• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Deskrisi Data

2. Data Variabel

a. Variabel X (Tingkat Efikasi Diri Mahasantri)

Berdasarkan kuesioner yang telah penulis sebar, terdapat skor dari variabel x yaitu:

Tabel 9

Data Skor Variabel X (Tingkat Efikasi Diri) No.

Responden

Jumlah Skor

No.

Responden

Jumlah Skor

No.

Responden

Jumlah Skor

1 89 22 84 43 90

2 79 23 85 44 77

3 94 24 85 45 76

4 94 25 82 46 74

5 70 26 82 47 84

6 86 27 95 48 88

7 81 28 78 49 74

8 91 29 79 50 85

9 80 30 89 51 88

10 82 31 78 52 88

11 84 32 66 53 74

12 79 33 83 54 91

13 80 34 96 55 79

14 82 35 73 56 84

15 77 36 80 57 81

16 90 37 77 58 84

17 93 38 89 59 90

18 84 39 95 60 84

19 75 40 90 61 81

20 93 41 89 62 86

21 85 42 91 63 77

Dari data skor di atas dapat ditentukan rentangan, banyak kelas, dan ujung bawah kelas interval pertama sebagai berikut:

1. Rumus untuk mencari rentangan (R) R= Data tertinggi Data terendah1 = 96 66

= 30

2. Rumus Mencari Kelas Interval (K) yaitu menggunakan rumus struges K = 1+ (3,3) log n

= 1+ (3,3) log 63 = 1+ (3,3) (1,8) = 1+ 5,94 = 6,94

3. Rumus Panjang Kelas (P) P =

= = 4,3 = 4 4. Ujung bawah kelas interval pertama

Data ini menggunakan data paling terkecil dari variabel x, yaitu 66. Berdasarkan data diatas dapat dibuat daftar distribusi frekuensi variabel x sebagai berikut:

1Suryani dan Hendryani, Metode Riset Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2015), h. 212

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Variabel X

No. Kelas Fi X Fi X X2 Fi X2

1 66 – 69 1 67,5 67,5 4.556,25 4.556,25 2 70 – 73 2 71,5 143 5.112,25 10.224,25 3 74 – 77 9 75,5 679,5 5.700,25 51.302,25 4 78 – 81 12 79,5 945 6.320,25 75.843 5 82 – 85 16 83,5 1.336 6.972,25 111.556 6 86 – 89 9 87,5 787,5 7.656,25 68.906,25 7 90 – 93 9 91,5 823,5 8.375,25 75.377,25 8 94 – 97 5 95,5 477,5 9.120,25 45.601,25

Jumlah 63 5.259,5 53.810 443.366,5

Dari tabel di atas dapat ditemukan:

a. Mean X ̅ =

=

= 83,484

b. Varian (s2) dan Simpangan Baku (s) S2 = ∑ ∑

=

=

=

= 5.366

s = √ = 73.252

Apabila data di atas digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon, maka terlihat seperti di bawah ini:

Tabel 11

Distribusi frekuensi untuk pembuatan grafik histogram dan poligon Variabel X

Kelas Frekuensi Titik Tengah Batas Nyata

66 – 69 1 67,5 65,5 – 69,5

70 – 73 2 71,5 69,5 – 73,5

74 – 77 9 75,5 73,5 – 77,5

78 – 81 12 79,5 77,5 – 81,5

82 – 85 16 83,5 81,5 – 85,5

86 – 89 9 87,5 85,5 – 89,5

90 – 93 9 91,5 89,5 – 93,5

94 – 97 5 95,5 93,5 – 97,5

Jumlah 100 - -

Gambar 1

Grafik Batang Variabel X

Dari tabel dan gambar yang telah diteliti, terlihat bahwa

frekuensi tertinggi terletak pada kelas interval 82,85, yaitu 16. Frekuensi tersebut berada pada titik tengah 83,5 dengan batas nyata 81,5 – 85,5.

b. Variabel Y (Kemampuan Menghafal Al-Qur`an)

Berdasarkan kuesioner yang telah penulis sebar, terdapat skor dari variabel y yaitu:

Tabel 12

Data Skor Variabel Y (Kemampuan Menghafal Al-Qur`an) No.

Responden

Jumlah Skor

No.

Responden

Jumlah Skor

No.

Responden

Jumlah Skor

1 65 22 73 43 76

2 66 23 63 44 83

3 66 24 75 45 61

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

66 – 69

70 – 73

74 – 77

78 – 81

82 – 85

86 – 89

90 – 93

94 – 97

Frekuensi

kelas Interval

GRAFIK HISTOGRAM DAN POLIGON Tingkat Efikasi Diri Mahasantri

Histogram Poligon

4 80 25 59 46 76

5 59 26 62 47 64

6 70 27 69 48 65

7 79 28 57 49 75

8 61 29 67 50 71

9 57 30 64 51 68

10 77 31 69 52 80

11 81 32 61 53 80

12 64 33 73 54 79

13 67 34 70 55 73

14 74 35 58 56 61

15 71 36 67 57 70

16 65 37 74 58 79

17 77 38 74 59 71

18 71 39 72 60 76

19 65 40 61 61 72

20 74 41 72 62 73

21 57 42 72 63 71

Dari data skor di atas dapat ditentukan rentangan, banyak kelas, dan ujung bawah kelas interval pertama sebagai berikut:

1. Rumus untuk mencari rentangan (R) R= Data tertinggi Data terendah

= 83 57

= 26

2. Rumus Mencari Kelas Interval (K) yaitu menggunakan rumus struges

K = 1+ (3,3) log n

= 1+ (3,3) log 63

= 1+ (3,3) (1,8)

= 1+ 5,94

= 6,94

3. Rumus Panjang Kelas (P) P =

= = 3,7 = 3

4. Ujung bawah kelas interval pertama

Data ini menggunakan data paling terkecil dari variabel y, yaitu 57. Berdasarkan data diatas dapat dibuat daftar distribusi frekuensi variabel y sebagai berikut:

Tabel 13

Distribusi Frekuensi Variabel Y

No. Kelas Fi Y Fi Y Y2 Fi Y2

1 57 – 59 6 58 348 3.367 20.202

2 60 – 62 6 61 366 3.721 22.326

3 63 – 65 8 64 512 4.096 32.768

4 66 – 68 6 67 402 4.489 26.934

5 69 – 71 10 70 700 4.900 49.000

6 72 – 74 12 73 867 5.329 63.948

7 75 – 77 7 76 532 5.776 40.432

8 78 – 80 6 79 474 6.421 38.526

9 81 – 83 2 82 164 6.724 13.448

Jumlah 63 4.365 44.823 307.584

Dari tabel di atas dapat ditemukan:

a. Mean Y ̅ =

=

= 69,28

b. Varian (s2) dan Simpangan Baku (s) S2 = ∑ ∑

=

=

= = 19,37 s = √ = 44

Apabila data di atas digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon, maka terlihat seperti di bawah ini:

Tabel 14

Distribusi frekuensi untuk pembuatan grafik histogram dan poligon Variabel Y

Kelas Frekuensi Titik Tengah Batas Nyata

57 – 59 6 58 56,5 – 59,5

60 – 62 6 61 59,5 – 62,5

63 – 65 8 64 62,5 – 65,5

66 – 68 6 67 65,5 – 68,5

69 – 71 10 70 68,5 – 71,5

72 – 74 12 73 71,5 – 74,5

75 – 77 7 76 74,5 – 77,5

78 – 80 6 79 77,5 – 80,5

Jumlah 100 - -

Gambar 2

Grafik Batang pada Variabel Y

Dari tabel dan gambar yang telah diteliti adalah terlihat bahwa frekuensi tertinggi terletak pada kelas interval 72-74, yaitu 12. Frekuensi tersebut berada pada titik tengah 73 dengan batas nyata 71,5 – 74,5.

3. Uji Persyaratan Analisis Data a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

0 2 4 6 8 10 12 14

57 – 59 60 – 62 63 – 65 66 – 68 69 – 71 72 – 74 75 – 77 78 – 80

Frekuensi

Kelas Interval

HISTOGRAM DAN POLIGON Kemampuan Tahfidz Al-Qur`an

Histogram Poligon

normal atau tidak.2 Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov–

Swirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan hipotesis:

H0= Data residual berdistribusi tidak normal H1=Data residual berdistribusi normal Kriteria pengujian hipotesis:

H0 ditolak jika Sig. (p) > 0,05 H1 diterima jika Sig. (p) < 0,05

Artinya, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

1). Variabel Tingkat Efikasi DiriMahasantri (Variabel X) Hasil penghitungan uji normalitas dengan perangkat lunak (software) SPSS versi 23 adalah sebagai berikut:

Tabel 15

Tes Normalitas Variabel X

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Efikasi

Diri .078 63 .000* .983 63 .559

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel diatas diperoleh nilai signifikansi pada kolom kolmogorov-Smirnov sebesar 0,000.Artinya nilai signifikansi tersebut lebih besardari 0,05. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak dan data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

2 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Semarang: Badan Penerbit-Undip, 2016), h. 154

Untuk lebih jelasnya penulis menampilkan diagram normal QQ Plot dan diagram Detrend QQ Plot.

Gambar 3

Diagram Normal QQ Plot Variabel X

Gambar 4

Diagram Detrend QQ plot Variabel X

2). Variabel Kemampuan Tahfizh Al-Qur`an (Variabel Y) Hasil penghitungan uji nurmalitas dengan perangkat lunak (software) SPSS versi 23 adalah sebagai berikut:

Tabel 16

Tes Normalitas Variabel Y

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Kemampuan

Menghafal .092 63 .000* .972 63 .153

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel diatas diperoleh nilai signifikansi pada kolom kolmogorov-Smirnov sebesar 0,000. Artinya nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa H1

ditolak dan data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

Untuk lebih jelasnya penulis menampilkan diagram normal QQ Plot dan diagram Detrend QQ Plot.

Gambar 5

Tes Normal QQ Plot Variabel Y

Gambar 6

Diagram detrend QQ Plot Variabel Y b. Uji Linearitas

Uji Linearitas adalah uji statistik yang bertujuan utuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara sighnifikan. Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik Lagrange Multiplier. Uji Lagrange Multiplier dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

Ho = Regresi tidak signifikan dan non linier H1 = Regresi signifikan dan linier

Kriteria pengujian hipotesis:

Ho ditolak jika sig. (p)>0,05 H1 diterima jika sig. (p)<0,05

Dari hasil tersebut diperoleh tabel ANOVA dibawah ini:

Tabel 17

ANOVA Regrasi Linier Variabel X dan Y

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression

99.867 1 99.867 2.190 .042b

Residual 2781.688 61 45.601

Total 2881.556 62

a. Dependent Variable: Kemampuan Menghafal b. Predictors: (Constant), Efikasi Diri

Nilai pada baris regression pada kolom sig didapatkan nilai 0,144. Artinya, nilai P value sig adalah 0,042. Nilai tersebut lebih dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1ditolak dan regresi variabel X dengan Y adalah tidak signifikan.

Tabel 18

Persamaan Garis Regresi Linier Variabel X dan Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant)

53.579 10.830 4.947 .000

Efikasi Diri

.191 .129 .425 1.480 .144

a. Dependent Variable: Kemampuan Menghafal

Dari tabel diatas dapat diketahui persamaan garis regresi linier yang menggambarkan hubungan antara variabel X dan Y adalah:

Y = 53,579 + 0,191 X. Artinya adalah setiap kenaikan ataupun

penurunan nilai variabel Y sebesar 0,191 dengan konstanta 53,579.

C. Uji Hipotesis Penelitian

Hasil dari penghitungan skor variabel X (tingkat efikasi diri mahasantri) dan skor Y (kemampuan menghafal) dimasukkan kedalam rumus korelasi product moment untuk menggabungkan dua skor tersebut dengan menggunakan perangkat (software) SPSS. Dari hasil penghitungan diperoleh rxy = 0,425.

Untuk mengetahui signifikan tidaknya korelasi, maka koefisien korelasi yang didapat dikonsultasikan pada tabel “r” product moment pada df = n – 2 = 63 – 2 = 61 dan taraf signifikasi 0,01 diperoleh rtabel

sebesar 0,317. Jadi, rhitung< rtabel (0,425 < 0,317), ini berarti hubungan yang tidak signifikan antara variabel X dan variabel Y. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa tidak adanya pengaruh tingkat efikasi diri mahasantriterhadap kemampuan tahfizh Al-Qur`an di IIQ Jakarta.

Tabel 19

Persamaan Garis Liniear Variabel X dan Y

N  r hitung r tabel Keputusan

63 0,01 0,425 0,317 Ha diterima

83 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai pada baris regression pada kolom sig didapatkan nilai 0,144. Artinya, nilai P value sig adalah 0,000. Nilai tersebut kurang dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan regresi variabel X dengan Y adalah signifikan. Pada tabel persamaan garis regresi linier yang menggambarkan hubungan antara variabel X dan Y adalah: Y = 53,579 + 0,191 X. Artinya adalah setiap kenaikan ataupun penurunan nilai variabel X sebesar 1 satuanakan menaikkan ataupun menurunkan nilai variabel Y sebesar 0,191 dengan konstanta 53,579.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat efikasi diri mahasantri terhadap kemampuan tahfizh Al-Qur`an di IIQ Jakarta, dengan nilai signifikansi korelasi sebesar 0,425 dan kofisien determinasi sebesar 18,06%. Artinya, tingkat efikasi diri mahasantri terhadap kemampuan tahfizh Al-Qur`an di IIQ Jakarta sebesar 18,06%, sehingga sisanya 81,94% merupakan karena adanya pengaruh faktor lain.

3. Hasil efikasi diri terhadap tahfizh Al-Qur`an di Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta adalah sangat berpengaruh dalam meningkatkan tingkat hafalan mahasantri program 30 juz, dengan adanya keyakinan pada diri sendiri disertai dengan

usaha maksimal dapat mendorong motivasi mahasantri itu sendiri. Dilihat dari fenomena yang diketahui oleh penulis yakni tanpa adanya efikasi diri dalam menghafal, seorang hafizhah sangat minim dan putus asa ditengah menyelesaikan target hafalan yang telah ditentukan.

B. Saran

Menurut hasil penelitian yang sudah dilakukan, terdapat beberapa hal yang perlu penulis sampaikan:

1. Bagi mahasantri IIQ Jakarta untuk mempertahankan kemampuan menghafal Al-Qur`an yang sudah dimiliki, terus tingkatkan kemampuan yang sudah diberikan Allah SWT. kepada kita untuk lebih memanfaatkan kemampuannya dengan sebaik mungkin, seperti menghafal hadits atau sya’ir lainnya.

2. Bagi pihak yang berada disekitar seorang penghafal Al- Qur`an, agar terus memotivasi dan mendukung dalam meningkatkan kemampuannya untuk lebih mengistiqomah kan dalam mentakrir maupun menjaga kemurnian Al- Qur`an.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya melakukan tinjauan kembali serta mengembangkan penelitian ini dengan menambah variabel lain. Karena, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi tingkat efikasi diri dalam kemampuan menghafal Al-Qur`an semisal faktor dukungan orang sekitar, pembagian jadwal tugas kuliah dan menghafal, permasalahan yang menghambat proses menghafal dan faktor-faktor lainnya.

85

85

Al-Qur`an dan Terjemahannya, Kementerian Agama RI, 1987

Abu Abdillah, Muhammad bin Ismail, Matn Shahih Bukhori, t.tp: Dar Tauq al-Najah, 1422.

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Al Hafidz, Ahsin W, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur`an, Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Al-Hajjaj, Muslim bin, Matn al-Musnad as-Shahih, Beirut: Dar Ihya‟, t.th.

Ali, Atabik dkk, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Yogyakarta:

Multi Karya Grafika.

Al Hafidz, Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur`an, Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Al-Jurjani, At Ta’rifat, Ath-Thaba’ah wa An-Nasyr wa At-Tauzi’, (Jeddah: t.t)

Anshori, Muslich dan Sri Iswati, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Airlangga University Press, 2009

Aziz, Abdul Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur`an Daiyah, Bandung, PT. Syamil Cipta Media, 2002.

Bin Saurah, Muhammad bin „Isa, al-Jami’ al-Kabir, Beirut: Daral- Gharib al-Islami, 1998

Chirzin, Muhammad , Al-Qur`an dan Ulumul Qur`an, Yogyakarta:

PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1998.

Engko, Cecilia, “Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Individual dengan Self efficacy sebagai Variabel Intervening”, dalam jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10 No. 1 April 2008,

Fattah, Yahya Abdul, Revolusi Menghafal Al-Qur`an, Surakarta:

Insan Kamil, 2010.

Ghozali, Imam,Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 2Semarang: Badan Penerbit-Undip, 2016.

Gunawan, Heri, Pendidikan Islam kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, Bandung: Rosdakarya, 2014.

Hartanto, Sunarto dan Agung, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta:

Rineka Cipta, 1995.

Hadhini, Choiruddin,Klarifikasi Kandungan Al-Qur`an, Jakarta:

Gema Insani Press, 1993.

http://aldorian0507.files.wordpress.com/2010/04/kepribadian.doc.diak kses tanggal 29 Juni 2018.

http://aldorian0507.files.wordpress.com/2010/04/kepribadian.doc,diak ses tanggal 29 Juni 2018.

Ihsan, Hamdan, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2007.

„Isa, Muhammad bin, Matn al-Jami’ al-Kabir, Beirut: Dar al-Gharib al-Islami, 1998.

Irawan, Prasetyo, dkk., Metode Penelitian, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.

Kencana,Inu Syafiie, Al-Qur`an adalah Filsafat, Jakarta: PT Perca, 2008.

M. Echols, John. and Hassan Shadily, An English-Indonesian Dictionary, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1976.

Machfoed, Moh. Hasan, dkk., Metode Penelitian dan Statistik Terapan, Surabaya: Airlangga University Press, 2002.

Margono S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

Munif, Ahmad, Mengibarkan Panji-Panji Al-Qur`an (25 Tahun IIQ Jakarta),Jakarta: IIQ Jakarta, 2002.

Muhammad ibn Yazid, Ibnu Majah Abu Abdillah, Matn Sunan ibnu Majah, t.t: Dar Ihya al-Kitab al-Arabiyah, t.th.

Ni‟mah, Miftahun Suseno, “Pengaruh Pelatihan Komunikasi Interpersonal Terhadap Efikasi Diri Sebagai Pelatih Pada Mahasiswa”, dalam Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 1 No. 1 Juni 2009.

Nata, Abuddin, Al-Qur`an dan Hadits, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994

Pinasti, Woro, “Pengaruh Self Efficacy, Locus Of Control, dan Faktor Demografis Terhadap Kematangan Karir Mahasiswa UIN Jakarta”, Skripsi, 2011.

Profil IIQ Jakarta, https:// iiq.ac.id.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015.

Ridjaluddin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Pusat Kajian Islam FAI Uhamka, 2008.

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru/Karyawan dan Penelitian Pemula, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sa‟dullah, Cara Praktis Menghafal Al-Qur`an, Jakarta: Gema Insani 2008.

Sakho, Ahsin Muhammad, Keberkahan Al-Qur`an, PT. QAF Media Kreativa, 2017.

Soeharso, Kamus Besar Bahasa Indonesia Lengkap, Semarang: Grand Media Pustaka.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

Supian, Ilmu-Ilmu Al-Qur`an (Tajwid, Tahfidz dan Adab Tilawah Al- Qur`an Al-Karim), Jakarta: Gaung Persada Press, 2012.

Siregar, Sofian, Metode Penelitian kuantitatif, Jakarta: PT. Kencana, 2013.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2016.

Saepudin, Juju dkk, Membumikan Peradaban Tahfidz Al-Qur`an, Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, Jakarta, 2015.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005.

Sulaiman, Abu Daud bin Al-Asy‟ats bin Ishaq bin Basyir bin Syadad bin „Amr Al-Azdy As-Sijistani, Sunan Abi Daud, Beirut:

Maktabah Al-„Ashriyyah.

Teguh, Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Yakub, Ali Mustafa, Nasihat Nabi Kepada Pembaca dan Penghafal Qur`an, Jakarta: Gema Insani Press, 1990.

Yusuf, A. Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2014.

Yanggo, Huzaemah T., et al, Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi, Tangerang: LPPI IIQ Jakarta, 2017..

Zuhdi, Ahmaddkk, Studi Al-Qur`an, Surabaya: UIN SA Press, 2016

1 A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah kunci utama terbentuknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dalam membangun bangsa.

Pendidikan mempunyai peran sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa.

Menurut John Dewey, pendidikan sebagai salah satu kebutuhan, fungsi sosial, sebagai pembimbing, sarana pertumbuhan yang mempersiapkan dan membuka serta membentuk disiplin hidup1. Pendidikan yang mewariskan nilai-nilai budaya oleh generasi tua kepada generasi muda, agar nilai-nilai tersebut tetap hidup dan berkembang di Masyarakat. Hal demikian memiliki pengertian bahwa bagaimanapun se-sederhananya suatu komunitas manusia pasti memerlukan pendidikan.

Sebagai pedoman hidup manusia yang paling utama adalah Al-Qur`an. Al-Qur`an adalah sumber utama ajaran Islam. Al-Qur`an bukan hanya memuat petunjuk mengenai hubungan manusia dengan tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, dan bahkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya2

Di dalam sebuah pendidikan adakalanya seseorang mempunyai kemampuan dalam mencapai suatu tujuannya. Yakni dengan keyakinan pada dirinya sendiri, Bandura menyebut keyakinan ini sebagai self efficacy (Alwisol, 2009). Menurut Fitrianti (2011)

1Ridjaluddin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Pusat Kajian Islam FAI Uhamka, 2008), h. 22

2Choiruddin Hadhini, Klarifikasi Kandungan Al-Qur`an, (Jakarta: Gema Insani Press, 1993), h.25

bahwa self efficacy adalah keyakinan akan seluruh kemampuan yang meliputi kepercayaan diri, kemampuan menyesuaikan diri, evaluasi terhadap kompetensi untuk melakukan tugas, mencapai tujuan dan menghadapi masalah atau hambatan yang ada pada diri seseorang.

Menurut Pajares (Woolfolk, 2004), efikasi diri adalah penilaian terhadap kompetensi diri dalam melakukan suatu tugas khusus dalam konteks yang spesifik. Selanjutnya efikasi diri diartikan dengan fokus pada kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan sejumlah tugas dengan sukses (Woolfolk, 2004). Myers (2005) mengungkapkan bahwa efikasi diri adalah perasaan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya kompeten dan efektif dalam melakukan suatu tugas3.

Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:





































































































: ةرقبلا(

ٕ٨٢ )

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakan dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (mereka berdo‟a), “ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah engkau bebani kami dengan beban yang

3Miftahun Ni‟mah Suseno, Pengaruh Pelatihan Komunikasi Interpersonal Terhadap Efikasi Diri Sebagai Pelatih Pada Mahasiswa”, dalam Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 1 No. 1 Juni 2009, h. 93

berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau lah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir”.(QS. Al-Baqarah [2]: 286)

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT begitu memahami apa yang ada di dalam kemampuan kita sesuai dengan kesanggupannya. Dengan adanya keyakinan pada diri sendiri atau bisa disebut dengan efikasi diri seorang penghafal akan berusaha sesuai dengan kepercayaannya. Tak ada usaha yang sia-sia karena Allah telah menjanjikan hamba Nya yang ingin berusaha dalam mencapai ridho-Nya. Allah SWT berfirman:





































: لحنلا( 

۹٧ )

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. An-Nahl [16]: 97)

Dalam hal ini langkah pertama untuk dapat menghafal Al- Qur`an adalah keyakinan. Keyakinan akan berkembang menjadi berbagai macam usaha untuk menghafal Al-Qur`an. Sesungguhnya hasil dari usaha itu pasti, tapi tidak berhak untuk menentukan kapan hasil itu terjadi.

Siapapun yang berkecimpung dengan kalamullah dipastikan akan mendapatkan keberkahan dan kebaikannya. Tergantung bagaimana kita memperlakukan Al-Qur`an. Jika Al-Qur`an

diperlakukan sebagai sahabat setia, bergaul dengannya secara intensif, maka ia akan memberikan keberkahannya lebih banyak lagi.

Orang yang bersahabat dengan Al-Qur`an akan mendapatkan predikat yang baik di mata Allah dan di mata manusia. Sebaliknya, mereka yang memusuhinya akan terjungkal sendiri, dan nasibnya akan jelek di dunia maupun di akhirat.4

Dengan menghafal Al-Qur`an, ia tidak hanya sekedar menghafal kata-katanya, namun sesungguhnya ia sedang menghafal sesuatu yang memberi pada jiwa, akal, bahkan jasadnya.5

Aktifitas menghafal Al-Qur`an ini bukan lagi hal yang mudah dikerjakan, terlebih di zaman sekarang, banyak manusia yang mementingkan duniawi maupun bisnis, namun seseorang yang mempunyai tekad keyakinan diri sendiri dalam menghafal sangatlah memiliki nilai tersendiri dibanding dengan paksaan maupun hanya sebagai ingin mendapatkan gelar Hafidzhah.

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta adalah sebuah kampus yang didirikan oleh Yayasan Affan atas prakarsa Prof. KH. Ibrahim Hosen, LML. (Almarhum) yang beberapa tahun sebelumnya telah memprakarsai berdirinya Pendidikan Tinggi Al-Qur`an (PTIQ) khusus pria melalui Yayasan Ihya Ulumuddin bersama-sama mantanMenteri Agama KH. Muchammad Dahlan (Almarhum) dan KH. Zaini Miftah (Almarhum)6.

Institut Ilmu Al-Qur`an yang didirikan pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1397 Hijriyah atau bertepatan pada tanggal 1 April 1997

4Ahsin Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur`an, (PT. QAF Media Kreativa, 2017), h. 19

5Abdul Aziz Abdul Rauf, Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur`an Daiyah, (Bandung, PT. Syamil Cipta Media, 2002), h. 6

6Ahmad Munif, Mengibarkan Panji-Panji Al-Qur`an (25 Tahun IIQ Jakarta), (Jakarta: IIQ Jakarta, 2002) h. 8

oleh Yayasan Affan, diketuai H. Sulaiman Affan. Kemudian sejak tahun 1983 hingga sekarang IIQ Jakarta diselenggarakan oleh Yayasan IIQ, diketuai Ibu Hj. Harwini Joesoef sampai tahun 2018, namun pada saat periode 2018-2023 pembina dan pengurus yayasan IIQ Jakarta diketuai oleh Ir. H. Rully Chairil Azwar, M.Si,. System pendidikan pesantren dan perguruan tinggi ini mempunyai cita-cita mencetak ulama wanita yang hafal Al-Qur`an, intelek, berwawasan luas dan ahli di bidang Ulumul Qur`an. Keberadaan IIQ Jakarta telah melahirkan Qari‟ah dan Hafidzah yang semakin tahun semakin meningkat.7

Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti dengan mengambil penelitian yang berjudul “Tingkat Efikasi Diri Mahasantri Terhadap Kemampuan Tahfidz Al-Qur`an”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan, masalah yang akan didentifikasi adalah:

1. Bagaimana peran mahasantri IIQ Jakarta dalam mengembangkan efikasi diri terhadap menghafal Al-Qur`an.

2. Bagaimana tingkat efikasi diri mahasantri terhadap kemampuan tahfidz Al-Qur`an di IIQ Jakarta.

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi efikasi diri mahasantri dalam menghafal Al-Qur`an di IIQ Jakarta.

4. Apa saja upaya yang dilakukan mahasantri untuk meningkatkan efikasi diri dalam menghafal Al-Qur`andi IIQ Jakarta.

7Profil IIQ Jakarta, https:// iiq.ac.id, diakses tanggal 2 mei 2018

5. Apa saja harapan yang akan diraih dari seorang mahasantri yang mempunyai efikasi diri dalam menghafal Al-Qur`an.

6. Bagaimana proses efikasi diri dalam pencapaian hasil tahfidz Al- Qur`an.

C. Pembatasan Masalah

Berbagai faktor yang dilihat dari identifikasi masalah, penulis membatasi permasalahan yang akan dikaji yaitu:

1. Bagaimana tingkat efikasi diri mahasantri terhadap kemampuan tahfidz Al-Qur`an di IIQ Jakarta

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi efikasi diri mahasantri dalam menghafal Al-Qur`an di IIQ Jakarta.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana tingkat efikasi diri mahasantri terhadap kemampuan tahfidz Al-Qur`an di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Peneliti ini bertujuan untuk:

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Bagaimana tingkat efikasi diri mahasantri terhadap kemampuan tahfidz Al-Qur`an di IIQ Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

Dilihat dari manfaat penelitian ada 2 macam, yaitu:

a. Teoritis

Dokumen terkait