• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB IV HISTORIS LOKASI PENELITIAN

B. Deskripsi Lokasi Penelitian

kerajinan. Adapun tanaman pertanian suku Duri, terdiri dari padi, jagung, ubi, cabai, dan bawang merah.

Selain itu, ada pula yang memproduksi keju yang diolah secara tradisional yang dikenal dengan nama dangke. Keju tersebut diolah dari susu sapi dan kerbau ditambah sari buah atau daun pepaya. Dari uraian di atas, terlihat bahwa suku Duri memiliki hasil pertanian dan peternakan yang cukup beragam. Namun dampak secara ekonomi belum begitu signifikan. Hal tersebut karena infrastruktur berupa jalan yang laik belum mereka dapatkan. Jalan tersebut untuk memperlancar distribusi hasil tani yang akan dijual. Hari ini tercatat sekitar 60% desa-desa belum memiliki sarana jalan yang memadai. Hal ini mengakibatkan distribusi hasil-hasil bumi mereka menjadi mahal dan memakan waktu yang lama.

Diperlukan penyuluhan pertanian untuk mengolah tanah yang kurang subur, belum lagi bantuan modal, dan cara pendistribusian barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat Duri.

siswa 300 orang terbagi dalam 5 kelas. Pada tanggal 1 April 1975 sejumlah 21 orang guru dan 12 orang karyawan tata usaha. Tahun pelajaran 1977 SMA Negeri 1 Enrekang ditunjuk oleh Depdikbud menjadi sekolah pradiseminasi untuk sistem pengajaran dengan modul. Pada tahun pelajaran 1980/1981, nama SMA Negeri 1 Anggeraja semakin terkenal dalam masyarakat Pada tahun pelajaran 1992/1998SMA Negeri 1 Anggeraja mendapat kepercayaan Dekdikbud untuk melaksanakan sistem belajar tuntas (mastery learning) pendekatan seluruh kelas (pada waktu itu jumlah kelas 12 buah, masing-masing tingkat 4 kelas). Tahun pelajaran 1998/2016 terjadi perubahan nama SMA Negeri 1 Anggeraja menjadi SMA Negeri 1 Enrekang Pada tahun ini juga diberlakukan kurikulum 2013 dengan penjurusan di kelas dua dengan 2 program pilihan yaitu IPA dan IPS.

Riwayat singkat SMA Negeri 1 Enrekang tidak dapat meninggalkan riwayat SMA Negeri 1 Anggeraja, karena secara kelembagaan SMA Negeri 1 Anggeraja adalah nama baru SMA Negeri 1 Enrekang. Perubahan nama berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0353/O/1985 tentang perubahan nama menjadi Sekolah Menengah Atas Tingkat Atas (SMA).

Selanjutnya dengan instruksi Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 01/F/96 perubahan nama SMA Negeri 1 Anggeraja menjadi SMA Negeri 1 Enrekang. Dengan perjuangan sekuat tenaga baik Kepala Sekolah, guru, karyawan, siswa, selangkah demi selangkah prestasi SMU 8 terus meningkat baik prestasi akademik maupun non akademi.

Prestasi non akademik (bersifat ekstrakurikuler) hal ini dapat dari peroleh penghargaan/piala/tropi kejuaraan apabila dibuat rata-rata dalam satu bulan

mendapat 2-7 buah tropi kejuaraan dalam berbagai kegiatan baik tingkat kecamatan maupun provensi.

2. Lokasi dan Keadaan SMA Negeri 1 Enrekang

SMA Negeri 1 Enrekang yang beralamat di jalan poros Makassar Tator KM. 260 cakke cukup strategis karena letaknya yang berada di pinggir jalan raya sehingga mudah untuk ditemukan.Meski letaknya dekat dengan jalan raya, namun tidak terdengar suara bising kendaraan.Sekolah ini terletak bersebelahan dengan SMK Negeri 4 Enrekang SMP Negeri 1 Anggeraja

3. Visi Misi dan Tujuan Sekolah a) Visi sekolah

Terwujudnya SMA yang Religius dengan Lulusan yang Cerdas, Lingkungan yang Bernyawa,Warga sekolah yang Bertaqwa, Kreatif dan Inovatif,serta mampu bersaing di era globalisasi melalui peningkatan penguasaan Ilmu pengetahuan teknologi

b) Misi sekolah

Untuk mencapai VISI tersebut,SMA Negeri 1 Enrekang mengembangkan MISI sebagai berikut:

1) Menimbulkan pemahaman dan pelaksanaan terhadap ajaran agama islam sehingga menjadi salah satu sumber kaarifan berperilaku dan bermasyarakat 2) Menanamkan kedisiplinan melalui budaya bersih,budaya tertib,dan budaya

kerja

3) Memberdayakan tenaga pendidik dan kependidikan agar memenihi standar yang ditetapkan

4) Menumbuhkan inovasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menunjukkan pengembangan profesionalisme

5) Memberdayakan seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan sumberdaya sekolah dalam mengembangkan potensi dan minat peserta didik secara optimal.

VISI dan MISI sekolah ini di buat dari hasil kesepakatan antara kepala sekolah dan guru-guru serta lembaga staf lainya. Visi-misi ini terletak di depan ruangan kepala sekolah dan guru-guru.

a. Tujuan SMA Negeri 1 Enrekang

1) Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan dalam menghadapi era globalisasi dengan berbekal ilmu dan keimanan.

2) Mewujudkan peserta didik mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.

3) Mengembangkan secara optimal peserta didik yang memiliki bakat khusus dan kemampuan luar biasa.

Tujuan sekolah ini menunjukkan bahwa pihak sekolah ingin membentuk pribadi siswa yang memiliki kesiapan, tidak hanya dalam kemampuan akademik namun juga non akademik. Pihak sekolah juga ingin membentuk pribadi siswa yang religius dan mampu bertanggung jawab serta mandiri untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan datang. Kegiatan ekstrakurikuler ini diperkenalkan pada siswa baru pada saat Masa Orientasi Siswa (MOS) berlangsung. Para kader atau perwakilan dari setiap kegiatan ekstrakurikuler menyampaikan visi, misi, serta tujuan dan program-program dari kegiatan ekstrakurikuler yang mereka ikuti

oleh para kader untuk dipilih oleh para siswa baru Karakter disiplin dan tanggung jawab yang diharapkan adalah sikap siswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan berperilaku, sehingga siswa dapat menghasilkan prestasi serta menjaga dan mengembangkan mutu dan sumber daya yang sudah dimiliki oleh sekolah

4. Profil Sekolah

Profil sekolah SMA Negeri 1 Enrekang mencakup tentang Kualifikasi guru, Jumlah guru, Laboratorium, serta unit kegiatan siwa di SMA Negeri 1 Enrekang Kab.Enrekang. Sekolah tersebut merupakan sekolah menegah atas yang di dirikan di Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

5. Kualifikasi guru di SMA Negeri 1 Enrekang 2019/2020

Table 4.1 Daftar Nama – nama Guru di SMA Negeri 1 Enrekang

No Nama Guru Pangkat/Gol.Ruang Jabatan

1 Drs.Hamka, M.Pd (196212191988031006)

Pembina Tk1 IV. b Kepala sekolah

2 Drs. Rahman

(196012311986031266)

Pembina Tk1 IV. B Wakil kepala sekolah

3 Addanas, S.Pd 196812311992031047

Pembina Tk1 IV. B Wakil kepala sekolah bidang

kurikulum 4 H.Muhlis, S.Pd

196308121987031023

Pembina Tk1 IV. B Wakil kepala sekolah bidang

kesiswaan 5 Drs. Muhammad kasli

196208151986031032

Pembina Tk1 IV. B Guru 6 Drs.Hademing

196012311987031204

Pembina Tk1 IV. b Guru

7 Drs. Agus Tahir 196208151987031018

Pembina Tk1 IV. B Guru 8 Nusari, S.pd

196512311988031145

Pembina Tk1 IV. B Guru 9 Suriman sattu , S.Pd

196712311990031075

Pembina Tk1 IV. B Guru 10 Hasan. M,S.Pd

196612301991031014

Pembina Tk1 IV. B Guru 11 Rasida, S.Pd

196505017991032011

Pembina Tk1 IV. B Guru 12 Drs. Dahrul

196712311993031085

Pembina Tk1 IV. B Guru 13 Hasnah Rostika,S.Pd

196001021992032004

Pembina Tk1 IV. B Guru 14 Suburan, S.Pd

196812311993011003

Pembina Tk1 IV. B Guru

15 Dra. Bunga

196312191988032006

Pembina Tk1 IV. B Guru 16 Drs.Jafaruddin

196812311995121020

Pembina Tk1 IV. B Guru 17 Rusdin, S.Pd

196312311985121045

Pembina Tk1 IV. B Guru 18 Muh.Arif, S.Pd

196312311987031224

Pembina Tk1 IV. b Guru 19 Mustakim, S.Pd

196312311987031223

Pembina Tk1 IV. B Guru 20 Dra. Hafsah

196303121991032001

Pembina Tk1 IV. B Guru 21 Drs.Muh. Sa’ad Syam

196612311993031097

Pembina Tk1 IV. B Guru 22 Ramli, S.Pd

196805041997021005

Pembina Tk1 IV. B Guru 23 Hadiah Tahir, S.Pd

196907161994122007

Pembina Tk1 IV. B Guru 24 Dra.Hj.Surtini

196411061996012001

Pembina Tk1 IV. B Guru 25 Rahmi, S.Pd

197602112005021004

Pembina Tk1 IV. B Guru

26 Drs.Ansar

196312311990031147

Pembina Tk1 IV. B Guru 27 Sitti Hajrah, S.Pd

196807241992032013

Pembina IV. A Guru

28 Suhartini Baddu, S.Pd 197208212005022003

Pembina IV. A Guru

29 Nurmiati, S.Pd 197703052005022004

Pembina IV. A Guru

30 Hasni. SS

197811082006042012

Pembina IV. A Guru

31 Drs. Sibu

196703012006041007

Penata Tk.I III.d

Guru 32 Juliani Safril. S.Pd

198107292007012009

Penata Tk.I III.d

Guru 33 Arsyad, S.Ag

197210012007011023

Penata Tk.I III.d

Guru 34 Hasnaini, S.s

197411102008012001

Penata Tk.I III.d

Guru 35 Salma, S.Pd

197708092009042001

Penata Tk.I III.d

Guru 36 Irma, S.si.M.Pd

198105042009042001

Penata Tk.I III.d

Guru 37 Suhartini D, S.Pd

197803092009022003

Penata Tk.I III.d

Guru 38 Desi Alfani, S.kom

198109182009042001

Penata Tk.I III.d

Guru 39 Suriani, S.Pd

197901162009042001

Penata Tk.I III.d

Guru 40 Rayuni, S.Pd

198409192010012034

Penata III.c Guru

41 Hamka, S.Pd 198409162011011013

Penata III.c Guru

42 Fitrah Zainuddin, S.Pd 198501272010012021

Penata III.c Guru

43 Dra. Nasriani Honorer K2 Guru

44 Mustika, S.Pd GTT Guru

45 Suhardi, S.Pd GTT Guru

46 Serli Rahman, S.Pd GTT Guru

47 Nur Ainun Bachrul,S.Pd GTT Guru

48 Rani Niken Pratiwi,S.Pd GTT Guru

49 Saharia,S.Pd GTT Guru

50 Ridha Usviana,S.Pd GTT Guru

51 St. Mardiyah,SE GTT Guru

52 Hasriani Jihadan,S.Pd GTT Guru

53 Sukirno,S.Pdi GTT Guru

54 Akmal,S.Pd GTT Guru

55 Misrah Anugrah Husain,S.Pd

GTT Guru

56 Hamzah Hasan,S.Pd GTT Guru

57 Kartika,S.Pd GTT Guru

58 Waidis,S.Pd GTT Guru

59 Nur Qalby Anwar,S.Pd GTT Guru

60 Darna,S.Pd GTT Guru

61 Asrianti Sahid,S.Pd GTT Guru

62 Nur Nanengsih,S.Pd GTT Guru

63 Eka Nurdiyanti,S.Pt, M.Pd

197811272007011008

Penata III.c Penamb. Jam Sert.

Guru

64 Aminita,S.Pd 19820116200904001

Penata TK.I/III.d Penamb. Jam Sert.

Guru

65 Abdul Kadir, S.Pd Guru

Table 4.2 Nama-nama Guru Sosiologi di SMA Negeri 1 Enrekang

No Nama Pangkat/Gol.Ruang Jabatan

1 Sulnaim Djamadi,S.sos 197412162005021004

Penata Tk.I III.d

Guru 2 Jamila, S.Sos

198304122010012001

Penata Tk.I III.d

Guru 3 Nurhaedah, S.Pd

197111062006042015

Penata III.c Guru

Table 4.3 Nama –nama Staf Tata Usaha

No Nama Pangkat/Gol.Ruang Jabatan

1 Dahlan

196112311985101017

III/b Tata Usaha bidang keuangan

2 Ratnawati

196012311985102009

III/b Tata Usaha bidang kepegawaian 3 Makmur

196212311985121068

III/b Tata Usaha bidang kesiswaan

4 Kasmiati Tata usaha bidang

persuratan

5 Bedi Tata usaha bidang

penggandaan Sumber: Data SMA Negeri 1 Enrekang

6. Data Jumlah Siswa di SMA Negeri 1 Enrekang periode 2019/2020 Table 4.4 Jumlah siswa di SMA Negeri 1 Enrekang

No KELAS X

Jumlah KELAS XI

Jumlah KELAS XII

Jumlah

1 X IPA 1 32 XI IPA 1 32 XII IPA 1 28

2 X IPA 2 36 XI IPA 2 35 XII IPA2 26

3 X IPA 3 37 XI IPA 3 33 XII IPA 3 27

4 X IPA 4 34 XI IPA 4 34 XII IPA 4 27

5 X IPA 5 36 XI IPA 5 35 XII IPA 5 29

6 X IPS 1 32 XI IPS 1 30 XII IPS 1 27

7 X IPS 2 31 XI IPS 2 27 XII IPS 2 28

8 X IPS 3 34 XI IPS 3 25 XII IPS 3 28

9 X IPS 4 28 XI IPS 4 26 XII IPS 4 28

10 X IPS 5 34 XI IPS 5 26 XII IPS 5 23

Adapun Sarana dan Prasarana di Sekolah yaitu LaboratoriumSMA Negeri 1 Enrekang memiliki empat laboratorium yaitu: Laboratorium kimia, Laboratorium fisika, Laboratorium computer, serta Laboratorium biologi. Sementara Unit Kegiatan Siswa ( Ekstrakurikuler ) yaitu PMR, dan Pramuka, serta Marcing Band.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan pada bagian ini berdasarkan pada seluruh data yang sebelumnya telah dikumpulkan pada saat penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Enrekang Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Adapun data yang dimaksud dalam hal ini merupakan data primer dan bersumber dari jawaban para informan dengan menggunakan pedoman wawancara, Observasi, serta dokumentasi atau wawancara secara langsung sebagai media pengumpulan data yang digunakan untuk keperluan selama penelitian berlangsung.

Dari data tersebut telah diperoleh beberapa jawaban terkait dengan efektifitas keterampilan manajemen kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kinerja guru sosiologi di SMA Negeri 1 Enrekang Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

A. Hasil Penelitian

Seperti yang kita ketahui bahwa dalam meningkatkan kualitas kinerja guru kepala sekolah sangat berperan aktif didalamnya. Namun dalam menjalankan suatu tugas dan tanggung jawab baik itu kecil ataupun besar pasti meiliki beberapa faktor baik itu pendukung ataupun penghambat sekalipun yang harus dihadapi oleh kepala sekolah. Faktor pendukung kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kinerja guru di SMA Negeri 1 Enrekang sendiri ialah:

kemampuan kepala sekolah sendiri dalam memimpin para guru-guru untuk mengembangkan kemampuan kinerjanya masing-masing. Salah satu faktor pendukung yang terus menerus untuk meningkatkan kualitas kinerja guru yaitu

kelengkapan sarana prasarana. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa kelengkapan sarana prasarana di sekolah merupakan salah satu faktor pendukung kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kinerja guru. Selain adanya sarana prasarana yang menjadi pendukung ada juga faktor lain, yakni dengan adanya antusias guru atau semangat guru itu sendiri yang ingin selalu meningkatkan kualitas dirinya sendiri dalam mengajar sebagai seorang pendidik.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kinerja guru sosiologi di SMA Negeri 1 Enrekang

Kinerja guru merupakan suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru dalam lembaga pendidikan atau sekolah menengah atas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam mencapai tujuan pendidikan yang sebenarnya. Dimana keberhasilan seorang guru harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya berarti guru tersebut dapat dikatakan telah berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seorang guru terbagi atas dua yaitu faktor internal seperti motivasi, keterampilan, dan pendidikan serta faktor eksternal seperti iklim kerja dan tingkat gaji yang artinya berasal dari dalam diri individu seseorang serta adapun faktor yang mempengaruhi dari luar individu seorang guru itu sendiri yang sangat mempengaruhi kualitas kinerja seorang guru.

Berdasarkan dari hasil wawancara, observasi, serta dokumentasi sebelumnya di SMA Negeri 1 Enrekang beberapa informasi yang terkait dengan penelitian telah didapatkan melalui beberapa sumber informasi yang bersangkutan. Adapun hasil wawancara akan diuraikan berikut dibawah ini.

a. Faktor internal yang mempengaruhi meningkatnya kualitas kinerja guru sosiologi di SMA Negeri 1 Enrekang

Adapun faktor yang menjadi pendukung dalam meningkatkan kualitas kinerja guru sosiologi di SMA Negeri 1 Enrekang berdasarkan hasil temuan dalam proses penelitian. Data hasil dari wawancara yang telah dilakukan bersama H (57 tahun) selaku Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Enrekang yang mengatakan bahwa:

“Kalau dari pandangan saya nak, dari awal memang saya sudah memberikan suatu dorongan terutama bagi mereka yang masih muda atau baru masuk sekolah dengan tujuan agar mereka lebih tertarik dalam melanjutkan pendidikan. Apalagi kita lihat sekarang ini tuntutan zaman dan canggihnya alat tehnologi serta globalisasi yang canggih. Dengan itu saya memberikan arahan dan beberapa masukan kalau misalkan memang masih ada kesempatan untuk melanjutkan pendidikan sebaiknya lanjutkan dengan tujuan menambah ilmu serta memperbaiki kualitas kinerja tenaga pendidikan di negara ini. Kecuali kalau misalkan terdapat perintah dari instansi yang diatas yang meminta guru untuk memberikan ugas dengan belajar tambahan atau pelatihan, walaupun di sekolah ini terdapat beberapa guru, itu bukan karena adanya dorongan pribadi namun karena berdasarkan pengamatan dan observasi saya menilai bahwa ia mampu dan memiliki skill yang baik”. (Wawancara, 11 Oktober 2019)

Adapun hasil wawancara yang juga diungkapkan oleh R (59 Tahun) selaku wakil kepala sekolah yang mengatakan bahwa:

“Setiap guru itu perlu adanya pembinaan dari masing-masing bidang mata pelajaran yang dibawakan di sekolah karena yang ditakutkan itu jangan sampai dalam setiap harinya ia mengajar dan menggunakan metode yang sama saja. Dalam artian tidak kreatif dalam mengajar sehingga siswa tidak memiliki minat untuk belajar dengan serius karena mengalami kebosanan dalam menerima materi dari guru baik karena caranya dalam menjelaskan ataupun cara dalam berkomunikasi yang kurang menarik perhatian dari siswa. Sehingga wawasan terlalu sempit maka dari itu saya biasa memberikan penyegaran dan saran untuk mengadakan suatu rekreasi atau belajar diluar ruangan untuk menarik minat siswa dalam belajar sekaligus meningkatkan daya berfikir para guru”. (Wawancara, 11 Oktober 2019)

Hal yang senadapun juga diungkapkan dalam wawancara oleh SD (45 Tahun) selaku guru bidang studi Sosiologi yang mengatakan bahwa:

“Dengan adanya suatu peningkatan dalam pendidikan, serta pelatihan yang didukung oleh seminar dimana itu semua mampu membuat pemikiran dan wawasan kita terbuka kembali serta disini juga kita dapat mengukur kemampuan dan skill yang kita miliki sebagai guru apakah sudah bagus atau masih ada yang perlu kita perbaiki kembali dari sebelum-sebelumnya.

Saya sendiri juga sering mengikuti pelatihan yang diadakan kemudian ditegaskan oleh kepala sekolah yaitu Hamka yang mana tentunya itu sesuai dengan bidang studi saya dengan tujuan hasil yang kita peroleh bisa menjadi masukan bagi pekerjaan saya dan hasil dari pelatihan yang saya ikuti, saya menjadi lebih semangat dalam mengajar kemudian mempraktikan teknik-teknik dalam mengajar yang baru saya dapatkan dari pelatihan yang saya ikuti sebelumnya. Dengan adanya pelatihan ini sangat membantu dan mendukung kita sebagai guru apa lagi siswa sekarang berbeda dengan siswa zaman dahulu karena pengaruh globalisasi dan alat tehnologi yang canggih seperti sekarang ini yang kalian bisa sendiri nilai seperti apa dan bagaimana”. (Wawancara, 11 Oktober 2019)

Hal demikian diperkuat oleh pernyataaan dari A (56 Tahun ) selaku salah satu guru bidang studi Geografi yang ada di SMA Negeri 1 Enrekang yang mengemukakan bahwa:

“Kurang lebih begitulah nak’, di sekolah ini memiliki kepala sekolah yang mana selalu memberikan dorongan dan perhatian kepada para guru, beliau juga selalu memberikan banyak nasihat serta memberikan motivasi. HM juga selalu mengijinkan kami selaku guru untuk mengikuti beberapa pelatihan di luar demi untuk mencapai kemajuan dan meningkatkan kualitas kinerja para guru-guru di sekolah SMA Negeri 1 Enrekang”.

(Wawancara, 11 Oktober 2019)

Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan bersama dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru bidang studi geografi serta guru bidang studi sosiologi maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman kepala sekolah dalam memperhatikan kompetensi yang harus dikuasai dan dimiliki oleh guru, berdasarkan wawancara tersebut kepala sekolah sudah memperhatikan terhadap kompetensi guru, kepala sekolah dalam hal ini juga mengatakan bahwa betapa

pentingnya sebagai kepala sekolah dalam memberikan perhatian khusus terhadap para guru agar setiap guru dapat meningkatkan kualitas kinerjanya dengan salah satu cara yaitu selalu mengizinkan mengikuti suatu pelatihan, memberikan motivasi, dorongan, nasihat serta hal-hal yang dibutuhkan seperti kelengkapan alat belajar mengajar dalam artian sarana dan prasarana.

b. Faktor eksternal yang mempengaruhi menurunnya kualitas kinerja guru sosiologi di SMA Negeri 1 Enrekang

Adapun faktor yang menjadi penghambat dalam meningkatkan kualitas kinerja guru sosiologi di SMA Negeri 1 Enrekang berdasarkan hasil temuan dalam proses penelitian.

Data hasil dari wawancara yang telah dilakukan bersama H (57 tahun) selaku Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Enrekang yang mengatakan bahwa:

“Ada berbagi macam faktor yang dapat menghambat keberhasilan guru, diantaranya adalah jika ada kegiatan yang harus meninggalkan jam pelajaran sehingga berakibat pada melesetnya target pelajaran yang akan dicapai, kurang sadaran peserta didik dalam memenuhi tugasnya, kelas yang mendapatkan jam teakhir yang terkadang siswa merasa lela dan semangat belajar yang sudah berkurang”. (Wawancara, 12 Oktober 2019) Hal yang sama juga disamakan oleh R ( 59 Tahun ) selaku wakil Kepala Sekolah yang ada di SMA Negeri 1 Enrekang yang mengemukakan bahwa:

“Adanya siswa yang terbilang kurang aktif dan bersifat pasif dalam proses pembelajaran, dalam kelas dimana yang tingkat kemampuannya sangat minim, yang menyebabkan materi yang disampaikan oleh para guru lambat ketika dibandingkan dengan kelas siswa yang lainnya di sekolah SMA Negeri 1 Enrekang ini”. (Wawancara, 14 Oktober 2019)

Hal yang sama juga disampaikan oleh MN (56 Tahun ) selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang ada di SMA Negeri 1 Enrekang yang mengemukakan bahwa:

“Ketika kegiatan belajar mengajar dimulai ada sebagian siswa yang tidak bisa diatur serta sibuk dengan hal lainnya sehingga bagi kami para tenaga pendidik itu yang menjadi salah satu penghambat dalam proses kegiatan belajar mengajar”. (Wawancara, 15 Oktober 2019)

Hal senada juga disampaikan oleh Ibu N (48 Tahun ) selaku salah satu guru bidang studi Sosiologi di SMA Negeri 1 Enrekang yang mengemukakan bahwa:

“Siswa disini bisa dikatakan banyak yang nakal nak, bahkan sangat sulit untuk diatur sementara kita disini tidak bisa menggunakan kekerasan fisik ringan seperti mencubit dan sebagainya karena orang tua siswa dan pasti langsung melapor ke pihak berwajib sementara kan kita disini untuk mendidik namun terkadang disalahkan sama orang tua siswa, sementara orang tua siswa tidak melihat dan mensiasati bagaimana perilaku anaknya sendiri. Sehinga kami para guru merasa kesulitan untuk mencari solusi agar siswa tidak memelihara sifat dan perilaku yang nakal lagi”.

(Wawancara, 14 Oktober 2019)

Dari keterangan diatas, terdapat beberapa hal yang menghambat pelaksanaaan kegiatan belajar mengajar diantanya ialah beberapa kegiatan yang dilakukan atau dilaksanakan sehingga dapat menyita beberapa jam mata pelajaran, serta pelajaran yang mendapat jam terakhir, serta sebagian siswa yang memiliki kriteria nakal bahkan tidak bisa diatur dalam ruang lingkup sekolah.

Peneliti melakukan observasi secara langsung kelapangan kemudian menemukan data bahwa ada sebagian guru yang datang terlambat ke lembaga setelah peneliti bertanya langsung kepada beliau ternyata ada sedikit masalah pada kendaraan yang sedang beliau pakai yaitu ban sepeda motor yang meletus ataupun bocor halus sehingga beliau datang terlambat ke sekolah, sementara beliau sudah berangkat pagi sekitar jam 6:20 namun lokasi ke sekolah memang yang jaraknya terbilang sedikit jauh.

Berdasarkan hasil wawancara hal demikian disampaikan oleh R (56 Tahun) selaku guru bidang studi Bimbingan Konseling dalam petikan wawancara dengan beliau sebagai berikut:

“Iya, jujur saja ya… bagi saya pribadi nak, faktor penghambat dalam kinerja guru itu sangat banyak ya salah satunya itu adalah jarak tempuh yang sangat jauh dari rumah ke lokasi sekolah sehingga saya sering terlambat datang sekolah, apalagi saat musim hujan tiba”. (Wawancara, 15 Oktober 2019)

Hal senada juga diperkuat dan disampaikan oleh A (56 Tahun) selaku guru bidang studi Geografi berdasarkan hasil dari wawancara dengan beliau yang mengatakan bahwa:

“Saya biasa kalau pagi sangat sibuk di rumah banyak yang biasa saya kerjakan sehingga saya biasa terkadang lambat datang kesekolah dan juga yang menjadi faktor penghambat bagi guru di sekolah ini adalah permasalahan yang ada di rumah yang banyak dibawa sekolah”.

(Wawancara, 15 Oktober 2019)

Yang mempengaruhi kinerja guru yang lainnya adalah gaji. Setiap orang yang memperoleh gaji tinggi, hidupnya akan sejahtera. orang akan bekerja dengan penuh antusias jika pekerjaannya mampu mensejahterakan pekerjaannya. Begitu pula sebaliknya. Bagaimana mungkin seorang guru dapat bekerja secara profesional jika berangkat dari rumah sudah dipusingkan dengan kebutuhan rumah tangga, begitu sampai di kelas, pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa tidak akan berkualitas. Bahkan, tidak menutup kemungkinan gaya mengajar yang ditampilkan guru bukannya mengembangkan potensi siswa malah justru mematikan potensi siswa.

Dokumen terkait