Profile of Internal Audit Chief
Pendidikan dan/atau Pelatihan Ketua Audit Internal
Ketua Audit Internal telah mengikuti berbagai program pendidikan dan/atau pelatihan dalam rangka pengembangan kompetensi untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya. Selama tahun 2020, Ketua Audit Internal telah mengikuti program-program sebagai berikut:
Internal Audit Chief Education and/or Training The Internal Audit Chief participated in various education and/or training programs to develop competence to support the performance of its duties. In 2020, the Audit Committee participated in the following programs:
No Tanggal
Date Topik
Topics Tempat
Venue Ketua Audit Internal | Internal Audit Chief
1 Agustus/August Fungsi dan Peran Internal Audit Pada
Masa “Luar Biasa" Zoom Conference
2 Oktober/October Whistleblowing: The Best Fraud Detection Method
PwC Online Conference 3 November/November Audit Plan in The New Normal Zoom Conference
Manajemen Risiko
Perseroan yang bergerak dalam industri perkebunan kelapa sawit selalu menghadapi sejumlah risiko bisnis, yang sebagian besar di antaranya adalah risiko eksternal dan di luar kendali Perseroan. Risiko usaha yang dihadapi Perseroan sesuai dengan karakteristik risiko sektor komoditas, salah satunya adalah fluktuasi harga.
Perseroan menganalisis semua potensi risiko untuk kemudian merumuskan strategi pengendalian atau manajemen risiko.
Tujuan dari penerapan manajemen risiko adalah:
1. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan manajemen mengenai potensi risiko yang dihadapi Perseroan.
2. Informasi yang tersedia dijadikan dasar bagi Direksi dalam mengambil keputusan-keputusan terkait dengan sasaran operasional Perseroan.
3. Penilaian risiko yang melekat dalam setiap aspek usaha Perseroan.
4. Pelaksanaan manajemen risiko juga menjadi pedoman bagi Komite Audit untuk menjalankan tugas mereka untuk mengevaluasi dan menilai tata kelola Perseroan.
Profil Risiko
Berikut adalah sejumlah risiko yang berpotensi mem- pengaruhi operasi bisnis Perseroan:
1. Risiko Harga Komoditi
Bisnis kelapa sawit selalu dipengaruhi fluktuasi harga karena naik turunnya permintaan dan penawaran di pasar internasional. Semakin tinggi harga, maka akan semakin tinggi keuntungan Perseroan. Namun sebaliknya, semakin rendah harga, semakin rendah keuntungan dan berpotensi akan mengakibatkan kerugian lebih besar.
Untuk mengantisipasi risiko tersebut, Perseroan harus memastikan agar CPO yang dihasilkan berkualitas lebih tinggi dengan biaya produksi rendah sehingga bisa mempertahankan daya saing di pasar sepanjang tahun.
2. Risiko Keuangan
Risiko keuangan dapat diakibatkan oleh fluktuasi harga pada pasar internasional. Perseroan dan entitas-entitas anaknya mempunyai kondisi likuiditas yang baik, yang bisa mendukung rencana kerja dan dapat menopang Perseroan terhadap kemungkinan fluktuasi harga dan kurs di pasar. Selain itu, perbankan siap untuk memberikan fasilitas pendanaan bagi Perseroan.
3. Risiko Operasional
Risiko operasional terkait dengan pengelolaan biaya tenaga kerja dan pemupukan. Seperti diketahui, biaya tenaga kerja dan pemupukan merupakan dua komponen biaya terbesar dari total keseluruhan biaya pemeliharaan. Risiko operasional diantisipasi dengan proses pemeliharaan tanaman yang lebih efisien, serta peningkatan produktivitas sumber daya manusia dengan melakukan mekanisasi dan otomasi.
Risk Management
The Company, which mainly operated on palm oil plantation industry, will always face many business risks, the majority of which are external risks beyond the Company's control. The business risks faced by the Company corresponds with the characteristic risks in the commodity sector, one of which is price fluctuations.
The Company analyzes all potential risks and subsequently formulates a control strategy or risks management. The objective of implementing risk management is:
1. To provide the Board of Directors and management with the necessary information on potential risks faced by the Company.
2. The available information will serve as the basis for the Board of Directors to make decisions related to the Company's operational targets.
3. Assessment of inherent risks to every aspect of the Company's business.
4. Implementation of risk management shall also become the guidelines for the Audit Committee in performing their tasks to evaluate and assess the Company's governance.
Risk Profile
The following are several risks which have the potential of affecting the Company's business operations:
1. Commodity Price Risks
The oil palm business has always been affected by price fluctuations due to the rise and fall of demand and supply in the international market. The higher the price, the higher Company profits will be. On the other hand, the lower the price, the lower will be the profits, and potentialy causing greater losses.
To anticipate the risks, The Company must ensure that the CPO produced has higher quality with lower production costs in order to maintain competitiveness in the market all year long.
2. Financial Risks
Financial risks may be caused by price fluctuations in the international market. The Company and its subsidiary entities are in good liquidity condition, that can support the work plan and can protect the Company against possible price and exchange rate fluctuations in the market. In addition, the banking industry is prepared to provide funding facilities to the Company.
3. Operational Risks
Operational risks related to the management of labor and fertilizing costs. It is already known that labor and fertilization costs are the two biggest cost components of the total maintenance cost. Operational risks are anticipated by a more efficient crop maintenance process and improvement of human resource productivity through mechanization and automation.
4. Risiko Hukum dan Kebijakan
Sebagai perusahaan yang bergerak di dalam industri perkebunan kelapa sawit, Perseroan menghadapi risiko hukum dan kebijakan. Risiko hukum adalah risiko yang timbul sehubungan dengan pemenuhan aspek legalitas dalam entitas perkebunan yang dikelola Perseroan.
Sedangkan, risiko kebijakan terkait dengan perubahan kebijakan di dalam industri kelapa sawit baik kebijakan dari Pemerintah pusat maupun Pemerintah daerah.
Risiko hukum juga tekait dengan hubungan antara Perseroan dengan masyarakat di sekitar perkebunan Perseroan. Untuk menjaga hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat, Perseroan selalu memastikan bahwa kehadiran perkebunan Perseroan selalu memberikan manfaat timbal balik yang positif dengan masyarakat. Ini diwujudkan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
5. Risiko Bencana
Risiko bencana adalah risiko yang dihadapi oleh Perseroan akibat dari bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan gempa bumi. Bencana alam dapat membawa risiko usaha bagi Perseroan. Karena itu, manajemen Perseroan telah merancang langkah- langkah pengurangan risiko bencana dan upaya mengantisipasi jika terjadi bencana alam.
4. Legal and Policy Risks
As a Company operating engaged in the palm oil industry, the Company is also facing legal and policy risks. Legal risks are risks arising in relation to the compliance with to the legality aspects of the plantations managed by the Company. While policy risks are related to changes in policies in the palm oil industry, both policies issued by the national government and the regional governments.
Legal risks are also associated with the relationship between the Company and the communities around the Company’s plantations. In maintaining a harmonious relationship between the Company and the community, the Company always ensures that the presence of its plantations must at all times provide a positive mutual benefit to the community. This is achieved through corporate social responsibility programs.
5. Disaster Risks
Disaster risks are risks faced by the Company as a result of natural disasters such as flood, landslide, and earthquake. Natural disasters can pose a business risk to the Company. Therefore, the management of the Company has designed measures to mitigate the risks of natural disasters, as well as anticipative efforts in the event such natural disasters occur.