• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Proses Kepemimpinan

Kualitas dan kapasitas kepemimpinan merupakan fitur pokok yang wajib dimiliki oleh sumber daya manusia dari suatu organisasi.

Seiring perjalanan waktu, regenerasi pasti diperlukan agar suatu organisasi dapat terus eksis dan mengimbangi dinamika perubahan.

Integritas adalah suatu bentuk kejujuran yang diimplementasikan secara nyata dalam tindakan sehari-hari. Nilai-nilai integritas sangat penting untuk diterapkan dalam sebuah organisasi agar semua orang di dalamnya bisa saling percaya dan dapat diandalkan dalam mencapai tujuan bersama.

Kerjasama dalam tim akan menjadi lebih sulit dibentuk apabila nilai-nilai integritas tidak dijalankan, yang berakibat tidak terbangunnya kepercayaan yang komprehensif di antara tim tersebut. Seorang pemimpin mutlak dalam menjalankan nilai-nilai integritas, karena dialah yang akan dipandang orang lain terlebih dahulu, dijadikan contoh dan teladan terutama bagi bawahannya. Integritas ini juga penting bagi image pemimpin itu sendiri. Karena disaat pemimpin menerapkan nilai- nilai integritas, ia akan diterima sekaligus dipercaya oleh bawahannya sebagai sosok panutan. Ia akan bisa mempengaruhi orang lain karena ketegasan dan keselarasannya atas pikiran dan perkataan. Hal yang berbeda terjadi jika di dalam sebuah organisasi para pemimpinnya tidak dipercaya bahkan tidak mendapat respek dari bawahannya. Mereka akan berjalan sendiri-sendiri tanpa mengikuti arahan dari pimpinannya.

Organisasi atau perusahaan tersebut akan menjadi kacau dan tidak bisa mencapai tujuan dengan baik. Itulah yang akan terjadi jika pemimpin tidak menanamkan nilai-nilai integritas.

Integritas selalu dikaitkan dengan pekerjaan. Integritas sesorang terlihat ketika adanya gangguan dari luar yang memancing pekerja

untuk melanggar atau membocorkan rahasia organisasi. integritas menjadi karakter yang melekat pada subjek pekerja atau pegawai.

Integritas menjadi sesuatu yang terkait langsung dengan individu, bukan dengan kelompok atau organisasi.

Upaya yang dilakukan dalam membangun integritas tim dalam kegiatan aksi perubahan ini adalah menginternalisasi nilai-nilai diri yang positif kepada setiap anggota tim. Nilai positif dari anggota tim efektif antara lain komitmen, kerja keras, disiplin dan bertanggung jawab.

Komitmen berarti anggota tim efektif siap untuk mencurahkan segenap waktu, pikiran dan tenaga untuk mensukseskan pembangunan Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) dalam rangka peningkatan kinerja Zona Maritim Timur.

Kerja Keras berarti anggota tim siap untuk melakukan pekerjaan ekstra di luar tugas pokok dan fungsi dan di luar jam kerja normal untuk mensukseskan pembangunan pembangunan Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL).

Disiplin artinya anggota tim akan tepat waktu mengerjakan setiap tahapan kegiatan yang telah disepakati bersama untuk mensukseskan pembangunan Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL).

Bertanggungjawab artinya setiap anggota tim memiliki peran dan tanggung jawab sesuai ruang lingkup pekerjaan masing- masing dalam mensukseskan pembangunan Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL)

Jika nilai-nilai integritas tersebut mampu di terapkan dengan baik dan secara konsisten, maka kepercayaan atasan kepadanya juga semakin meningkat begitupula sebaliknya. Integritas bukan sekedar istilah yang merujuk pada perilaku etis, tetapi lebih jauh dalam lagi, integritas mengandaikan tingkat pemahaman moral yang universal yang secara rasional dapat dipertanggungjawabkan. Etika dan integritas yang diterapkan dengan sungguh-sungguh menjadi cerminan dari sikap bela

52

negara yang diwujudkan dalam bentuk sesuai dengan profesi setiap individu, dalam hal ini kaitannya dengan ASN. Etika dan integritas yang baik akan menciptakan pemerintahan yang baik (good public governance). Pemerintahan yang baik ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah terhadap warganya.

Aksi perubahan ini memiliki sasaran pada optimalisasi kedisplinan administrasi, akuntabilitas dan tanggung jawab personil dalam menjalankan pemeliharaan kendaraan dinas dan unsur-unsur patroli di Wilayah Zona Maritim Timur. Dalam melaksanakan aksi perubahan yang dilakukan, penanaman nilai-nilai integritas terhadap tim efektif antara lain :

1. Melaporkan gagasan aksi perubahan yang akan dilaksanakan di Zona Timur kepada Kepala Zona Maritim Timur setelah berkoordinasi dan Konsultasi dengan mentor dan Tim IT;

2. Membentuk Tim kerja secara musyawarah kepada personil Kantor Kamla Zona Maritim Timur dengan menyesuaikan pada kompetensi pegawai di Kantor kamla Zona Maritim Timur.

3. Melaksanakan ceramah singkat pada saat briefing tim efektif tentang nilai-nilai integritas, nilai-nilai etika dan nilai-nilai pancasila;

Gambar 5.1. Rapat awal pembentukan Tim Kerja Pembangunan sistem

4. Membuat komitmen bersama pada saat briefing awal pembentukan tim efektif;

5. Melaksanakan ibadah bersama dan saling mengingatkan dalam kebaikan sesama tim efektif’;

6. Konsisten dalam berperilaku baik, menunjukan loyalitas terhadap instansi dan selalu berusaha menjadi teladan yang baik untuk bawahan dan tim efektif.

2. Pengelolaan Budaya Pelayanan

Standar Pelayanan menurut Permenpan RB no. 15 Tahun 2014 adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Sementara Prinsip Dalam penyusunan, penetapan dan penerapan Standar Pelayanan dilakukan dengan:

1. Sederhana. Standar pelayanan mudah dimengerti, mudah diikuti, mudah dilaksanakan, mudah diukur, dengan prosedur yang jelas dan biaya terjangkau bagi masyarakat maupun penyelenggara.

2. Partisipatif. Penyusunan standar pelayanan melibatkan masyarakat dan pihak terkait untuk membahas bersama dan mendapatkan keselarasan atas dasar komitmen atau hasil kesepakatan.

3. Akuntabel. Hal-hal yang diatur dalam standar pelayanan harus dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan kepada pihak yang berkepentingan.

4. Berkelanjutan. Standar pelayanan harus terus-menerus dilakukan perbaikan sebagai upaya peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan.

5. Transparansi. Standar pelayanan harus dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.

54

6. Keadilan. Standar pelayanan harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan dapat menjangkau semua masyarakat yang berbeda status ekonomi, jarak lokasi geografis dan perbedaan kapabiitas fisik dan mental.

Jika prinsip-prinsip standar pelayanan diatas dikaitkan dengan pembangunan Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur dalam aksi perubahan ini maka dapat dirinci sebagai berikut:

1. Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur memenuhi prinsip sederhana yaitu sistem yang dibangun merupakan sebuah sistem yang sederhana dalam penggunaannya, mudah dimengerti cara penggunaannya oleh semua pengguna, pelaksanaanya mudah, dan pembiayaannya juga terjangkau bagi penyelenggaranya.

2. Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur memenuhi standar partisipatif yaitu dirancang dengan melibatkan banyak unsur calon pengguna melalui pembahasan dan kesepakatan mengenai alur dan tata kinerja sistem.

3. Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur ini juga memenuhi standar akuntabel yaitu sistem dapat dilaksanakan dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur ini memenuhi standar berkelanjutan, artinya bahwa aplikasi ini akan terus digunakan dan akan dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

5. Standar Transparansi juga dipenuhi yaitu Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur dirancang untuk dapat digunakan dan diakses oleh semua pengguna sesuai kebutuhan.

6. Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur juga memenuhi standar keadilan artinya sesuai rancangannya

aplikasi ini akan dapat digunakan oleh siapa saja yang akan menjadi penggunanya.

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Inovasi yang dibuat pada aksi perubahan ini berupa Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur, Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) adalah sistem yang berfungsi sebagai alat memonitor pemeliharaan kendaraan dinas dan unsur patroli yang menjadi tanggung jawab Kantor Keamanan Laut Zona Maritim Timur dalam pemeliharaan nya. Inovasi ini juga sebagai bagian dari sikap adaptif terhadap teknologi, merespon perkembangan teknologi informasi dan diharapkan menjadi solusi dalam meningkatkan integritas, nilai kedisiplinan, Akuntabilitas, Transparansi dan kinerja pelayanan secara intern di Kantor Keamanan Laut Zona Maritim Timur Bakamla RI.

4. Pengelolaan Tim

Tim kerja merupakan tulang punggung bagi suatu organisasi, karena tim dapat lebih cepat dan lebih banyak memecahkan suatu masalah yang dihadapi perusahaan dibandingkan dengan apa yang dilakukan secara individual (Blanchar 1986). Membangun tim kerja yang efektif beserta komposisinya dengan tepat, akan menjadikan

Gambar 5.2. Tampilan Beranda pada Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur

56

sebuah kekuatan penting pada salah satu faktor strategis organisasi yang baik sehingga mampu memberikan kinerja secara optimal. Dalam rangka mengoptimalkan hasil dari rancangan aksi perubahan maka dibentuklah sebuah tim kerja yang akan fokus pada pelaksanaan upaya optimalisasi disiplin pegawai lingkup Zona Maritim Timur. Aksi perubahan yang mengutamakan penggunaan teknologi informasi yang berbentuk sistem berbasis website ini membutuhkan individu dengan keahlian dibidang teknologi Informasi yang bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuannya. Musyawarah untuk menentukan rancangan aplikasi menyatukan berbagai ide kreatif dari setiap individu dalam tim kerja ini.

Untuk melegalkan tim kerja dibuatkan sebuah Surat Perintah yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Keamanan Laut Zona Maritim Timur agar tim kerja dapat menuangkan apa yang telah dilakukan dalam membantu pembangunan sistem monitoring pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur dapat dituangkan ke dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

Kepala Zona Maritim Timur

Tim Efektif Coach

Mentor Project leader

Gambar 5.3 Struktur Tim Efektif

Tugas dan tanggung jawab tim efektif :

1. Mentor memiliki fungsi sebaga pembimbing saat aksi perubahan dilaksanakan dalam implementasinya di lingkungan kantor yang antara lain:

 Memberi saran dan masukan dalam penerapan aksi perubahan

 Memonitoring progres pelaksanaan aksi perubahan

 Melakukan intervensi di saat tim mengalami permasalahan

2. Project Leader Bertugas sebagai pemimpin dalam mengimplementasikan aksi perubahan sesuai rencana yang telah disusun dalam rancangan aksi perubahan antara lain:

 Melakukan implementasi tahap perubahan sesuai rencana

 Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach secara berkala

 Melakukan sosialisasi aksi perubahan kepada stakeholder

 Mengoptimalkan kinerja tim efektif dalam pelaksanaan tahapan aksi memberi masukan dalam pelaksanaan implementasi aksi perubahan

Gambar 5.4. Surat Perintah Pembentukan Tim Kerja Pembangunan Sistem Monitoring Pemeliharaan (SIMPEL) Zona Maritim Timur

58

 Mempengaruhi stakeholder sebagai pengguna untuk taat kepada tujuan aksi perubahan

 Membantu sosialisasi penggunaan aplikasi dalam aksi perubahan

3. Tim IT dan Tim Support Data bertugas sebagai pelaksana aksi perubahan dari sisi teknis teknologi Informasi pada Sistem aksi perubahan:

 Melakukan monitoring, analisis dan proses teknik aplikasi

 Melakukan koordinasi dengan tim teknis

 Membuat desain tampilan dan monitoring penyimpanan data base

 Melakukan uji coba kinerja teknis aplikasi

Dokumen terkait