BAB I PENDAHULUAN
D. Definisi Operasional
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat cepat sehingga secara tidak langsung dapat merubah pola dan sikap masyarakat dalam menjalani proses kehidupan dalam memenuhi segela bentuk kebutuhan. Kemajuan teknologi masa kini tentunya akan menjadi daya dukung bagi masyarakat dalam memahami sesuatu dengan cepat dan mudah, sehingga dengan sangat mudah masyarakat mampu mengakses segala sesuatu yang ingin diketahuinya.
Pengetahuan merupakan sumber informasi yang telah dikombinasikan dari pemahaman dan potensi dimana pengetahuan tersebut akan memampukan seseorang atau institusi untuk mengambil tindakan yang berbeda atau tindakan yang lebih efektif dibandingkan tindakan seseorang yang tidak memiliki pengetahuan melalui penginderaan.9 Pengetahuan adalah output yang dihasilkan akibat alat indera pendengaran, penglihatan, penciuman, raba, dan
9 Angga Dwi Saputra and Abdul Ghani, “Analisa Pengaruh Pendidikan Dan Faktor Sosial Terhadap Pengetahuan Masyarakat Tentang Bank Syariah,” Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia VI, no. 1 (2016): 12-22. Diakses Juli, 12, 2021, https://ejournal.almaata.ac.id/index.php/JESI/article/view/386.
10
rasa terhadap objek dimana panca indera memiliki peran dalam proses ini.10
Dari pengertian tentang pengetahuan tersebut, menunjukkan bahwa pemahaman atau pengetahuan seseorang terhadap sesuatu bersumber dari panca indera, sehingga proses pengetahuan yang melekat pada diri seseorang yang menjadi konsumen atau nasabah suatu bank menjadi bagian dari pengetahuan konsumen yang harus menjadi perhatian penting dalam dunia marketing.
Sehingga, pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta informasi yang berhubungan dengan fungsi sebagai konsumen.11 selanjutnya dapat dipahami bahwa pengetahuan konsumen merupakan semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk/jasa.12 Pemahaman konsumen terhadap suatau produk atau jasa dipengaruhi oleh tiga aspek dasar yaitu pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk, pengetahuan tentang manfaat produk, dan pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen.13
Dengan demikian pengetahuan konsumen ini tentunya akan sangat bergantung kepada bagaimana Bank NTB syariah
10 Cindhy Audina Putribasutami and R.A. Sista Paramita, “Pengaruh Pelayanan, Lokasi, Pengetahuan, Dan Sosial Terhadap Keputusan Menabung Di Ponorogo,” Jurnal Ilmu Manajemen (JIM) 6, no. 3 (2018): 157-172. Diakses Juli 5, 2021, https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jim/article/view/23876.
11 Tita Octavina Fauzy, Agus Purwadi, and Rahmad Hakim, “Analisis Pengetahuan Tentang Perbankan Syariah Santri Pondok Pesantren Al-Ittihad Mojokerto Dan Pengaruhnya Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah,”
Iqtishodia: Jurnal Ekonomi Syariah 4, no. 2 (September 27, 2019): 181–206, http://ejournal.alqolam.ac.id/index.php/iqtishodia/article/view/230.
12 Alamatus Saadah and Arief Wisyananto, “Pengaruh Pengetahuan Santri, Lokasi Dan Fasilitas Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Bank Syariah,” Maslahah 9, no. 2 (2018): 43-53. Diakses Juli, 28, 2021, http://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/maslahah/article/view/2741.
13 Danang Prio Utomo, dkk, “Pengaruh Motivasi Menghindari Riba Dan Pengetahuan Produk Koperasi Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (Kspps) Nur Hayyu Ambara Ntb,”
Iqtishaduna 12, no. 2 (2021): 162-170 diakses Desember 25, 2021, https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/iqtishaduna.
11
membangun komunikasi dengan masyarakat sebagai calon nasabah melalui pendekatan promosi yang diterapkan.
Bank syariah dari semenjak ditetapkan sebagai lembaga keuangan yang resmi beroperasi dengan menerapkan sistim bagi hasil sebagai benefit yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 1990, merupakan upaya meninggalkan transaksi ribawi, tentunya di Negara yang mayoritas penduduknya menganut agama islam keberadaan bank syariah tidak asing lagi dan sangat diharapkan kehadirannya dikalangan masyarakat. Akan tetapi perlu menjadi kekhawatiran bersama disaat masyarakat mengetahui bank syariah, belum tentu masyarakat memahami seperti apa bank syariah itu dan masyarakat juga belum tentu faham bagaimana dan apa saja produk-produk bank syariah tersebut.
Dengan demikian Bank NTB syariah dalam usaha bisnis keuangannya teori komunikasi sangatlah penting untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap perbankan syariah dengan menerapkan positioning produk.
Positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar produk atau merek atau nama anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merek atau nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif.14
Strategi komunikasi ini akan sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap pengetahuan masyarakat tentang bank syariah, strategi komunikasi ini diharapkan dapat mempengaruhi respons aspek sosial lingkungan dan aspek kognitif konsumen, sehingga akan mampu menimbulkan perilaku konsumen yang terbuka dan memberikan pilihan terhadap apa yang dipasarkan oleh bank syariah baik terhadap produk ataupun segala bentuk sajian informasi yang berkaitan dengan bank syariah.
Riset telah mengidentifikasikan lima tipe pengaruh komunikasi yang mungkin ditimbulkan informasi promosi terhadap konsumen. pengaruh-pengaruh tersebut dapat disusun secara
14 Danang Suyanto, Teori, Kuisioner dan Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), 14.
12
hirarkis menurut urutan kejadian atau tindakan yang diperlukan sebelum konsumen dapat atau bersedia membeli sebuah merek. Dari perspektif manajer pemasaran, pengaruh-pengaruh itu dapat dianggap sebagai urutan tujuan atau sasaran bagi komunikasi promosi, yakni15 :
a. Konsumen harus memiliki kebutuhan yang diakui akan kategori produk atau bentuk produk tersebut.
b. Konsumen harus menyadari keberadaan merek
c. Konsumen harus memiliki sikap merek yang menguntungkan d. Konsumen harus memiliki niat untuk membeli merek
e. Konsumen harus mempertunjukkan berbagai perilaku untuk membeli merek (misalnya, mendatangi toko, menemukan merek itu didalam toko, berbicara kepada petugas penjualan).
Terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terkait dengan pengaruh pengetahuan terhadap minat masyarakat untuk menabung pada Bank NTB syariah, dikarenakan pengetahuan bagian daripada strategi promosi yang akan melibatkan interaksi personal antara Bank NTB syariah dengan nasabah, maka peneliti akan melakukan penelitian secara langsung pengaruh pengetahuan tersebut.
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu hal yang terpenting pada diri seseorang sebagai individu yang dianugerahkan akal dan fikiran oleh Alloh Swt, Hakikatnya pendidikan merupakan faktor internal yang dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan tentang suatu hal yang akan dihadapinya.. Karena setiap orang memungkinkan untuk memikirkan sesuatu sebelum mengambil tindakan atau menentukan pilihannya.
Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
15 J. Paul Peter and Jerry C. Olson, Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran, 9th ed. (Jakarta: Salemba Empat, 2014). 69.
13
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.16
Kemudian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pendidikan merupakan proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi terhadap objek tertentu dan spesifik.17 Suatu pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses pengembangan sumber daya manusia.
Jadi, pendidikan ialah penyiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi di dalam organisasi. Biasanya peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.18
Berdasarkan proses pendidikan inilah yang akan menimbulkan kemampuan pada diri seseorang untuk meningkatkan intelektualitas dalam mengambil kebijakan dan menentukan pilihan terhadap segala bentuk produk yang dipasarkan oleh lembaga perbankan syariah, sehingga dalam konsep pemasaran bank, pendidikan merupakan bagian terpenting yang harus dipengaruhi dan menjadi sasaran dari strategi pemasaran bank syariah. Dalam dunia perbankan pendidikan merupakan bagian dari variabel yang digunakan untuk melakukan pemetaan segmentasi pasar yang termasuk dalam bagian segmentasi demografi. Segmentasi demografis merupakan pembagian pasar menjadi kelompok- kelompok yang berdasarkan variabel yang menyangkut kependudukan seperti : umur, agama, ras, kebangsaan, pekerjaan,
16 Sri Rahmany and Yuni Asnita, “Pengaruh Pendidikan, Profesi Dan Bagi Hasil Terhadap Persepsi Masyarakat Pada Perbankan Syariah,” JPS (Jurnal Perbankan Syariah) 1, no. 1 (April 13, 2020): 69-84. Diakses Juli, 1, 2021, https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/jps/article/view/203.
17 “Portal Media Pengetahuan Online” diakses Agustus 06, 2021, https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/04/pengertian/pendidikan.html#6_Kamus _Besar_Bahasa_Indonesia_KBBI.
18 Apip Nursihabudin and Darsono, “Pendidikan, Budaya Dan Perbankan Syariah,” Jurnal Manajemen 2, no. 3 (2019): 290-296. Diakses Juli, 20, 2021, https://oaj.stiecirebon.ac.id/index.php/jem/article/view/10.
14
ukuran keluarga, siklus kehidupan keluarga, tempat tinggal, dan pendidikan.19
Secara tidak langsung pendidikan akan menghasilkan pola pikir seseorang dalam mengambil keputusan dan perbedaan pendidikan ini akan memberikan tingkat variasi terhadap minat konsumen terhadap produk bank syariah. Asumsi penulis terhadap tingkat pendidikan ini akan dijadikan sebagai variabel yang menjadi analisa keterpengaruhannya terhadap minat konsumen untuk menabung pada bank NTB syariah. Oleh karena itu, indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan pelanggan yaitu: Pendidikan Dasar (SD), Pendidikan Menengah Pertama (SMP), Pendidikan Menengah Atas (SMA) dan Pendidikan Tinggi (Perguruan Tinggi).
3. Pendapatan
Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang kontan maupun natura, Pendapatan atau juga disebut juga income dari seorang warga masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi.20 Kemudian dijelaskan bahwa pendapatan merupakan uang yang diperoleh perusahaan, organisasi maupun perorangan dalam bentuk laba, bunga, upah, gaji, ongkos, sewa, dan komisi.21
Pengertian lain dari pendapatan adalah semua penghasilan yang diterima setiap orang dalam kegiatan ekonomi dalam satu periode tertentu. pendapatan juga diartikan dengan jumlah barang- barang dan jasa-jasa yang mempengaruhi tingkat hidup seseorang.22
19 Susanto and Umam, Manajemen Pemasaran, 321.
20 Emi Sukmawati, “Pengaruh Pendapatan Dan Suku Bunga Terhadap Keputusan Pengambilan KPR Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Prabumulih,” Islamic Banking 5, no. 2 (2020): 53–72, diakses September 15, 2021, https://ejournal.stebisigm.ac.id/index.php/isbank/article/view/116.
21 Edy Suprapto and Siti Puryandani, “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan,
Suku Bunga, Pendapatan, Dan Pendidikan Terhadap Keputusan Nasabah Mengambil Kredit Produktif Di Bank Jateng Capem Margasari,” Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis 8, no. 1 (January 22, 2020): 73–79, diakses juli 22, 2021., http://jurnal.stiebankbpdjateng.ac.id/jurnal/index.php/magisma/article/view/71.
22 Muhamad Suip Yusri Hazmi Mizan, “Pengaruh Pendapatan Nasabah Terhadap Pengajuan Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Rahmah
15
Kaitannya dalam penelitian ini, bahwa orientasi penelitian ini terletak pada pendapatan pribadi seseorang yang disebut dengan pendapatan disposibel, pendapatan disposibel adalah pendapatan pribadi yang dikurangi oleh pajak dan harus dibayar oleh penerima pendapatan, dan nilai yang tersisa.23
Pendapatan merupakan penjumlahan pengeluaran konsumsi rumah tangga plus investasi, atau juga yang berbentuk sisa pendapatan sesudah dikurangi dengan seluruh pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan saving rumah tangga.24
Secara garis besar pendapatan digolongkan menjadi tiga golongan:25
a. Gaji dan Upah.
Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu maupun satu bulan.
b. Pendapatan dari usaha sendiri.
Merupakan nilai total dari hasil produksi yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dibayar danusaha ini merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan tenaga kerja berasal dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa kapital milik sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.
c. Pendapatan dari usaha lain.
Hijrah Agung Lhokseumaw,” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis 12, no. 2 (2014): diakses, September, 20, 2021, http://jurnal.pnl.ac.id/?p=1500.
23 Wenny Desty Febrian, “Analisis Pendapatan Masyarakat Dan Bagi Hasil (Mudharabah) Terhadap Minat Masyarakat Menabung Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pekanbaru,” Syarikat : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah 1, no.
2 (December 31, 2018): 111-127 diakses Juli 28, 2021, https://journal.uir.ac.id/index.php/syarikat/article/view/3396.
24 Wenny Desty Febrian, “Analisis Pendapatan Masyarakat Dan Bagi Hasil (Mudharabah) Terhadap Minat Masyarakat Menabung Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pekanbaru,” Syarikat : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah 1, no.
2 (December 31, 2018): 111-127 diakses Juli 28, 2021, https://journal.uir.ac.id/index.php/syarikat/article/view/3396.
25 Sukmawati, “Pengaruh Pendapatan Dan Suku Bunga Terhadap Keputusan Pengambilan KPR Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Prabumulih.”
16
Pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga kerja dan ini biasanya merupakan pendapatan sampingan antara lain, pendapatan dari hasil menyewakan asset yang dimiliki seperti rumah, ternak dan barang lain, bunga dari uang, sumbangan dari pihak lain, pendapatan dari pensiun, dan lain-lain.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat dimaknai bahwa konsep pendapatan itu ada pada sebuah perusahaan dalam proses produksinya dan ada pada sebuah rumah tangga yakni pendapatan diri seseorang dari hasil bekerja atau berusaha. Dalam penelitian ini, penulis akan mengkaji secara ilmiah pengaruh pendapatan yang merupakan salah satu bagian dari sasaran pasar dari lembaga keuangan yang termasuk pada segmentasi demografi.
Dalam penelitian ini tentunya indikator dari variabel pendapatan akan menjadi objek kajian yakni pendapatan perorangan sebagai nasabah pada Bank NTB Syariah seperti pendapatan berdasarkan gaji atau upah, pendapatan berdasarkan hasil usaha sendiri dan pendapatan berdasarkan hasil usaha lainnya.
4. Minat
Dalam buku Psikologi suatu pengantar dalam Perspektif Islam, menjelaskan bahwa minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang atau gembira.26
Minat muncul dari dalam diri individu karena tertarik pada suatu hal dan hal tersebut dirasa berguna atau bermanfaat bagi kebutuhan hidupnya, minat dapat juga diartikan sebagai dorongan atau daya penggerak. Minat menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu hal, termasuk dalam hal memilih.27
26 Tiffany, “10 Pengertian Minat Menurut Para Ahli” (Dosen Psikologi.com, n.d.), diakses Agustus, 5, 2021. https://dosenpsikologi.com/pengertian-minat- menurut-para-ahli.
27 Riyan Pradesyah, “Pengaruh Promosi Dan Pengetahuan Terhadap Minat Masyarakat Melakukan Transaksi Di Bank Syariah (Studi Kasus Di Desa Rahuning),”
As-Sharf (Jurnal Ekonomi Islam) 1, no. 2 (2020): 113-122. Diakses Juli, 30, 2021, http://ejurnalilmiah.com/index.php/Mudharib/article/view/65.
17
Sedangkan pengertian minat yang dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kecenderungan hati untuk menginginkan sesuatu, sehingga minat tidak dibawa dari lahir, melainkan diperoleh kemudian sebagai akibat rangsangan atau adanya suatu hal yang menarik, dimana suatu objek tersebut dapat memberikan keuntungan kepada diri seseorang, minat juga akan tumbuh apabila ada perhatian (attention) terhadap objek tersebut dan salah satu faktor yang mempengaruhi minat terhadap produk adalah selera konsumen.28
Dari beberapa pengertian tersebut, konsep minat dapat diartikan sebagai suatu keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu dan ini merupakan salah satu faktor internal pada diri konsumen dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan, faktor internal ini tentunya akan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang lainnya baik dari dalam diri konsumen ataupun bersumber dari lingkungan atau faktor eksternal.
Minat dalam kajian penelitian ini diarahkan terhadap minat konsumen yakni nasabah Bank NTB Syariah yang ada di wilayah kerja kecamatan Aikmel dalam menentukan keputusan terhadap produk dan kegiatan dalam Bank NTB Syariah yakni produk tabungan.
Minat beli dapat diidentifikasi melalui berbagai indikator.
Pertama, minat transaksional yaitu kecenderungan konsumen untuk membeli produk atau jasa. Kedua, minat refrensial merupakan kecenderungan konsumen untuk merefrensikan atau menginformasikan produk atau jasa kepada orang lain. Ketiga, minat prefensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku konsumen yang memiliki minat utama pada produk dan jasa tersebut. Keempat, minat eksploratif merupakan minat yang menggambarkan perilaku konsumen yang selalu mencari informasi- informasi lain mengenai produk dan jasa yang diminatinya sehingga tahu sifat-sifat positif yang dalam produk atau jasa tersebut.29
28 Wenny Desty Febrian, “Analisis Pendapatan Masyarakat” (n.d.): 120.
29 Darma H. Pane and Tiurniari Purba, “Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli Di Situs E-Commerce
18
Minat konsumen terhadap suatu produk atau jasa akan menunjukkan prilaku konsumen terhadap seberapa keras keinginan dan faktor yang mempengaruhi keinginan konsumen tersebut terhadap pilihannya akan produk-produk yang ditawarkan oleh bank syariah. Tentunya bank syariah akan menentukan seperti apa sikap dan tindakan yang akan ditunjukkan untuk bisa mempengaruhi minat tersebut agar produk-produk yang ditawarkan bisa menjadi pilihan utama dari konsumen.
5. Menabung.
Menurut UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan, tabungan yang pada intinya adalah simpanan nasabah yang dapat ditarik dengan syarat tertentu dan disepakati dan tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat sejenisnya.30
Sedangkan dari segi ekonomi makro, tabungan adalah bagian dari pendapatan rumah tangga yang tidak dikonsumsi dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, tabungan merupakan selisih antara pendapatan dengan konsumsi.31 Adapun dalam konteks ekonomi, tabungan didefinisikan sebagai sisa pendapatan setelah dikurangi konsumsi selama periode waktu tertentu.32 Sebaliknya, menabung dalam konteks psikologis disebut proses dengan tidak menghabiskan uang untuk periode saat ini untuk digunakan di masa depan.33
Bukalapak,” Jurnal Ilmiah Kohesi 4, no. 3 (2020): 81-89 diakses, Oktober 26, 2021, https://kohesi.sciencemakarioz.org/index.php/JIK/article/view/166.
30 Eri Bukhari, Bintang Narpti, and Adi Wibowo Noor Fikri, “Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pendapatan Terhadap Minat Menabung,” Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen 17, no. 1 (2021): 1-6. Diakses Agustus, 2, 2021, https://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JIAM/article/view/292.
31 Annisa Sabrina Dakhi and Irsyad Lubis, “Analisis Minat Menabung Di Kalangan Siswa Sma Negeri Di Kota Medan,” Jurnal Ekonomi dan Keuangan 2, no.
9 (2014): 525-534. Diakses Juli, 25, 2021,
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/edk/article/view/11709.
32 Hani Sirine and Dwi Setiyani Utami, “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perilaku Menabung Di Kalangan Mahasiswa,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis 18, no. 1 (August 1, 2016): 27-52. Diakses Juli, 17,2021, http://ejournal.uksw.edu/jeb/article/view/479.
33 Hani Sirine and Dwi Setiyani Utami, “Analisis Pengaruh Strategi” (n.d.).
19
Dalam ajaran islam, menabung merupakan bagian yang juga mendapatkan perhatian penting, sehingga Alloh SWT sudah menganjurkan kepada ummat manusia untuk selalu bersiap untuk masa yang akan datang sebagaimana dalam surat yusuf ayat 47-48 sebagai berikut :
اًب َ ا َ
د َن ۡ ي ِن ِس َعۡب َس َن ۡو ُعَر ۡزَت َلاَق
ۚ ا ام ِّم ا
لًۡي ِل َ ق ا
لَ ِا ٖۤ
ٖهِل ُب ۡۢۡ
ن ُس ۡ ِ نف ُه ۡو ُر َذَف ۡمُّت ْد َص َح ا َمَف
َ ن ۡو ُ ل ُ
ك ۡ ا َ
ت
ا ام ِّم ا لًۡي ِل َ
ق ا
لَ ِا ان ُهَل ۡمُت ۡم ادَق ا َم َنۡلُكۡااي ٌدا َد ِش ٌعۡب َس َكِلٰذ ِدۡعَب ۡۢۡن ِم ۡ ِِب ۡ ا َي ام ُ
ث ُ
َ ت ن ۡو ُ
ن ِص ۡح
Artinya : Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. (QS. Yusuf ayat 47-48)34
Dari makna tersebut, kita dianjurkan untuk menyisakan makanan untuk memenuhi kebutuhan dimasa yang akan datang, sehingga ayat tersebut menjelaskan bahwa menabung merupakan kegiatan menyimpan bekal untuk bersiap-siap menghadapi masa yang akan datang.
Dengan demikian berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan tersebut dapat kita maknai bahwasanya menabung merupakan kegiatan untuk menyisihkan pendapatan untuk untuk disimpan dan dapat dimanfaatkan dimasa yang akan datang. Disaat kita berbicara mengenai tabungan, tentunya fikiran kita akan mengarah kepada salah satu tugas dan fungsi lembaga keuangan baik bank ataupun lembaga keuangan bukan bank yakni sebagai tempat penyimpanan.
Sebagaimana Pengertian bank menurut Undang–Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
34 Mardani, Ayat-Ayat Dan Hadis Ekonomi Syariah. 35.
20
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk–bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.35
Dalam hal penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa penelitian ini akan dilakukan di Bank NTB Syariah, tentunya fokus penelitian diarahkan terhadap produk-produk simpanan yang ada pada bank Syariah, dalam perbankan syariah tabungan atau simpanan dikenal dengan istilah wadi`ah. Al-Wadi’ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak kepihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.36
Selanjutnya dijelaskan dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Islam yakni pada pasal 20 ayat 17 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) menjelaskan bahwa wadiah adalah penitipan dana antara pihak pemilik dana dengan pihak penerima titipan yang dipercaya untuk menjaga dana tersebut.37
Dengan demikian pada prinsipnya wadiah merupakan barang titipan sebagaimana landasan dari diterapkankannya sistim wadiah oleh bank syariah berdasarkan firman Alloh Swt dalam surat Annisa ayat 58 menjelaskan :
ْم ت ْم ُ َ ك َح ا َ
ذ ِا َو ۙا َهِل ْهَا ى لَ ِا ِت ٰ
ن ٰم َ ْ لْا او د ُّ َ
ؤ ُ ت ْ
ن َ ا ْم ُ
ك ُر ُم ْ أ َي َ ه
للّٰا ا ِسا ا ن ِا
نلا َن ْ ي َب
ۢ ا ًع ْي ِم َس َناَك َ هللّٰا انِا ِّۗ ٖهِب ْم ُ ك ُ
ظ ِع َي ا ام ِعِن َ هللّٰا انِا ِّۗ ِل ْد َع ْ
لاِب ا ْو ُمُك ْحَت ْنَا ا ً ْ ي ِص َب
Artinya : Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan
35 Audina Putribasutami and Sista Paramita, “Pengaruh Pelayanan, Lokasi,
Pengetahuan, Dan Sosial Terhadap Keputusan Menabung Di Ponorogo.”
36 Muhammad Syafii Antonio, Bank syariah dari teori ke praktik (Jakarta:
Gema Insani, 2001), 85.
37 Tim PPHIMM., Kompilasi hukum ekonomi syariah, Revisi. (Jakarta:
Kencana, 2009), 17.
21
adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS.
Annisa : 58)38
Sebagaimana salah satu prinsip dari tabungan wadiah, dimana tabungan tersebut bersifat titipan yang diserahkan oleh nasabah kepada pihak bank sehingga jumlahnya tidak akan dikenakan denda atau admnistrasi bulanan dan saldonya bisa ditarik hingga habis atau saldo nol, karena menggunakan prinsip titipan karena titipan merupakan amanat dari nasabah yang tidak boleh dikurang ataupun tidak akan ditambahkan sehingga nasabah tersebut betul-betul merasakan kalau uang simpanannya tersebut dititipkan kepada bank syariah.
38 Imam Mustofa, Fiqih muammalah kontemporer (Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2019), 181.