BAB III METODE PENELITIAN
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara menganalisa data penelitian, termasuk alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian.65 Pada penelitian ini sesuai dengan desain penelitian yang digunakan dalam mengukur pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent maka dalam analisis data peneliti menggunakan beberapa teknik analisa sebagai berikut :
1. Regresi linier sederhana
Dalam analisa data, peneliti menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan media atau alat analisa yakni SPSS 25.
64 Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif.
65 Noor, Metodologi Penelitian. 163.
37
Regresi linier sederhana merupakan teknik statistik untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.66
Dapat diartikan juga bahwa regresi linear sederhana adalah metode statistik yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antar variabel faktor penyebab (X) terhadap variabel akibatnya (Y).67 Regresi linier merupakan salah satu perhitungan time series metode kuantitatif dimana waktu digunakan sebagai dasar prediksi.68
Berikut persamaan dasar metode regresi linier sederhana :
π = π + ππ (1) Keterangan :
π = Variabel terikat π = Intercept
π = Koefisien variabel π π = Variabel bebas.
Kemudian persamaan tersebut digunakan untuk mencari intercept dan koefisien variabel :
π = (β π2)(β π) - (β ππ)(β π)
π(β π2) - (β π)2 (2) π = π(β ππ) - (β π)(β π) (3)
66 Eko Putra, βPengaruh Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Citra Swalayan Dengan Variabel Intervening Service Quality,β E-Jurnal Apresiasi Ekonomi, 2014.
67 Petrus Katemba and Rosita Koro Djoh, βPrediksi Tingkat Produksi Kopi Menggunakan Regresi Linear,β Jurnal Ilmiah FLASH 3, no. 1 (2017): 42-51 diakses, Oktober, 23, 2021, http://jurnal.pnk.ac.id/index.php/flash/article/view/136.
68 Almumtazah, dkk., βPrediksi Jumlah Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Regresi Linier Sederhana,β Jurnal Ilmiah Matematika Dan Terapan 18, no. 1
(2021): 31-40 diakses, Oktober, 24, 2021,
https://doi.org/10.22487/2540766X.2021.v18.i1.15465.
38
Diagram berikut menggambarkan proses tahapan regresi linier sederhana:
Gambar 3.2
Diagram Tahapan Penelitian
Sumber : Data diolah 2022.
2. Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini bahwa diduga ada pengaruh pengetahuan, pendidikan dan pendapatan secara simultan terhadap minat nasabah untuk menabung, sehingga untuk menentukan hasil keterpengaruhannya secara simultan maka perlu dilakukan uji regresi linear berganda terhadap variabel-variabel tersebut.
Regresi linear berganda merupakan model regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel independen. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.69
Analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau
69 Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif. 137.
39
lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval.70
Dalam penelitian ini, untuk menguji pengaruh variabel X1, X2 dan X3 secara simultan peneliti menggunakan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Keterangan :
Y = variabel tak bebas (nilai yang akan diprediksi) a = konstanta
b1, b2, b3 = koefisien regresi X1, X2, X3 = variabel bebas.
3. Uji Asumsi Klasik
Dalam metode penelitian kuantitatif, dalam melengkapi metode linier sederhana pada analisis data, penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik dimana uji asumsi klasik merupakan metode analisis yang dilakukan untuk menilai apakah di dalam sebuah model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) terdapat masalah-masalah asumsi klasik.71
Dalam uji asumsi klasik terhadap analisis regresi linier, ada 3 (tiga) proses pengujian data yang dilakukan yakni :
a. Uji Normalitas.
Uji normalitas berfungsi untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal.72 Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribui normal atau tidak.73
70 Ibid. 54
71 Anwar Hidayat, βPengertian Uji Asumsi Klasik Regresi Linear Dengan SPSS,β Statistikian, last modified 2017, accessed July 29, 2021, https://www.statistikian.com/2017/01/uji-asumsi-klasik-regresi-linear-spss.html.
72 Rizky Primadita Ayuwardani and Isroah, βPengaruh Informasi Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Harga Saham Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering (Studi Empiris Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015),β Nominal, Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen 7, no. 1 (May 1, 2018): 143β158, diakses Juli, 9, 2021, https://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/view/19781.
73 Noor, Metodologi Penelitian.
40
Dalam penelitian ini, untuk menguji normalitas data peneliti menggunakan tenik Kolmogorov-Smirnov yang diolah dengan berbantuan media program SPSS 25.
b. Uji Multikolinearitas.
Multikolinieritas adalah hubungan yang terjadi diantara variabel-variabel independen atau variabel independen yang satu fungsi dari variabel independen yang lain.74 Adapun tujuan peneliti menggunakan uji multikolinear pada regresi linier sederhana yakni untuk menguji dan mengetahui apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen.
Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas apabila nilai toleransi 0,10. Multikolinieritas dapat melihat nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF) sebagai tolak ukur.
Apabila nilai tolerance β€ 0,10 dan nilai VIF β₯10 maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian tersebut terdapat multikolinieritas.75
c. Uji Heteroskedastisitas.
Salah satu prasyarat terpenuhinya model regresi adalah data tersebut harus melalui uji heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Pada penelitian ini dilakukan uji heteroskedastisitas menggunakan uji glesjer yaitu mengkorelasikan nilai absolut residual dengan masing-masing variabel. Hasil dari uji glejser menunjukan tidak ada
74 Mizan, βPengaruh Pendapatan Nasabah Terhadap Pengajuan Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Rahmah Hijrah Agung Lhokseumaw.β
75 Ayuwardani and Isroah, βPengaruh Informasi Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Harga Saham Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering (Studi Empiris Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015).β
41
heteroskedastisitas apabila dari perhitungan SPSS nilai probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%.76
Selanjutnya berdasarkan sumber data primer yang diperoleh oleh peneliti dari hasil sebaran kuisioner, maka dalam penelitian perlu dilakukan analisis uji instrument dengan teknik yakni uji validitas dan uji reliabilitas yang bertujuan untuk menguji kevalidan pernyataan yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data.
1) Uji Validitas
Dalam menguji kuisioner peneliti menggunakan uji validitas yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Menurut Ghozali suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisiner tersebut.77
Tentang uji validitas ini dapat disampaikan hal-hal pokoknya sebagai berikut :
a) Uji ini sebenarnya untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat mendefinisikan suatu variabel.
b) Daftar pertanyaan ini pada umumnya untuk mendukung suatu kelompok variabel tertentu.
c) Uji validitas dilakukan setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r tabel
Χ
df = n-k dengan tingkat kesalahan 5%d) Jika rtabel Λ rhitung, maka butir soal disebut valid.78
76 Gun Mardiatmoko, βPentingnya Uji Asumsi Klasik Pada Analisis Regresi Linier Berganda,β BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan 14, no. 3 (October 10, 2020): 333β342, diakses Juli, 15, 2021, https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/barekeng/article/view/1872.
77 Edy Suprapto and Siti Puryandani, βAnalisis pengaruh kualitas layanan, suku bunga, pendapatan, dan pendidikan terhadap keputusan nasabah mengambil kredit produktif di bank jateng capem margasari,β Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis 8, no. 1 (Januari 22, 2020): 73β79, diakses Juli 22, 2021., http://jurnal.stiebankbpdjateng.ac.id/jurnal/index.php/magisma/article/view/71.
78 Noor, Metodologi Penelitian.
42 2) Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil alat ukur dapat dipercaya.79 Tentang uji reliabilitas ini dapat disampaikan hal-hal pokok sebagai berikut :
1) Untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner tersebut mencerminkan konstruktur sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan.
2) Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan.
3) Jika nilai alpha Λ 0.60, maka hasil perhitungan data tersebut reliabel.80
79 Suprapto and Puryandani, βAnalisis Pengaruh Kualitas Layanan, Suku Bunga, Pendapatan, Dan Pendidikan Terhadap Keputusan Nasabah Mengambil Kredit Produktif Di Bank Jateng Capem Margasari.β
80 Noor, Metodologi Penelitian. 127.
43 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini berdasarkan jenis data yang digunakan oleh peneliti yakni data primer yang bersumber dari penyebaran kuisioner terhadap populasi infinite dan dalam penentuan sampel, sampling insidental yang telah digunakan, maka peneliti akan memberikan gambaran karakteristik responden sesuai dengan analisa data yang diperoleh sebagai berikut :
a) Jenis Kelamin
Sebagaimana data yang diperoleh saat melakukan penelitian, responden dikelompokkan menjadi dua yakni laki- laki dan perempuan, seperti yang terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 1
Data Responden Menurut Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN β % KET
1 Laki-Laki 81 74.3
2 Perempuan 28 25.7
Jumlah 109 100
Sumber : data diolah 2022.
Berdasarkan pemaparan tabel 4.1 dapat disampaikan bahwa dari 109 responden yang memberikan tanggapan terhadap kuisioner tersebut, didominasi oleh responden laki- laki dengan jumlah 81 orang atau 74,3% dan sisanya merupakan responden perempuan sebanyak 28 orang atau 25,7 %.
44 b) Pekerjaan
Dalam memberikan gambaran terhadap klasifikasi data yang berhubungan dengan variabel pendapatan responden, maka peneliti menambahkan item pekerjaan terhadap identitas responden dengan hasil berdasarkan tabel berikut :
Gambar 4.2
Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
NO PEKERJAAN β % KET
1 Petani 14 12.8
2 Wiraswasta 79 72.5
3 PNS 13 11.9
4 Lainnya 3 2.8
Jumlah 109 100%
Sumber : Data diolah 2022.
Berdasarkan tabel tersebut, karakteristik responden yang dikelompokkan berdasarkan pekerjaan, yakni terdiri dari petani yang jumlah respondennya 14 orang atau 12,8% dan wiraswasta mendominasi data tersebut dengan jumlah terbanyak yakni 79 orang atau mencapai 72,5% kemudian kelompok yang berikutnya yakni PNS berjumlah 13 orang atau 11,9%. Dari pengelompokan tersebut, ada responden yang tidak memberikan keterangan pekerjaan dengan alasan kerahasiaan data yang jumlahnya 3 orang atau 2,8% dikategorikan menjadi kelompok lainnya oleh peneliti.
45 c) Pendidikan.
Dalam penelitian ini, berdasarkan variabel pendidikan yang akan diuji pengaruhnya terhadap minat nasabah untuk menabung maka dalam mendukung indikator variabel tersebut, peneliti telah mengklasifikasikan responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh sehingga dapat dihasilkan data berikut ini :
Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO RESPONDEN β % KET
1 SD 2 1.8
2 SLTP 4 3.7
3 SLTA 28 25.7
4 SARJANA 75 68.8
Jumlah 109 100%
Sumber : data diolah 2022.
Dari data responden berdasarkan karakteristik yang dikelompokkan kepada tingkat pendidikan dapat disampaikan bahwa tingkat pendidikan sarjana merupakan responden terbanyak yang memberikan tanggapan terhadap kuisioner tersebut dengan jumlah 75 orang atau mencapai 68,8%, kemudian pada peringkat kedua yakni jenjang SLTA dengan jumlah responden sebanyak 28 orang atau 25,7%, selanjutnya jenjang SLTP hanya 4 orang atau 3,7% dan yang terakhir tingkat Sekolah Dasar hanya 2 orang atau 1,8% dari jumlah responden yang ada.
d. Nasabah Bank
Pada kuisoner penelitian ini agar data yang didapatkan tidak membias karena data disebarkan terhadap populasi dan sampel bersifat infinite, maka peneliti memberikan penegasan
46
terhadap responden terkait karakteristik yang lebih khusus lagi agar data yang didapatkan bisa lebih spesifik sesuai dengan sampel penelitian agar bisa terarah kepada variabel yang dijadikan sebagai objek penelitian, data tersebut disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Nasabah
NO RESPONDEN β % KET
1 Nasabah 109 56,8
2 Bukan Nasabah 83 43,2
Jumlah 192 100%
Sumber : Data diolah 2022.
Dengan melihat tabel 4.4 karakteristik nasabah ini sangat penting untuk memastikan seberapa jumlah data yang sesuai dengan karakteristik data yang dibutuhkan pada penelitian ini, karena penyebaran kuisioner menggunakan sampling insidental, dimana pemilihan sampel dilakukan secara acak sehingga muncul data nasabah dan bukan nasabah, sebagaimana tabel menunjukkan bahwa dari data yang diperoleh, ada 56,8 % data yang masuk sebagai nasabah bank NTB syariah dan sisanya 43,2% atau 83 orang bukan nasabah, sehingga dari data yang masuk, peneliti mengambil 109 data nasabah dengan 109 orang dijadikan sebagai sampel untuk diolah dalam penelitian ini.
2. Tanggapan Responden Terhadap Penyataan Indikator Kuisioner.
a. Indikator Variabel Pengetahuan.
Pada variabel X1 yakni pengetahuan memiliki 7 indikator yang disajikan dalam bentuk pernyataan dalam kuisioner penelitian ini, data hasil tanggapan responden terhadap variabel tersebut sebagai berikut :
47
Tabel 4.5
Indikator Variabel Pengetahuan
No Indikator Pernyataan
Jawaban Responden
STS TS S SS
β % β % β % β %
1 Melihat lokasi 0 0,0 0 0,0 39 35.8 70 64.2
2
Membaca tentang Bank
Syariah 0 0,0 4 3.7 62 56.9 43 39.4 3
Banyak
mendengar 1 0.9 14 12.8 53 48.6 41 37.6
4
Mengetahui transaksi Bank
syariah non riba 1 0.9 3 2.8 64 58.7 41 37.6 5
Melihat
promosi 3 2.8 23 21.1 53 48.6 30 27.5
6
Mendengar istilah tabungan
Wadiah 1 0.9 6 5.5 67 61.5 35 32.1 7
Memahami
produk 1 0.9 6 5.5 67 61.5 35 32.1 Sumber : Data diolah 2022.
Berdasarkan data pada tabel 4.5 tentang tanggapan yang disampaikan oleh responden terhadap pernyataan dari masing- masing indikator variabel, maka dapat dijelaskan bahwa dari ketujuh indikator yang ada, jumlah respon terbanyak yakni 70 orang dan mencapai 64,2 persen dari responden yang ada ditemukan pada pernyataan indikator yang pertama yakni melihat bank syariah memberikan respon sangat setuju, kemudian indikator yang ke 6 dan 7 tentang mendengar istilah tabungan wadiah dan memahami produk bank syariah mendapatkan poin 61,5% dari respon setuju.
48 b. Indikator Variabel Pendidikan.
Variabel pendidikan pada penelitian ini memiliki 4 indikator yang disajikan dalam pernyataan pada kuisioner yang telah disebarkan oleh peneliti, sehingga didapatkan data tanggapan responden sebagai berikut :
Tabel 4.6
Indikator Variabel Pendidikan
No Indikator Pernyataan
Jawaban Responden
STS TS S SS
β % β % β % β %
8
Perbedaan Bank Syariah dan
Konvensional 1 0.9 15 13.8 57 52.3 36 33,0
9
Pendidikan membuat saya
menabung 4 3.7 13 11.9 51 46.8 41 37.6
10
Pendidikan dapat mengetahui
produk 3 2.8 23 21.1 54 49.5 29 26.6
11
Mengetahui keuntungan
menabung 3 2.8 21 19.3 48 44,0 37 33.9 Sumber : Data diolah 2022.
Berdasarkan analisa terhadap indikator pendidikan pada tabel 4.6 tersebut yakni, responden sangat menyetujui bahwa dari Pendidikan ini nasabah bisa mengetahui perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional dilihat dari tingginya angka respon terhadap jawaban setuju mencapai 57 orang dengan persentase 52,3%, angka sangat setuju mencapai 41 orang atau 36% dari responden yang ada terdapat pada
49
pernyataan pendidikan saat ini membuat saya memilih menabung pada bank NTB syariah.
c. Indikator Variabel Pendapatan
Variabel yang ketiga dalam penelitian ini yakni variabel pendapatan dalam kuisioner ada tiga indikator yang digunakan dalam menyusun pernyataan dikarenakan satu indikator yang tidak lolos dalam uji validitas.
Tabel 4.7
Indikator Variabel Pendapatan
No Indikator Pernyataan
Jawaban Responden
STS TS S SS
β % β % β % β %
12
Menabung jika
pengeluaran
tidak besar 0 0,0 21 19.3 61 56,0 27 24.8
13
Menabung jika gaji
banyak 2 1.8 27 24.8 48 44,0 32 29.4
14
Menabung jika hasil keuntungan
banyak 2 1.8 25 22.9 50 45.9 32 29.4 Sumber : data diolah 2022.
Dari hasil pengolahan data terhadap respon yang disampaikan oleh responden pada variabel yang ketiga yakni pendapatan, dimana muncul respon yang tinggi dari ketiga variabel pada penelitian ini yakni 61 orang memberikan respon setuju terhadap indikator yang menjelaskan bahwa saya dapat menabung jika pengeluaran akan kebutuhan tidak terlalu besar, yang artinya 56,0% dari 100% responden sepakat jika tidak ada pengeluaran yang terlalu besar maka kita dapat menabung dan rata-rata variabel tersebut persentase setujunya diatas 40%, dan
50
ada 27 responden yang tidak setuju dengan indikator saya dapat menabung jika gaji banyak yang mencapai 24.8 persen, dan rata-rata dari semua indikator variabel tersebut tidak setuju diatas 20 orang.
d. Indikator Variabel Minat
Tabel 4.8
Indikator Variabel Minat
No Indikator Pernyataan
Jawaban Responden
STS TS S SS
β % β % β % β %
15
Minat
Menabung 0 0,0 1 0.9 64 58.7 44 40.4 16
Minat
Merefrensikan 1 0.9 7 6.4 71 65.1 30 27.5 17
Minat
komparasi 0 0,0 2 1.8 69 63.3 38 34.9
18
Berminat memilih Produk
Syariah 1 0.9 6 5.5 71 65.1 31 28.4
19
Berminat mencari informasi
keuntungan 0 0,0 4 3.7 67 61.5 38 34.9 Sumber : Olah data 2022.
Variabel yang keempat dalam penelitian ini adalah minat, dimana minat merupakan varibel dependen yang dicari keterpengaruhannya terhadap variabel independent. Peneliti menggunakan 5 indikator terhadap variabel minat ini, sebagaimana disampaikan pada tabel 4.8 menjelaskan bahwa hasil pengolahan data kuisioner memberikan angka yang baik dari responden dimana angka setuju responden terhadap indikator minat tersebut stabil diatas 60 dan rata-rata mencapai
51
diatas 60% yang menunjukkan kesan positif dan menggambarkan minat responden itu tinggi menabung dibank syariah. Dan respon terbanyak terdapat pada indikator minat mereferensikan dan berminat memilih menabung dibank syariah mencapai 71 orang atau 65,1 persen responden setuju.
3. Hasil Uji Pretes Instrumen.
Untuk menghasilkan data yang baik, maka alat yang digunakan untuk memperoleh data harus dipastikan sudah melalui berbagai proses pengujian secara ilmiah sehingga keabsahan data mampu dipertanggung jawabkan. Ada dua alat uji yang digunakan oleh peneliti dalam menguji instrument yang akan digunakan dalam memperoleh data yakni uji validitas dan reliabilitas.
a) Uji Validitas.
Berdasarkan hasil uji coba instrument terhadap 23 responden dengan 20 item pernyataan, maka setelah melakukan olah data dengan menggunakan SPSS 25, maka dapat dihasilkan sebagai berikut :
Tabel 4.9
Validitas Indikator Pengetahuan
52 Tabel 4.10
Validitas Indikator Pendidikan
Sumber : Data diolah 2022.
Tabel 4.11
Validitas Indikator Pendapatan
Sumber : Data diolah 2022.
53 Tabel 4.12
Validitas Indikator Minat
Sumber : Data diolah 2022.
Dari beberapa tabel tersebut, dapat disajikan hasil olahdata terhadap beberapa indikator dari variabel-variabel yang dilakukan uji validitas maka dapat dijelaskan bahwa semua indikator dari variabel-variabel tersebut menunjukkan hasil yang valid kecuali pada butir item yang ke dua belas pada indikator pendapatan terdapat hasil yang invalid berdasakan perbandingan antara rhitung dengan rtabel, dimana df=n-2 dengan signifikansi 5%, jika rtabel < rhitung maka valid.81 Sehingga hasil hitung yang menunjukkan 0.396 > 0.341 menunjukkan invalid.
Maka peneliti tidak menggunakan atau menghilangkan item yang invalid tersebut karena tidak memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai pernyataan dalam kuisioner, dengan demikian item kuisioner yang digunakan berjumlah 19 sebagaimana hasil dari uji validitas dan reliabelitas.
81 Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif. 130
54
Dengan demikian butir pernyataan yang mengalami reduksi tidak dapat digunakan sebagai butir pernyataan pada penelitian selanjutnya.
b) Uji Reliabilitas.
Uji berikutnya yang dilakukan oleh peneliti terhadap instrument yang dijadikan sebagai kuisioner yakni uji reliabilitas dimana uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variabel sehingga instrument tersebut akan menjadi alat yang konsisten dan handal dalam menciptakan data penelitian.82
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dari instrument yang telah diuji validitas, maka dapat disajikan data sebagai berikut :
Tabel. 4.13 Uji Reliabilitas
Sumber : Data diolah 2022.
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai alpha 0.922 > 0.60, maka dapat disimpulkan bahwa instrument ini sudah reliabel sebagaimana yang dijelaskan bahwa jika nilai Alpha > 0.60 maka kuisioner tersebut dinyatakan reliabel.83
82 Noor, Metodologi Penelitian. 132.
83 Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif. 134.
55 4. Uji Asumsi Klasik.
Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan model regresi dapat memenuhi standar asumsi dasar sehingga dapat dilakukan untuk menguji hipotesis. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini, yakni :
a. Uji Normalitas.
Dalam Penelitian ini, uji normalitas yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi variabel independent dan dependen. Model regresi yang baik apabila nilai residual tersebut terdistribusi normal. Adapun uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan berbantuan program SPSS 25 dengan menggunakan metode Kolmogorov- Smirnov.
Konsep dasar uji Kolmogorov-Smirnov ini, yaitu membandingkan distribusi data yang akan diuji kenormalitasan datanya dengan distribusi data normal baku yang ditransformasikan dalam bentuk Z-score yang diasumsikan normal. Ketentuan signifikansi pada metode ini adalah bila nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data terdistribusi normal, demikian sebaliknya jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka distribusi data tidak normal.84
Dalam melakukan uji normalitas dengan berbantuan SPSS 25 melalui langkah-langkah yakni dengan membuka menu analyze, kemudian pilih non parametric test, selanjutnya klik Legacy Dialogs, kemudian pilih 1-Sample K- S, sehingga menghasilkan tabel berikut :
84 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian.75
56
Tabel. 4.14
Data Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 109
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.20853089 Most Extreme Differences Absolute .084
Positive .068
Negative -.084
Test Statistic .084
Asymp. Sig. (2-tailed) .057c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : data diolah 2022.
Dengan memperhatikan tabel tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa data yang digunakan telah memenuhi normalisasi karena telah terdistribusi dengan normal berdasarkan hasil hitung Kolmogorov Smirnov menjukkan nilai signifikan asymp. sig. 0,057 > 0,05. Sehingga data tersebut layak digunakan dan dilanjutkan dalam proses analisis data berikutnya yakni analisis linier sederhana dan analisis linier berganda.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan apakah di dalam sebuah model regresi ada interkorelasi atau kolinearitas antar variabel bebas. Interkorelasi adalah hubungan yang linear atau hubungan yang kuat antara satu variabel bebas atau variabel prediktor dengan variabel prediktor lainnya di dalam sebuah model regresi. Selain itu, untuk uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai
57
pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independent terhadap variabel dependen.85
Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan SPSS versi 25 terhadap variabel-variabel pada penelitian ini maka dapat dihasilkan sebagai berikut :
Tabel 4.15 Uji Multikolinearitas.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardi zed Coefficie
nts t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 4.475 1.114 4.017 .000
Pengetahuan .389 .056 .561 6.956 .000 .465 2.150 Pendidikan .265 .066 .326 4.015 .000 .459 2.177 Pendapatan -.033 .064 -.029 -.518 .606 .938 1.067 a. Dependent Variable: Minat
Sumber : data diolah 2022.
Multikolinieritas dapat melihat nilai tolerance dan Varian Inflation Factor (VIF) sebagai tolak ukur. Apabila nilai tolerance β€ 0,10 dan nilai VIF β₯10 maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian tersebut terdapat multikolinieritas.86
Berdasarkan hasil analisa tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa :
1) Variabel X1 (Pengetahuan) dengan nilai VIF 2,150 < 10, dan nilai tolerance 0,465 > 0,10
2) Variabel X2 (Pendidikan) dengan nilai VIF 2,177 < 10, dan nilai tolerance 0,459 > 0,10
85 Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif. 179.
86 Noor, Metodologi Penelitian.
58
3) Variabel X3 (Pendapatan) dengan nilai VIF 1,067 < 10, dan nilai tolerance 0,938 > 0,10.
Variabel X1, X2 dan X3 memiliki nilai yang menunjukkan bahwa data-data tersebut tidak terdapat gejala multikolinearitas, maka data yang digunakan pada penelitian ini sudah memenuhi prasyarat regresi sehingga dapat dilanjutkan untuk dilakukan uji regresi
c. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear. Uji ini merupakan salah satu dari uji asumsi klasik yang harus dilakukan pada regresi linear. Apabila asumsi heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka model regresi dinyatakan tidak valid sebagai alat peramalan.87
Berikut hasil olah data terhadap uji heterokedastisitas ditampilkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.16 Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .398 .658 .605 .547
Pengetahuan -.003 .033 -.014 -.099 .922 Pendidikan .034 .039 .126 .882 .380 Pendapatan .024 .038 .063 .627 .532 a. Dependent Variable: Minat_Abs
Sumber : Data diolah 2022.
Berdasarkan pengambilan keputusan dari uji heterokedastisitas yakni jika nilai signifikansi lebih besar dari
87 Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif. 180.