• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Perilaku Membolos

5. Cara Pencegahan Perilaku Membolos

Penanganan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalah yang terjadi pada individu maupun kelompok. Damayanti, menyebutkan bahwa ada beberapa pola penangan yang dapat digunakan untuk meminimalisir perilaku membolos yaitu;

a. Pendekatan disiplin merujuk pada tata tertib yang berlaku di sekolah beserta sanksi-sanksi yang ada. Pelaksanaan aturan yang ada di sekolah juga harus selalu konsisten, maksudnya adalah satu dengan yang lainnya harus saling berhubungan dan tidak bertentangan dengan aturan yang ada atau bisa disebut dengan taat.

b. Seorang pendidik harus bisa menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dengan berkreasi dan berinovasi supaya peserta didik tidak mudah jenuh. Misalnya

80Joko Sulistiyono, Layanan Konseling Kelompok Pendekatan Behavioral Untuk Mengatasai Kedisiplinan Masuk Sekolah, h.31-33.

pemberian reward bagi peserta didik yang menunjukan perubahan perilaku kearah yang lebih baik.81

Ada beberapa bentuk pola penanganan yang diterapkan oleh konselor sekolah terhadap perilaku membolos peserta didik. Diantaranya adalah:

a. Penanganan Secara Terapis

Penanganan secara terapis yang diterapkan oleh konselor sekolah terhadap perilaku membolos peserta didik adalah dengan menerapkan layanan konseling baik itu konseling individu maupun kemolpok. konselor memiliki peran yang sangat penting dalam membantu klien. Wolpe mengemukakan peran yang harus dilakukan konselor, yaitu bersikap menerima, mencoba memahami klien dan apa yang dikemukakan tanpa menilai dan mengkritiknya.

b. Pemberian Sanksi atau Hukuman

Dalam Yuberti pada hakikatnya, hukuman (punishment) adalah alat atau metode pendidikan yang digunakan seseorang untuk memotivasi anak agar memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya.

Pemberian hukuman dimaksudkan agar individu yang menerima hukuman berupaya untuk memperbaiki kesalahannya. Dengan adanya hukuman, individu yang menerimanya diharapkan untuk mampu menyadari kesalahan yang telah dilakukan sehingga berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. Oleh karena itu, seseorang yang berwenang memberikan hukuman harus menerapkan hukuman yang bersifat mendidik, khususnya jika hukuman itu dijatuhkan kepada anak yang beranjak remaja. Hukuman yang diperuntukkan kepada anak harus mengandung unsur motivasi bagi anak agar berusaha

81Aizil Mamnun, Luh Putu Sendratari, and I Ketut Margi, “Fenomena Membolos Sekolah Di Madrasah Aliyah At-Taufiq Sigaraja Sebagai Bentuk Perilaku Menyimpang Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sosiologi Di SMA,” Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha 2, no. 1 (2020): 13–21.

untuk tidak mengulangi kesalahannya, bukan mengandung unsur balas dendam atau bahkan unsur keinginan untuk menyakiti.82

82Mega Ardiyanti and T Indah Pratiwi, “Studi Tentang Penanganan Perilaku Membolos Peserta Didik Oleh Konselor Sekolah Di SMP Negeri Se Kecamatan Kerek-Tuban,” Jurnal Bk Unesa 8, no. 2 (2018).

111 DAFTAR RUJUKAN

Agama, Departemen. Al-Qur‟an Dan Terjemahan Al-Jumanatul „Ali.

Jakarta: CVJ-Art (2005): 545.

Albi Anggito, and Johan Setiawan. Metodologi Penelitian Kualitatif.

CV Jejak (Jejak Publisher), 2018.

Antika, Rina. Guru Bimbingan Dan Konseling SMPN 2 Sragi, n.d.

Ardiyanti, Mega, and T Indah Pratiwi. “Studi Tentang Penanganan Perilaku Membolos Peserta Didik Oleh Konselor Sekolah Di SMP Negeri Se Kecamatan Kerek-Tuban.” Jurnal Bk Unesa 8, no. 2 (2018).

Corey, Gerald. Teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi.

Bandung:Rafika Aditama, 2013.

Desfi, Anindra, Chantika Fillianto, and Sri Ernawati. “Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Perilaku Membolos Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak.” E-proceeding 2, no. 2 (2022):

340–341.

Erlina, Nova, and Devi Novita Sari. “Pengaruh Pendekatan Rational Emotive Behaviour Therapy (Rebt) Terhadap Peningkatan Kecerdasan Emosional.” Jurnal Bimbingan Konseling 03, no. 2 (2019): 303–316.

Fadli, Muhammad Rijal. Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif, 21, no. 1 (2021): 33–54.

Fadlullah, Ammar. “Perilaku Membolos Kelas 3 ; Studi Kasus Pada SMP Negeri 02 Srijaya.” Jurnal Pendidikan Agama Islam 1, no.

2 (2021): 141–152.

Hidayat, Rahmat, and Yeni Karneli. “Efektivitas Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy Setting Kelompok Untuk Meningkatan Kontrol Diri Siswa Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.” ITQAN: Jurnal Ilmu-ilmu Kependidikan 13, no. 2 (2022): 199–208.

Indonesia, Departemen Agama Republik. Mushaf Al-Qur‟an Terjemah. Jakarta: Al-Huda (2002): 412.

Irmansyah. “Kinerja Guru Bimbingan Konseling Islam Di Sekolah.”

Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam 2, no. 1 (2020): 1–

22.

http://194.31.53.129/index.php/Irsyad/article/view/1964/2034.

Kartono, Kartini. Patologi Sosial Kenakalan Remaja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2018.

Komalasari, Gantina, Eka Wahyuni, and Karsih. Teori Dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks. Jakarta: PT Indeks, 2016.

Koswanto, Alvin. “Konsep Rational Emotive Behaviour Therapy (Rebt) Dalam Usaha Mencegah Juvenile Delinquency.” Jurnal Vox Dei 2, no. 2 (2021): 180–196.

Kurnanto, Edi. “Konseling Kelompok.” 7–9. Bandung: Alfabeta, 2014.

Lubis, Namora Lumongga. Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori Dan Praktik. Jakarta: Kencana, 2014.

Lumongga Lubis, Namora. Konseling Kelompok. Jakarta: Kencana, 2016.

Mahyuni Siregar. “Pelaksanaan Rational Emotive Behevior Therapy Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Introvert Di Mts Swasta Al-Wasliyah Tembung.” Al mursyid 3, no. 2 (2021): 58–69.

Mamnun, Aizil, Luh Putu Sendratari, and I Ketut Margi. “Fenomena Membolos Sekolah Di Madrasah Aliyah At-Taufiq Sigaraja Sebagai Bentuk Perilaku Menyimpang Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sosiologi Di SMA.” Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha 2, no. 1 (2020): 13–21.

Mappiare, Andi. “Kamus Istilah Konseling Dan Terapi.” Jakarta: PT Raja Grafindo Persada (2006): 7.

Mubarok, Achmad, Imas Rahman Kania, and Muhyani. “Rational Emotive Behaviour Therapy (Rebt) Berbasis Islam.” Annual Conference on Islamic Education and Social Sains(ACIEDSS) 20, no. 2 (2019): 1–17.

Narbuko, Cholid, and Abu Achmadi. Metode Penelitian, Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2010.

Nur Utami, Adristinindya Citra, and Santoso Tri Raharjo. “Pola Asuh Orang Tua Dan Kenakalan Remaja.” Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial 4, no. 1 (2021): 1.

Prayitno, and Erman Amti. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling.

Jakarta: Rineka Cipta, 2015.

Purwaningrum, Shinta, and Bayu Pamungkas. “Pengembangan Model Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (Rebt) Untuk Mengurangi Perilaku Bullying Pada Siswa Abk Di Sekolah Dasar Inklusif.” Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman 4, no. 06 (2018): 35.

Putra, Nusa. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.

Qomaria, Siti, Muhammad Taufik Arifin, and Amir Djonu.

“Pemberian Layanan Informasi Untuk Mengurangi Perilaku Membolos Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Maumere.”

Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 14, no. 1 (2022): 87–95.

Ralasari, Tri Mega, and Ema Sukmawati. “Konseling Kelompok Untuk Kenakalan Remaja.” Jurnal Konseling Andi Matappa 3, no. 1 (2019): 1–7.

Risdiantoro, Rindra. “Review Literatur: Strategi Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Di Sekolah.”

Jurnal bimbingan konseling islam 2, no. 1 (2020): 122–134.

Sarfika, Rika, Nelia Afriyeni, Feri Fernandes, Bagian Keperawatan Jiwa-komunitas, Fakultas Keperawatan, Universitas Andalas, Prodi Psikologi, et al. “Pemberian Rational-Emotive Behavior Therapy Dan Assertive Training Sebagai Upaya Mengurangi Perilaku Agresif Pada Remaja Di Pauh Padang.” Jurnal Hilirisasi IPTEKS 3, no. 1 (2020): 54–63.

Seplyana, Desy. “Implementasi Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (Rebt) Dalam Membantu Mengatasi Kebiasaan Terlambat Siswa Sma Negeri 6 Model Lubuklinggau.” el-Ghiroh XVII, no. 02 (2019): 42–60.

Setiawan, Ifan, and Heru Mugiarso. “Konseling Kelompok Berbasis

Dokumen terkait