• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Cara Pengamatan

Tahap ini peneliti akan melaksanakan proses observasi terhadap tindakan yang dilakukan oleh siswa dan guru pada saat proses pembelajaran dilaksanakan. Sesuai dengan sekenario yang telah disusun dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan tes hasil belajar untuk mengukur

ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses belajar-mengajar.

1. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi aktivitas guru digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan tentang keterlaksanaan proses kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui aktivitas guru.

2. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan aktivitas siswa pada saat proses kegiatan belajar-mengajar.

G. Analisis Data dan Hasil Refleksi 1. Analisis Data

Analisis data adalah suatu cara yang digunakan dalam pengelolaan data yang telah terhimpun dari berbagai penelitian sehingga diperoleh informasi-informasi yang berdaya guna, dan instrument masih berupa data mentah dan data yang diperoleh selanjutnya dianalisis.

Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dianalisis dengan rumus :

a. Data Test Hasil Belajar Siswa 1) Ketuntasan Individu

Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individual) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:36

KB =𝑇𝑡𝑇 X 100 Keterangan :

KB = Ketuntasan belajar per siswa T = Jumlah skor yang diperoleh siswa Tt =Jumlah skor total siswa

Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individual) jika prosporsi jawaban benar siswa ≥ 65 %.

Berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan oleh sekolah, dan untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika di SDN 4 Banyu Urip adalah 70.

2) Menentukan rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus :

X =∑N∑x

Keterangan : X : Nilai rata-rata

∑X : Jumlah semua nilai siswa

∑N : Jumlah siswa37

36Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, h. 241.

3) Ketuntasan Klasikal

Data test hasil belajar dan proses pembelajaran dianalisis menggunakan analisis hasil belajar secara klasikal. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus :

KK = XZ X 100 %

Keterangan :

KK = Ketuntasan klasikal

X = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥70 Z = Jumlah seluruh siswa yang ikut test

Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥85 % siswa yang telah tuntas belajarnya.38

b. Data Observasi

1) Observasi Aktivitas Siswa

Data aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dianalisis dengan cara menentukan skor jika semua descriptor Nampak.

37Zainal Aqib dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK (Bandung : CV. Yrama Widya, 2014), h. 40

38Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, h. 241.

Sebelum pemilihan kategori untuk aktivitas siswa, terlebih dahulu ditentukan Mi dan SDi dengan rumus sebagai berikut :39

Mi =12 (skor tertinggi + skor terendah)

SDi = 16 x MI Keterangan :

Mi = Mean ideal (angka rata-rata ideal) SMi = Skor Maksimal Ideal

SDi = Standar Deviasi Ideal

Kriteria untuk menentukan aktivitas belajar sisiwa dicari dengan rumus pada tabel berikut:

Tabel III . 2. Rumus Aktivitas Belajar Siswa40

Interval Interval Kategori

Mi + 1,5 SDi ≤ A 59 ≤ A Sangat Aktif

Mi + 0,5 SDi ≤ A < Mi + 1,5 SDi 50 ≤ A ≤ 59 Aktif

Mi - 0,5 SDi ≤ A < Mi + 0,5 SDi 41 ≤ A≤ 50 Cukup Aktif Mi - 1,5 SDi ≤ A < Mi- 0,5 SDi 32 ≤ A ≤ 41 Kurang Aktif

A ≤ Mi - 1,5 Sdi A ≤ 32 Sangat Kurang

Aktif A= Aktivitas siswa

39Mulyati, “Penerapan Metode Partisipatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas V MI Miftahul Islah Tembelok Tahun Ajaran 2014/2015”, (Skripsi, IAIN Mataram, 2015), h. 34.

40Ibid.,h. 34.

Penentuan skor aktivitas belajar siswa dapat dengan menggunakan rumus di atas. Skor maksimum Ideal = jumlah descriptor x skor maksimum = 18x 4 = 72. Sehingga :

Mi =12 x (72+ 18) = 902 = 30

SDi = 16 x Mi

SDi = 16 x (72- 18) = 546= 9 2) Observasi Aktivitas Guru

Data aktivitas guru ini digunakan sebagai pedoman guru untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan berikutnya dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:41

Mi =12 (skor tertinggi + skor terendah)

SDi = 16 x MI Keterangan :

Mi = Mean ideal (angka rata-rata ideal) SMi = Skor Maksimal Ideal

SDi = Standar Deviasi Ideal

41Ibid., h. 35

Tabel III. 3. Kriteria Rumus Aktivitas Guru42

Interval Interval skor Kategori

Mi + 1,5 SDi≤ M 42,4 ≤ M Sangat Baik

Mi + 0,5 SDi ≤ M< Mi + 1,5 SDi 38,15 ≤ M ≤ 42,4 Baik

Mi - 0,5 SDi ≤ M< Mi + 0,5 SDi 34 ≤ M ≤ 38,14 Cukup Baik Mi - 1,5 SDi ≤ M< Mi + 0,5 SDi 30 ≤ M ≤ 34 Kurang Baik

M ≤ Mi - 1,5 SDi M ≤ 30 Sangat Kurang

Baik

Skor tertinggi untuk aktivitas guru adalah 3 skor terendah adalah 1, dengan demikian dapat dihitung Mi dan SDi sebagai berikut :

Mi =12 (skor tertinggi + skor terendah)

=12 x (54 + 18) = 722 = 36

SDi = 16 x Mi

SDi = 1

6 x (54- 18) = 26

6= 4,3 M = Aktivitas kegiatan guru 2. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus. Pada tahap ini peneliti mengkaji kekurangan dan hambatan yang muncul pada saat berlangsungnya proses belajar-mengajar. Sehingga diperoleh alternatif

42Ibid.,h. 35.

pemecahan maslah yang muncul pada setiap proses belajar mengajar dan dapat melakukan perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SDN 4 Banyu Urip

SDN 4 Banyu Urip adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat. SDN 4 Banyu Urip beralamat di Dusun Bantir Banyu Urip Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

SDN 4 Banyu Urip berdiri pada tahun 1983. SDN 4 Banyu Urip di bangun di atas tanah seluas 1.972m2 dengan luas bangunan 392 m2 terdiri dari 5 (lima) ruang belajar, 1(satu) ruang perpustakaan dan 1(satu) ruang kantor. Status tanah SDN 4 Banyu Urip adalah milik pemerintah.

2. Visi dan Misi SDN 4 Banyu Urip

Visi SDN 4 Banyu Urip adalah “BERIMAN , BERTAQWA, TERAMPIL DAN BERPRESTASI”

Sedangkan misi SDN 4 Banyu Uripadalah sebagai berikut :

a. Menciptakan dan menjaga kerukunan beragama yang harmonis dan kondusif.

b. Membina ketaqwaan dan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

c. Mengupayakan pembelajaran yang efektif berkualitas .

d. Membina kedisiplinan dan tanggung jawab seluruh warga sekolah .

e. Melestarikan nilai-nilai budaya dan berbudi pekerti luhur.

f. Mengupayakan out put SDM yang trampil dan berkualitas dengan mengikuti INOVASI pendidikan yang dinamis dan berwawasan IPTEQ .

3. Letak Georafis SDN 4 Banyu Urip

Letak geografis SDN 4 Banyu Urip yang dimaksud adalah gambaran umum lokasi SDN 4 Banyu Urip, yakni berada di Dusun Bantir Desa Banyu Urip.Kec.Gerung.Kab.Lombok Barat.

Letak SDN 4 Banyu Urip ini cukup strategis, karena terletak di dekat jalan raya, dan satu-satunya SDN yang ada di tiga dusun yaitu Dusun Bantir, Dusun Bentenu, dan Dusun Sambiratik.

Adapun batas-batas SDN 4 Banyu Urip sebagai berikut : Sebelah Barat : berbatasan dengan Perkampungan Warga.

Sebelah Timur : berbatasan dengan Jalan Raya.

Sebelah Utara : berbatasan dengan Sawah.

Sebelah Selatan : berbatasan dengan Jalan Menuju Dusun Bantir.

4. Keadaan Guru SDN 4 Banyu Urip

. Guru yang berada di SDN 4 Banyu Urip sudah mumpuni, karena masing-masing staf pendidiknya hamper 99 % strata satu dan sisanya sedang dalam proses akademik strata satu, melihat hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa SDN 4 Banyu Urip standar pendidikan sesuai dengan yang diwacanakan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan sudah

terlaksana. Adapun banyak Guru SDN 4 Banyu Urip berjumlah 11 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 4 perempuan.

5. Keadaan Siswa SDN 4 Banyu Urip Tabel.IV.5.

Data Keadaan Siswa SDN4 Banyu Urip Tahun Pelajaran 2016/2017.43

No Kelas Jumlah Siswa Keterangan

L P Jumlah

1. I 20 20 40

2. II 14 17 31

3. III 10 12 22

4. IV 13 15 28

5. V 16 16 32

6. VI 19 16 35

Jumlah 101 96 197

6. Sarana dan Prasarana SDN 4 Banyu Urip

Sekolah Dasar Negeri 4 Banyu Urip mempunyai kondisi fisik yang permanent dan mempunyai fasilitas belajar dan pendukung kegiatan yang cukup memadai. Bangunan yang ada masih dalam kondisi layak pakai.

SDN 4 Banyu Urip memilki lingkungan belajar yang berda di areal yang cukup sehingga siswa bisa melakukan proses pembelajaran dengan tenang.

Adapun sarana dan prasarana SDN 4 Banyu Urip dapat dilihat melalui tabel 06 berikut :

43Dokumentasi “Arsip SDN 4 Banyu Urip”, Tgl 28 April 2017”

Tabel. IV. 6.

Data Keadaan Sarana dan Prasarana SDN4 Banyu Urip Tahun Pelajaran 2016/2017.44

No Sarana dan Prasarana Kondisi Jumlah

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

1. Ruang Kelas 5 - - 5

2. Ruang Kepala Sekolah 1 - - 1

3. Ruang Wakil Kepala Sekolah - - - -

4. Ruang TU - - - -

5. Ruang Guru 1 - - 1

6. Perpustakaan 1 - - 1

7. WC Siswa 2 - - 2

8. WC Guru 2 - - 2

9. Kantin Sekolah 1 - - 1

10. Uks 1 - - 1

11. Koperasi 1 - - 1

12. Mushola - - -

13. Lapangan Olahraga/Upacara 1 - - 1

Dari tabel di atas dilihat bahwa sarana dan prasarana yang ada di SDN 4 Banyu Urip cukup memadai, hal ini dapat dilihat dari daftar tabel di atas. Sehingga siswa dapat melakukan proses pembelajaran dengan nyaman.

44Dokumentasi “Arsip SDN 4 Banyu Urip”, Tgl 28 April 2017”

7. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi SDN 4 Banyu Urip.45

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III di SDN 4 Banyu Urip Kec.Gerung.Kab.Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yang dimulai pada tanggal 18 April – 26 April 2017, setiap siklus dilakukan 2 x 35 menit.

Berdasarkan hasil observasi dan tes evaluasi hasil belajar, diperoleh data

45Dokumentasi “Arsip SDN 4 Banyu Urip”, Tgl 28 April 2017”

Kepala Sekola

h H.Zaitun,

S.Pd Tata usaha

SitiKhadij ah, A.Ma

G . K l s I N

u r s i w a n , S . P d

Wakil Kep

Sek Saparu

din, S.P d

Bendah ara Saparu

din, S.P d

G . K l s V I S

a p a r u d i n , S . P d G

. K l s I I I

k a A n d r i l i a , S . P d

G . K l s I I I S

u c i T a w a n t i

G . K l s I V H

a r m a e n , S . P d

G . K l s V H

e r m a n , S . P d G.

A g a m a Sa

k m a h , S . P d . I

K o r d . B D . P e n g S

a k m a h , S . P d . I

K o r d . B D H u m a s H

e r m a n , S . P d G.

P e n j a s k e s B

u r h a n u d i n , S . P d

K o r d . K u r k l m H

a r m a e n , S . P d

kualitatif dan kuantitatif dari data tersebut dianalisis dengan metode dan rumus yang di tetapkan sebelumnya. Adapun analisis data masing-masing siklus akan dipaparkan secara rinci sebagai berikut:

1. Siklus I

Siklus I (pertama) dilaksanakan dalam 2 (dua) kali pertemuan, satu minggu terdiri 2 kali pertemuan, setiap pertemuan diberikan tindakan terpadu dengan kegiatan pengembangan kemampuan dasar. Langkah- langkah yang dilakukan dalam penerapan siklus I ini adalah :

a. Perencanaan

b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi

d. Analisis dan refleksi

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah pada siklus ini diuraikan secara rinci sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan Pada tahap perencanaan antara lain : 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Membuat lembar kerja siswa (LKS)

3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan, sumber belajar yang lainnya.

4) Membuat instrumen dan alat evaluasi

Adapun instrument yang dibuat adalah lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dan lembar

observasi aktivitas guru dan soal evaluasi hasil belajar siswa yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 uraian.

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan penelitian dilaksankan pada : Hari/tanggal : 18April 2016,

Pokok bahasan : keliling persegi dan persegi panjang Kelas/semester : III/2

Waktu : 08.00

Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun sebelumnya, yaitu sebagai berikut :

1) Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk memulai pelajaran dengan berdo’a dan membaca basmalah secara bersama-sama.

2) Guru mengkondisikan siswa untuk duduk dengan rapi.

3) Guru menyampaikan tujuan pelajaran hari ini.

4) Guru melakukan tanya jawab tentang contoh persegi dan persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari, misalnya bentuk papan tulis, bentuk buku dan lain-lain.

5) Menyampaikan manfaat pembelajaran dari materi yang akan dipelajari, yakni materi ini juga berguna dalam menghitung keliling lapangan yang akan dibuat.

6) Guru membagi siswa dalam kelas menjadi 4 kelompok. Masing- masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa dan dua kelompok terdiri dari 6 orang siswa.

7) Setiap kelompok diberikan lembar tugas berupa lembar kerja siswa dan model-model bangun datar persegi dan persegi panjang. Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas, saling membantu memberikan penyelesain.

8) Siswa mengerjakan LKS untuk menemukan rumus keliling persegi dan persegi panjang serta menghitung keliling persegi dan persegi panjang dengan menggunakan model-model bangun datar persegi dan persegi panjang yang dikelilingi dengan benang jahit.

9) Guru meminta siswa secara perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan.

10) Guru dan siswa Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti.

11) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang keliling persegi dan persegi panjang.

c. Tahap Pengamatan

Pada tahap observasi ini peneliti menggunakan dua model lembar observasi, yaitu :

1) Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I

Observasi guru ini bertujuan untuk melihat apakah dalam melakukan pembelajaran kegiatan guru sudah berjalan dengan baik. Adapun data hasil observasi guru dapat dilihat pada lampiran 7.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru, maka dapat ditunjukkan bahwa hasil aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing, pada siklus I adalah 36 dengan kategori cukup baik.

Hal ini menunjukkan bahwa indikator penelitian untuk aktivitas guru belum tercapai.

2) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Pada siklus I dilakukan observasi aktivitas siswa. Data hasil observasi aktivitas belajar mengajar siklus I dalam pelaksanaan proses belajar berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing, wali kelas III sebagai observer yang bertugas mengobservasi proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan pada tahap perencanaan.

Adapun aspek yang diamati dan data hasil observasi aktivitas siswa adalah tertuang dalam lembar observasi aktivitas siswa dapat lihat pada tabel lembar observasi aktivitas siswa pada lampiran 6.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, maka dapat ditunjukkan bahwa skor rata-rata aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing, pada siklus I adalah 42 dengan kategori cukup aktif.Hal ini menunjukkan bahwa indikator penelitian untuk aktivitas belajar siswa belum tercapai dan perlu dilakukan penelitian ulang agar dapat meningkat sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Data hasil observasi aktivitas siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.

d. Data Hasil Tes Evaluasi Beajar Siswa Siklus I

Data hasil analisis pada siklus I, siswa kelas III SDN 4 Banyu Urip pada mata pelajaran Matematika dengan materi keliling persegi dan persegi panjang dengan menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing, diperoleh hasil belajar individu dan ketuntasan klasikal seperti pada tabel berikut ini:

Tabel. IV.7.

Hasil Siklus I

Data Analisis Hasil Belajar Siswa Setelah Diberikan Tindakan Siklus I

Pada Siswa Kelas III SDN 4 Banyu Urip Tahun Pelajaran 2016/2017.46

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Putra 1 50 Tidak Tuntas

2. Putri 1 70 Tuntas

3. Putri 2 80 Tuntas

4. Putra 2 60 Tidak Tuntas

5. Putri 3 80 Tuntas

6. Putra 3 50 Tidak Tuntas

7. Putri 4 60 Tidak Tuntas

8. Putra 4 50 Tidak Tuntas

9. Putra 5 80 Tuntas

10. Putra 6 80 Tuntas

11. Putra 7 60 Tidak Tuntas

12. Putri 5 70 Tuntas

13. Putra 8 50 Tidak Tuntas

14 Putri 6 70 Tuntas

15. Putri 7 70 Tuntas

16. Putri 8 80 Tuntas

17. Putra 9 80 Tuntas

18. Putri 9 80 Tuntas

19. Putri 10 80 Tuntas

20. Putra 10 60 Tidak Tuntas

21. Putri 11 80 Tuntas

22. Putri 12 80 Tuntas

Jumlah Skor 1510

Rata-Rata 68,63

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 50

Jumlah Siswa Yang Ikut Tes 22

Jumlah Siswa Yang Tuntas 14

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 8 Persentase Ketuntasan Klasikal 63,63%

46Dokumentasi “Hasil Siklus I : SDN 4 Banyu Urip”, Tgl 20 April 2017”

Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai tertinggi yang didapat siswa adalah 80 dan nilai terendah adalah 50 dan skor rata- rata siswa adalah 68,63. Jumlah siswa yang tuntas adalah 14 orang dari 22 siswa. Sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I hanya 63,63%. Persentase ini belum memenuhi indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yakni 85% dari seluruh siswa memperoleh ≥ 70, maka dari itu peneliti ini akan dilanjutkan pada siklus II.

e. Refleksi

Setelah proses belajar mengajar selesai pada siklus I, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan observasi, maka dilakukan tahap refleksi oleh peneliti. Adapun hasil belajar siswa secara klasikal yang diprioritaskan dalam penelitian ini belum mencapai taraf yang ditetapkan yaitu ≥ 85% yang tuntas secara klasikal dari jumlah siswa yang mengikuti tes yaitu 22 orang. Hal ini akan dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan pada siklus berikutnya, sehingga meningkatkan hasil belajar siswa, pada mata pelajaran Matematika.

Berdasarkan hasil analisis kegiatan pembelajaran pada siklus I, ditemukan kekurangan-kekurangan dalam model pembelajaran penemuan terbimbing antara lain sebagai berikut :

1) Siswa kurang mengerti tentang peosedur atau aturan model pembelajaran penemuan terbimbing.

2) Siswa belum terbiasa bekerja secara kelompok, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengatur siswa ke dalam kelompok.

3) Sulit mengorganisasi siswa untuk serius dalam bekerjasama dengan kelompoknya.

4) Siswa kurang memahami penyajian masalah pada LKS.

5) Dari serangkaian kegiatan yang dilakukan, siswa masih kesulitan dalam mencari jawaban dengan menerapkan model pembelajaran penemuan terbimbing.

Adapun perbaikan-perbaikan yang dilaksanakan pada siklus I antara lain : 1) Memberikan penjelasan ulang yang lebih detail tentang prosedur

atau aturan model pembelajaran penemuan terbimbing yang akan diterapkan. Sehingga siswa akan lebih cepat dan mudah dalam melakukan kegiatan karena tidak perlu bertanya-tanya lagi.

2) Langkah-langkah kegiatan pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilengkapi sesuai rencana perbaikan.

3) Peningkatan dalam memberikan bimbingan baik menyangkut pemahaman siswa terhadap masalah maupun cara penyelesain masalah.

4) Penyajian LKS menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami siswa.

5) Memberikan motivasi dan arahan kepada untuk mau bekerja sama dan memecahkan masalah dan menyampaikan pendapat serta

bertanya kepada guru, agar siswa lebih percaya diri dan antusias dalam belajar.

2. Siklus II

Penerapan Siklus II dilaksanakan selama dua minggu dengan 2 (dua) kali pertemuan. Penerapan siklus II merupakan kelanjutan dari program penelitian dan refleksi dari siklus I guna memperoleh hasil yang lebih baik bagi siswa dan guru secara umum

langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan siklus II ini sama dengan siklus I yaitu :

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain : 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Membuat lembar kerja siswa (LKS)

3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan, sumber belajar yang lainnya.

4) Membuat instrumen dan alat evaluasi

Adapun instrument yang dibuat adalah lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru dan soal evaluasi hasil belajar siswa yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda.

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan penelitian dilaksankan pada : Hari/Tanggal : 26 April 2017

Pokok Bahasan : Luas Persegi dan Persegi Panjang Kelas/Semester : III/2

Waktu : 08.00

Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun sebelumnya, yaitu sebagai berikut :

1) Guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk memulai pelajaran dengan berdo’a dan membaca basmalah secara bersama-sama.

2) Guru mengkondisikan siswa untuk duduk dengan rapi.

3) Guru menyampaikan tujuan pelajaran hari ini.

4) Guru melakukan tanya jawab tentang contoh persegi dan persegi panjang dalam kehidupan sehari-hari, misalnya bentuk papan tulis, bentuk buku dan lain-lain.

5) Menyampaikan manfaat pembelajaran dari materi yang akan dipelajari, yakni materi ini juga berguna dalam menghitung luas lapangan yang akan dibuat.

6) Guru membagi siswa dalam kelas menjadi 4 kelompok. Masing- masing kelompok terdiri dari 5 oranng siswa dan dua kelompok terdiri dari 6 orang siswa.

7) Setiap kelompok diberikan lembar tugas berupa lembar kerja siswa dan model-model bangun datar persegi dan persegi panjang. Dalam

kerja kelompok siswa saling berbagi tugas, saling membantu memberikan penyelesain.

8) Siswa mengerjakan LKS untuk menemukan rumus luas persegi dan persegi panjang serta menghitung luas persegi dan persegi panjang dengan menggunakan model-model bangun datar persegi dan persegi panjang yang ditutupi dengan persegi yang panjang sisinya 1 cm.

9) Guru meminta siswa secara perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan.

10) Guru dan siswa Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti.

11) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang luas persegi dan persegi panjang.

c. Data Hasil Observasi

Pada tahap observasi ini peneliti menggunakan dua model lembar observasi, yaitu :

1) Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II

Data hasil observasi siklus ke dua ini, guru lebih mengoptimalkan aktivitasnya, sehingga suasana kelas lebih kondusif selama proses penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing berlangsung jika dibandingkan dengan siklus I.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru, data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil aktivitas guru mengalami peningkatan dari 36 pada siklus I berkategori cukup baik menjadi 54 pada siklus II berkategori sangat baik dan tidak ada kekurangan- kekurangan yang perlu direfleksi. Hal ini terlihat pada lampiran 15.

2) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Data hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus II ini sajikan pada lampiran 14 penelitian ini.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, maka dapat ditunjukkan bahwa skor rata-rata aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siklus mengalami peningkatan dari 42 pada siklus I dengan kategori cukup aktif menjadi 82 pada siklus II dengan kategori sangat aktif. Pada siklus II ini terlihat bahwa siswa sudah berkonsentrasi dan tekun dalam menyimak materi dan topik pembelajaran, siswa sudah aktif dalam menjawab pertanyaan guru, siswa sudah mampu mengungkapkan ide, pendapat, atau gagasannya dan mampu memecahkan masalah dalam diskusi tersebut, seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:

d. Data Hasil Tes Evaluasi Beajar Siswa Siklus II

Dari hasil analisis pada siklus II, siswa kelas III SDN 4 Banyu Urip pada mata pelajaran Matematika dengan materi luas persegi dan persegi panjang dengan menerapkan model pembelajaran penemuan

terbimbing, diperoleh hasil belajar individu dan ketuntasan klasikal seperti pada tabel berikut ini :

Tabel. IV.8 Hasil Siklus II

Data Analisis Hasil Belajar Siswa Setelah Diberikan Tindakan Siklus II

Pada Siswa Kelas III SDN 4 Banyu Urip Tahun Pelajaran 2016/2017.47

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1. Putra 1 70 Tuntas

2. Putri 1 80 Tuntas

3. Putri 2 90 Tuntas

4. Putra 2 70 Tuntas

5. Putri 3 80 Tuntas

6. Putra 3 70 Tuntas

7. Putri 4 70 Tuntas

8. Putra 4 60 Tidak Tuntas

9. Putra 5 90 Tuntas

10. Putra 6 90 Tuntas

11. Putra 7 70 Tuntas

12. Putri 5 70 Tuntas

13. Putra 8 60 Tidak Tuntas

14 Putri 6 80 Tuntas

15. Putri 7 80 Tuntas

16. Putri 8 90 Tuntas

17. Putra 9 90 Tuntas

18. Putri 9 90 Tuntas

19. Putri 10 90 Tuntas

20. Putra 10 70 Tuntas

21. Putri 11 100 Tuntas

22. Putri 12 100 Tuntas

Jumlah Skor 1760

Rata-Rata 80

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Jumlah Siswa Yang Ikut 22

47Dokumentasi “Hasil Siklus II : SDN 4 Banyu Urip”, Tgl 28 April 2017”

Dokumen terkait