkan daya tahan tubuh & produktivitas

B. Kebutuhan energi meningkat 0.5% untuk setiap kenaikan suhu 1ºC di atas 30ºC C. Peningkatan karbohidrat pada pekerja di ketinggian akan meningkatkan

metabolisme glukosa dan peningkatan kapasitas difusi paru-paru

D. Pada pekerja di suhu panas terjadi kehilangan elektrolit terutama magnesium dan kalium

142

Kunci Jawaban Tes

Tes 1 1) D 2) D 3) A 4) C 5) E Tes 2 1) D 2) B 3) D 4) C 5) B 6) D 7) D

143

Glosarium

AKG : Angka Kecukupan Gizi

BMR : Basal Metabolic Rate (Laju metabolik dasar) DHA : Docosahexanenoic Acid (Asam Docosaheksanoat) EPA : Eicosapentanoeic Acid (Asam eikosapentanoat) LBM : Lean Body Mass (masa tubuh bebas lemak)

HDL : high density Lipoprotein (Lipoprotein berdensitas tinggi /lemak baik) LDL : Low Density Lipoprotein (Lipoprotein berdensitas rendah/lemak jahat) PUFA : Poly-unsaturated fatty acid (lemak tak jenuh ganda)

SFA : Saturated Fatty Acid (Lemak jenuh)

MUFA : Mono un saturated Fatty Acid (lemak tak jenuh tunggal)

VLDL : Very low density Lipoprotein (lipoprotein berdensitas sangat rendah) WNPG : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi

IMT : Indeks Massa Tubuh

144

Daftar Pustaka

Soekirman. Sehat dan Bugar berkat Gizi Seimbang .Institut Danone dan Kompas Gramedia.

Jakarta 2010

Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Erlangga Medical Series, Jakarta.

Almatsier,S., Soetardjo,S. Soekatri, Moesijanti. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan.

Kompas Gramedia. Jakarta.

Pritasari. 2009. Gizi Seimbang Pada Usia Dewasa dalam Hidup Sehat Dengan Gizi Seimbang.

PT Gramedia. Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar 2007: Laporan Nasional. Jakarta: Balitbangkes Depkes RI.

Swinburn BA, Caterson I, Seidell JC, James WPT. 2004. Diet, nutrition and the prevention of excess weight gain and obesity. Public Health Nutrition.

World Bank. 2006. Repositioning Nutrition as Central to Development: A Strategy for Large- Scale Action. Washington DC: World Bank.

US Department of Health and Human Services and US Department of Agriculture. 2005.

Dietary Guidelines for Americans, 2005. 6th Edition. Washington DC: US Government Printing Office.

Dietary Guidelines Advisory Committee (DGAC). 2010. Report of the DGAC on the Dietary Guidelines for Americans.

Kris-Etherton PM, Innis S. 2007. Position of the American Dietetic Association and Dietitians of Canada: Dietary Fatty Acids. J Am Diet Assoc.

145

BAB VI

KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ATLET DAN

Dalam dokumen Gizi Dalam Daur Kehidupan (Halaman 147-154)