• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen sebagai berikut : 1. Kisi-kisi Instrumen

Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian ini, penulis mengelompokkan masing-masing variabel (variabel bebas dan variabel terikat). Masing-masing indikator tersebut akan dikembangkan menjadi beberapa item pertanyaan. Adapun rancangan/kisi-kisi instrumen penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen

Variabel Indikator Nomor Item

Google Classroom (Variabel X)

1. Tampilan fasilitas/fitur pada google classroom

1, 2, 3, 4, 5, 6 2. Penyedian materi 7, 8, 9

3. Kemandirian dalam belajar 10, 11, 12 4. Pelaksanaan pembelajaran 13, 14, 15

Respon Siswa (Variabel Y)

1. Pemahaman matematika melalui pembelajaran google Classroom.

2. Kejelasan pembelajaran matematika melalui google classroom.

3. Kesesuian materi pembelajaran matematika melalui google classroom.

1, 2

3, 4

5, 6

4. Motivasi 5. Kemenarikan 6. Rasa ingin tahu

7, 8 9, 10 11, 12 7. Bertanya dan

8. Menanggapi pertanyaan

13, 14, 15

2. Pengujian Instrumen a) Uji Validitas

Adapun jenis validitas yang digunakan dalam instrument penelitian ini adalah validitas Aiken’s V. Rancangan instrument- instrumen yang telah jadi, kemudian diberikan validator untuk kemudian di validasi. Para validator yang telah dipilih kemudian diberikan lembar validasi dari setiap instrument. Lembar validasi diberi tanda cetang dan sesuai dengan skala likert, seperti berikut : a) Skor 1 : tidak baik

b) Skor 2 : kurang baik c) Skor 3 : cukup baik d) Skor 4 : baik

e) Skor 5 : sangat baik

Setelah validasi di isi, selanjutnya dihitung validitas masing-masing instrument. Formula Aiken’sV untuk menghitung content-validity coefficient sebagai berikut:

Keterangan : s = r – lo

lo = angka penilaian validitas yang terendah (dalam hal ini = 1) c = angka penilaian yang tertinggi (dalam hal ini = 5)

r = angka yang diberika validator n = jumlah validator.

Rentang angka V yang diperolehnadalah 0-1, Jika indeks kesepakatan tersebut kurang dari 0,4 maka dikatakan validitasnya rendah, diantara 0,4-0,8 dikatakan validitasnya sedang (mediocare) dan jika lebih dari 0,8 dikatakan tinggi.30

Penilaian validitas isi yang digunakan penelitian ini yaitu hasil dari penilaian tiga ahli berdasarkan relevansi kuesioner terhadap indikator atau kisi-kisi yang digunakan. Ketiga ahli yang menjadi validator pada penelitian ini yaitu : ibu Ibu Fertilia Ikashaum, M.Pd, Ibu Juitaning Mustika, M.Pd, Ibu Nur Indah Rahmawati, M.Pd. Dari ketiga para ahli yang telah menjadi validator, memberikan penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.4 Hasil Uji Coba Validitas Terkait Google Classroom Nomor

Butir

Validator

1 2 3 s1 s2 s3 ∑s V

1 5 5 4 4 4 3 11 0.916667

2 5 4 4 4 3 3 10 0.83333

3 5 3 4 4 2 3 9 0.75

4 4 5 4 3 4 3 10 0.83333

5 5 5 4 4 4 3 11 0.91667

6 4 5 4 3 4 3 10 0.83333

7 5 5 4 4 4 3 11 0.91667

8 5 4 4 4 3 3 10 0.83333

9 4 5 4 3 4 3 10 0.83333

10 4 4 4 3 3 3 9 0.75

11 5 5 3 4 4 2 10 0.83333

12 4 4 4 3 3 3 9 0.75

13 4 4 4 3 3 3 9 0.75

14 5 4 4 4 3 3 10 0.83333

15 5 4 4 4 3 3 10 0.83333

30 Heri Retnawati, Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian (Yogyakarta: Parama Publishing, 2016), 19.

Berdasarkan hasil dari pengujian menggunakan Aikens’s V, besar koefisien korelasi yang didapat jika mendapatkan nilai koefisien korelasi dibawah 0,40 atau tergolong validitas rendah dan sangat rendah termasuk dalam kriteria tidak valid, sedangkan jika memiliki koefisien korelasi lebih dari 0,40 atau tergolong validasi cukup, tinggi dan sangat tinggi masuk kriteria valid.

Sehingga, pada validitas kuesioner penggunaan media Google Classroom di atas menunjukan bawah nilai validitas isi 0,75 sampai 0,91 sehingga nilai tersebut memiliki tingkat validitas tinggi.

Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Validitas Respon Siswa Nomor

Butir

Validator

1 2 3 s1 s2 s3 ∑s V

1 4 5 4 3 4 3 10 0.833333

2 5 5 4 4 4 3 11 0.916667

3 5 4 4 4 3 3 10 0.833333

4 5 4 4 4 3 3 10 0.833333

5 4 5 4 3 4 3 10 0.833333

6 5 4 4 4 3 3 10 0.833333

7 5 5 4 4 4 3 11 0.916667

8 5 4 3 4 3 2 9 0.75

9 5 4 4 4 3 3 10 0.833333

10 5 4 4 4 3 3 10 0.833333

11 5 5 4 4 4 3 11 0.916667

12 4 4 4 3 3 3 9 0.75

13 5 5 4 4 4 3 11 0.916667

14 5 5 4 4 4 3 11 0.916667

15 5 5 3 4 4 2 10 0.833333

Dari hasil validitas respon siswa diatas menunjukan bahwa koefisien pada Aiken’s V memilik rentang 0,75 sampai 0,916.

Sehingga instrumen angket respon siswa tersebut sudah dianggap valid.

b) Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas yaitu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten.31 Realibilitas instrument dihitung menggunakan rumus Alpha Croanchbach berdasarkan data skor dari butir soal yang telah dinyatakan valid pada penelitian tersebut menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Keterangan :

= Koefisien realibilitas instrument.

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal yang valid.

= Jumlah varians skor butir.

= Varian skor total.

Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, jika koefisien reliabilitas

0.

31 Ibid., 86.

Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan 30 pernyataan valid yang telah diujikan kevalidannya. maka di dapatkan hasil reliabilitas pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Google Classroom

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.803 30

jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel, nilai yang dihasilkan yaitu 0,803 > 0,60 maka instrument angket yang digunakan dalam mengumpulkan data reliable.

F. Teknik Analisis Data 1) Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.32 Uji kenormalan yang digunakan pada peneliti tersebut menggunakan rumus chi kuadrat yaitu:

Keterangan :

= chi kuadrat hitung

= frekuensi yang diharapkan

32 Nuryadi dll, Dasar-dasar StatistikPenelitian (Yogyakarta: Gramasurya, 2017 ), 79.

= frekuensi atau jumlah data hasil observasi Ketentuan pengujian dengan taraf signifikansi 5%

Jika taraf sig ≤ 0,05, maka sebaran data normal

Jika taraf sig > 0,05, maka sebaran data tidak normal (Data Berdistribusi Normal)

(Data Tidak Berdistribusi Normal) Kriteria pengujian :

Jika maka H0 diterima Jika maka H0 ditolak 2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas mempunyai makna bahwa data memiliki variasi atau keragaman nilai yang sama atau secara statistik sama.33 Uji homogenitas atau kesamaan varians dilakukan dengan menggunakan rumus F (Fisher) pada taraf signifikansi 0,05 sebagai berikut :

Keterangan :

Fh = Frekuensi yang diharapkan Sb = Sebaran Varian Terbesar Sk = Sebaran Varian terkecil

Ketentuan pengunjian dengan taraf signifikan 5%

Jika taraf sig > 0,05, maka varian sama (homogen)

33 Kadir, Statistika Terapan, (Depok : Raja Grafindo Persada, 2017), 162.

Jika taraf sig < 0,05 maka varian tidak sama (tidak homogen) (varian data homogen)

(varian data tidak homogen) Kriteria uji :

Jika maka H0 Tolak

Jika maka H0 Terima

3) Uji Linearlitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linier.34 Pengujian linearitas menggunakan bantuan program SPSS. maka untuk mengujinya menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Fhitung = Nilai Linearitas

= Rata-rata jumlah kuadrat cocok RJKres = Rata-rata Jumlah Kuadrat Eror Taraf signifikansi

Jika taraf sig > 0,05, maka terdapat hubungan yang linear.

Jika taraf sig < 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linear.

Kriteria uji:

34 Ibid.,181.

Jika maka H0 Tolak

Jika maka H0 Terima

Hipotesis Statistik :

(Tidak ada pengaruh linier) (Ada pengaruh Linier) Hipotesis Penelitian :

Ho : Tidak terdapat pengaruh linier antara media Google Classroom respon siswa.

Ha : Terdapat pengaruh linier antara media Google Classroom terhadap respon siswa.

4) Analisis Korelasi

Analisis Korelasi digunakan untuk menganalisis korelasi dua variable, yang datanya sama-sama berjenis interval atau rasio. ada atau tidak adanya kecenderungan hubungan antara dua variabel atau lebih.35 Penguji korelasi menggunakan bantuan program SPSS.. rumus untuk menghitung korelasi pearson product moment sebagai berikut:

Keterangan:

r = Nilai korelasi

X = Variabel Independent Y = Variabel Dependent

35 Mundir, Statistik Pendidikan (Jember : STAIN Jember Press, 2012) 115.

n = Jumlah Sampel

Ketentuan pengujian dengan taraf signifikan 5%

Kriteria Pengujian

Jika maka Ho ditolak Jika maka Ho diterima Hipotesis statistik:

( Tidak terdapat hubungan ) (terdapat hubungan)

Hipotesis Penelitian :

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara media Google Classroom terhadap respon siswa.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara media Google Classroom terhadap respon siswa.

pedoman untuk memberikan interpretasi tingkat korelasi dan kekuatan hubungan yaitu ada pada tabel sebagai berikut:36

Tabel 3.7 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan Nilai R Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Lemah

0,40-0,599 Cukup

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

5) Signifikansi Korelasi

Hal ini dilakukan untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi.37

36 Ibid.,114

37 Ibid.

Rumus uji signifikansi korelasi person product moment adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r = nilai korelasi n = jumlah sampel

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:

(Tidak ada hubungan) (ada hubungan) Kriteria pengujian

Jika: , maka Ho ditolak (ada hubungan)

Jika: , maka Ho diterima (tidak ada hubungan) Keterangan:

Ho : Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara media Google Classroom terhadap respon siswa.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara media Google Classroom terhadap respon siswa.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi lokasi penelitian

SMK Muhammadiyah 1 Metro di dirikan pada tanggal 24 Juli 1974 oleh yayasan Muhammadiyah 1 Cabang Metro dengan Akte Yayasan Nomor: 236278/1974 dan Surat Keputusan Yayasan Nomor: 519/II- 015/LP-76/1977. Awal didirikannya tahun 1974 sampai tahun 1997 SMK Muhammadiyah 1 Metro bernama SMEA Muhammadiyah 1 Metro, yang beralamatkan di gedung komplek Muhammadiyah tepatnya di Jl. KH.

Ahmad Dahlan No. 1 Metro. Pada tanggal 17 Agustus 1997 SMEA Muhammdiyah 1 Metro berganti nama menjadi SMK Muhammadiyah 1 Metro serta pindah di komplek Muhammadiyah IV yang berlokasi di Jl.

Tawes 21 Polos Yosodadi, Metro Timur.

a. Visi dan Misi SMK Muhammadiyah 1 Metro

Visi SMK Muhammadiyah 1 Metro yaitu terwujudnya sekolah dan warga sekolah yang maju, unggul, taqwa, dan utama di kota metro lampung.

SMK Muhammadiyah 1 Metro Memiki misi, sebagai berikut:

1. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dengan nilai- nilai karakter keIslaman yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan.

2. Menyelenggarakan pendidikan yang efektif, kreatif dan inovatif serta berwawasan lingkungan.

3. Mengembangkan keunggulan dan potensi peserta didik dalam mencapai standard pendidikan nasional.

4. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, berakhlak mulia dan berdaya saing.

5. Membina kemitraan yang positif dan produktif dengan dunia usaha/dunia industri (Dudi), orang tua serta masyarakat.

6. Membina peserta didik untuk menjadi wirausaha muda dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

b. Sarana dan Prasarana

SMK Muhammadiyah 1 Metro memiliki luas bangunan 5.600 . dari luas tersebut dibagi menjadi beberapa ruangan diantaranya :

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMK Muhammadiyah 1 Metro

NO Ruang JUMLAH

1 Kelas 24

2 Kepala Sekolah 1

3 Guru 2

4 BP/BK 1

5 TU 1

6 UKS 1

7 TECHNOPARK 1

8 PERPUSTAKAAN 1

9 IPM/Osis 1

10 TEACHING FACTORY 1

11 Aula/GSG 1

12 Laboratorium Komputer 2

13 Laboratorium TKJ 1

14 Gudang Barang 1

15 Kantin 1

Jumlah 40

c. Keadaan Staf SMK Muhammadiyah 1 Metro

SMK Muhammadiyah memiliki Jumlah Guru dan tenaga administrasi berkisar 35 orang, sebagai berikut:

Tabel 4.2 Staf SMK Muhammadiyah 1 Metro

No Nama Jabatan

1 Rohaniya, S.Pd., M.Pd. Kepala Sekolah

2 Dwi Susanto, S.Pd.I Guru/Waka Sarana Prasarana 3 Yeniarti, S.Pd Guru/Waka Kurikulum 4 Adnan Puspa Wijaya, S. Pd Guru

5 Akhyati Thohari, S.E. Guru 6 Dra. Arnita Orbana Guru

7 Azwandi, S.Kom Guru

8 Bowo Adi Riyanto, S.Pd Guru 9 Dede Sumardi, S.Pd Guru 10 Dimas Curota Ayun, S.Pd.I Guru 11 Edi Hariyanto, S.Ps Guru 12 Edy Wahyudi, S.Kom Guru 13 Eko Jati Putro, S. Pd Guru 14 Endang Puji Lestari, S.Pd Guru

15 Dra. Harninuk Guru

16 Haryanto, S.Pd Guru

17 Isnaini Lutfia, S.Pd Guru

18 Dra. Julaeha Guru

19 Kandoko, S. Pd Guru

20 Lilin Septiana, S.E Guru

21 Drs. M. Anshori Guru

22 M. Husni Arrafi, S.Pd Guru 23 Meliyawati, A.Md, S.Kom Guru 24 Muklis Saputra, S.E Guru 25 Ramdhan Aris Kamal, S.Pd Guru

26 Dra. Reni Gusfiarni Guru 27 Riana Sari, S. E. Guru

28 Rini, S.Pd Guru

29 Robby Gunawan, S.Kom Guru 30 Sri Widayati, S. Pd Guru

31 Suharni, S. Pd Guru

32 Widya Andika Lestari, S.Pd Guru 33 Zenni Mahmud, S.Pd.I Guru

34 Darmaji Tenaga Administrasi

35 Fitri Astutiningsih Tenaga Administrasi

d. Keadaan Siswa SMK Muhammadiyah 1 Metro

SMK Muhammadiyah 1 Metro memiliki jumlah siswa 451 siswa, sebagai berikut :

Tabel 4.3 Keadaan Siswa SMK Muhammadiyah 1 Metro

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif yang berbasis ex post facto, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kuesioner atau angket yang diberikan kepada responden berupa pernyataan. Pernyataan yang diberikan masing-masing memiliki skor yang berbeda, terdapat 5 pilihan skor yaitu sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dalam penelitian ini memiliki dua variable yaitu: penggunaan media Google Classroom (X) dan Respon

Tingkat

Pendidikan L P Total

Tingkat 12 70 102 172

Tingkat 11 106 72 178

Tingkat 10 58 43 101

Total 234 217 451

Siswa (Y). Kuesioner yang telah dijawab oleh peserta didik dikumpulkan untuk mengetahui skor yang didapat, kemudian dilakukan sebuah analisis terhadap skor tersebut.

a. Data Media Google Classroom

Data Google Classroom diperoleh dari angket yang disebar kepada sejumlah sampel yang telah ditentukan. Jumlah butir pada angket ini sebanyak 15 butir dengan skor jawaban 1 sampai 5.

Sehingga secara deskriptif, rentang skor yang ada adalah 15 sampai 75. Hasil tersebut didapat dari perkalian antara jumlah butir angket dengan skor maks. atau skor min. Diketahui bahwa responden (N) berjumlah 40 dengan nilai terkecil (minimum) adalah 40, nilai terbesar (maximum) adalah 66, nilai mean sebesar 45, dan standar deviasi sebesar 4,3875.

Berdasarkan hasil angket para responden, peneliti membuat distribusi hasil angket yang dapat dilihat dalam lampiran 3. Hal ini dilakukan untuk menentukan skor jawaban responden, dan untuk mengkategorikan nilai-nilai media Google Classroom tersebut dalam tiga kategori yaitu baik, cukup, kurang, pada masing-masing angket.

Adapun data yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.4 Persentase Hasil Angket Terkait Google Classroom Interval Kategori F Persentase

X > 50 Baik 36 90%

40 ≤ X ≤ 50 Cukup 3 8%

X < 40 Kurang 1 3%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan hasil kategori yang telah dilakukan, dapat diketahui terdapat 37 siswa (90%) menyatakan bahwa media Google Classroom tergolong baik, 3 siswa (8%) dikategorikan cukup, dan 1 siswa dikategorikan kurang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menggunakan media Google Classroom baik.

b. Data Respon Siswa

Data respon siswa diperoleh dari angket yang disebar kepada sejumlah sampel yang telah ditentukan. Jumlah butir pada angket ini sebanyak 15 butir dengan skor jawaban 1 sampai 5. Sehingga secara deskriptif, rentang skor yang ada adalah 15 sampai 75. Hasil tersebut didapat dari perkalian antara jumlah butir angket dengan skor maks.

atau skor min. Diketahui bahwa responden (N) berjumlah 40 dengan nilai terkecil (minimum) adalah 49, nilai terbesar (maximum) adalah 69, nilai mean sebesar 57,8, dan standar deviasi sebesar 4,3923.

Berdasarkan hasil angket para responden, peneliti membuat distribusi hasil angket yang dapat dilihat dalam lampiran 3. Hal ini dilakukan untuk menentukan skor jawaban responden, dan untuk mengkategorikan nilai-nilai media respon siswan tersebut dalam tiga kategori yaitu baik, cukup, kurang, pada masing-masing angket.

Adapun data yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.5 Persentase Hasil Angket Respon Siswa

Berdasarkan hasil kategori yang telah dilakukan, dapat diketahui terdapat 39 siswa (97%) menyatakan bahwa respon siswa baik dalam pembelajaran melalui Google Classroom, dan 1 siswa (3%) dikategorikan cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar respon siswa baik dalam menggunakan media Google Classroom.

c. Teknik Analisis Data a) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan setelah mendapatkan angka dari masing-masing kuesioner dengan menggunakan perhitungan uji Chi Square dengan bantuan SPSS V.25.0, sebagai berikut:

Tabel 4.6 Uji Normalitas Penggunaan Media Google Classroom Terhadap Respon Siswa Sebagai Media Pembelajaran

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic Significance (2-

sided)

Pearson Chi-Square 277.817a 238 .039

Likelihood Ratio 138.722 238 1.000

Linear-by-Linear Association 17.164 1 .000

N of Valid Cases 40

Interval Kategori F Persentase

X > 50 Baik 39 97%

40 ≤ X ≤ 50 Cukup 1 3%

X < 40 Kurang 0 0%

Jumlah 40 100%

Dari data output diatas dapat dilihat pada kolom Asym.

Significance pearson Chi-Square dapat diketahui bahwa nilai signifikan google classroom 0,039 yang berarti 0,039 0,05, Maka dapat disimpulkan bahwa populasi data berdistribusi normal.

b) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas yaitu pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Hasil uji homogenitas menggunakan program SPSS V.25.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Respon_Siswa Based on Mean .661 8 25 .720

Based on Median .217 8 25 .985

Based on Median and with adjusted df

.217 8 13.233 .982

Based on trimmed mean

.589 8 25 .777

Berdasarkan Tabel 4.8 Tersebut hasil uji homogenitas yang dilakukan pada penggunaan media Google Classroom (X) dengan respon siswa (Y) memiliki nilai signifikan 0,720 dimana nilai signifikan tersebut lebih besar dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan homogenitas secara signifikan antara variabel penggunaan google classroom (X) dengan respon siswa (Y).

c)

Uji Linieritas

Uji linierlitas untuk mengetahui apakah antara variabel X dan Y mempunyai hubungan linier atau tidak secara signifikan. Hasil uji linieritas menggunakan program SPSS V.25.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Linieritas ANOVA Table

Sig.

Respon_Siswa * Google_Classroom

Between Groups (Combined) .012

Linearity .000

Deviation from Linearity .622 Within Groups

Total

Berdasarkan tabel tersebut hasil uji linierlitas yang dilakukan pada penggunaan Google Classroom (X) dengan respon siswa (Y) memiliki nilai signifikan 0,622 dimana nilai signifikan tersebut lebih besar dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel penggunaan Google Classroom (X) terhadap respon siswa(Y).

d)

Analisis Korelasi

`Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara variabel independen Google Classroom terhdap variabel dependen Respon Siswa. Analisis korelasi sederhana dapat dihitung menggunakan Pearson Product Moment. Analisis korelasi sederhana menggunakan program SPSS V.25.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Analisis Korelasi Correlations

Google_Class

room Respon_Siswa Google_Classroom Pearson Correlation 1 .663**

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

Respon_Siswa Pearson Correlation .663** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

Berdasarkan tabel 4.10 tersebut menjelaskan besarnya nilai korelasi atau (R) sebesar 0,663 yang berarti pengaruh penggunaan media Google Classroom memiliki korelasi dengan tingkat yang kuat terhadap respon siswa.

e) Signifikansi Korelasi

Berdasarkan kreteria signifikansi korelasi jika sig ≤ 0,05, maka Ho Ditolak sehingga terdapat hubungan yang signifikan. Dalam table 4.10 output menunjukan hasil nilai signifikansi 0,000 yang artinya 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh penggunaan media Google Classroom terhadap respon siswa.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh signifikansi korelasinya memiliki hubungan yang kuat, hal ini di tunjukan dengan hasil perhitungan korelasi diperoleh hasil nilai sebesar 0,663 yang berarti terdapat pengaruh yang kuat antara penggunaan media Google Classroom terhadap respon siswa pada mata pelajaran matematika di SMK Muhammadiyah 1 Metro tahun ajar 2020/2021.

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Yusuf Hadi Miarso bahwa media pembelajaran sebagai sesuatu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kamauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa.38

Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nanda Denilasari bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara penggunaan media Google Classroom terhadap respon siswa.

Selain dilihat dari penelitian terdahulu, penggunaan media google classroom dikatakan berpengaruh dapat dilihat dari hasil lembar kuesioner peserta didik yang menunjukan bahwa respon siswa pada dimensi kognitif, afektif dan konatif secara keseluruhan mendapatkan respon yang sangat baik. Respon siswa berdasarkan pada dimensi kognitif yaitu berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran menggunakan google classroom.

38 Yusuf Hadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2007) hlm.457.

Pada dimensi kognitif terdapat beberapa indikator yaitu pemahaman matematika melalui pembelajaran google classroom, kejelasan pembelajaran matematika melalui google classroom, dan kesesuaian materi pembelajaran matematika melalui google classroom. Dimensi kognitif ini masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai 81%, hal ini dikarenakan media pembelajaran Google Classroom mudah di pahami dalam pembelajaran online, pemberian informasi, tugas maupun absensi yang mudah di akses sangat membantu dalam mendalami pembelajaran matematika menjadi lebih pratis.

Pada dimensi afektif penggunaan media google classroom terhadap respon siswa meliputi indikator motivasi, kemenarikan dan rasa ingin tahu. Dimensi ini masuk dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata 72%, hal ini ditunjukan dengan hasil angket bahwa dengan belajar menggunakan google classroom membuat siswa tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga menambah rasa keingintahuan siswa dalam mempelajari matematika.

Respon siswa pada dimensi konatif memiliki indikator bertanya dan menanggapi pertanyaan. Pada dimensi ini masuk dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata 79%, hal ini karena pembelajaran dengan menggunakan Google Classroom membuat siswa yang kurang aktif menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan indikator yang disusun dalam instrument angket, uji instumen Google Classroom pada

penggunaan media Google Classroom meningkatkan aktivitas belajar siswa berupa aktivitas mengunduhan bahan ajar, mengunggah hasil pekerjaan, memberikan tanggapan, mengumpulkan tugas menjadi lebih fleksible dan tepat pada waktunya, serta mengerjakan soal-soal meningkat dari kategori kurang aktif menjadi aktif pada siswa kelas X Akuntansi tahun ajar 2020/2021 di SMK Muhammadiyah 1 Metro.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil pengaruh penggunaan media Google Classroom terhadap respon siswa kelas X Akuntansi tahun ajar 2020/2021 di SMK Muhammadiyah 1 Metro pada masa pandemi Covid-19 setelah dilakukan uji asumsi klasik dinyatakan bahwa data tersebut telah memenuhi asumsi klasik sehingga dapat diproses lanjut atau dianalisis dengan analisis korelasi.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh signifikansi korelasinya memiliki hubungan yang kuat, hal ini ditunjukan dengan hasil perhitungan korelasi dengan menggunakan uji hipotesis korelasi product moment diperoleh hasil nilai korelasi sebesar 0,663 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara kedua variable tersebut, selanjutnya dilakukan uji signifikansi yang menunjukan p-value sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan penggunaan media google Classroom terhadap respon siswa, artinya hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disampaikan saran-saran yang perlu menjadi bahan masaukan bagi semua pihak yang terlibat yaitu sebagai berikut:

1. Bagi guru media pembelajaran Google Classroom pada mata pelajaran matematika dapat digunakan sebagai tambahan referensi dalam pembelajaran, maka diharapkan dapat memanfaatkannya sebagai alternatif bahan ajar sekolah.

2. Bagi siswa lebih meningkatkan semangat belajar, agar saat proses pembelajaran berlangsung dapat menangkap ilmu yang diterangkan oleh guru, baik melalui media pembelajaran maupun tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Arini, Wahyu, dan Endang Lovisia. “Respon Siswa Terhadap Alat Pirolisis Sampah Plastik Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan di SMP Musi Rawas.” Jurnal THABIEA 2, no. 2 (2019): 95–104.

Batlolona, John Rafafy. “Hasil Belajar Kognitif Dan Respon Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Pada Konsep Listrik Dinamis Dengan Menerapkan Media Interaktif.” J. Pros. Semnas Pend.IPA Pascasarjana UM, 01 (2016): 308–14.

Firmansyah, Dani. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika.” Jurnal Pendidikan Unsika 3, no. 1 (2015): 34–

45.

Hakim, Abdul Barir. “Efektifitas Penggunaan E-Laerning Moodle, Google Classroom, dan Edmono.” STIMIK ESQ 2, no. 1 (2016): 1–6.

Harsoyo, Titik Desi, Etsa Astridya Setiyati, dan Devina Savero. “Analisis Tingkat Sikap Kognitif, Afektif, Konatif Pada Nasabah Perempuan Akan Bank Sampah Malang (Bsm).” WAHANA 19, no. 2 (2016): 9.

Iftakhar, Shampa. “Google Classroom: What Works And How?” Journal of Education and Social Sciences 3 (2016): 12–18.

Khomisah, Soimatul, Sigit Tri Utomo, dan Ana Sofiyatul Azizah. “Google Classroom Sebagai Alternatif E-Learning Pembelajaran Ski Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Ma Hidayatullah.” Jurnal Studi dan Penelitian Pendidikan Islam 4, no. 1 (2021): 15.

Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2011.

Nurfalah, Erfin. “Optimalisasi E-Learning Berbasis Virtual Class Dengan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Fisika.” Physics Education Research Journal 1, no. 1 (2019): 46–55.

Dokumen terkait