• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 69-74)

Koperasi dapat diartikan sebagai suatu perkumpulan yang bekerja sama dalam menjalankan sebuah usaha secara kekeluargaan guna meningkatkan

kesejahteraan anggotanya.

Koperasi LKMA (Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis) adalah salah satu unit usaha otonom yang didirikan dan dimiliki oleh gapoktan penerima dana BLM- PUAP dalam bentuk LKM guna memecahkan masalah atau kendala akses untuk mendapatkan pelayanan keuangan.

Koperasi LKMA Sido Jaya Abadi adalah sebuah koperasi dengan unit usaha simpan pinjam yang berada di Desa Tri Jaya, Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulang Bawang.

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman.

Anggota koperasi adalah orang-orang yang dengan keinginannya sendiri mendaftar sebagai anggota koperasi dan bersedia memberikan kontribusinya terhadap koperasi.

Faktor internal adalah faktor yang asalnya dari dalam diri seseorang atau individu itu sendiri. Faktor ini biasanya berupa sikap juga sifat yang melekat pada diri seseorang. Faktor internal pada penelitian ini yaitu, umur, pendidikan formal, dan jumlah tanggungan keluarga.

Faktor eksternal adalah faktor yang asalnya dari luar diri seseorang atau individu. Faktor ini meliputi lingkungan di sekitar termasuk orang-orang terdekat. Faktor eksternal pada penelitian ini yaitu, persepsi anggota terhadap pengurus, manfaat ekonomi, dan kepuasan anggota terhadap pelayanan koperasi.

Umur adalah waktu yang terlewat sejak lahir di dunia yang dinyatakan pada satuan tahun.

Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat atau berjenjang, dan dengan mengikuti syarat- syarat yang jelas. Contoh pendidikan formal yaitu sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, perguruan tinggi, dan sebagainya.

Pendidikan formal pada penelitian ini diukur menggungakan lama waktu menempuh pendidikan dengan satuan tahun.

Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang masih menjadi tanggungan dari keluarga tersebut, baik itu saudara kandung maupun saudara bukan kandung yang tinggal dalam satu rumah tapi belum bekerja (orang).

Persepsi anggota terhadap pengurus koperasi adalah pemahaman atau penilaian anggota koperasi terhadap segala hal yang ada di kepengurusan koperasi yang

diukur dengan aspek kepemimpinan dan kinerja pengurus selanjutnya dijadikan sebagai variabel dummy. Apabila menurut anggota baik = 1 dan buruk = 0.

Partisipasi anggota merupakan keterlibatan anggota dalam berbagai kegiatan koperasi baik yang menyangkut kewajiban maupun hak-hak anggota.

Partisipasi anggota ini dapat meliputi partisipasi dalam manajemen organisasi (partisipasi RAT), permodalan, maupun pemanfaatan potensi dan layanan usaha koperasi.

Partisipasi dalam bidang organisasi dilihat dari kehadiran dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan keaktifan anggota dalam memberikan saran kepada pengurus dan manajemen. Partisipasi anggota dalam menghadiri RAT dilihat berdasarkan RAT empat tahun terakhir dan dinyatakan dalam satuan persen (%).

Partisipasi dalam bidang permodalan yakni ikut serta dalam membayar simpanan wajib kepada koperasi. Partisipasi anggota dalam membayar simpanan wajib diukur dengan jumlah pelunasan simpanan wajib dalam periode satu tahun terakhir dan dinyatakan dalam satuan persen (%).

Partisipasi pemanfaatan pelayanan koperasi adalah tindakan anggota koperasi dalam memanfaatkan pelayanan yang diberikan oleh koperasi, dilihat dalam periode satu tahun terakhir dan diukur dari nilai pinjaman dalam waktu satu tahun terakhir dan dinyatakan dalam rupiah per tahun (Rp/tahun).

Manfaat koperasi merupakan segala hal yang didapatkan dari hasil

berkontribusi atau berpartisipasi dalam kegiatan koperasi. Manfaat koperasi terdiri dari manfaat ekonomi dan manfaat non ekonomi (kepuasan anggota).

Manfaat ekonomi bagi anggota koperasi sering disebut dengan istilah promosi ekonomi anggota, yang memiliki pengertian peningkatan pelayanan koperasi kepada anggotanya dalam bentuk manfaat ekonomi yang diperoleh sebagai anggota koperasi. Manfaat ekonomi terdiri dari manfaat ekonomi langsung dan manfaat ekonomi tidak langsung.

Manfaat ekonomi langsung adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan

koperasinya. Manfaat ekonomi langsung dalam koperasi simpan pinjam yaitu selisih bunga antara koperasi dengan lembaga keuangan lain yang ada di sekitar anggota.

Manfaat ekonomi tidak langsung adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi diperoleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan atau

pertanggungjawaban pengurus dan pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.

Koperasi LKMA Sido Jaya Abadi juga memiliki manfaat ekonomi tidak langsung selain SHU yaitu THR dan bunga deposito.

Total manfaat ekonomi koperasi dihitung dengan menjumlahkan rata-rata manfaat ekonomi langsung dan manfaat ekonomi tidak langsung yang diterima anggota koperasi.

THR diperoleh anggota koperasi yang menabung di tabungan hari raya yang akan dibagikan menjelang hari raya idul fitri.

Bunga deposito diperoleh anggota koperasi yang menabung di tabungan deposito yang dibagikan setelah kurun waktu yang disepakati antara anggota dan koperasi.

Harga pelayanan merupakan selisih bunga yang diterima anggota koperasi saat meminjam sejumlah uang di koperasi dibandingkan dengan alternative pihak lain.

Bunga deposito adalah nilai yang harus diberikan oleh pihak koperasi kepada anggota koperasi sebagai imbalan atas simpanan anggota saat ini yang akan dikembalikan bank pada kemudian hari dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama

Selisih harga pada usaha koperasi yaitu selisih bunga atau margin yang didapat anggota koperasi dari lembaga keuangan lain yang ada di sekitar koperasi.

Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun dengan biaya-biaya yang dapat dipertanggungjawabkan dan

dibagikan kepada anggota koperasi yang diukur dalam waktu satu tahun terakhir dan dinyatakan dalam satuan rupiah per tahun (Rp/tahun). SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh setiap anggota dengan koperasi, serta

digunakan untuk keperluan lain dari koperasi sesuai dengan keputusan rapat anggota.

SHU anggota adalah bentuk insentif dari modal yang diinvestasikan dan hasil transaksi yang dilakukan anggota dalam koperasi. Porsi SHU terdiri dari jasa modal dan transaksi usaha yang akan dibagikan kepada para anggota koperasi.

Manfaat non ekonomi atau kepuasan anggota merupakan tingkat perasaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan dari anggota koperasi dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya transaksi ulang atau kesetiaan yang berlanjut pada organisasi koperasi tersebut. Kepuasan anggota terhadap pelayanan diukur menggunakan rumus Customer Satisfaction Index (CSI).

Kepuasan terhadap pelayanan koperasi selanjutnya dijadikan variabel dummy.

Apabila puas = 1 dan tidak puas = 0.

Kepuasan anggota adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja koperasi yang diharapkan terhadap kinerja atau hasil yang dirasakan dari koperasi tersebut.

Kepuasan terhadap pelayanan dilihat dari kualitas pelayanan yang diberikan oleh koperasi dalam melayani anggotanya mulai dari pemberian informasi hingga penjualan produk yang diukur dengan lima aspek yakni aspek tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Penentuan tingkat

kepuasan anggota ditentukan dengan beberapa pertanyaan yang bersifat tertutup dengan menggunakan skala likert.

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 69-74)

Dokumen terkait