• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional Variabel

Dalam dokumen DEWAN KABUPATEN ENREKANG (Halaman 47-54)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

G. Definisi Operasional Variabel

Variabel ini adalah manajemen pelayanan dan kinerja pegawai, adapun indikator-indikator dari variabel tersebut. Indikator manajemen pelayanan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu:

1. Perencanaan kinerja

Kemampuan pegawai melaksanakan sasaran dan program yang ditetapkan dalam rencana stratejik oleh instansi pemerintah melalui kegiatan tahunan.

Adapun komponen perancanana kinerja yaitu:

a. Sasaran merupakan gagasan tentang masa depan atau hasil yang diinginkan yang diinginkan oleh pegawai ASN dan pegawai honorer pada Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

b. Program merupakan serangkaian instruksi yang ditulis oleh pimpinan untuk melakukan suatu fungsi spesifik pada pegawai ASN dan pegawai honorer di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

c. Kegiatan merupakan pekerjaan yang dilakukan pegawai ASN dan pegawai honorer dengan kekuatan dan ketangkasan serta dilakukan dengan bergairah pada Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

d. Indikator kinerja kegiatan merupakan perbandingan keluaran dapat dianalisis apakah kegiatan yang terlaksana sesuai dengan rencana dari pegawai ASN dan pegawai honorer di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang

2. Pembinaan kinerja

Kemampuan pegawai melaksanakan tugas dengan efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi, seperti halnya melakukan:

a. Pembinaan terhadap keprilakuan merupakan proses pembinaan kepada pegawai ASN dan pegawai honorer di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang bahwa perilaku yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik, sedangkan perilaku yang buruk akan menghasilkan kinerja yang buruk pula

b. Profesionalisme merupakan sikap yang dikembangkan pegawai ASN dan pegawai honorer saat berada di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang

c. Persepsi merupakan tindakan menyusun, mengenali dan menafsirkan informasi guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan pada pegawai ASN dan pegawai honorer di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

d. Ekspektasi merupakan suatu harapan atau keyakinan pegawai ASN dan pegawai honorer di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang yang diharapkan akan menjadi kenyataan di masa depan sesuai dengan keinginan.

e. Sistem kerja merupakan prosedur kerja pegawai ASN dan pegawai honorer yang kemudian membentuk suatu kebulatan pola tertentu dalam rangka melaksanakan suatu bidang pekerjaan di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

3. Pelaksanaan pemantauan kinerja

Informasi tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan, meliputi:

a. Perbandingan realisasi masukan merupakan capaian indikator pelayanan pada pegawai ASN dan pegawai honorer berupa masukan dari Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

b. Perbandingan realisasi keluaran merupakan capaian indikator keluaran pegawai ASN dan pegawai honorer Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang

c. Hasil adalah konsekuensi akhir dari rangkaian tindakan pegawai ASN dan pegawai honorer dalam memberikan pelayanan di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

4. Penilaian kinerja

Menilai prestasi untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan perusahaan yang bisa kita nilai dengan melihat;

a. Karakteristik situasi merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai ASN dan pegawai honorer di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

b. Sikap para pegawai dan atasan merupakan hubungan timbal balik antara pegawai ASN dan pegawai honorer dengan pimpinan di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang dalam mencapai tujuan instansi.

c. Deskripsi dan spesifikasi pekerjaan merupakan bagian yang terintegrasi dalam analisis pekerjaan pegawai ASN dan pegawai honorer di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

Adapun Indikator kinerja pegawai yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu:

1. Kualitas Kerja

Kemampuan pegawai melaksanakan tugasnya dengan baik seperti halnya dalam;

a. Melakukan komunikasi merupakan suatu proses ketika pegawai ASN atau pegawai honorer, pimpinan, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

b. Penyelesaian masalah merupakan bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks antara pegawai ASN atau pegawai honorer dan pimpinan Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

c. Pengembangan karir merupakan kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status seorang pegawai ASN atau pegawai honorer pada jalur karier yang telah ditetapkan oleh Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

d. Keterlibatan pegawai merupakan komitmen yang telah dibuat pegawai ASN atau pegawai honorer kepada Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

2. Kuantitas Kerja

Kefasihan pegawai bekerja dalam satu harinya yang bisa kita nilai dari:

a. Jumlah pekerjaan yang diselesaikan merupakan banyaknya pekerjaan yang diselesaikan pegawai ASN atau pegawai honorer di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang dalam waktu tertentu.

b. Kecepatan kerja setiap pegawai merupakan durasi waktu yang digunakan pegawai ASN atau pegawai honorer di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang dalam melakukan pekerjaannya tanpa kesalahan c. Hasil kerja yang diperoleh merupakan prestasi kerja yang dicapai seorang

pegawai ASN atau pegawai honorer dalam melaksana tugas yang dibebankan Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

3. Pelaksanaan Tugas

Kemampuan pegawai melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan dalam melaksanakan tugasnya. Adapun komponen pokok dalam pelaksanaan tugas yaitu:

a. Perencanaan kinerja merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang dengan melibatkan ilmu dan seni dengan cara merencanakan dan mengatur pegawai ASN atau pegawai honorer dengan tujuan agar tercapainya suatu tujuan dari kualitas kinerja diharapkan.

b. Komunkasi berkelanjutan antara bawahan dan atasan merupakan pengembangan bentuk komunikasi antara pegawai ASN atau pegawai honorer dengan pimpinan Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang untuk mencapai tujuan kinerja.

c. Pengumpulan data dan informasi merupakan tindakan pegawai ASN atau pegawai honorer di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang dalam pemenuhan data dan informasi kerja

d. Diagnosis berbagai hambatan efektivitas kinerja bawahan merupakan proses pemilahan dan penyelesaian setiap hambatan yang dialami oleh pegawai ASN atau pegawai honorer yang dilakukan oleh pimpinan Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang

4. Tanggung Jawab

Kesadaran pegawai akan kewajiban melakukan pekerjaan dengan akurat untuk bisa memuaskan pelanggan dan menghasilkan keuntungan, seperti halnya dengan:

a. Memberikan perlindungan lingkungan merupakan upaya perlindungan pegawai ASN atau pegawai honorer terhadap ancaman-ancaman lingkungan yang diberikan oleh Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

b. Jaminan merupakan tanggung jawab yang diberikan Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang kepada setiap pegawai ASN atau pegawai honorer

c. Hak asasi manusia merupakan pemberian pemenuhan hak setiap pegawai ASN atau pegawai honorer oleh Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.

40

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen DEWAN KABUPATEN ENREKANG (Halaman 47-54)

Dokumen terkait