BAB II TINJAUAN PUSTAKA
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik analisis data, yaitu:
1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan Teknik analisis statistik deskriptif, menurut Sugiyono (2015), bahwa teknik ini digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data kuesioner yang telah terkumpul dari jawaban responden pada Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi).
Teknik analisis statistik deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa tabel, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, serta perhitungan persentase (%). Penentuan persentase
dari perolehan data hasil kuesioner dari masing-masing variabel menggunakan rumus perhitungan persentase:
% =𝑛
𝑁 x 100%
Keterangan rumus:
n = Skor yang diperoleh N = Skor ideal
% = Persentase
Data yang sudah dipersentasekan lalu ditafsirkan dengan kalimat- kalimat yang bersifat kualitatif, dimana hasil persentase itu dapat digolongkan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1:
Tabel 3.1.
Kriteria Jawaban Responden
Interval Kategori
20 - 36% Tidak Baik
37 - 52% Kurang Baik
53 - 68% Cukup Baik
69 - 79% Baik
80 – 100% Sangat Baik
Sumber: Arikunto (2010: 246).
2. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana
Teknik analisis regresi sederhana menurut Somantri (2011), digunakan untuk melihat besaran pengaruh variabel manajemen pelayanan terhadap variabel kinerja pegawai di Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
Digunakan pula untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan
tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Adapun rumus persamaan regresi sederhana yang digunakan dalam penelitian ini, adalah:
Ý = a + bX
Keterangan rumus:
Ý = variabel kinerja
X = variabel manajemen pelayanan A = konstanta
b = koefisien regresi
Analisis regresi dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan software SPSS. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan uji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya. Dasar pengambilan keputusannya, adalah:
a. Jika nilai P value (sig) ≥ 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak b. Jika nilai P value (sig) ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima
46 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang melaksanakan fungsi-fungsi pemerintah daerah sebagai mitra sejajar pemerintah daerah. Dalam struktur pemerintahan daerah, DPRD berada di dua jenjang, yaitu di tingkat propinsi disebut DPRD Propinsi serta di tingkat Kabupaten/Kota disebut DPRD Kabupaten/Kota.
1. Tugas dan Wewenang DPRD
a) Membentuk peraturan daerah kabupaten bersama Kepala Daerah;
b) Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten yang diajukan oleh kepala daerah;
c) Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten;
d) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah kepada menteri dalam negeri melalui gubernur untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan/atau pemberhentian;
e) Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah; (catatan bagian hukum)
f) Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah kabupaten terhadap rencana perjanjian internasional di daerah;
g) Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten;
h) Meminta laporan keterangan pertanggung jawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten;
i) Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah;
j) Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
k) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Fungsi DPRD
a) Fungsi legislasi diwujudkan dalam membentuk peraturan daerah bersama- sama kepala daerah;
b) Fungsi anggaran diwujudkan dalam membahas, memberikan persetujuan dan menetapkan APBD bersama pemerintah daerah;
c) Fungsi pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, peraturan-perundangan yang ditetapkan oleh pemerintah, peraturan daerah, peraturan kepala daerah, keputusan kepala daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
3. Struktur Organisasi
Gambar. 4.1 Struktur Organisasi Sekertaris Dewan
Struktur organisasi dan tata kerja Sekretariat DPRD Kab. Enrekang, susunan organisasi Sekretariat DPRD Kab. Enrekang terdiri dari:
a) Sekretaris DPRD
b) Bagian Umum terdiri dari:
1) Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Rumah Tangga
3) Sub Bagian Perlengkapan c) Bagian Keuangan terdiri dari:
1) Sub Bagian Perencanaan dan Penganggaran 2) Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi 3) Sub Bagian Perbendaharaan dan Pelaporan
d) Bagian Persidangan dan Perundang-Undangan terdiri dari:
1) Sub Bagian kajian dan Perundang-Undangan 2) Sub Bagian Persidangan Risalah
3) Sub Bagian Humas, Protokol dan Publikasi
e) Bagian Fasilitas Penganggaran dan Pengawasan terdiri dari:
1) Sub Bagian Fasilitas Penganggaran dan Aspirasi 2) Sub Bagian Fasilitas Pengawasan I & II
3) Sub Bagian Fasilitas Pengawasan III & IV B. Deskripsi Karakteristik Responden
Penelitian ini menguraikan mengenai pengaruh manajemen pelayanan terhadap kinerja pegawai kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang. Dalam penelitian ini, diambil sebanyak 50 pegawai sebagai sampel penelitian.
Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan deskripsi karaktersitik responden adalah memberikan gambaran yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Karakteristik responden dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status pernikahan dan lama bekerja. Uraian mengenai karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin atau gender dapat dikelompokkan dalam 2 kategori yakni laki-laki dan perempuan. Oleh karena itulah dapat disajikan pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Responden
Orang %
1 Laki-Laki 28 44,0
2 Perempuan 22 56,0
Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 4.1 tentang karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin responden, dapat dilihat bahwa dari 50 sampel dari populasi yang dikumpulkan sebanyak 28 responden atau 44,0% berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 22 responden atau 56,0% berjenis kelamin perempuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini didominasi oleh responden yang berjenis kelamin laki-laki.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Deskripsi responden menurut umur menggambarkan tingkat pengelompokan umur responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Hasil selengkapnya deskripsi responden menurut usia dapat dilihat melalui tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No. Usia Responden Jumlah Responden
Frekuensi %
1 31-40 Tahun 12 24,0
2 41-50 Tahun 29 58,0
3 >50 Tahun 9 18,0
Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 4.2 responden dengan umur 41-50 Tahun merupakan yang paling banyak, yaitu terdiri dari 29 responden atau 58,0% dari total keseluruhan sampel. Sedangkan responden yang berumur 31-40 Tahun sebanyak 12 responden atau 24,0% dan 9 responden yang berumur > 50 Tahun.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Deskripsi responden dalam penelitian ini, menguraikan mengenai tingkat pendidikan responden. Tingkat pendidikan responden dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok yakni: SMA, S1 dan S2-S3. Adapun deskripsi responden menurut tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Responden
Frekuensi %
1 SMA 19 38,0
2 S1 27 54,0
3 S2-S3 4 8,0
Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dillihat bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir didominasi responden dengan tingkat pendidikan terakhir S1 sebanyak 27 responden atau 54,0% dari total keseluruhan sampel, responden dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 19 responden atau 38,0%, sedangkan responden dengan tingkat pendidikan S2-S3 sebanyak 4 responden atau 8,0% dari total keseluruhan sampel.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
Deskripsi responden berdasarkan status pernikahan dapat dikelompokkan dalam 3 kategori yakni menikah, belum menikah dan lainnya. Oleh karena itulah dapat disajikan pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
No. Status Pernikahan Jumlah Responden
Frekuensi %
1 Menikah 37 74,0
2 Belum Menikah 13 26,0
Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 4.4 tentang karakteristik responden berdasarkan status pernikahan, dapat dilihat bahwa dari 50 sampel dari populasi yang dikumpulkan sebanyak 37 responden atau 74,0% telah menikah, 13 responden atau 26,0%
belum menikah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini didominasi oleh responden yang telah menikah.
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Deskripsi responden menurut lama bekerja menguraikan mengenai lamanya seorang responden bekerja pada kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan deskripsi responden menurut lama bekerja yang dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No. Lama Bekerja Jumlah Responden
Frekuensi %
1 1-5 Tahun 8 16,0
2 6-10 Tahun 29 58,0
3 >10 Tahun 13 26,0
Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 4.5 responden dengan lama bekerja 6-10 Tahun merupakan yang paling banyak, yaitu terdiri dari 29 responden atau 58,0% dari total keseluruhan sampel. Sedangkan responden dengan lama bekerja > 13 Tahun sebanyak 13 responden atau 26,0% dari total keseluruhan sampel dan responden dengan lama bekerja 1-5 Tahun sebanyak 8 responden atau 16,0%.
C. Deskripsi Variabel Penelitian
Analisis variabel penelitian memberikan gambaran tanggapan atau persepsi responden mengenai pengaruh manajemen pelayanan terhadap kinerja pegawai kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang. Hasil angket yang dibagikan kepada 50 responden untuk memperoleh deskripsi variabel penelitian atas jawaban setiap item-item pernyataan kuesioner. Hasil deskripsi variabel penelitian berdasarkan jawaban responden, mengenai:
1. Manajemen Pelayanan (X)
Manajemen pelayanan adalah pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk memberikan layanan yang terbaik. Variabel manajemen pelayanan
terdiri atas indikator: a) Perencanaan kinerja, b) Pembinaan kinerja, c) Pelaksanaan pemantauan kinerja dan d) Penilaian kinerja. Penilaian akan manajemen pelayanan dilihat sebagai berikut:
a. Perencanaan kinerja
Kemampuan pegawai melaksanakan sasaran dan program yang ditetapkan dalam rencana stratejik oleh kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang melaui kegiatan tahunan. Perancanana kinerja dianalisis dengan:
1) Sasaran, 2) Program, 3) Kegiatan dan
4) Indikator kinerja kegiatan.
Hasil analisis perencanaan kinerja, terlihat pada tabel 4.6, Tabel 4.6
Jawaban Responden Mengenai Perencanaan Kinerja
No. Item Pertanyaan Skor Kategori
1 Pegawai memiliki sasaran kerja yang jelas dalam perencanaan kinerja
84,0% Baik
2 Pegawai membuat program perencanaan kerja sesuai kebutuhan kantor
80,0% Baik
3 Pegawai membuat kegiatan mengikuti perencanaan yang ditetapkan dari kantor
79,2% Baik
4 Pegawai menyiapkan dan menguasai indikator kinerja kegiatan sebelum membuat rencana kerja
79,2% Baik
Rata-Rata 80,6% Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan Tabel 4.6, secara keseluruhan diperoleh jawaban bahwa skor pada perencanaan kinerja sebesar 80,6% yang artinya responden mempersepsikan baik. Fakta menunjukkan bahwa item pertanyaan “pegawai memiliki sasaran kerja yang jelas dalam perencanaan kinerja” memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan sub indikator yang lain, dengan nilai persentase terbesar yaitu 84,0%, sehingga sasaran dalam perencanaan kinerja dari pegawai dianggap paling menonjol atau sebagai hal meningkatnya perencanaan kinerja dalam diri pegawai kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
b. Pembinaan kinerja
Kemampuan pegawai melaksanakan tugas dengan efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi. Pembinaan kinerja dianalisis dengan:
1) Pembinaan terhadap keprilakuan 2) Pembinaan terhadap profesionalisme, 3) Pembinaan terhadap persepsi,
4) Pembinaan terhadap ekspektasi dan 5) Pembinaan terhadap sistem kerja.
Hasil analisis pembinaan kinerja, terlihat pada tabel 4.7, Tabel 4.7
Jawaban Responden Mengenai Pembinaan Kinerja
No. Item pertanyaan Skor Kategori
1 Pegawai memiliki pembinaan terhadap keprilakuan yang tinggi dalam bekerja
83,6% Baik
2 Pegawai mampu bersikap
profesionalisme dalam bekerja
81,6% Baik
3 Pegawai memiliki persepsi untuk kemajuan kantor
79,6% Baik
4 Pegawai bekerja melebihi ekspektasi yang ditetapkan
79,2% Baik
5 Pegawai mempunyai sistem kerja yang tersusun secara sistematis
79,2% Baik
Rata-Rata 80,6% Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan Tabel 4.7, secara keseluruhan diperoleh jawaban bahwa skor pada pembinaan kinerja sebesar 80,6% yang artinya responden mempersepsikan baik. Fakta menunjukkan bahwa sub indikator “pegawai memiliki pembinaan terhadap keprilakuan yang tinggi dalam bekerja” memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan sub indikator yang lain, dengan persentase terbesar yaitu 83,6%, sehingga pembinaan terhadap keprilakuan dari pegawai dianggap paling menonjol atau sebagai hal meningkatnya pembinaan kinerja dalam diri pegawai kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
c. Pelaksanaan pemantauan kinerja
Informasi tentang sebab dan akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan. Pelaksanaan pemantauan kinerja dianalisis dengan:
1) Perbandingan realisasi masukan, 2) Perbandingan realisasi keluaran, dan 3) Perbandingan realisasi hasil.
Hasil analisis pelaksanaan pemantauan kinerja, terlihat pada tabel 4.8,
Tabel 4.8
Jawaban Responden Mengenai Pelaksanaan Pemantauan Kinerja
No. Item Pertanyaan Skor Kategori
1 Pegawai menguasai perbandingan realisasi masukan dengan baik
78,0% Baik
2 Pegawai menguasai perbandingan realisasi keluaran dengan baik
79,6% Baik
3 Pegawai menguasai perbandingan realisasi hasil dengan baik
79,2%
Baik
Rata-Rata 78,9% Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan Tabel 4.8, secara keseluruhan diperoleh jawaban bahwa skor pada pelaksanaan pemantauan kinerja sebesar 78,9% yang artinya responden mempersepsikan baik. Fakta menunjukkan bahwa sub indikator “pegawai menguasai perbandingan realisasi keluaran dengan baik” memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan sub indikator yang lain, dengan persentase terbesar yaitu 79,6%, sehingga Perbandingan realisasi keluaran dari pegawai dianggap paling menonjol atau sebagai hal meningkatnya pelaksanaan pemantauan kinerja dalam diri pegawai kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
d. Penilaian kinerja
Menilai prestasi untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan perusahaan yang bisa kita nilai dengan melihat berbagai karakteristik. Penilaian kinerja dianalisis dengan:
1) Karakteristik situasi,
2) Sikap para pegawai dan atasan 3) Deskripsi dan spesifikasi pekerjaan
Hasil analisis penilaian kinerja, terlihat pada tabel 4.9, Tabel 4.9
Jawaban Responden Mengenai Penilaian Kinerja
No. Item Pertanyaan Skor Kategori
1 Pegawai mampu memahami
karakteristik situasi lingkungan kerja
84,0% Baik
2 Pegawai mampu memahami perbedaan sikap para pegawai dan pimpinan dalam lingkungan kerja
80,0% Baik
3 Pegawai memahami deskripsi dan spesifikasi pekerjaan yang
dilaksanakan
79,2% Baik
Rata-Rata 81,1% Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan Tabel 4.9, secara keseluruhan diperoleh jawaban bahwa skor pada penilaian kinerja sebesar 81,1% yang artinya responden mempersepsikan baik. Fakta menunjukkan bahwa sub indikator “pegawai mampu memahami karakteristik situasi lingkungan kerja” memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan sub indikator yang lain, dengan persentase terbesar yaitu 84,0%, sehingga karakteristik situasi dari pegawai dianggap paling menonjol atau sebagai hal meningkatnya penilaian kinerja dalam diri pegawai kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
Adapun rekapitulasi variabel manajemen pelayanan berdasarkan: (1) perencanaan kinerja, (2) pembinaan kinerja, (3) pelaksanaan pemantauan kinerja dan (4) penilaian kinerja terlihat pada tabel 4.10:
Tabel 4.10
Rekapitulasi Manajemen Pelayanan Pegawai Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang
No. Indikator Manajemen Pelayanan Skor Kategori
1 Perencanaan kinerja 80,6% Baik
2 Pembinaan kinerja 80,6% Baik
3 Pelaksanaan pemantauan kinerja 78,9% Baik
4 Penilaian kinerja 81,1% Baik
Rata-Rata 80,4% Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 4.10, dapat disimpulkan bahwa tingkat manajemen pelayanan pegawai pada Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang mendapatkan persentase rata-rata 80,4% dan masuk dalam kategori baik. Aspek yang paling menonjol adalah penilaian kinerja dengan persentase terbesar yaitu 81,1%, sehingga penilaian kinerja dari pegawai sebagai hal meningkatnya manajemen pelayanan di kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
2. Kinerja Pegawai (Y)
Kinerja pegawai adalah proses kegiatan untuk mewujudkan tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang dan sesuai dengan prosedur yang ada dimana para pegawai harus mencapai
persyaratan pekerjaan. Variabel kinerja pegawai terdiri atas indikator: a) Kualitas kerja, b) Kuantitas kerja, c) Pelaksanaan tugas dan d) Tanggung jawab. Penilaian akan kinerja pegawai dilihat sebagai berikut:
a. Kualitas kerja
Kemampuan pegawai melaksanakan tugasnya dengan baik. Kualitas kerja dianalisis dengan:
1) Melakukan komunikasi, 2) Penyelesaian masalah, 3) Pengembangan karir, dan 4) Keterlibatan pegawai.
Hasil analisis kualitas kerja, terlihat pada tabel 4.11, Tabel 4.11
Jawaban Responden Mengenai Kualitas Kerja
No. Item Pertanyaan Skor Kategori
1 Pegawai mampu membangun
komunikasi yang baik dengan sesama pegawai
78,0% Baik
2 Pegawai selalu dilibatkan dalam
penyelesaian masalah 81,6% Baik
3 Kantor memberikan kesempatan kepada pegawai untuk pengembangan karir
79,6% Baik
4 Semua pegawai bersama-sama
dilibatkan dalam pekerjaan. 77,2% Baik
Rata-Rata 79,1% Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan Tabel 4.11, secara keseluruhan diperoleh jawaban bahwa skor pada kualitas kerja sebesar 79,1% yang artinya responden mempersepsikan baik.
Fakta menunjukkan bahwa sub indikator “pegawai selalu dilibatkan dalam penyelesaian masalah lah” memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan sub indikator yang lain, dengan persentase terbesar yaitu 81,6%, sehingga penyelesaian masalah dianggap paling menonjol atau sebagai hal meningkatnya kualitas kerja dalam diri pegawai kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
b. Kuantitas Kerja
Kefasihan pegawai bekerja dalam satu harinya yang bisa kita nilai dari kuantitas pekerjaan. Kualitas kerja dianalisi dengan:
1) Jumlah pekerjaan yang diselesaikan, 2) Waktu kecepatan kerja setiap pegawai dan 3) Hasil kerja yang diperoleh.
Hasil analisis kuantitas kerja, terlihat pada tabel 4.12, Tabel 4.12
Jawaban Responden Mengenai Kuantitas Kerja
No. Item Pertanyaan Skor Kategori
1 Jumlah pekerjaan yang diselesaikan pegawai sesuai dengan ketentuan dari kantor
78,0% Baik
2 Pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
80,0%
Baik 3 Hasil kerja yang dihasilkan pegawai
telah memenuhi sasaran yang telah ditetapkan
78,4% Baik
Rata-Rata 78,8% Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan Tabel 4.12, secara keseluruhan diperoleh jawaban bahwa skor pada kuantitas kerja sebesar 78,8% yang artinya responden mempersepsikan baik. Fakta menunjukkan bahwa sub indikator “pegawai melaksanakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan” memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan sub indikator yang lain, dengan persentase terbesar yaitu 80,0%, sehingga waktur kecepatan kerja setiap pegawai dianggap paling menonjol atau sebagai hal meningkatnya kuantitas kerja dalam diri pegawai kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
c. Pelaksanaan Tugas
Kemampuan pegawai melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan dalam melaksanakan tugasnya. Pelaksanaan tugas dianalisis dengan:
1) Perencanaan kinerja,
2) Komunkasi berkelanjutan antara bawahan dan atasan, 3) Pengumpulan data dan informasi,
4) Diagnosis berbagai hambatan efektivitas kinerja bawahan.
Hasil analisis pelaksanaan tugas, terlihat pada tabel 4.13,
Tabel 4.13
Jawaban Responden Mengenai Pelaksanaan Tugas
No. Pelaksanaan Tugas Mean Kategori
1 Pegawai memiliki perencanaan kinerja
yang akan dilaksanakan 76,8% Baik
2 Pegawai mampu membangun
komunkasi berkelanjutan dengan atasan 79,6% Baik 3 Pegawai memiliki kemampuan dalam
pengumpulan data dan informasi terkait pekerjaan
78,0% Baik
4 Pegawai dan pimpinanan bekerjasama dalam diagnosis berbagai hambatan efektivitas kinerja bawahan
77,6% Baik
Rata-Rata 78,0% Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan Tabel 4.13, secara keseluruhan diperoleh jawaban bahwa skor pada pelaksanaan tugas sebesar 78,0% yang artinya responden mempersepsikan baik. Fakta menunjukkan bahwa sub indikator “pegawai mampu membangun komunkasi berkelanjutan dengan atasan” memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan sub indikator yang lain, dengan persentase terbesar yaitu 79,6%, sehingga komunikasi berkelanjutan antara bawahan dan atasan dianggap paling menonjol atau sebagai hal meningkatnya pelaksanaan tugas dalam diri pegawai kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
d. Tanggung Jawab
Kesadaran pegawai akan kewajiban melakukan pekerjaan dengan akurat untuk bisa memuaskan pelanggan dan menghasilkan keuntungan. Tanggung jawab dianalisis dengan:
1) Memberikan perlindungan lingkungan, 2) Jaminan, dan
3) Hak asasi manusia.
Hasil analisis Tanggung Jawab, terlihat pada tabel 4.14, Tabel 4.14
Jawaban Responden Mengenai Tanggung Jawab
No. Tanggung Jawab Mean Kategori
1 Pegawai mampu memberikan perlindungan lingkungan seperti keamanan kepada sesama pegawai
78,0% Baik
2 Pegawai mampu memberikan jaminan kebenaran informasi kepada sesama pegawai
81,6% Baik
3 Pegawai mengerti akan hak asasi
manusia setiap pegawai 79,6% Baik
Rata-Rata 79,7% Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan Tabel 4.14, secara keseluruhan diperoleh jawaban bahwa skor pada tanggung jawab sebesar 79,7% yang artinya responden mempersepsikan baik. Fakta menunjukkan bahwa sub indikator “pegawai mampu memberikan
jaminan kebenaran informasi kepada sesama pegawai” memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan sub indikator yang lain, dengan persentase terbesar yaitu 81,6%, sehingga jaminan dianggap paling menonjol atau sebagai hal meningkatnya tannggung jawab dalam diri pegawai kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
Adapun rekapitulasi variabel kinerja pegawai berdasarkan: (1) Kualitas kerja, (2) Kuantitas kerja, (3) Pelaksanaan tugas dan (4) Tanggung Jawab terlihat pada tabel 4.15:
Tabel 4.15
Rekapitulasi Kinerja Pegawai Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang
No. Indikator Kinerja Pegawai Skor Kategori
1 Kualitas kerja 79,1% Baik
2 Kuantitas kerja 78,8% Baik
3 Pelaksanaan tugas 78,0% Baik
4 Tanggung jawab 79,7% Baik
Rata-Rata 78,9% Baik
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 4.15, dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja pegawai pada Kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang mendapatkan persentase rata-rata 78,9% dan masuk dalam kategori baik. Aspek yang paling menonjol adalah tanggung jawab dengan persentase terbesar yaitu 79,7%, sehingga
tanggung jawab pegawai sebagai hal meningkatnya kinerja pegawai di kantor Sekretariat Dewan Kabupaten Enrekang.
D. Interpretasi Nilai Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan dan kelayakan setiap butir kuesioner yang diajukan sehingga suatu variabel dapat diidentifikasikan.
Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor angket dengan skor keseluruhan responden terhadap informasi dalam kuesioner. Suatu butir angket dinyatakan valid apabila Nilai Pearson Correlation > 0,27 dan Nilai Sig. (2-tailed) < 0.05.
Nilai rtabel dengan taraf signifikan α = 0,05 dan df = n-2 = 50-2 = 48 sebesar 0,27.
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat kestabilan dan konsistensi dari responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Perhitungan reabilitas ini dilakukan dengan cara mencari nilai Cronbach’s Alpha. Nilai koefisien Alpha yang semakin mendekati 0.7 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Nilai Alpha kurang dari 0,60 dikategorikan reliabilitas kurang baik.
Tabel 4.16
Hasil Uji Validitas Kuesioner Manajemen Pelayanan Item rhitung
Nilai Pearson Correlation
rtabel rhitung
Nilai Sig.
(2-tailed)
r kritis
Keterangan
P.1 0.840 0,27 0.000 0.05 Valid
P.2 0.891 0,27 0.000 0.05 Valid
P.3 0.908 0,27 0.000 0.05 Valid
P.4 0.908 0,27 0.000 0.05 Valid
P.5 0.855 0,27 0.000 0.05 Valid
P.6 0.858 0,27 0.000 0.05 Valid
P.7 0.836 0,27 0.000 0.05 Valid
P.8 0.895 0,27 0.000 0.05 Valid
P.9 0.895 0,27 0.000 0.05 Valid
P.10 0.866 0,27 0.000 0.05 Valid
P.11 0.901 0,27 0.000 0.05 Valid
P.12 0.908 0,27 0.000 0.05 Valid
P.13 0.840 0,27 0.000 0.05 Valid
P.14 0.891 0,27 0.000 0.05 Valid
P.15 0.908 0,27 0.000 0.05 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, variabel manajemen pelayanan (X) memiliki Nilai Pearson Correlation > 0,27 dan Nilai Sig. (2-tailed) < 0.05, sehingga kuesioner dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai alat ukur.
Tabel 4.17
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Manajemen Pelayanan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.777 16
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020.
Hasil uji reabilitas terhadap angket diperoleh koefisien reablitias karena nilai cronbach Alpha = 0,783 > 0,7. Dengan demikian semua variabel yang digunakan reliabel atau dapat dipercaya dan mampu untuk menjadi alat pengumpul data.