• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

E. Defenisi Operasional

1. Pembiayaan Murabahah merupakan jasa pembiayaan yang mengambil bentuk transaksi jual beli untuk barang atau jasa dengan kesepakatan keuntungan dan jangka waktu tertentu. Mekanisme ini biasanya digunakan untuk kebutuhan modal kerja atau kepemilikan sebuah barang dengan cara dicicil dengan menyatakan harga perolehan dan margin keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Sedangkan kerugian ditanggung secara proposional sampai batas modal masing-masing. Secara umum dapat diartikan patungan modal usaha dengan bagi hasil menurut kesepakatan.

2. Margin adalah hasil dari proyek usaha yang telah dibagi hasilkan sesuai dengan modal yang disetorkan. Masing-masing pihak berdasarkan akad yang telah disepakati bersama.

3. Bank Syariah adalah merupakan lembaga intermediasi yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif seperti perjudian (masyir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), prinsip keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal.

4. Biaya overhead adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

5. Premi Resiko adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh nasabah yang berfungsi sebagai penukar ketidakpastian akan resiko yang terjadi dalam hidup.

6. Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendirimaupun lembaga. Dengan kata lain pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.

7. Bagi hasil dana pihak ketiga (Dpk)yaitu keuntungan/hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana baik investasi maupun transaksi jual beli yang diberikan kepada nasabah.

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT.Bank Sulselbar Syariah

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Kemudian berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiman No. 67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.

Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara No.

002 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dengan modal dasar Rp250.000.000.

Dengan pemisahan antara Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dengan Propinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara, maka pada akhirnya Bank berganti nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan.

Dengan lahirnya Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993 dan penetapan modal dasar menjadi Rp25 milyar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan sebutan Bank BPD Sulsel dan berstatus Perusahaan Daerah (PD).

Selanjutnya dalam rangka perubahan status dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam Peraturan Daerah No. 13 tahun 2003

tentang Perubahan Status Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD menjadi PT dengan Modal Dasar Rp. 650 milyar. Akta Pendirian PT telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No. C-31541.HT.01.01 tanggal 29 Desember 2004 tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat Bank Sulsel, dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 15 Februari 2005, Tambahan No. 1655/2005.

Kemudian rencana masuknya pemerintah provinsi Sulawesi Barat dalam jajaran pemegang saham terbesar di bank pembangunan daerah ini yang didukung oleh keputusan Para Pemegang Saham (RUPS). Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI serta keputusan Gubernur Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (PT Bank SulSel)berubah nama menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT. Bank SulselBar pada tanggal 26 mei 2011. Sehingga setiap perjanjian atau kontrak baik dengan nasabah maupun mitra usaha tetap berlaku dan dipergunakan sampai dengan batas waktu yang disepakati.

Perubahan status PT. Bank SulSelBar dilakukan melalui pelaksanaan peluncuran logo baru PT. Bank SulSelBar ke publik yang kemudian menandai dimulainya lembaran baru perjalanan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulaesi Barat yang menampilkan wajah baru dengan panggilan PT.

Bank SulSelBar dengan logo baru yang berupa layar berkembang yang sarat makna dan dinamis dalam mengiringi setiap langkah PT. Bank SulSelBar untuk

senantiasa menjadi Bank kebanggaan seluruh masyarakat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

1. Kemajuan dan Harapan

PT. Bank SulSelbar yang dahulu dikenal dengan Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan atau disingkat dengan BPD SulSel merupakan salah satu perbankan yang beroperasi diwilayah Provinsi Sulawesi Selatan dimana pemegang saham dari Perseroan Terbatas ini adalah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat (setelah pemekaran), dan kabupaten-kabupaten kedua provinsi tersebut. Selama ini kinerja PT. Bank SulSelbar sudah memenuhi harapan dari para pemegang saham. Sehingga bank tersebut merupakan salah satu bank terbaik Sulawesi Selatan bahkan pada tingkat nasional.

PT. Bank SulSelbar selalu diidentikkan dengan bank milik pegawai ne geri karena gaji pegawai dan pensiun dibayarkan melalui PT. Bank SulSelbar.

Sehingga pada awal dan pertengahan bulan PT. Bank SulSelbar selalu dipenuhi dengan pegawai negeri dan pensiunan. Selain itu, kontraktor yang mempunyai proyek pemerintah biasanya memperoleh bayaran atas pekerjaannya melalui PT.

Bank SulSelbar. Sehingga hal ini semua perlu diubah guna memperoleh corporate image yang baru selain yang lama serta tetap dipertahankan.

Seiring dengan perubahan bentuk usaha dari perusahaan daerah menjadi perseroan terbatas yang tunduk pada undang-undang perseroan UU No. 1 tahun 1995 dan hal ini dilanjutkan pula dengan mengubah corporate image tersebut serta diharapkan di masa yang akan datang bukan hanya pegawai negeri, pensiunan, dan para kontraktor yang mengenal PT. Bank SulSelbar. Akan tetapi

semua golongan masyarakat hingga pelaku bisnis yang beroperasi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. guna mencapai semua harapan tersebut PT. Bank SulSelbar harus giat mempromosikan keunggulan PT. Bank SulSelbar dan mencari nasabah sebanyak-banyaknya.

2. Kegiatan Usaha

Sebagai salah satu alat kelengkapan otonomi daerah di bidang keuangan atau perbankan, PT. Bank SulSelbar menjalankan usahanya sebagai bank umum dengan melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Menghimpun dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan pemda dalam bentuk:

a) Giro b) Tabungan

c) Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) d) Tapemda (Tabungan Pembangunan Daerah) e) Tabunganku

f) Tapemda sayang petani

2. Menyalurkan kredit kepada masyarakat dalam bentuk:

a) Kredit investasi biasa (KIB) b) Kredit Modal Kerja (KMK) c) Kredit Umum Lainnya (KUL) d) Kredit Usaha Mandiri (KUM) e) Kredit Kontruksi

f) Kredit pegawai, pensiun, kendaraan dan perbaikan rumah

3. Memberikan pelayanan jasa-jasa perbankan antara lain:

a) Kiriman uang dalam bentuk transfer, kliring, ataupun RTGS b) Inkaso

c) Jaminan bank

d) Pembayaran rekening telepon, PAM, listrik, pajak dan lain-lain e) Pembayaran gaji atau pensiun

f) Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) g) SMS banking

4. Memegang fungsi sebagai pemegang kas daerah 5. Cabang-cabang

a) Klasifikas kantor cabang terdiri dari kantor cabang utama, kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor cabang syariah merupakan unsure pelaksana kegiatan operasional cabang.

b) Pemimpin cabang utama dan pemimpin cabang bertanggung jawab pada direksi, c) Memperluas jaringan operasional kantor cabang PT. Bank SulSelbar,

dimungkinkan untuk membuka kantor kas dan atau kegiatan pelayanan kas terhadap nasabah bank antara lain payment point, kas keliling atau kas mobil serta kegiatan kas yang dilakukan secara elektronik seperti Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

B. Visi Dan Misi PT.Bank Sulselbar Syariah 1. Visi

Menjadi Bank yang terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan dukungan manajemen dan sumber daya manusia yang profesional serta memberikan nilai tambah kepada Pemda dan masyarakat.

2. Misi

a) Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah

b) Pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang daerah c) Salah satu sumber pendapatan asli daerah

3. Semboyan

"Melayani Sepenuh Hati"

C. Motto PT.Bank Sulselbar Syariah

Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dunia perbankan saat ini dan akan datang serta persaingan global, PT. Bank SulSelbar memiliki motto

“MAJU BERSAMA MENUJU SUKSES”. Artinya: PT. Bank SulSelbar memiliki tekad untuk secara terus menerus meningkatkan kinerja dan memilki kemampuan dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan stakeholder dengan penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi dalam upaya mencapai keberhasilan secara bersama-sama.

D. Makna Logo

Gambar 1. logo Perusahaan

1. Makna Logo Secara Keseluruhan

a) Perahu atau sompe diartikan sebagai bepergian mencari rejeki (bergerak luas mencari keuntungan), diangkat sebagai salah satu unsure budaya Sulawesi Selatan yang begitu kuat, kokoh, tapi stabil dalam kedinamisannya dalam bercitra modern, membuka segala peluang menuju kemajuan dan kemakmuran bagi daerahnya.

b) Tampil berkesan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai wujud manajemen yang bersih dibawah kepemimpinan yang handal, mengerti perjalanan PT. Bank Sulselbar, dan berpijak pada nilai budaya Sulawesi Selatan dalam mengembangkan daerahnya, PT. Bank Sulselbar dengan semangat Good Corporate Governance senantiasa dinamis mengembangkan visi dan misinya demi terwujudnya gerak perekonomian.

c) PT. Bank Sulselbar tampil penuh keyakinan dan rasa bangga terus bergerak membangun perekonomian Indonesia dan rasa bangga membawa nama wilayah Sulawesi Selatan serta bangga membangun wilayah Sulawesi Selatan.

2. Makna Warna

a) Biru :: corporate, mature, elegant, stabil, konstant, kokoh, handal, pengalaman, dapat diandalkan, wakil dari air dan langit (harapan).

b) Hijau : kemakmuran, kesuburan, kesejahteraan, penyegaran, alam, symbol dari kehidupan.

E. Struktur Organisasi PT. Bank Sulselbar Kantor Cabang Syariah Makassar.

Bila kita berbicara tentang struktur organisasi berarti kita melihat organisasi itu berdasarkan susunannya mulai dari pimpinan yang paling atas sampai kepada pimpinan yang paling bawah.

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Bank Sulselbar Syariah

PEMIMPIN CABANG HARTANI DJURNI

PEMIMPIN SEKSI PEMASARAN &TREASURY

SAMURIA FIRMANSYAH

SUTRISNO PETUGAS GADAI

AHYANI JUNIOR ANALIS

MUH. KAFRAWI JUNIOR ANALIS

IRFAN HIDAYAT ASS. ADMINISTRASI

A.KURNIATI FUNDING

ANDI REZA ARISANDY DATA ENTRY

ANDI YASKUR DATA ENTRY

PEMIMPIN SEKSI AKUNTANSI &

PELAPORAN

A.YUDIARTI

REZKI GEMALA R TELLER

AGUS FITRAWAN PETUGAS KLIRING DAN ATM

ERVIN ASOKAWATY P CUSTUMER SERVICE

SHELYA SAFITRI ADM. KEUANGAN

RASYIDI TASRIF KOOR. KANTOR KAS

AYU KARTINI TELLER KAS PEMIMPIN SEKSI UMUM &

PERSONALIA

ZUHRA ABD. RASYID

KUSUMAWARDANI DATA ENTRY

GITAWAHYUNI OG

SUPARDI OB

MUH. IKHSAN OB

ALI WARDANA OB

MUSTAMIR KIFLI DRIVER

RAHMAT DRIVER

SYHARIR DRIVER

ARFAN SECURITY

ZAIN BATOLA SECURITY

SUARDI SECURITY

HERMAWAN SECURITY

F. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pimpinan dan Masing-masing Seksi Pada PT.Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar

1. Pemimpin Cabang

Adalah struktur tertinggi di kantor cabang yang bertanggung jawab atas keseluruhan berjalannya sistem operasional perbankan dilevel cabang dan membawahi keseluruhan manager, baik bisnis maupun operasional.

2. Financing Reviewer

Adalah review pembiayaan, mencermati setiap pengajuan pembiayaan yang melebihi kewenangan limit cabang untuk memutuskan, untuk diajukan ke komite kantor pusat.

3. Mikro Marketing Manager

Bertanggung jawab atas program-program marketing untuk segmen bisnis dan sekaligus bertanggung jawab terhadap SDM yang menjadi sub ordinatnya baik dari segi bisni maupun administrasi.

4. Consumer Marketing Manager

Bertanggung jawab atas program-program marketing sekaligus memasarkan produk-produk consumer, juga bertanggung jawab terhadap SDM yang menjadi sub ordinatnya baik dari sisi bisnis maupun administrasi.

5. SME (Small Medium Enterprise) & Comercial Marketing Manager

Bertanggung jawab atas program-program marketing untuk segmen bisnis small medium dan sekaligus bertanggung jawab terhadap SDM yang menjadi sub ordinatnya baik dari sisi bisnis maupun administrasi.

6. Operation Manager

Bertanggung jawab atas berjalannya operasional perbankan yang berada diluar aspek bisnis.

7. Colection Manager

Bertanggung jawab menjaga kolektifitas pembiayaan dan kesehatan pembiayaan, serta memenej pembiayaan-pembiayaan bermasalah atau terindikasi memiliki potensi akan bermasalah.

a. Desk Colection

Menagih pembayaran dari nasabah by phone, biasanya dalam jangka waktu 1 atau 2 hari.

b. Coletion Officer

Menagih pembayaran pada nasabah dengan cara terjun langsung ke lapangan.

c. Restructuring

Jika ada masalah pada pembayaran dari nasabah dan memungkinkan dilakukan review ulang.

8. Financing Support Supervisor

Bertanggung jawab melakukan supervisi terhadap proses pembiayaan baik dari aspek penilaian jaminan, aspek yuridis atau legal, pengaministrasian dan laporan.

a. Melakukan penaksiran nilai jaminan b. Melakukan analisa yuridis pada nasabah c. Melakukan proses administrasi pembiayaan

d. Melakukan pelaporan ke BI 9. AFO ( Area Financing Officer )

Melakukan review pembiayaan, mencermati setiap pengajuan pembiayaan untuk diajukan ke komite kantor pusat, tetapi untuk segmen mikro, mulai 5-500 juta rupiah.

10. Sales Officer

Melakukan proses marketing untuk segmen konsumen.

11. Account Officer

Melakukan proses marketing atau produk funding untuk segmen konsumer atau tabungan perorangan.

12. Account Officer

Melakukan proses marketing untuk segmen SME dan comersial khususnya giri dan depositi.

13. Petugas Sundries ( Loan Operation )

a. Melayani transaksi operasional terkait dengan pembiayaan dan pemindahbukuan antara lain transaksi pencarian pembiayaan, pembayaran angsuran atau bagi hasil debitur dan pelunasan pembiayaan serta transaksi back office lainnya sesuai aturan dan SLA yang ditetapkan untuk mencapai service exellent ( Implementasi Fungsi Service Provider ).

b. Memberikan dukungan kepada Supervisor Administrasi Internal, Operation Manager, Pimpinan Cabang dan semua Grup di BRI Syariah, berupa:

1) Memproses layanan operasi pencarian dan pelunasan pembiayaan serta pembayaran angsuran yang dilakukan nasabah secara tepat waktu dan konsisten.

2) Sebagai narasumber dalam layanan operasi pembiayaan baik untuk internal Bank maupun dengan jaringan Bank eksternal lainnya.

3) Menjadi bagian dari tim operation yang solid, dapat bekerjasama dan berkomunikasi secara efektif.

c. Menerima Instruksi Realisasi Pembiayaan ( IRP ) dari unit ADP (Administrasi pembiayaan ) dan memverifikasi pengisian dan tanda tangan pejabat yang berwenang untuk memastikan kebenaran transaksi yang diterimanya.

d. Menginput aplikasi IRP dalam proses pencairan pembiayaan pada sistem sesuai data yang ada pada aplikasi untuk menghindari kesalahan yang merugikan Kantor Cabang Pembantu Syariah.

e. Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan operasional pembiayaan.

f. Melakukan dan berkoordinasi secara proaktof dengan supervisor dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi back office di Kantor Cabang.

g. Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di Operasional Kantor Cabang.

14. Petugas Kliring

a. Melayani nasabah untuk transaksi setor dan penarikan kliring serta transaksi back office lainnya sesuai aturan dan SLA ( Service Level Agreement ) yang ditetapkan untuk mencapai service excellent.

b. Memberikan dukungan kepada Supervisor Administrasi Internal, Operation Manager, Pimpinan Cabang dan semua Grup di BRI Syariah, berupa:

1) Memproses layanan operasi setoran dan penarikan kliring yang dilakukan nasabah secara tepat waktu dan konsisten.

2) Sebagai narasumber dalam layanan operasi kliring dan transfer baik untuk internal Bank maupun dengan jaringan eksternal lainnya.

3) Menjadi bagian dari tim operation yang solid, dapat bekerjasama dan berkomunikasi efektif.

c. Melaksanakan transaksi operasional ( transfer, setoran, kliring, penarikan kliring ) dan transaksi back office ( pemindahbukuan dll ) sesuai dengan jumlah normal transaksi, berdasarkan nasabah dan kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan.

d. Menginput aplikasi transfer dan setoran kliring nasabah pada mesin TPK SKNBI di Kantor Cabang Wilayah BI sesuai ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan.

e. Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan operasional kliring.

f. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan supervisor dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi back office di Kantor Cabang.

g. Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan berkomunikasi yang efektif di Operasional Kantor Cabang.

15. Supervisor Pelayanan

a. Mengkoordinasi kegiatan pelayanan dan transaksi operasional teller dan costumer service sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi dan tidak ada transaksi yang tertunda penyelesaiannya untuk mencapai service excellent ( Implementasi Fungsi Service Profider )

b. Memberikan dukungan kepada Operation manager, Pimpinan Cabang , dan semua di BRI Syariah, berupa:

1) Menyediakan layanan operasi front yang akurat dan tepat waktu secara konsisten.

2) Menyetujui atau otorisasi transaksi layanan operasi front office sesuai kewenangannya.

3) Membimbing teller dan Customer Service dalam melaksanakan tugasnya.

4) Sebagai narasumber layanan operasi front office baik untuk internal Bank maupun dengan jaringan Bank eksternal lainnya.

5) Membangun Team Work dan komunikasi yang efektif di front office Kantor Cabang.

c. Membina dan melihat teller dan Customer Service agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

d. Bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja terutama halaman, banking hall dan area kerja teller, Customer Service dan area front office lainnya, seperti tempat duduk nasabah, tempat aplikasi dan brosur.

e. Mengelolah operasional teller dan Customer Service Kantor Cabang.

f. Melakukan koordinasi internal dan eksternal perusahaan khususnya yang terkait dengan operasional front office Kantor Cabang.

g. Melakukan soialisasi kepada Teller dan Customer Service serta pihak terkait lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan front office di Kantor Cabang.

h. Membentuk Team Work Yang solid dan komunikasi yang efektif di operasional front officeKantor Cabang serta pengembangan karier dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan front office di Kantor Cabang.

16. Teller

a. Melayani nasabah untuk transaksi setor dan penarikan tunai dan non tunai serta transaksi lainnya sesuai aturan dan SLA yang ditetapkan untuk mencapai srevice excellent- Implementasi fungsi Service Profider.

b. Memberikan dukungan kepada Supervisor layanan, Operation manager, Pimpinan Cabang, berupa :

1) Memproses layanan operasi baik tunai maupun non tunai yang dilakukan nasabah diteller, dengan akurat dan tepat waktu secara konsisten.

2) Sebagai nara sumber dalam layanan operasi tunai dan non tunai sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya.

3) Menjadi bagian dari tim operation yang solid, dapat bekerjasama dan berkomunikasi secara efektif.

c. Melaksanakan dan bertanggung jawab atas transaksi operasional tunai dan non tunai yang diprosesnya berdasarkan intruksi nasabah dan kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan.

17. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama counter teller dan kondisi khasanah.

18. Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan operasi teller.

19. Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi front office di Kantor Cabang.

20. Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkanteam Work yang solid dan komunikasi yang efektif di operasional Kantor Cabang.

17. General Affair.

a. Berkoordinasi dengan kantor pusat dalam hal korespondensi, pengelolaan biaya dan pajak Kantor Cabang atau kantor Cabang pembantu serta pengelolaan aktiva Tetap dan Investasi Kantor sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Syariah, berupa :

1) Pengelolan biaya, Kantor Cabang atau kantor Cabang pembantu, Aktiva Tetap Asset dan Biaya akun-akun pada cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Pengelolaan Nostro cabang pada Bank lain sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Pengelolaan biaya dan pembukuan serta monitoring persekot (BDD)

d. Sebagai Custodim kas dan Materai serta membantu pengambilan dan pengantaran uang dari Rek. Nostro KC ke KCP serta Kantor Kas dan sebaliknya.

e. Sebagai pengelolah dan monitoring penggunaan dan persediaan BCATK di Kantor Cabang.

f. Pengelolaan asset dan inventaris kantor serta mengelolah penyusutan dan amortisasinya.

g. Pengelolaan dokumen kantor dan korespondensinya.

h. Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan operasional pembiayaan.

i. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan supervisor dan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi back office di Kantor Cabang.

j. Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di Operasional Kantor Cabang.

18. Customer Service

a. Melayani nasabah memberikan informasi produk dan layanan serta melaksanakan transaksi operasional sesuai dengan kewenangannya, berdasarkan instruksi nasabah dan kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan.

b. Sebagai petugas yang menerima dan menangani keluhan nasabah serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penyelesaiannya.

c. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama tempat kerja, tempat tunggu nasabah, tempat brosur, dan area Banking hall.

d. Memahami produk layanan yang diberikan terkait dengan operasi customer service.

e. Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor dan berkoordinasi secara proaktif dengan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yng berlaku untuk setiap layanan operasi front office di Kantor Cabang.

f. Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di Operasional Kantor Cabang.

g. Melayani nasabah dalam pembukuan dan penutupan rekening serta transaksi lainnya sesuai aturan SLA yang ditetapkan untuk mencapai service excellent ( Implementasi Fungsi Service Profider ).

h. Memberikan dukungan kepada Supervisor layanan Operasional Manager, pimpinan Cabang, berupa :

1) Memproes layanan operasi pembukuan dan penutupan rekening lainnya yang dilakukan nasabah di Customer Service dengan akurat, sopan ,ramah, dan tepat waktu secara konsisten.

2) Sebagai narasumber dalam layanan operasi dan produk Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya.

3) Menjadi bagian dari tim operasional yang solid, dapat bekerjasama dan berkomunikasi efektif.

19. Operations Quality Assurance

a. Melaksanakan proses internal control di Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu dibawah untuk melakukan kualitas service terjaga dengan baik dan transaksi operasi dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku.

b. Memberikan dukungan kepada Supervisor Adm Internal, operation manager, Pimpinan dan semua Grup di BRI Syariah, berupa :

1) Melaksanakan proses internal control untuk service dan operasi yang tepat dan cepat baik untuk operasi di Kantor Cabang maupun Kantor Cabang Pembantu dibawah koordinasi sehingga semua layanan dapat terjaga kualitasnya.

2) Sebagai User representative dari Kantor Cabang dalam kaitannya dengan implementasi control dan management resiko.

3) Sebagai pelaksana dan narasumber dalam implementasi kebijakan dan prosedur pengawasan service dan operasi, bagian dari tim operasi cabang

Dokumen terkait