• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotesis

Hasi pengujian uji hipotesis pada penelitian ini hasilnya dapat kita perhatikan pada pembahasan berikut ini.

a. Uji Hipotesis I

Hasil data autput one-sample statistic dari IMB SPSS Statistic 21 untuk variabel pola asuh orang tua (otoritatif X) dapat kita perhatikan pada tabel 4.19 berikut ini.

Tabel4.19 One-Sample Statistics

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

otoritatif 50 50.5600 3.21451 .45460

Sumber data : IMB SPSS Statistic 21

Hasil data autput one-sampel test dari aplikasi IMB SPSS Statistic 21 untuk variabel pola asuh orang tua (otoritatif X) dapat kita perhatikan pada tabel 4.20 berikut ini.

Tabel 4.20 One-Sample Test

One-Sample Test Test Value = 2.520

t Df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

otoritatif 105.675 49 .000 48.04000 47.1264 48.9536

Sumber data : IMB SPSS Statistic 21

Karena nilai sig (2-tailed) =0.000 < α = 0,05 di tolak diterima. Skor total variabel pola asuh orang tua (otoritatif) yang di peroleh dari hasi penelitian adalah 2.520, skor tertinggi variabel ini setiap responden 5 x 12 = 60 dan memili responden sebanyak 50 orang, maka skor kreterium adalah 60 x 50 = 3.000, maka pola asuh orang tua (otoritatif) 2.520 : 3.000 = 0,84 atau 84% dari kriterium yang ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua (otoritatif) termasuk katagori tinggi.

Tabel 4.21

Kriteria Berbentuk Presentase

Kriteria Presentase Tingkat hubungan

90%-100% Kategori Sangat Tinggi

80%-89% Kategori Tinggi

70%-79% Kategori Sedang

60%-69% Kategori Rendah

0%-59% Kategori Sangat Rendah

Sumber data :buku metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&B b. Uji hipotesis II

Hasil data output one-sample statistic dari aplikasi IMB SPSS statistic 21 untuk variabel hasil belajar IPS (variabel Y) dapat kita perhatikan pada tabel 4.22 berikut ini.

Tabel 4.22 One-Sample Statistics

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

HASIL BELAJAR 50 79.4200 1.55301 .21963

Sumber data : autput data variabel Y pada statistic SPSS 21

Hasil data autput one-sampel test dari aplikasi IMB SPSS Statistic 21 untuk variabel hasil belajar IPS kelas VIII (variabel Y) dapat kita perhatikan pada tabel 4.23 sebagai berikut :

Tabel 4.23 One-Sample Test

One-Sample Test

Test Value = 3.827

t Df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

HASIL BELAJAR

344.186 49 .000 75.59300 75.1516 76.0344

Sumber data : output data variabel Y pada Statistik SPSS 21

Nilai sig (2-tailed) = 0,000 < α = 0,05 ditolak dan diterima. Skor total variabel hasil belajar IPS yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 3.827, skor

tertinggi variabel ini ialah 82 dan memiliki responden sebanyak 50 orang, maka skor kriterium adalah 82 x 50 = 4.100. maka hasil belajar IPS adalah 3.827 : 4.100 = 0,933 atau 93,33% dari kriterium yang didapatkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS termasuk kategori sangat tinggi.

Tabel 4.24

Kriteria Berbentuk Presentase

Kriteria Presentase Tingkat Hubungan

90%-100% Kategori Sangat Tinggi

80%-89% Kategori Tinggi

70%-79% Kategori Sedang

60%-69% Kategori Rendah

0%-59% Kategori Sangat Rendah

Sumber data : buku metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&B c. Uji Hipotesis III

Pengujian hipotesis ketiga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua (otoritatif) terhadap hasil belajar IPS kelas VIII. Betiku tabel correlations dapat kita perhatikan pada tabel 4.25 berikut ini :

Tabel 4.25

Uji hipotesis pola suh orang tua(otoritatif)(X) dan hasil belajar IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi (Y)

Sumber data : output data variabel x dan y pada data statistic SPSS 21

Dilihat dari tabel di atas terdapat hubungan signifikan dan positif antara pola asuh orang tua otoritatif, terhadap hasil belajar peseta didik pada mata pelajaran IPS SMP Muhammadiyah Walttasi Kab. Soppeng. Pada hasil output IMB SPSS Statistic 21 di atas, diperoleh nilai signifikansi = 0,048 < 0,05, maka ditolak, dan diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua (otoriter) terhadap hasil belajar peserta didi kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng. Berikut ini tabel cofficients dapat kita perhatikan pada tabel 4.26.

Correlations

Pola asuh orang

tua hail belajar ips

Pola asuh orang tua Pearson Correlation 1 -.281*

Sig. (2-tailed) .048

N 50 50

hail belajar ips Pearson Correlation -.281* 1

Sig. (2-tailed) .048

N 50 50

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel 4.26 coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 86.286 3.390 25.451 .000

pola asuh orang tua -.136 .067 -.281 -2.029 .048

a. Dependent Variable: hasil belajar

Sumber data : outoup data variabel X pada statistic SPSS 21

Kemudian kiteria pengujian yang diambil berdasarkan nilai probabilitas dengan aplikasi IMB SPSS Statistic 21. Pada tabel coefficients (α) diperoleh sig = 0,048. Karena nilai (0,048) < α (0,05), maka ditolak diterima pada tingkat signifikan α = 5%. Hal ini berarti terdapat pengaruh postif dan signifikan anatara pola asuh orang tua ( otoritatif ) terhadap hasil belajar peserta didik SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng. Kemudian berikut output IMB SPSS Statistic 21 uji signifikan menggunakan tabel anova dapat kita dilihat pada tabel 4.27

Tabel 4.27

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 9.338 1 9.338 4.118 .048b

Residual 108.842 48 2.268

Total 118.180 49

a. Dependent Variable: hasil belajar

b. Predictors: (Constant), pola asuh orang tua

Sumber data : outoup data pada statistic SPSS 21

Kriteria pengujian yang diambil berdasarkan nilai probabilitas dengan aplikasi IMB SPSS Statistic 21. Apabilah probabilitas sig regression < 0,05, maka regresi signifikan. Sebaliknya apabilah probabilitas (sig) . 0,05, maka regresi tidak signifikan. Pada hasil output di atas, diperoleh nilai = 0,048 < 0,05 , maka ditolak, artinya regresi X dan Y adalah signifikan atau pola asuh orang tua (otoritatif) (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS kelas VIII SMP Muhammadiya Walattasi Kab. Soppeng (Y). Hal ini dibuktikan setelah menganalisis dengan program aplikasi IMB SPSS Statistic 21. Kemudian berikut adalah hasil output IMB SPSS Statistic 21 dengan model summary, hasil analisis datanya dapat diperhatikan pada tabel 4.28 berikut ini.

Tabel 4.28 Model Summary

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .281a .079 .060 1.50584

a. Predictors: (Constant), pola asuh orang tua

Sumber data : IMB SPSS Statistic 21

Uji signifikan koefisien korelasi diperoleh berdasarkan tabel summary, diperoleh R = 0,281 maka koefisien korelasi signifikan.

Kd = x 100%

Kd = 0,079 x 100% = 7,9 %

Nilai koefisien korelasi sebesar 7,9% maka dapat disimpulkan pengaruh pola asuh orang tua (otoritatif) (X) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS (Y) sebesar 7,9 % sdangkan 92,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Berikut dapat diperhatikan tabel pedoman untuk memberikan interpretasi pada tabel 4.29 berikut ini.

Tebel 4.29 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat

Sumber data : sugiyono, metode penelitian pendidikan, 2019

Berdasarkan tabel pedoman untuk memberi interpretasi terhadap koefisien korelasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua (otoritatif) memiliki pengaruh sangat renda terhadap hasil belajar peserta didik mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng sebesar 7,9 % sedangkan 92.1% pengaruh oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Bias dikatakan bahwa orang tua menggunakan beberapa pola asuh untuk peserta didik.

Maka kemungkinan yang menyebabkan kurangnya pengaru pola asuh orang tua dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS.

3.Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan tentang hasil penelitian bahwa penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 maret 2021 di kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng dengan jumlah populasi sebanyak 50

peserta didik dan yang menjadi sampel peneliti 50 peserta didik teknik pengambilan simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Alasan memilih teknik simple random sampling.

Teknik dan instrument pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk mengumpulkan data variabel X dan untuk variabel Y dengan instrument dokumentasi untuk memperoleh data tentang siswa, seperti nilai rapo pada peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah Walttasi Kab. Soppeng.

Sebelum peneliti mengumpulkan data maka terlebih dahulu peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas. Pada hasil uji coba kuensioner kepada 50 responden, pada variabel pola asuh orang tua otoritatif (variabel X), dari 18 penyataan instrument didapatkan 12 pernyataan valid dan 6 tidak valid. Dengan tingkat realiabilitas 0.934. sedangkan pada variabel hasil belajar di peroleh dari nilai IPS siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng.

Pada uji persyaratan analisis data, yaitu uji normalitas data dari output SPSS menujukkan (sig) 0,200 ≥ 0,05 maka hal ini berarti bahwa distribusi frekuensi berasal dari populasi berdistribusi normal. Pada uji linieitas data dipeoleh nilai signifikan 0,075 > 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang linier secara signifikan antara pola asuh orang tua otoritatif (X) terhadap hasil belajara IPS (Y).

a. Gambaran Pola Asuh Orangtua Peserta Didik Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah Walattasi Kab.Soppeng .

Berdasarkan pengujian analisis data, telah diperoleh nilai pada masing- masing variabel. Hasil angket , skor total variabel pengaru pola asuh orang tua

otoritatif yang di peroleh dari hasil penelitian adalah 2.520. sementara itu skor teringgi variabel ini untuk setiap responden adalah

5 x 12 =60 (5= skortertinggi tiap item pernyataan, 12 = jumlah butir pernyataan instrument angket) dan memiliki responden 50 orang, maka skor kreterium adalah 60 x 50 = 3.000. Dengan demikian, penggunaan pola asuh orang tua otoritatif 2.520 : 3.000= 0,84% atau 84% dari kreterium yang ditetapkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh pola asuh orang tua otoritatif termasuk dalam kategori tinggi.

Penggunaan pola asuh orang tua otoritatif dalam proses pembelajaran memberikan pengaruh yang signifikan, hal tersenut terbukti dengan hasil penelitian di lapangan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif maka diperoleh hasil mean atau rata-rata sebesar 79,42, median atau nilai tengah sebesar 79,50, modus atau data yang sering muncul sebesar 79, standar deviasi atau simpangan baku sebesar 1,553 dan varians sebesar 2,412. Hasil output one-sample tes dari aplikasi IMB SPSS Statistic 21 untuk variabel pola asuh orang tua otoritatif (variabel X) menujukkan nilai sig (2- tailed) = 0,000 < α = 0,05 maka ditolak dan diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan pola asuh orang tua otoritatif termasuk kategori tinggi yaitu 84%.b

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa penggunaan pola asuh orang tua otoritatif pada kelas VIII di SMP Muhammadiyah Walttasi Kab.

Soppeng dikategorikan tinggi dalam artian bahwa penerapan pola asuh orang tua otoritatif dapat memberikan hasil yang baik. Karena pola asuh otoritatif memberikan kebebasan disertai dengan bimbingan pada anak, anak akan diberikan arahan atau masukan sebelum anak bertindak.

Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Muhammadiyah Walattasi Kab.soppeng mengenai pengaruh pola asuh orang tua otoritatif terhadap

hasil belajar peserta didik. Dimana diliat dari pengertian pola asuh otoritatif dimana orang tua memberikan kebebasan tetapi tidak lupa untuk dibimbing, maka disini anak berhak megespresikan keinginannya selama itu baik untuk dirinya, dan hal seperti itu juga bisa mempengaruhi prestasi peserta didik di sekolah. Itu yang menyebabkan peneliti mengangkat pola asuh orang tua otoritatif dan hasil belajar untuk mengetahui bagaimana perkembangannya atau pengaruhnya terhadap anak.

b. Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng .

Berdasarkan pengujian analisis data, telah diperoleh nilai pada masing-masing variabel. Skor total hasil belajar IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi Kab.

Soppeng yang diperoleh dari hasil penelitian instrumen dokumentasi yaitu, nilai rapor peserta didik adalah 3.827, skor tertinggi variabel ini adalah 82 dan memiliki responden 50 peserta didik, maka skor kriterium adalah 82 x 50 = 4.100 maka hasil belajar IPS adalah 3.827 : 4.100 = 0,933 atau 93,33% dari kriterium yang ditetapkan.

Sehingga dapat dimpulkan hasil belajar IPS berada pada kategori sangat tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diperoleh nilai hasil belajar IPS dalam proses pembelajaran memeberikan pengaruh yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif maka diperoleh nilai hasil belajar IPS berada di antara 82 sampai 76 dengan menghasilkan mean rata-rata sebesar 79,42, medium atau nilai tengah 79,50, modus atau data yang sering muncul sebesar 79,00, standar deviasi atau simpang baku sebesar 1.553 dan varians sebesar 2,412. Hasil data output one- sample test dari aplikasi IMB SPSS Statistic 21 untuk variabel hasil belajar (variabel Y) menujukkan nilai sig(2-tailed)=0.000<α=0.05 maka ditolak dan diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS peserta didik kelas VIII termasuk kategori sangat tinggi yaitu 93,33%.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Muhammadiyah Walattasi Kab.

Soppeng dikategorikan sangat tinggi. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa hasil belajar seorang dapat ditunjukkan dengan perubahan tingka laku yang ditampilkan dan dapat diamati antara sebelum dana sesudah melakukan proses pembelajaran, seperti yang dikemukakan Kingsley menyatakan bahwa hasil belajar ada tiga, keterampilan serta kebiasaan, pengetahuan serta pengertian, dan sikap serta cita-cita.56

Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran yang meliputi, aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dapat dinyatakan dengan huruf atau angka, seperti pada peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng yang telah dicapai peserta didik di nyatakan dengan nilai rapor yang termasuk kategori sangat tinggi sesuai hasil penelitian dengan pengujian analisis data dari apalikasi IMB SPSS Statistic 21.

c. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Otoritatif Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng.

Pola asuh orang tua otoritatif variabel X berpengaru signifikan terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS, dari hasil uji signifikan persamaan garis regredi diperoleh dari baris regression kolom k2-5, yaitu F(b/a)= 4.118 dan p- value = 0,048. Kriteria pengujian yang diambil berdasarkan nilai probabilitas dengan aplikasi IMB SPSS Statistic 21. Jika probabilitas sig regression < 0,05, maka regresi signifikan. Sebaliknya jika peobabilitas (sig) > 0,05, maka regresi tidak signifikan.

Pada hasil output IMB Statistic 21, diperoleh nilai signifikansi = 0,048 < 0,05, maka

56 Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. h,3.

ditolak, artinya regresi X dan Y adalah signifika atau pola asuh orang tua otoritatif berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar IPS.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, bahwa pola asuh orang tua otoritatif berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS peserta didik SMP Muhammadiya Walattasi Kab. Soppeng. Hal ini membuktikan kebenaran teori yang menyatakan bahwa didikan orang tua adalah hal yang penting dalam mendapatkan hasil yang baik.

Adapun hasil perhitungan pada tabel Coefficients (α) diperoleh sig = 0,048.

Karena nilai (0,048) < α (0,05) maka ditolak dan diterima pada tingkat signifikan α= 5%. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh pola suh orang tua otoritatif (X) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng (Y). Uji signifikansi koefisien korelasi diperoleh berdasarkan tabel summary, diperoleh R= 0,281 maka koefisien korelasi signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, bahwa terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua otoritatif terhadap hasil belajar peserta didik SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng. Menggunakan pola asuh yang baik pada anak, akan membuat anak merasa nyaman dalam keluarga, sehingga peserta didik berani dan tidak merasa takut karena merasa ada yang peduli terhadap mereka.

Kd = x 100%

Kd = 0,079 x 100% = 7,9

Nilai koefisien sebesar 7,9% maka dapat disimpulkan pengaruh pola asuh orang tua otoritatif (X) hasil belajar IPS di SMP Muhammadiyah Walttasi Kab.

Soppeng (Y) sebesar 7,9%, sedangkan 92,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Pola asuh orang tua otoritatif telah menggunakan beberapa

pendekatan. Maka kemungkinan yang menyebabkan pola asuh orang tua otoritatif sangat renda karena menggunakan beberapa pendekatan atau pola asuh orang tua.

Salah satu pola asuh yang di teliti peneliti adalah pola asuh otoritatif, jadi kemungkinan besar orang tua peserta didik pola asuh yang lain, sehingga pola asuh otoritatif terhadap hasil belajar peseta didik pada mata pelajaran IPS hanya terpengaruh 7,9 yaitu sangat rendah.

69 BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti tentang pengaruh pola asuh orangtua otoritatif terhadap hasil belajar peserta didik SMP Muhammadiya Walattasi Kab. Soppeng, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. gambaran pola asuh orang tua berada dalam kategori tinggi berdasarkan hasil analisis data yaitu skor diperoleh variabel pola asuh (X) sebesar 2.520 : 3.000

= 0,84 atau 84% dari kriterium yang ditetapkan. Hal ini menujukkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan pola asuh orang tua otoritatif memberikan pemahaman yang baik kepada siswa.

2. Hasil belajar IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng di kategorikan sangat tinggi berdasarkan hasil analisi data skor yang diperoleh variabel hasil belajar IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi Kab.

Soppeng 3.827:4.100 = 0,933 atau 93,33% dari kriterim yang ditetapkan. Hal ini menujukkan bahwa hasil belajar IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng termasuk kategori sangat tinggi.

3. Pengaruh pola asuh orang tua Otoritatif terhadap hasil belajar IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah Walattasi. Probabilitas nilai sig 0,048 < 0,05 artinya regresi X dan Y signifikan, sedangkan nilai koefisien 7,9% maka bisa dikatakan bahwa hasil belajar sangat rendah.

B. Saran

Agar sebuah proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan berkembang maka sebaiknya ada usaha untuk mengupayakan hal tersebut dapat terpenuhi. Salah satu yang berpengaruh dalam pembelajaran ialah pola asuh orang tua. Oleh karena itu, perlunya seorang mengetahui pola asuh apa saja yang berpengaruh baik terdapat proses pembelajaran, oleh karena itu penelitu menyarankan:

1. Dari hasil penelitian ini menujukkan bahwa pola asuh orang tua otoritatif terhadap hasil belajar IPS berpengaru sangat renda. maka pola asuh orang tua otoriter harus ditingkatkan agar memperoleh hasil belajar yang baik.

2. Bagi para siswa SMP Muhammadiyah Walattasi Kab. Soppeng agar senantiasa rajin belajar, menjalankan tuntunan agama, memeperbaiki ibadah dan hubungan dengan lingkungan sekitarnya.

3. Bagi penulis agar terus tatap belajar dan memahami ilmu serta beribadah kepada Allah swt.

I

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Esy Nur. Statistic Deskriptif Konsep Dasar Dan Aplikasi SPSS 21.0.

Malang: Penerbit IKIP Malang, 2015.

Aminah, Sitti. “Pengaruh Metode Peer Lessons Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Dalam Pembelajaran PAI Di Kelas XI SMAN 5 Pinrang.” Skripsi Sarjana:Fakultas Tarbiyah dan Adab, 2019.

Anwar, Sudirman. “Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Motivasi Belajar Anak.”

Indragiri Journal 1, no. 2. Penerbit: Indragiri Journal (2017).

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993.

Aunurrahman. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: alfabeta, 2019.

Bahri, Djamarah. Syaiful. Pola Asuh Orang Tua Dan Komunikasi Dalam Keluarga, Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadinanak,. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.

Dewantara, Ki Hajar. Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Persatuan Taman Siswa, 2011.

Djamaluddin, Ahdar, and Wardana. Belajar Dan Pembelajaran 4 Pilar Peningkatan Kompetensi Pedagogis. Cet. 1. Parepare: Cv. Kaaffah Learning Center, 2019.

Hasan, M. Iqbal. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya.

Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012.

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh Dan Analisis Data Dengan Program SPSS/Lisrel Dalam Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grsik Persada, 2016.

Mariyana, Rita, and Dkk. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.

Mulyasana, Dedy. Pendidikan Bermutu Dan Berdaya Saing. Bandung: Remaja

II Rosda Karrya, 2011.

Muslich, Mansur. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Cet. 1. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Nasional, Departemen Pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet.1. Jakarta:

Pt. Grenmedia Pustaka Utama, 2008.

Nasional, Depertemen Pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

Jakarta: PT Gramedia Pusat Utama, 2008.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi Dan Karya Ilmiah.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Rasmi. Pengembangan Karakter Toleran Dalam Pembelajaran IPS Berbasis Keariatif Local. Salatiga: Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M IAIN Salatiga, 2020.

RI, Departemen Agama. Al-Qur’an Dan Terjemahanya.

RI, Depertemen Agama. Undang-Undang Dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan. Jakarta: Direktur At Jendral Pendidikan Islam, 2006.

Rosyadi, Rahmad. Pendidikan Islam Dalam Membentuk Karakter Anak Usia Dini.

Cet 1. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

S, M. Nur Gufron & Rini Risnawita. Gaya Beajar Kajian Teoritik. Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2013.

Santrock, John W. Masa Perkembangan Anak Edisi 11. Buku 2. Jakarta: Selemba Humanika, 2011.

Shofi, Ummi. Agar Cahaya Mata Makin Bersinar: Kiat-Kiat Mendidik Ala Rasullulah. Surakarta: Afra Publising, 2007.

Siregar, Syafian. Parametric Untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perhitungan Manual Dan Aplikasih SPSS.

III

Siska, Yuliana. Konsep Dasar IPS Untuk SD/MI. Yogyakarta: Garudahawaca, 2016.

Subagyo, Joko. Metode Penelitian Pendidikan Social Dan Pendidikan. Cet. 2.

Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Edisi I. Jakarta: Pt. Raja Drafindo Persada, 2005.

Sudjana, Nana. Penilain Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Cet. 20. Bandung: Alfabeta, 2014.

———. Statistic Untuk Penelitian. Cet. 27. Bandung: CV. Alvabeta, 2017.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Cet. 1. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2020.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Cet. 4.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

———. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007.

Susanto, Ahmad. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Kencana, 2016.

Syah, Darwyan, Dkk. Pengantar Statistic Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Cet. 11. Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2011.

Syofian, Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Prenadamedia Group, 2013.

Toer, Pramoedy Ananta. Anak Suatu Bangsa. Jakarta: Lentera Dipantara, 2006.

Uhbiyati, Nur. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2013.

Ulwan. Abdullah Nashih, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam. Semarang: Asy-

Dokumen terkait